Unduh PDF
Unduh PDF
Semua laki-laki dapat mengenali tanda-tanda infeksi fungi bernama tinea cruris , yang ditakutkan. Selain rasa gatal di area kelamin, paha dalam, dan anus, ruam menonjol, yang mulai hilang pada area tengah, sehingga membentuk penampilan menyerupai cincin yang khas, juga akan muncul. [1] X Sumber Tepercaya Go Ask Alice Kunjungi sumber Karena Anda tidak akan ingin melewatkan waktu dengan menggaruk-garuk diri sepanjang hari, tinea cruris perlu disembuhkan secepat mungkin. Cobalah berbagai metode pengobatan berikut, dan lakukan langkah-langkah untuk mencegah tinea cruris kembali muncul.
Langkah
-
Gunakan krim antifungi. Pilihan terbaik meliputi Lamisil, Lotrimin Ultra, dan/atau Naftin. Produk-produk tersebut lebih mahal, tetapi dapat menyembuhkan tinea cruris dengan cepat. Pilihlah Lotrimin Ultra yang mengandung butenafine hidroklorida daripada Lotrimin AF biasa yang hanya mengandung klotrimazol . Penelitian telah membuktikan bahwa butenafine bekerja lebih cepat serta lebih efektif daripada klotrimazol . Selain itu, harga klotrimazol generik jauh lebih murah daripada Lotrimin AF (yang mengandung klotrimazol ).
- Krim klotrimazol atau mikonazol yang lebih murah juga dapat digunakan. Produk tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan tinea cruris , meskipun efektif. [2] X Teliti sumber
- Bahkan meskipun gejala-gejala sudah hilang, krim tetap perlu dioleskan pada area kelamin selama durasi waktu yang tertera di kemasan. Sama seperti mengonsumsi antibiotik sampai habis, krim ini juga harus digunakan sampai waktu yang telah ditetapkan.
- Obati juga tinea pedis pada saat bersamaan jika Anda mengalaminya. Cara ini mengurangi risiko penyakit tersebut muncul kembali. [3] X Teliti sumber
-
Jaga kulit tetap bersih dan kering. Pastikan untuk mengeringkan diri dengan benar setelah mandi karena fungi berkembang biak dengan subur di lingkungan yang hangat dan lembap. Saat bisa, jangan kenakan celana dalam atau bertelanjanglah agar area kulit yang terkena tinea cruris terpapar udara. Saat tidak bisa, setidaknya kenakanlah celana dalam boxer alih-alih brief .
-
Jangan kenakan pakaian yang menggesek atau mengiritasi area kelamin. Jangan kenakan celana dalam atau celana ketat jenis apa pun.
-
Jangan digaruk. Menggaruk hanya akan memperparah iritasi serta berisiko menyebabkan kulit terkoyak yang meningkatkan kemungkinan infeksi.
- Potong kuku jari tangan jika tidak dapat berhenti menggaruk. Kenakan sarung tangan saat tidur di malam hari.
- Berendamlah dengan air dingin untuk melegakan iritasi. Taburi air mandi dengan oatmeal mentah, soda kue, atau bahan yang disebut oatmeal koloid (merek Aveeno merupakan pilihan bagus) yang dibuat khusus untuk dicampurkan ke dalam air mandi. Pastikan saja Anda mengeringkan area kelamin dengan benar setelah selesai berendam. [4] X Teliti sumber
-
Periksa ke dokter jika sisik kemerahan tidak hilang dalam waktu dua minggu, bertambah parah, atau berubah warna menjadi kuning dan mengeluarkan nanah. Dokter mungkin meresepkan salah satu obat berikut:
- Krim yang harus dibeli dengan resep: dokter dapat meresepkan krim antifungi kuat, seperti ekonazol dan oksikonazol .
- Antibiotik: jika tinea cruris terinfeksi, dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk menyembuhkan infeksi.
- Obat antifungi oral: Sporanox, Diflucan, atau Lamisil merupakan produk-produk yang mungkin diresepkan oleh dokter. Gangguan gastrointestinal (pencernaan) atau kelainan fungsi hati dapat terjadi. Jika sedang mengonsumsi obat antasid atau warfarin , obat antifungi oral tidak boleh dikonsumsi. Alternatif lain, Grifulvin V, membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan tinea cruris , tetapi aman untuk pasien yang alergi terhadap obat antifungi yang lain atau memiliki kondisi medis yang membuat konsumsi obat jenis lain menjadi berbahaya. [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Mandi setiap hari. Jangan menunda mandi setelah berkeringat atau berolahraga. Gunakan sabun ringan dan air. Jangan gunakan sabun antibakteri ataupun deodoran .
-
Jaga area kelamin tetap bersih dan kering sepanjang waktu. Jika rentan mengalami tinea cruris , gunakan bedak antifungi atau pengering pada area kelamin atau athletic cup (pelindung organ kelamin) setelah mandi/berendam.
-
Jangan kenakan pakaian atau celana dalam yang dapat memperparah iritasi. Pilihlah pakaian longgar yang terbuat dari kain yang halus. Kenakan celana dalam boxer alih-alih brief .
-
Cuci celana dalam dan athletic cup sering-sering. Selain itu, jangan pernah saling meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain. Tinea cruris dapat menyebar melalui sentuhan dengan pakaian atau athletic cup yang tidak dicuci dengan baik.
-
Kenakan kaus kaki sebelum celana dalam jika Anda mengalami tinea pedis . Cara tersebut mencegah fungi menyebar dari kaki ke area kelamin.
-
Segera tanggalkan celana renang yang basah dan kenakan celana kering.
-
Jangan menyimpan pakaian basah/lembap akibat air ataupun keringat di dalam tas gym atau loker. Sebaliknya, cucilah pakaian olahraga segera setelah setiap kali menggunakan. [6] X Teliti sumberIklan
Tips
- Pertimbangkan untuk pindah gym jika sering terkena tinea cruris atau tinea pedis . Anda tentu saja harus mencari gym dengan lingkungan yang lebih bersih.
- Jika memiliki gangguan sistem imun, seperti diabetes, HIV/AIDS, atau dermatitis atopik (penyakit kulit genetis kronis berupa kulit gatal dan terinflamasi yang berhubungan dengan asma dan alergi musiman), Anda mungkin lebih rentan mengalami tinea cruris . Hal tersebut dikarenakan sistem perlindungan kulit, yang dalam kondisi normal mampu melindungi tubuh dari infeksi virus, bakteri, dan fungi, mengalami gangguan. Lakukan tindakan ekstra untuk mencegah dan mengobati tinea cruris . Selain itu, waspadai semua komplikasi yang mungkin terjadi saat mengalami tinea cruris .
- Kurangi asupan gula karena gula merupakan makanan ragi, fungi, dan bakteri.
- Saat sedang mengalami tinea cruris , mandi atau berendamlah dua kali atau lebih setiap hari, dan ganti celana dalam Anda setiap setelah mandi.
Iklan
Peringatan
- Meskipun tinea cruris biasanya sangat mudah diobati, terkadang komplikasi, seperti perubahan warna kulit permanen, infeksi bakteri sekunder yang memerlukan penggunaan obat antibiotik, atau efek samping dari obat yang digunakan, dapat terjadi. [7] X Teliti sumber
- Segera pergi ke unit gawat darurat jika ruam disertai salah satu gejala berikut: demam, lemas, muntah, ruam menyebar luas (terutama ke batang tubuh), kelenjar membengkak, benjolan di area kelamin, nanah mengalir keluar, ulkus atau luka terbuka, furunkel , ruam pada area penis atau vagina, atau gangguan buang air kecil.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Krim antifungi
- Soda kue, oatmeal mentah, atau oatmeal koloid
- Krim, obat antibiotik, atau obat antifungi oral yang harus dibeli dengan resep (jangan menggunakan obat antibiotik secara berlebihan karena tidak selalu efektif; cobalah mengonsumsi suplemen alami, seperti Spirulina 550 mg dan kelp [ganggang] laut 150 mg)
- Sabun ringan dan air
- Bedak antifungi atau pengering (bedak merek Zeasorb merupakan pilihan terbaik)
- Pakaian dan celana dalam boxer yang longgar
Referensi
- ↑ http://goaskalice.columbia.edu/jock-itch-treatments
- ↑ http://www.med.nyu.edu/content?ChunkIID=11736
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/jock-itch/DS00490/DSECTION=treatments-and-drugs
- ↑ http://www.mayoclinic.com/print/itchy-skin/ds00847/method=print&dsection=all
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/jock-itch/DS00490/DSECTION=treatments-and-drugs
- ↑ http://www.med.nyu.edu/content?ChunkIID=11736
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000876.htm#Symptoms
Iklan