Unduh PDF
Unduh PDF
Saat Anda menggenggam batuan gunung berapi, batu yang terdapat di tangan Anda tersebut merupakan salah satu benda tertua di dunia. Batuan gunung berapi terbentuk dari lava, magma, ataupun abu letusan atau aliran gunung berapi. [1] X Teliti sumber . Batuan gunung berapi memiliki sifat khas yang bisa membantu Anda membedakannya dari jenis batuan lainnya, serta mengidentifikasi jenis spesifik dari batuan gunung berapi yang Anda miliki.
Langkah
-
Kasifikasikan batuan gunung berapi menjadi dua jenis utama: batuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif. Setiap jenis batuan ini memiliki sifat tertentu yang akan membantu membedakan jenis manakah batuan gunung berapi milik Anda. [2] X Teliti sumber
- Magma merupakan lelehan yang mengalir di bawah permukaan bumi. Batuan gunung berapi terbentuk dari magma yang sudah dingin.
- Lokasi terbentuknya batu, serta seberapa cepatnya magma mendingin akan menentukan jenis batuan gunung berapi.
- Batuan beku intrusif terbentuk dari magma yang mendingin jauh di dalam permukaan bumi. Karena ini terjadi di dalam permukaan bumi, magma akan mendingin dengan sangat perlahan.
- Magma akan membentuk kristal-kristal selagi mendingin.
- Batuan beku intrusif mengandung kristal berukuran lebih besar yang biasanya menyatu lalu membentuk massa batuan.
- Contoh batuan beku intrusif adalah granit.
- Magma yang mengalir di atas kerak bumi disebut lava.
- Batuan beku ekstrusif terbentuk melalui proses pendinginan lava yang sangat cepat di atas permukaan bumi.
- Batuan beku ekstrusif mengandung kristal yang sangat kecil, hampir mikroskopis. Batuan ini sering kali disebut sebagai batuan beku berbutir halus. Biasanya Anda tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.
- Jenis paling umum dari batuan ekstrusif adalah basal.
-
Identifikasi jenis batuan milik Anda. Terdapat 7 kategori tekstur berbeda pada batuan gunung berapi, masing-masing memiliki fitur unik tersendiri. [3] X Teliti sumber
- Batuan pegmatit mengandung kristal-kristal yang sangat besar, dengan ukuran lebih dari 1 cm. Ini merupakan jenis batuan gunung berapi yang proses pendinginannya paling lama.
- Ingatlah, semakin lama batuan mendingin, semakin besar ukuran kristalnya.
- Batuan gunung berapi faneritik terdiri dari kristal-kristal yang saling mengait dengan ukuran lebih kecil daripada kristal pada batuan pegmatit, namun masih dapat dilihat dengan mata telanjang.
- Batuan porfiritik memiliki dua ukuran kristal yang berbeda, sering kali dengan kristal berukuran besar terletak pada daerah kristal yang lebih kecil.
- Batuan afanitik memiliki tekstur yang sangat halus dan sebagian besar kristalnya terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Anda memerlukan kaca pembesar untuk mengamati kristal-kristal pada batuan afanitik.
- Batuan gunung berapi yang mendingin terlalu cepat untuk dapat membentuk kristal memiliki tekstur kaca. Batuan obsidian adalah satu-satunya batuan gunung berapi dengan tekstur kaca, dan dapat dikenali dari warnanya yang hitam. Batuan ini terlihat seperti kaca berwarna hitam pekat.
- Batuan vesikula, seperti batu apung, memiliki gelembung dan terbentuk sebelum gas dapat keluar saat lava membatu. Ini juga terbentuk dalam proses pendinginan yang sangat cepat.
- Batuan piroklastik memiliki tekstur yang terdiri dari fragmen vulkanik yang beragam dari tekstur yang sangat halus (abu) hingga sangat kasar ( tuff dan breccia ). [4] X Teliti sumber
-
Lihatlah komposisi batu milik Anda. Komposisi mengacu pada persentase mineral pada batu Anda. Anda memerlukan panduan mengenai batu-batuan untuk memastikan mineral yang terdapat pada batu. Terdapat empat jenis komposisi utama pada batuan gunung berapi: [5] X Teliti sumber
- Mengidentifikasi komposisi suatu batu dapat sangat sulit jika Anda bukan kolektor batu berpengalaman ataupun ahli geologi.
- Jika Anda punya pertanyaan tentang cara mengidentifikasi suatu batu, hubungi seorang kolektor atau ahli geologi di kampus atau universitas di sekitar Anda.
- Batuan felsik memiliki warna yang terang. Komposisi mineralnya sebagian besar terdiri dari felspar dan silikat seperti kuarsa.
- Granit merupakan contoh batuan felsik.
- Batuan felsik memiliki kepadatan yang rendah serta mengandung kristal mafik sebesar 0-15%. Mineral mafik adalah olivin, piroksen, amfibol, dan biotit.
- Batuan mafik memiliki warna yang gelap dan kandungan yang sebagian besar merupakan magnesium dan besi. Batuan ini mengandung kristal mineral mafik sebanyak 46-85% dan memiliki kepadatan yang tinggi.
- Basal merupakan contoh dari batuan mafik.
- Batuan ultramafik juga memiliki warna yang gelap dan mengandung jumlah mineral yang lebih tinggi dibanding batuan mafik. Batuan ini memiliki kandungan kristal mineral mafik di atas 85%.
- Dunit merupakan contoh dari batuan ultramafik.
- Batuan intermediet mengandung kristal mineral mafik sebanyak 15-45%. Batuan ini mengandung mineral felsik dan mafik dengan jumlah yang hampir sama dan memiliki warna intermediet (campuran warna primer dan sekunder).
- Diorit adalah contoh batuan intermediet.
Iklan
-
Ketahuilah perbedaan antara tiga jenis batuan utama. Tiga jenis batuan utama adalah batuan gunung berapi, batuan metamorf (malihan), dan batuan sedimen. [6] X Teliti sumber
- Batuan gunung berapi terbentuk dari proses pendinginan magma/lava yang cepat atau perlahan.
- Batuan metamorf terbentuk berdasarkan pengaruh dari panas, tekanan, ataupun aktivitas kimia.
- Batuan sedimen pada dasarnya terbentuk dari kepingan batuan, fosil, dan sedimen yang berukuran lebih kecil.
-
Carilah tanda berupa lapisan pada batu Anda. Adanya lapisan yang tersebar dapat membantu mengidentifikasi jenis utama dari batu yang Anda miliki. [7] X Teliti sumber
- Jika batu mengandung lapisan, akan terdapat bagian dengan warna yang berbeda-beda dan mungkin mengandung kristal atau fosil kecil dan mungkin juga tidak. Anda perlu mencarinya menggunakan kaca pembesar.
- Pada bagian yang melintang, lapisan di dalam batu akan terlihat seperti garis-garis dengan berbagai warna yang saling bertumpuk.
- Adanya lapisan yang menyebar dapat membantu mengidentifikasi jenis utama dari batu yang Anda miliki.
- Batu gunung berapi tidak memiliki lapisan. Jika batu Anda memiliki lapisan, berarti itu adalah batuan metamorf ataupun sedimen.
- Batuan sedimen memiliki lapisan yang halus, terlihat seperti serpihan, dan terdiri dari lumpur, pasir, dan kerikil.
- Batuan sedimen juga dapat mengandung kristal. Jika lapisan pada batu Anda terdiri dari kristal dengan berbagai ukuran, berarti batu Anda adalah batuan sedimen.
- Batuan metamorf memiliki lapisan yang terdiri dari kristal dengan ukuran yang sama.
- Lapisan pada batuan metamorf juga memiliki bentuk yang menekuk dan tidak beraturan.
-
Periksalah batu Anda untuk mencari tanda-tanda butiran yang terlihat. Anda memerlukan kaca pembesar untuk melakukannya, karena sebagian butiran dan kristal dapat memiliki ukuran yang sangat kecil dan Anda tidak akan bisa melihatnya dengan mata telanjang. Jika batu Anda terlihat memiliki butiran, lanjutkan ke tahap berikutnya untuk mengklasifikasikan batu Anda berdasarkan jenis butirannya. Jika tidak ada butiran yang terlihat, gunakan kriteria berikut guna mengklasifikasikan batu Anda: [8] X Teliti sumber
- Batuan gunung berapi sangatlah padat dan keras. Batuan ini dapat memiliki tampilan seperti kaca.
- Batuan metamorf juga dapat terlihat seperti kaca. Anda bisa membedakannya dari batuan gunung berapi berdasarkan fakta bahwa batuan metamorf cenderung bersifat rapuh, ringan, dan memiliki warna hitam yang buram.
- Batuan sedimen tanpa butiran akan terlihat menyerupai lempung atau lumpur kering.
- Batuan sedimen tanpa butiran juga cenderung bersifat halus, karena biasanya mudah tergores oleh kuku. Batuan ini juga bereaksi terhadap asam klorida
-
Klasifikasikan jenis butiran pada batu Anda. Ingatlah, tidak semua batu memiliki butiran yang dapat terlihat. Butiran akan terlihat seperti sekumpulan pasir, fosil, atau kristal berukuran kecil. [9] X Teliti sumber
- Hanya batuan metamorf dan sedimen yang mengandung fosil. Batuan sedimen dapat memiliki fosil yang terlihat seperti bentuk utuh atau terurai dari daun, kerang, jejak kaki, dsb. Batuan metamorf hanya mengandung fosil yang sudah terpecah-pecah.
- Batuan sedimen mengandung butiran yang terdiri dari pasir, lanau, ataupun kerikil. Butiran ini dapat berbentuk bundar (klastik), ataupun terdiri dari batuan lainnya.
- Jika butiran pada batu milik Anda mengandung kristal, Anda bisa menggunakan arah dan ukuran kristal tersebut untuk mengindentifikasi batu tersebut.
- Batuan gunung berapi mengandung kristal dengan arah yang berbeda-beda. Batuan ini juga dapat memiliki kristal besar dengan kristal yang lebih kecil di dalam massa dasar.
- Batuan sedimen mengandung kristal yang mudah hancur atau tergores.
- Batuan metamorf mengandung kristal yang memiliki tampilan bergaris-garis atau bersisik. Tampilan ini sering kali berbentuk panjang dan teratur dalam pola yang sejajar.
-
Perhatikan batu Anda untuk mencari karakteristik tambahan. Anda perlu mencari struktur tampilan metalik atau garis yang beralur-alur. [10] X Teliti sumber
- Batuan yang memiliki tampilan metalik dengan tekstur bersisik atau halus adalah batuan metamorf.
- Batuan gunung berapi dapat memiliki tekstur vesikular. Ini adalah saat batu terlihat memiliki pori-pori dengan banyak lubang.
- Batu apung adalah contoh batu yang memiliki tekstur dengan banyak pori-pori.
- Batuan gunung berapi sangatlah keras. Banyak jenis batuan gunung berapi memiliki struktur beralur yang kasar di permukaannya.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Kaca pembesar
- Panduan mengenai batu-batuan
Artikel Terkait
Referensi
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/RocksA.htm
- ↑ http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/geophys/intrus.html
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/GlossaryA.htm
- ↑ http://www.pitt.edu/~cejones/GeoImages/2IgneousRocks/IgneousTextures/9Pyroclastic.html
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/GlossaryA.htm
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/GlossaryA.htm
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/IgneousSedimentaryMetamorphic.pdf
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/IgneousSedimentaryMetamorphic.pdf
- ↑ http://www.arch.dcr.state.nc.us/ncarch/GeoArcheo/IgneousSedimentaryMetamorphic2.pdf
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 10.096 kali.
Iklan