Unduh PDF
Unduh PDF
Pernahkan Anda ingin tahu biaya listrik dari penggunaan sebuah bola lampu? Apakah bola lampu tersebut perlu diganti dengan lampu fluoresen kompak ( Compact Fluorescent Lamp alias CFL) atau LED? Anda hanya perlu mencari besar daya listrik bola lampu dan tarif listrik di bangunan Anda. Anda juga dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang dengan mengganti bola lampu yang boros dengan lampu yang hemat energi.
Langkah
-
Cari angka daya listrik bola lampu. Daya listrik sering kali dicantumkan pada bola lampu berupa angka yang diakhiri huruf W. Kalau Anda tidak melihatnya, periksa kemasan bola lampu terkait. Watt adalah satuan untuk daya dan menyatakan penggunaan energi setiap detiknya.
- Abaikan kalimat semacam " 100-watt equivalent " (setara dengan 100 watt) yang digunakan untuk membandingkan kecerahan lampu. Anda ingin mengetahui angka Watt asli yang digunakan lampu.
-
Bagikan angka ini dengan seribu. Dengan demikian, Anda mengubah Watt menjadi kilowatt. Supaya mudah, Anda cukup menggeser koma desimal sebanyak tiga digit ke kiri.
- Contoh 1: lampu pijar standar menggunakan daya 60 watt, atau 60/1000 = 0,06 kilowatt.
- Contoh 2: lampu fluoresen standar menggunakan daya 15 watt, atau 15/1000 = 0,015 kW. Lampu ini hanya menggunakan daya ¼ dari daya pada contoh 1 karena 15/60 = ¼.
-
Perkirakan banyaknya jam penggunaan lampu per bulan. Untuk menghitung tagihan utilitas Anda, ketahuilah banyaknya penggunaan lampu Anda. Dengan asumsi Anda menerima tagihan utilitas setiap bulan, hitunglah jumlah jam penggunaan bola lampu dalam sebulan.
- Contoh 1: Lampu 0,06 kW Anda menyala 6 jam sehari, setiap hari. Untuk bulan yang berisi 30 hari, totalnya adalah (30 hari/bulan * 6 jam/hari) = 180 jam per bulan.
- Contoh 2: Lampu fluoresen 0,015 kW Anda menyala 3,5 jam per hari, 2 hari dalam seminggu. Dalam satu bulan, totalnya adalah (3,5 jam/hari * 2 hari/minggu * 4 minggu/bulan) = 28 jam per bulan.
-
Kalikan kilowatt penggunaan lampu dengan jumlah jamnya. Pemasok layanan listrik Anda mengenakan biaya berdasarkan "kilowatt per jam" ( kilowatt-hour alias kWh), atau setiap kilowatt daya yang digunakan dalam satu jam. Untuk menemukan kilowatt per jam yang digunakan lampu setiap bulan, kalikan kilowatt penggunaan lampu dengan jumlah jamnya per bulan.
- Contoh 1: Lampu pijar biasa menggunakan 0,06 kW daya selama 180 jam per bulan. Konsumsi energinya adalah (0,06 kW * 180 jam/bulan) = 10,8 kWh per bulan.
- Contoh 2: Lampu fluoresen menggunakan 0,015 kW dan menyala selama 28 jam per bulan. Konsumsi energinya adalah (0,015 kW * 28 jam/bulan) = 0,42 kWh per bulan.
Iklan
-
Hitung biaya penggunaan bola lampu. Cek tagihan listrik untuk mengetahui tarif per kWh listrik. Saat ini, tarif listrik PLN berkisar antara Rp996,74-Rp1.644,52. [1] X Teliti sumber Kalikan jumlah ini dengan banyaknya kWh yang digunakan lampu setiap bulan. Hasilnya, Anda memperoleh perkiraan biaya listrik penggunaan lampu tersebut,
- Contoh 1: PLN mengenakan tarif Rp996,74 per kWh. Lampu pijar biasa menggunakan 10,8 kWh/bulan. Jadi, biaya listriknya adalah (Rp996,74/kWh * 10,8 kWh/bulan) = Rp10.764,792 per bulan.
- Contoh 2: Dengan tarif yang sama sebesar Rp996,74 per kWh, biaya penggunaan lampu fluoresen adalah sebesar (Rp996,74/kWh * 0,42 kWh/bulan) = Rp418,63 per bulan.
-
Hemat biaya lampu Anda. Penggunaan lampu mencakup 5% dari rata-rata total biaya listrik rumah tangga di AS. [2] X Sumber Tepercaya U.S. Department of Energy Kunjungi sumber Walaupun metode penghematan energi lain memiliki dampak lebih besar, dalam jangka panjang penggunaan lampu hemat energi akan menghasilkan manfaat besar: [3] X Sumber Tepercaya U.S. Department of Energy Kunjungi sumber [4] X Teliti sumber
- Ganti lampu pijar tradisional dengan CFL yang biasanya impas dalam 9 bulan. Masa gunanya juga 9 kali lebih lama dari lampu biasa sehingga biaya penggantiannya sangat rendah.
- Lampu LED ( Light-emitting diodes ) bahkan memiliki efisiensi lebih besar dan masa gunanya mencapai 50.000 jam (hampir 6 tahun penggunaan nonstop). Selama masa gunanya, lampu ini menghemat ratusan ribu rupiah per tahun [5] X Teliti sumber
-
Pilih lampu pengganti yang tepat . Pertimbangkan beberapa hal berikut dalam memilih lampu hemat energi: [6] X Teliti sumber [7] X Teliti sumber [8] X Teliti sumber
- Lampu CFL yang diproduksi tidak baik dapat cepat terbakar. Kalau memungkinkan, cari yang berlogo EnergyStar (untuk AS), atau peringkat A+ atau lebih (untuk label energi Uni Eropa).
- Kalau beruntung, kemasan lampu akan mencantumkan " lumens ," yaitu ukuran kecerahan. Kalau tidak ukurannya dapat diberikan berupa perbandingan: 60 watt lampu pijar, 15 watt CFL, atau 10 watt LED kira-kira memiliki tingkat kecerahan yang sama.
- Carilah penjelasan warna lampu. " Warm white " (putih hangat) hampir serupa dengan pendar kuning lampu pijar. " Cool white " (putih sejuk) meningkatkan kontras, yang mungkin terasa kuat di ruang tengah. [9] X Teliti sumber
- Lampu LED " directional " (terarah) memfokuskan cahaya pada area kecil alih-alih menyinari seluruh ruangan.
Iklan
Tips
- Watt adalah satuan daya, bukan kecerahan. Lampu fluoresen 15W sama terangnya dengan lampu pijar 60W karena lampu fluoresen lebih efisien. Lampu LED bahkan lebih efisien lagi dan dapat mengasilkan kecerahan yang sama hanya menggunakan daya 8 watt. [10] X Teliti sumber
- Jangan percaya mitos bahwa membiarkan lampu fluoresen menyala akan menghemat biaya. Walaupun menyalakan lampu memang memakan sedikit energi lebih, biaya akibat membiarkan lampu menyala terlalu lama bisa lebih besar [11] X Teliti sumber
Iklan
Peringatan
- Periksa fixture (fiting) lampu sebelum beralih ke lampu dengan daya listrik lebih tinggi. Setiap fiting memiliki daya listrik maksimum. Penggunaan bola lampu yang melebihi maksimum daya listrik dapat mengakibatan korslet dan kerusakan lain.
- Bola lampu yang dibuat untuk voltase yang lebih besar dari soket listrik bangunan akan menggunakan daya listrik lebih sedikit dari jumlah yang dinyatakan pada kemasan. Hal ini akan sedikit mengurangi kWh yang digunakan, tetapi cahayanya akan lebih temaram dan kuning. [12] X Teliti sumber Misalnya, lampu 60 watt, 130V yang didayai listrik 120V standar rumah tangga akan mengonsumsi daya lebih sedikit dari 60 watt dan menghasilkan cahaya temaram dan kekuningan daripada lampu berlabel 60W and 120V.
Iklan
Referensi
- ↑ http://bisnis.liputan6.com/read/3042446/tarif-listrik-agustus-tak-naik-cek-daftarnya
- ↑ http://www.energy.gov/energysaver/lighting-choices-save-you-money
- ↑ http://www.energy.gov/energysaver/lighting-choices-save-you-money
- ↑ http://energyusecalculator.com/electricity_cfllightbulb.htm
- ↑ http://www.thesimpledollar.com/the-light-bulb-showdown-leds-vs-cfls-vs-incandescent-bulbs-whats-the-best-deal-now-and-in-the-future/
- ↑ https://ec.europa.eu/energy/sites/ener/files/documents/FIN%202%20Consumer%20guide%20-%20lighting.pdf
- ↑ http://michaelbluejay.com/electricity/cfl.html
- ↑ http://michaelbluejay.com/electricity/lighting.html
- ↑ http://www.lightbulbsdirect.com/CTGY/ColorTemp.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 89.296 kali.
Iklan