Unduh PDF
Unduh PDF
Tubuh tentunya berusaha untuk mencapai keseimbangan dan kesetimbangan. Saat ion atau asam H ekstra dilepaskan, tubuh mengalami kondisi yang disebut asidosis metabolik. Kondisi ini mempercepat laju pernapasan dan menurunkan level plasma Anda. Selisih anion digunakan untuk menentukan penyebab yang tepat dari kondisi ini. Nilai ini menghitung anion-anion yang tidak terukur, yaitu fosfat, sulfat, dan protein dalam plasma. Menghitung selisih anion sangatlah mudah dengan menggunakan rumus standar. Untuk memulai, lihatlah Langkah 1 di bawah ini.
Langkah
-
Tentukan level natrium (Na⁺) Anda. Jangkauan normal dari natrium adalah 135 – 145 mEq/L. Penting untuk mengetahui level natrium dalam tubuh Anda . Anda dapat memeriksa level natrium Anda melalui tes darah yang dapat dilakukan oleh dokter Anda.
-
Tentukan level kalium (K⁺) Anda jika perlu. Jangkauan normal dari kalium adalah 3,5 – 5,0 mEq/L. Akan tetapi, ada rumus berbeda yang tidak mengharuskan Anda untuk menggunakan level kalium. Ini karena K⁺ ditemukan dalam jumlah yang sedikit dalam plasma sehingga sering kali tidak memengaruhi perhitungan.
- Karena ada rumus yang tidak membutuhkan level kalium, Anda dapat melewati langkah ini.
-
Tentukan level klorida (Cl⁻) Anda. Jangkauan normal dari klorida adalah 97 – 107 mEq/L. Dokter Anda juga akan memeriksanya.
-
Tentukan level bikarbonat (HCO₃⁻) Anda. Jangkauan normal untuk bikarbonat adalah 22 – 26 mEq/L. Sekali lagi, level ini ditentukan melalui rangkaian tes yang sama.
-
Ketahuilah nilai referensi normal dari selisih anion. Nilai normal dari selisih anion adalah 8 – 12 mEq/L tanpa kalium . Akan tetapi, jika kalium digunakan , nilai jangkauan normalnya akan berubah menjadi 12 – 16 mEq/L.
- Perhatikan bahwa semua level elektrolit ini dapat diketahui melalui tes darah.
- Wanita hamil mungkin juga akan memiliki level yang berbeda. Kita akan mendiskusikan hal ini pada bagian selanjutnya.
-
Gunakan rumus standar untuk menghitung selisih anion. Ada 2 rumus yang dapat Anda gunakan untuk menghitung selisih anion:
- Rumus pertama: Selisih anion = Na⁺ + K⁺ – (Cl⁻ + HCO₃⁻). Rumus ini dapat digunakan jika kita memiliki nilai kalium. Akan tetapi, persamaan kedua lebih sering digunakan dibandingkan persamaan pertama.
- Rumus kedua: Selisih anion = Na⁺ – (Cl⁻ + HCO₃⁻). Anda dapat melihat bahwa kalium dihilangkan dalam persamaan kedua ini. Rumus ini lebih sering digunakan daripada rumus pertama. Akan tetapi, Anda dapat menggunakan kedua rumus ini bergantung pada preferensi Anda.
-
Ketahuilah seperti apakah hasil yang sehat. Sekali lagi, nilai normalnya adalah 8 – 12 mEq/L tanpa kalium dan 12 – 16 mEq/L dengan kalium . [1] X Teliti sumber Berikut adalah dua contoh:
- Contoh 1: Na⁺ = 140, Cl⁻= 100, HCO₃⁻= 23
AG= 140 – (98 + 23)
AG = 24- Selisih anionnya adalah 24. Dengan demikian, orang tersebut positif mengalami asidosis metabolik.
- Contoh 2: Na⁺ = 135, Cl⁻= 100, HCO₃⁻= 25
AG= 135 – (100 + 25)
AG = 10- Selisih anionnya adalah 10. Dengan demikian, hasilnya normal dan orang tersebut tidak mengalami asidosis metabolik. Hasilnya berada dalam jangkauan normal 8 – 12 mEq/L. [2] X Teliti sumber
Iklan - Contoh 1: Na⁺ = 140, Cl⁻= 100, HCO₃⁻= 23
-
Ketahuilah arti dari selisih anion. Selisih anion mengukur selisih antara kation natrium dan kalium serta anion klorida dan bikarbonat dalam pasien yang memiliki masalah ginjal atau perubahan status mental – dengan kata lain, keseimbangan pH Anda. Nilai ini melambangkan konsentrasi anion yang tidak terukur dalam plasma, seperti protein, fosfat, dan sulfat. Ini adalah istilah yang menunjukkan bahwa tubuh Anda menghasilkan bahan-bahan yang sesuai, tetapi dengan tingkat yang tidak sesuai.
- Menentukan nilai selisih anion sangat penting dalam analisis gas darah arteri (AGD). Konsep dasarnya adalah muatan bersih kation dan anion harus sama agar mencapai keseimbangan dalam tubuh Anda.
-
Pahamilah pentingnya selisih anion. Nilai ini pada dasarnya merupakan pengukuran untuk pasien dengan masalah ginjal atau pencernaan. Tes ini tentunya tidak menunjukkan satu kondisi tertentu. Akan tetapi, tes ini dapat mengetahui beberapa hal dan mempersempit bagian yang perlu diperhatikan.
- Selisih anion dapat digunakan untuk mengetahui adanya asidosis metabolik di mana level pH dalam tubuh Anda tidak seimbang. Nilai ini membedakan penyebab-penyebab asidosis metabolik dan membantu mengonfirmasi hasil-hasil lainnya. Mintalah dokter Anda untuk membantu Anda memahami proses ini.
- Misalkan seorang pasien mengalami asidosis laktat (di mana terdapat juga penumpukan laktat). Dalam kasus ini, level bikarbonat serum akan secara otomatis menurun (karena penumpukan laktat) sehingga saat Anda menghitung selisih anionnya, Anda akan melihat bahwa selisih anionnya meningkat.
-
Ketahuilah apa yang akan terjadi selama tes. Sampel dari selisih anion serum diambil dari pembuluh darah Anda menggunakan tabung pemisah serum. [3] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Here's how it'll go:
- Ilmuwan medis atau ahli teknologi medis mengekstrak darah dari pembuluh darah, kemungkinan pada lengan Anda.
- Dia mungkin menanyakan jika Anda memiliki sejarah alergi terhadap lateks. Jika Anda alergi, mereka akan menggunakan bahan-bahan lain untuk memastikan agar Anda tidak mengalami reaksi alergi.
- Beritahukan kepada mereka mengenai kondisi medis atau pengobatan apa pun yang dapat menyebabkan pendarahan berlebih atau jika Anda memiliki masalah psikologi yang berkaitan dengan benda-benda tajam seperti jarum.
- Spesimen Anda akan disimpan di dalam kulkas khusus ( biorefrigerator ) dan diantrekan untuk pemeriksaan. Saat semuanya telah dilakukan, dokter Anda akan menghubungi Anda untuk mendiskusikan hasilnya.
-
Ketahuilah cara untuk menginterpretasikan hasil Anda. Dokter Anda akan mengaitkan hasil diagnosis itu dengan tampilan Anda, apa yang Anda rasakan, dan gejala-gejala yang Anda laporkan. Setelah hasilnya diketahui dan pasti, dokter Anda akan menjelaskan kepada Anda langkah-langkah selanjutnya. Jika dokter Anda merasa bahwa hasilnya mungkin salah, dia mungkin akan meminta tes lain untuk memastikan hasilnya.
- Selisih anion yang menurun dapat dikaitkan dengan berbagai macam kondisi seperti hipoalbuminemia dan keracunan bromida. Hasil yang normal diharapkan saat seorang pasien sedang dalam masa pemulihan dari ketoasidosis diabetikum atau pemulihan dari kekurangan bikarbonat karena diare yang berkepanjangan.
- Peningkatan selisih anion dapat menunjukkan asidosis laktat atau gagal ginjal. Interpretasi dari hasil mungkin beragam, bergantung pada berbagai macam faktor dan kondisi utama yang dialami oleh pasien.
- Selisih anion yang “normal” untuk wanita hamil agak sedikit berbeda. Selama tiga bulan pertama, selisih anion yang normal berkisar antara 10 hingga 20 mmol/L. Selama tiga bulan kedua dan ketiga, nilai normalnya menurun dari 10 hingga 11 hingga maksimal 18 mmol/L.
-
Perhatikan bahwa ada hal-hal lain yang dapat memengaruhi nilai selisih anion. Kesalahan dalam pengambilan data dapat terjadi dan memengaruhi hasil laboratorium Anda. Waktu, pengenceran, dan ukuran sampel sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Penundaan dalam tahap memproses spesimen yang sudah dikumpulkan dan pemaparan udara dalam periode waktu yang lama juga dapat menyebabkan peningkatan level bikarbonat. Jika hal ini terjadi, selisih anion dapat menurun sekitar 2,5 mEq/L untuk setiap gram/dL konsentrasi albumin yang berkurang dari darah Anda. Dokter Anda seharusnya dapat mengatasi hal ini (selain menghindari hal ini sepenuhnya).
- Peningkatan selisih anion membutuhkan tes lebih lanjut, termasuk tes untuk asam laktat serum, tes obat, tes level kreatinin dan keton serum, untuk mengetahui penyebab-penyebab yang mungkin dari asidosis selisih anion.
Iklan
Tips
- Hasil untuk selisih anion tidaklah spesifik untuk kondisi tertentu. Peningkatan atau penurunan nilai dapat menunjukkan berbagai kondisi medis. Hasil diagnosis dapat dikaitkan dengan manifestasi-manifestasi klinis dan diketahui melalui rangkaian tes yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi pasien dengan tepat.
Iklan
Referensi
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/2087291-overview
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/2087291-overview
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23833313
- Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle J.L., & Cheever, K.H. (2010). Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. (12th ed.). Philadelphia, PA 19106. Lippincott Williams & Wilkins.
- Emmett M and Narins RG. “Clinical use of anion gap”. Medicine (Baltimore) 1977.
- Kraut JA & Madias NE. “Serum Anion Gap: Its Uses and Limitations in Clinical Medicine”. 2007
- Mary Lee, “Basic Skills in Interpreting Laboratory Data”.
- Lockitch G., “Handbook of Diagnostic Biochemistry and Hematology in Normal Pregnancy”, 1993.
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.848 kali.
Iklan