Unduh PDF Unduh PDF

Rasio lancar adalah ukuran kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar utang dan kewajiban jangka pendek. Rasio lancar sangat penting dalam menentukan sehat atau tidaknya kondisi keuangan suatu perusahaan. Secara umum, rasio lancar 2:1 berarti aset lancar perusahaan besarnya dua kali utang lancar sehingga kondisi keuangan perusahaan bisa dianggap sehat. Rasio lancar 1 berarti aset dan utang perusahaan sama besar sehingga bisa dianggap cukup sehat. Rasio yang lebih rendah menunjukkan adanya indikasi ketidakmampuan perusahaan untuk membayar utang.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memahami Rasio Lancar

Unduh PDF
  1. Istilah “utang lancar” sering digunakan dalam akuntansi untuk menjelaskan utang perusahaan yang harus dibayar tunai dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi perusahaan. Utang ini harus dibayar oleh aset lancar atau oleh penarikan utang lancar yang baru.
    • Utang lancar terdiri atas pinjaman jangka pendek, utang dagang, utang kepada vendor, dan utang yang harus dibayar di muka.
  2. Istilah “aset lancar” menjelaskan tentang aset yang digunakan untuk membayar kewajiban dan utang perusahaan dalam satu tahun. Aset lancar juga bisa dikonversikan menjadi uang tunai.
    • Aset lancar terdiri atas piutang dagang, persediaan barang dagang, surat-surat berharga, dan aset yang mudah dicairkan lainnya.
  3. Rumus untuk menghitung rasio lancar sangat sederhana yaitu: aset lancar dibagi utang lancar. Semua angka yang Anda butuhkan untuk menghitung rasio lancar ada di laporan neraca perusahaan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghitung Rasio Lancar

Unduh PDF
  1. Untuk menghitung rasio lancar, pertama-tama Anda harus menghitung aset lancar perusahaan. Untuk itu, kurangilah aset tidak lancar dari aset total.
    • Sebagai ilustrasi, kita umpamakan bahwa Anda sedang menghitung rasio lancar dari sebuah perusahaan dengan aset total Rp120 juta, modal sendiri Rp55 juta, aset tidak lancar Rp28 juta, dan utang tidak lancar Rp26 juta. Untuk menghitung aset lancar, kurangilah aset tidak lancar dari aset total: Rp120 juta – Rp28 juta = Rp92 juta.
  2. Setelah menghitung aset lancar perusahaan, Anda harus menghitung utang total. Untuk itu, kurangilah modal sendiri dari aset total.
    • Untuk menghitung utang total dengan contoh di atas, kurangilah modal sendiri dari aset total: Rp120 juta – Rp55 juta = Rp65 juta.
  3. Setelah Anda mengetahui besarnya utang total, Anda sudah bisa menghitung utang lancar. Untuk itu, kurangilah utang tidak lancar dari utang total.
    • Untuk menghitung utang lancar dengan contoh di atas, kurangilah utang tidak lancar dari utang total: Rp65 juta – Rp26 juta = Rp39 juta.
  4. Setelah menentukan besarnya aset lancar dan utang lancar, masukkan angka-angka ini ke dalam rumus rasio lancar yaitu aset lancar dibagi utang lancar.
    • Menggunakan contoh di atas, bagilah aset lancar dengan utang lancar: Rp92 juta/Rp39 juta = 2,358. Rasio lancar perusahaan Anda adalah 2,358 sebagai indikator kondisi keuangan perusahaan yang sangat memuaskan.
    Iklan

Tips

  • Anda bisa menggunakan nama lain untuk rasio lancar yaitu “rasio likuiditas,” “rasio aset tunai,” dan “rasio kas.”
  • Semakin tinggi rasio lancar, semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayar utang.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 50.421 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan