Unduh PDF Unduh PDF

Seperti pria, wanita biasanya akan merasakan tekanan atau sesak di dada ketika mengalami serangan jantung. Namun wanita juga sering merasakan gejala lain, yaitu gejala serangan jantung yang tidak terlalu dikenali, dan faktanya lebih besar kemungkinannya meninggal karena serangan jantung daripada pria, akibat diagnosis yang keliru atau penanganan yang terlambat. Karena hal ini, penting untuk mengetahui gejala apa yang perlu diperhatikan jika Anda wanita. Jika Anda mengira terkena serangan jantung, hubungi nomor darurat 119 untuk mendapatkan bantuan segera.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengidentifikasi Gejala

Unduh PDF
  1. Salah satu gejala utama serangan jantung adalah sensasi berat, sesak, terjepit, atau tertekan pada dada atau punggung atas. Rasa nyeri ini tidak muncul tiba-tiba atau parah. Hal ini bisa berlangsung beberapa menit, kemudian hilang dan muncul kembali. [1]
    • Sebagian orang keliru mengira serangan jantung sebagai nyeri ulu hati atau gangguan pencernaan. Jika rasa sakit ini tidak segera muncul setelah makan, jika Anda biasanya tidak mengalami nyeri ulu hati, atau jika rasa sakit ini disertai dengan mual (perasaan seperti ingin muntah), Anda perlu mendatangi unit gawat darurat. [2]
  2. Wanita yang menderita serangan jantung bisa mengalami rasa sakit yang tajam mirip sakit gigi atau sakit telinga, yang terjadi di rahang, leher, bahu, atau punggung. Rasa sakit ini muncul karena saraf yang menyuplai bagian-bagian ini juga menyuplai jantung. [3] Rasa sakit ini bisa datang dan pergi sesaat sebelum akhirnya menjadi semakin parah. Selain itu juga bisa semakin parah sehingga membuat Anda terbangun tengah malam. [4]
    • Rasa sakit ini mungkin terasa pada semua bagian sekaligus, atau hanya di beberapa lokasi yang tersebut di atas.
    • Wanita sering tidak merasakan rasa sakit pada lengan atau bahu seperti yang sering dirasakan pria ketika mengalami serangan jantung.
  3. Jika Anda tiba-tiba merasa pingsan, kemungkinan jantung tidak mendapatkan asupan darah yang dibutuhkan. Jika kesulitan bernapas atau keringat dingin menyertai rasa pusing (perasaan seolah-olah ruangan berputar) atau kehilangan keseimbangan (perasaan seperti akan pingsan), Anda mungkin terkena serangan jantung. Aliran darah yang berkurang ke otak menyebabkan gejala-gejala ini. [5]
  4. Jika Anda merasa tiba-tiba sulit bernapas, hal ini bisa menjadi tanda serangan jantung. Merasa sulit bernapas berarti merasa seolah-olah tidak bisa bernapas. Jika napas tersengal-sengal, cobalah bernapas dengan bibir dikerucutkan (seolah-olah sedang bersiul). Anda menggunakan sedikit energi ketika bernapas dengan cara ini. Cara bernapas seperti ini juga bisa membantu Anda merasa lebih rileks dan mengurangi perasaan “napas tersengal-sengal”. [6]
    • Jika mengalami serangan jantung, tekanan darah dalam paru-paru dan jantung meningkat sementara fungsi pemompaan jantung menurun.
  5. Gejala gastrointestinal adalah gejala serangan jantung yang lebih umum pada wanita daripada pria. Gejala-gejala ini sering diabaikan wanita sebagai akibat dari stres atau flu. [7] Ini merupakan akibat dari sirkulasi yang buruk dan kurangnya oksigen dalam darah. Perasaan mual dan gangguan pencernaa berlangsung sesaat. [8]
  6. Gangguan apnea tidur obstruktif muncul ketika jaringan lunak pada mulut,seperti lidah dan tenggorokan, menghambat saluran napas bagian atas. [9]
    • Diagnosis apnea tidur berarti Anda berhenti bernapas setidaknya 10 detik berulangkali saat tidur. Gangguan dalam proses bernapas ini menurunkan aliran darah dari jantung.
    • Riset Universitas Yale menunjukkan bahwa apnea tidur meningkatkan risiko kematian atau serangan jantung sekitar 30 persen (selama periode lima tahun). [10] Jika Anda bangun tidur dan tidak bisa bernapas, Anda mungkin terkena serangan jantung.
  7. Berkeringat, napas tersengal-sengal, dan detak jantung cepat (jantung berdebar) sering muncul bersama kecemasan. Gejala-gejala ini juga biasa muncul bersama serangan jantung. Jika Anda tiba-tiba merasa cemas (gelisah), kemungkinan saraf bereaksi dengan jantung yang bekerja terlalu keras. [11] Kecemasan juga bisa menyebabkan insomnia bagi sebagian wanita. [12]
  8. Meskipun kelelahan adalah gejala umum pada berbagai kondisi, termasuk sibuk bekerja, kelelahan juga bisa disebabkan oleh aliran darah yang menurun ke otak. Jika Anda kesulitan menyelesaikan tugas harian karena perlu berhenti dan beristirahat (lebih dari biasanya), darah mungkin tidak bisa memompa ke seluruh tubuh pada kondisi biasa dan bisa mengindikasikan kalau Anda berisiko terkena serangan jantung. Sebagian wanita juga melaporkan munculnya perasaan berat pada kaki di minggu-minggu atau bulan-bulan yang memicu serangan jantung. [13]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Pahami Pentingnya Mengidentifikasi Gejala

Unduh PDF
  1. Wanita yang terkena serangan jantung lebih besar kemungkinannya meninggal sebagai akibat dari penanganan yang terlambat atau salah diagnosis. Jika Anda mengira terkena serangan jantung, pastikan Anda menginformasikannya ketika menghubungi nomor darurat 119. Cara ini akan membantu memastikan dokter untuk mempertimbangkan kemungkinan serangan jantung, bahkan jika gejala-gejalanya tidak sama dengan gejala serangan jantung. [14]
    • Jangan menunda penanganan jika Anda mengira terkena serangan jantung atau memiliki masalah jantung.
  2. Serangan panik muncul karena situasi stres. Apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan panik tidak diketahui; namun kondisi ini cenderung terjadi dalam keluarga. Wanita dan orang-orang yang berusia 20an atau 30an berisiko lebih tinggi terkena serangan panik. Gejala-gejala yang biasa terjadi selama serangan panik, namun tidak biasa terjadi pada serangan jantung adalah: [15] :
    • Teror yang kuat
    • Telapak tangan berkeringat
    • Wajah memerah
    • Kedinginan
    • Otot mengejang
    • Perasaan ingin melarikan diri
    • Ketakutan “menjadi gila”
    • Perasaan hangat pada tubuh
    • Kesulitan menelan atau rasa kaku di tenggorokan
    • Sakit kepala
    • Gejala-gejala ini bisa berakhir dalam waktu 5 menit atau meningkat setelah 20 menit.
  3. Jika siapa pun yang telah mengalami serangan jantung memiliki gejala-gejala yang tercantum di atas, mereka harus mendatangi unit gawat darurat. Seseorang yang telah didiagnosis mengalami gangguan panik dan khawatir menderita serangan jantung sebaiknya meminta evaluasi kondisi jantung. [16]
    Iklan

Tips

  • Kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lengkap jika Anda mengkhawatirkan kesehatan jantung, namun tidak memiliki gejala serangan jantung.
Iklan

Peringatan

  • Hubungi nomor darurat 119 segera jika Anda mengalami gejala serangan jantung.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.729 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan