Unduh PDF
Unduh PDF
Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan ( Sustainable Growth Rate [SGR]) adalah angka yang menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan pendapatan tanpa menambah modal sendiri, menarik pinjaman dari kreditur, atau mendapatkan dana dari investor. Bagi pemilik bisnis berskala kecil, angka ini merepresentasikan berapa banyak uang yang bisa dihasilkan tanpa menambah ekuitas atau pinjaman bank. Pemilik bisnis berskala kecil dan besar harus menghitung tingkat pertumbuhan berkelanjutan agar bisa menentukan cukup tidaknya modal yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan usaha yang ditargetkan.
Langkah
-
Bagilah penjualan dengan total aset. Hasil bagi penjualan dan total aset dalam persentase disebut tingkat utilisasi aset, yaitu persentase penjualan dari total aset.
- Contohnya: total aset per akhir tahun = Rp100.000. Total penjualan selama 1 tahun = Rp25.000. Tingkat utilisasi aset = Rp25.000/Rp100.000 = 25%. Ini berarti, Anda memanfaatkan aset perusahaan sebesar 25% untuk menghasilkan penjualan.
-
Bagilah pendapatan bersih dengan total penjualan. Angka yang diperoleh adalah profitabilitas perusahaan per akhir tahun atau persentase profit dari total penjualan selama 1 tahun setelah dikurangi semua biaya. (Pendapatan bersih adalah total penjualan dikurangi biaya).
- Contohnya: pendapatan bersih = Rp5.000. Tingkat profitabilitas perusahaan = Rp5.000/Rp25.000 = 20%. Ini berarti, selama 1 tahun, Anda memperoleh pendapatan bersih 20% dari total penjualan dan selebihnya digunakan untuk mendanai biaya yang harus dibayar oleh perusahaan.
-
Bagilah total utang dengan total ekuitas. Angka yang diperoleh adalah tingkat utilisasi finansial perusahaan.
- Hitunglah total ekuitas dengan mengurangi total utang dari total aset.
- Contohnya: total utang = Rp50.000 dan total ekuitas = Rp50.000. Ini berarti tingkat utilisasi finansial = 100%.
-
Kalikan tingkat utilisasi aset, profitabilitas, dan utilisasi finansial. Setelah menghitung ketiga persentase tersebut, kalikan. Angka yang diperoleh adalah rasio laba terhadap ekuitas ( Return on Equity [ROE]). Angka ini menunjukkan besarnya profit perusahaan yang bisa digunakan untuk menghasilkan profit di waktu yang akan datang. [1] X Teliti sumber
- Contohnya: untuk menghitung ROE, kalikan ketiga persentase di atas, 25% x 20% x 100% = 5%.
-
Bagilah pendapatan bersih dengan total dividen. Angka yang diperoleh adalah rasio dividen, yaitu persentase pendapatan yang dibagikan kepada pemegang saham. (Jika Anda adalah pemilik usaha kecil, semua pendapatan yang Anda terima untuk diri sendiri di akhir tahun di luar gaji adalah dividen).
- Contohnya: Pendapatan bersih = Rp5.000. Dividen = Rp500. Rasio dividen = Rp500/Rp5.000 = 10%.
-
Kurangi rasio dividen dari 100%. Ini adalah rasio retensi perusahaan atau persentase pendapatan bersih yang ditahan untuk kepentingan perusahaan setelah membayar dividen.
- Contohnya: rasio retensi perusahaan = 100% - 10% = 90%.
- Rasio retensi perusahaan berperan penting karena memengaruhi tingkat pertumbuhan berkelanjutan sebesar dividen yang akan dibagikan dan diasumsikan perusahaan akan tetap membayar dividen sesuai rasio tersebut di kemudian hari.
-
Kalikan rasio retensi perusahaan dan ROE. Inilah yang disebut tingkat pertumbuhan berkelanjutan . Angka ini merepresentasikan besarnya profit perusahaan dari investasi perusahaan tanpa menerbitkan saham baru, menyetor dana pribadi ke dalam ekuitas, menambah utang, atau meningkatkan margin laba. [2] X Teliti sumber
- Contohnya: untuk menghitung tingkat pertumbuhan berkelanjutan, kalikan ROE dan rasio retensi perusahaan = 5% x 90% = 4,5%. Kesimpulannya, perusahaan mampu meningkatkan profit yang akan disetorkan sebagai ekuitas sebesar 4,5% per tahun.
Iklan
-
Hitunglah tingkat pertumbuhan aktual. Tingkat pertumbuhan aktual adalah kenaikan penjualan selama periode tertentu. Untuk menghitungnya, bagilah angka penjualan selama periode sebelumnya dengan penjualan selama periode berjalan. Periode untuk menghitung tingkat pertumbuhan aktual harus sama dengan periode untuk menghitung tingkat pertumbuhan berkelanjutan.
- Tingkat pertumbuhan aktual mungkin akan berbeda jika dihitung berdasarkan periode bulanan, kuartalan, atau periode yang digunakan untuk melaporkan performa finansial perusahaan. Angka ini biasanya fluktuatif karena hanya menghitung persentase perubahan angka penjualan.
- Saat menghitung tingkat pertumbuhan aktual, pastikan Anda menggunakan angka penjualan selama periode yang sama. Jika Anda membandingkan angka penjualan kuartal keempat dengan bulan pertama di tahun yang sama, hasil perhitungan yang diperoleh akan jauh lebih besar daripada yang seharusnya. Pastikan Anda menggunakan data yang periodenya bisa diperbandingkan, misalnya: minggu dengan minggu, bulan dengan bulan, kuartal dengan kuartal, tahun dengan tahun, dst.
-
Bandingkan tingkat pertumbuhan aktual dengan tingkat pertumbuhan berkelanjutan. Tingkat pertumbuhan aktual mungkin lebih tinggi, lebih rendah, atau sama dengan tingkat pertumbuhan berkelanjutan. Pertumbuhan aktual yang lebih tinggi terkesan positif, tetapi hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempunyai cukup uang tunai untuk memenuhi kebutuhan usaha sesuai tingkat pertumbuhan aktual. Jika tingkat pertumbuhan berkelanjutan lebih besar daripada ROE, ini berarti perusahaan belum mencapai performa yang maksimal.
- Contohnya: pemilik perusahaan konstruksi yang membangun rumah memulai usahanya dengan menginvestasikan ekuitas Rp100.000 dan menarik pinjaman bank Rp100.000. Setelah berjalan 1 tahun, ia menghitung tingkat pertumbuhan usaha. Ternyata, tingkat pertumbuhan aktual lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan berkelanjutan. Karena penjualan meningkat, ia membutuhkan tambahan dana untuk membayar biaya tenaga kerja dan material agar bisa membangun rumah untuk mendapatkan penghasilan. Kenaikan penjualan adalah hal yang positif bagi perusahaan, tetapi pemilik usaha tidak mampu membayar seluruh biaya tanpa adanya dana tambahan dari pihak lain. Dengan mengetahui selisih tingkat pertumbuhan, pemilik usaha bisa menyusun rencana apakah ia akan mencari sumber dana atau membatasi tingkat pertumbuhan aktual.
- Tingkat pertumbuhan aktual yang tinggi bukan hal yang negatif. Ini berarti perusahaan membutuhkan tambahan dana operasional, misalnya dengan menerbitkan saham baru, menarik pinjaman, mengurangi dividen, atau meningkatkan margin laba. Pemilik perusahaan yang baru beroperasi biasanya tidak menarik pinjaman atau menerbitkan saham di awal tahun dan lebih memilih menyesuaikan tingkat pertumbuhan aktual dengan tingkat pertumbuhan berkelanjutan. [3] X Teliti sumber
- Jika tingkat pertumbuhan aktual lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan berkelanjutan, berarti perusahaan belum mencapai performa yang maksimal. [4] X Teliti sumber
-
Sesuaikan rencana perusahaan. Setelah memahami apa yang disebut tingkat pertumbuhan aktual dan berkelanjutan, manfaatkan data tersebut untuk menyusun rencana perusahaan. Jika Anda merencanakan tingkat pertumbuhan aktual lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan berkelanjutan, bersiaplah membayar biaya yang lebih besar sebelum Anda menikmati kenaikan penjualan. Tentukan apakah Anda ingin menarik pinjaman, menerbitkan saham, menginvestasikan dana pribadi, atau mengurangi dividen. Jika Anda tidak memilih opsi tersebut, perlambat pertumbuhan aktual agar sama dengan pertumbuhan berkelanjutan supaya Anda tidak perlu menambah investasi untuk membayar biaya operasional. [5] X Teliti sumber
- Jika tingkat pertumbuhan aktual lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan berkelanjutan, Anda memiliki aset lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana perusahaan. Jika Anda tidak merencanakan peningkatan produksi, pertimbangkan apakah Anda ingin membayar sebagian utang atau membagikan dividen kepada pemegang saham.
-
Ambillah keputusan yang bijaksana. Ingatlah bahwa tingkat pertumbuhan dihitung berdasarkan data masa lalu dan tidak bisa memprediksi performa perusahaan dengan tepat. Tingkat pertumbuhan aktual dan berkelanjutan mungkin tidak pernah sama. Jadi, gunakan angka tersebut sebagai sarana dan panduan untuk menyusun rencana perusahaan, alih-alih sebagai data yang menghambat pengambilan keputusan atau membuat bisnis terkendala. Tingkat pertumbuhan berkelanjutan akan lebih bermanfaat setelah perusahaan berjalan beberapa waktu dan bisnis lebih bisa diandalkan. Di tahun pertama, tingkat pertumbuhan aktual dan berkelanjutan mungkin sangat fluktuatif, tetapi inilah kondisi yang diharapkan.Iklan
Referensi
- ↑ http://www.studyfinance.com/lessons/sustaingrowth/?page=01
- ↑ http://www.studyfinance.com/lessons/sustaingrowth/?page=01
- ↑ http://www.studyfinance.com/lessons/sustaingrowth/?page=04
- ↑ http://www.studyfinance.com/lessons/sustaingrowth/?page=04
- ↑ http://www.investinganswers.com/financial-dictionary/businesses-corporations/sustainable-growth-rate-1641
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 19.283 kali.
Iklan