PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Margin kontribusi adalah sebuah konsep yang sering digunakan dalam akuntansi manajerial untuk menganalisis tingkat keuntungan suatu produk. Margin kontribusi dari suatu produk dihitung menggunakan rumus P - V dengan P adalah harga produk dan V adalah biaya variabel (biaya yang terkait dengan sumber daya yang digunakan untuk membuat produk secara khusus). Dalam beberapa kasus, nilai ini juga dapat disebut sebagai margin operasional kotor suatu produk. [1] Margin kontribusi merupakan konsep yang berguna untuk menghitung jumlah uang yang dapat dihasilkan suatu bisnis dari penjualan produk untuk membayar biaya tetap (biaya yang tidak berubah berdasarkan produksi) dan menghasilkan keuntungan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menghitung Margin Kontribusi Sebuah Produk

PDF download Unduh PDF
  1. Variabel pertama yang harus Anda cari untuk menghitung persamaan margin kontribusi adalah harga jual produk.
    • Ayo kita kerjakan contoh permasalahan pada bagian ini. Untuk tujuan contoh kita, misalkan kita menjalankan pabrik yang memproduksi bola bisbol. Jika kita menjual bola bisbol seharga $3 (Rp40.500,00) per bola, kita akan menggunakan $3 (Rp40.500,00) sebagai harga jual bola bisbol kita.
  2. Selain biaya produk, satu-satunya variabel lain yang harus kita cari untuk menentukan margin kontribusinya adalah total biaya variabelnya. Biaya variabel yang terkait dengan produk adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi yang dihasilkan, seperti gaji, bahan baku, dan utilitas seperti daya listrik, air, dan seterusnya. [2] Semakin banyak produk yang dibuat, semakin besar biaya ini — karena biaya ini berubah-ubah , kita menyebutnya biaya variabel .
    • Misalnya, dalam contoh pabrik bola bisbol kita, anggaplah total biaya bahan karet dan kulit yang digunakan untuk membuat bola bisbol bulan lalu sebesar $1.500 (Rp20.250.000,00). Selain itu, kita membayar pekerja kita sebesar $2.400 (Rp32.400.000,00) dan tagihan utilitas pabrik mencapai $100 (Rp1.350.000,00). Jika perusahaan memproduksi 2.000 bola bisbol bulan itu, biaya variabel setiap bola bisbol adalah $4.000/2.000 (Rp54.000.000,00/2.000) = $2 (Rp27.000,00) .
    • Perhatikan bahwa berbeda dengan biaya variabel, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah. Misalnya, biaya sewa yang dibayarkan perusahaan kita untuk bangunan pabrik tetap sama, tidak peduli berapa jumlah bola bisbol yang diproduksi. Dengan demikian, biaya sewa termasuk dalam biaya tetap. Biaya tetap tidak termasuk dalam perhitungan margin kontribusi. Biaya tetap lainnya yang umum meliputi bangunan, mesin, hak paten, dsb. [3]
    • Utilitas dapat termasuk dalam biaya tetap dan variabel. Misalnya, jumlah kelistrikan yang digunakan oleh suatu toko selama jam operasional tetap sama meskipun ada atau tidak ada barang yang terjual. Akan tetapi, di pabrik produksi, kelistrikan bisa menjadi suatu variabel yang bergantung pada jumlah produk yang diproduksi. Tentukan jika Anda memiliki utilitas apa pun yang termasuk dalam kategori biaya variabel.
  3. Setelah Anda mengetahui biaya variabel dan harga suatu produk, Anda sudah siap menghitung margin kontribusi hanya dengan mengurangkan biaya variabel dari harga jualnya. Hasil perhitungan Anda menunjukkan jumlah uang dari penjualan satu produk yang dapat digunakan perusahaan untuk membayar biaya tetap dan menghasilkan keuntungan.
    • Dalam contoh kita, sangat mudah untuk menghitung margin kontribusi setiap bola bisbol. Kurangkan saja biaya variabel per bola ($2 atau Rp27.000,00) dari harga per bolanya ($3 atau Rp40.500,00) untuk mendapatkan 3 – 2 (Rp40.500,00 – Rp27.000,00) = $1 (Rp13.500,00) .
    • Perhatikan bahwa dalam kehidupan nyata, margin kontribusi dapat ditemukan dalam laporan pemasukan usaha, yaitu dokumen yang dipublikasikan suatu perusahaan untuk para investor dan IRS. [4] [5]
  4. Margin kontribusi yang bernilai positif hampir selalu merupakan hal yang baik karena hasil penjualan produk dapat menutup biaya variabelnya dan mengontribusikan nilai tertentu terhadap biaya tetapnya (karena itu dinamakan margin kontribusi ). Karena biaya tetapnya tidak meningkat meskipun jumlah produksinya meningkat, setelah hasil penjualan dapat menutup biaya tetap, margin kontribusi dari produk terjual sisanya menjadi keuntungan murni.
    • Dalam contoh kita, setiap bola bisbol mempunyai margin kontribusi sebesar $1 (Rp13.500,00). Jika biaya sewa pabrik adalah $1.500 (Rp20.250.000,00) dan tidak ada biaya tetap lainnya, hanya 1.500 bola bisbol yang perlu dijual setiap bulannya untuk menutup biaya tetap. Setelah itu, setiap bola bisbol yang terjual menghasilkan keuntungan sebesar $1 (Rp13.500,00).
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menggunakan Margin Kontribusi

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah Anda menemukan margin kontribusi untuk produk tertentu, Anda dapat menggunakannya untuk melakukan beberapa pekerjaan analisis keuangan dasar. Misalnya, Anda dapat mencari rasio margin kontribusi, yaitu nilai yang terkait, dengan hanya membagi margin kontribusi dengan harga produk. Rasio melambangkan bagian dari setiap penjualan yang menyusun margin kontribusi — dengan kata lain, bagian yang digunakan untuk biaya tetap dan keuntungan. [6]
    • Dalam contoh kita di atas, margin kontribusi per bolanya adalah $1 (Rp13.500,00) dan harganya adalah $3 (Rp40.500,00). Dalam kasus ini, rasio margin kontribusinya adalah 1/3 = 0,33 = 33% . Sebesar 33% dari setiap penjualan digunakan untuk membayar biaya tetap dan mendapatkan keuntungan.
    • Perhatikan bahwa Anda juga dapat mencari rasio margin kontribusi untuk lebih dari satu produk dengan membagi total margin kontribusi untuk seluruh produk dengan total harga seluruh produk.
  2. Dalam skenario bisnis sederhana, jika Anda mengetahui margin kontribusi dari suatu produk perusahaan dan biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan, Anda dapat dengan cepat memperkirakan apakah perusahaan menguntungkan atau tidak. Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan tidak mengalami kerugian dalam penjualan, yang harus dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan adalah menjual produk dalam jumlah tertentu agar dapat menutup biaya tetapnya —hasil penjualan produk itu dapat digunakan untuk membayar biaya variabel produk. Jika produk yang dijual sudah dapat menutup biaya tetapnya, perusahaan mulai mendapatkan keuntungan. [7]
    • Misalnya, anggaplah biaya tetap perusahaan bola bisbol kita adalah $2.000 (Rp27.000.000,00) dan bukan $1.500 (Rp20.250.000,00) seperti yang disebutkan di atas. Jika kita masih menjual bola bisbol dalam jumlah yang sama, kita akan menghasilkan $1 (Rp13.500,00) × 1.500 = $1.500 (Rp20.250.000,000). Ini tidak cukup untuk menutup biaya tetap sebesar $2.000 (Rp27.000.000,00) sehingga dalam situasi ini, kita merugi .
  3. Margin kontribusi juga dapat digunakan untuk membantu menentukan cara menjalankan bisnis. Hal ini benar khususnya jika bisnis tidak menghasilkan keuntungan. Dalam kasus ini, Anda dapat menggunakan margin kontribusi Anda untuk membantu menentukan target penjualan yang baru atau mencari alternatif untuk mengurangi biaya tetap atau variabel Anda.
    • Misalnya, nilai itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengeluaran-pengeluaran yang harus dikurangi. Misalkan kita ditugaskan untuk mengatasi kekurangan anggaran sebesar $500 (Rp6.750.000,00) dari contoh di atas. Dalam kasus ini, kita mempunyai beberapa pilihan. Karena margin kontribusinya sebesar $1 (Rp13.500,00) per bola bisbol, kita bisa mencoba menjual 500 bola bisbol lagi. Akan tetapi, kita juga bisa memindahkan kegiatan operasional kita ke bangunan dengan biaya sewa lebih murah sehingga dapat mengurangi biaya tetap. Kita bahkan bisa mencoba menggunakan bahan yang harganya lebih terjangkau untuk mengurangi biaya variabel kita.
    • Misalnya, jika kita dapat memotong $0,5 (Rp6.750,00) dari biaya produksi setiap bola bisbol, kita akan mendapatkan keuntungan sebesar $1,5 (Rp20.250,00) dan bukan $1 (Rp13.500,00). Jadi, jika kita menjual 1.500 bola, kita akan menghasilkan keuntungan sebesar $2.250 (Rp30.375.000,00) .
  4. Jika perusahaan Anda membuat lebih dari satu produk, margin kontribusi setiap produk dapat membantu Anda menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Nilai ini sangat penting terutama jika produk Anda menggunakan bahan yang sama atau melalui proses produksi yang sama. Dalam situasi ini, Anda harus memprioritaskan satu produk sehingga Anda ingin memilih produk yang mempunyai margin kontribusi paling besar. [8]
    • Misalnya, anggaplah pabrik kita memproduksi bola sepak dan bola bisbol. Produksi bola sepak membutuhkan biaya yang lebih mahal, yaitu sebesar $4 (Rp54.000,00), tetapi dapat dijual dengan harga $8 (Rp108.000,00) per bola. Bola sepak memberikan margin kontribusi yang lebih besar yaitu $8 - $4 (Rp108.000,00 – Rp54.000,000) = $4 (Rp54.000,00). Jika bola sepak dan bola bisbol dibuat dari jenis kulit yang sama, kita pasti lebih memprioritaskan produksi bola sepak — karena kita mendapatkan margin kontribusi yang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan bola bisbol yang hanya memberikan margin kontribusi sebesar $1 (Rp13.500,00).
    • Yang terpenting, dalam situasi ini, bola sepak memberikan rasio margin kontribusi yang lebih tinggi, yaitu sebesar 0,5 dibandingkan dengan bola bisbol yang hanya sebesar 0,33. Ini berati bahwa bola sepak lebih menguntungkan bagi perusahaan. [9]
    Iklan

Tips

  • ”Margin kontribusi” bisa berarti margin kontribusi yang dibahas di artikel ini atau rasio margin kontribusi, bergantung pada sumbernya. Periksa satuan nilainya untuk menentukan arti mana yang dimaksud oleh sumber. Jika sumbernya berupa dolar, kita membicarakan margin kontribusi. Akan tetapi, jika sumbernya berupa desimal, kita membicarakan rasio margin kontribusi. [10]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 105.615 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan