Unduh PDF Unduh PDF

Sangat normal untuk merasa mulas di waktu yang sama setiap hari, seperti saat bangun tidur di pagi hari. Namun, mengeluarkan kotoran dalam bentuk cair, atau diare, dapat menjadi pertanda dari masalah pada sistem pencernaan. Anda bisa mengendalikan gejalanya dengan memonitor asupan makanan secara cermat. Namun, jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus yang menyebabkan diare di pagi hari, Anda perlu berbicara dengan dokter untuk mencari opsi pengobatan terbaik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyesuaikan Pola Makan

Unduh PDF
  1. Tulis apa yang Anda makan setiap hari beserta waktunya. Sebagai tambahan, bubuhkan simbol bintang atau simbol lain pada catatan saat Anda mengalami diare di pagi hari. Setelah itu, carilah pola yang sama dan hindari konsumsi makanan yang dapat memperburuk kondisi tersebut. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan diare adalah: [1]
    • Makanan pedas
    • Produk olahan susu
    • Makanan mengandung serat tinggi, seperti sayuran, kubis, kacang kering, dan jagung
    • Buah-buahan, jus, dan minuman yang mengandung kafein
    • Makanan tinggi lemak, seperti makanan manis, keripik, dan gorengan
    • Pemanis buatan
    • Kacang-kacangan dan selai kacang
  2. Diet eliminasi dapat membantu Anda mengenali penyebab diare dengan cara mengeleminasi pemicu potensial dan mencoba menyantapnya kembali secara berangsur-angsur. Mintalah bantuan dari dokter umum, ahli alergi, atau ahli diet untuk membantu Anda menyusun rencana diet yang efektif. [2]
    • Diet ini biasanya dilakukan dengan menghindari segala jenis makanan pemicu selama 2 sampai 4 minggu. Setelah itu, Anda bisa memasukkan kembali makanan tersebut sedikit demi sedikit setiap 3 hari sekali. Jika gejala diare kembali muncul, Anda akan tahu makanan apa yang menjadi penyebabnya.
    • Saat memulai diet eliminasi, gejala yang Anda rasakan mungkin akan berubah sedikit makin parah sebelum sembuh. Jika makanan adalah masalahnya, Anda dapat melihat perubahan positif setelah satu minggu. Beri tahu dokter apabila gejala yang Anda rasakan tetap muncul atau bertambah parah.
  3. Apabila Anda menyimpan jurnal makanan dan melihat pola khusus pada makanan yang dikonsumsi dan mengalami reaksi tertentu, buatlah janji dengan seorang dokter alergi. Dokter bisa mencari tahu apakah Anda alergi terhadap makanan tersebut. Mereka dapat memberikan saran mengenai cara mengatur diet yang tepat. [3]
    • Seorang dokter alergi dapat membantu Anda menentukan apakah Anda mengalami masalah kesehatan yang disebabkan makanan, seperti IBS (Iritasi Sistem Pencernaan), IBD (Pembengkakkan Sistem Pencernaan), atau penyakit seliaka.

    Tip: Jika diare yang Anda alami di pagi hari disebabkan oleh kondisi khusus, seperti kehamilan, kanker, atau obat-obatan tertentu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli nutrisi mengenai cara mengatur diet agar tidak menyebabkan diare.

  4. Jika Anda sering mengalami keram perut dan diare, konsumsilah makanan yang lunak dan mudah dicerna. Selain itu, karena serat dapat memperburuk gejala diare, konsumsilah makanan rendah serat, seperti yoghurt, nasi, roti tawar, dan daging tanpa lemak. Seiring gejala yang mulai membaik, Anda dapat mulai menyantap kembali makanan seperti biasa. [4]
    • Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan strategi diet BRAT, yaitu menyantap pisang, nasi, pai apel, dan roti bakar, sampai gejala diare mereda.
    • Untuk mengganti nutrisi yang hilang akibat diare, santaplah makanan yang mengandung sodium dan potasium, seperti kaldu, minuman pengganti cairan tubuh, dan kentang tumbuk, karena makanan-makanan tersebut aman disantap.
    • Sekalipun secara umum Anda sebaiknya menghindari produk olahan susu saat mengalami diare, menyantap yoghurt rendah gula dapat membantu menyeimbangkan bakteri di sistem pencernaan. Namun, jangan menyantap yoghurt yang mengandung banyak gula karena dapat membuat gejala diare bertambah buruk. [5]
  5. Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting, terutama saat Anda mengalami diare karena tubuh Anda terus kehilangan cairan. Namun, air putih saja tidak mengandung elektrolit dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Jadi, cobalah untuk meminum cairan lainnya, seperti kaldu, minuman olahraga, jus buah, dan teh herbal atau teh bebas kafein yang dicampur madu. [6]
    • Terkadang, minuman panas atau dingin dapat memperburuk diare. Jadi, sebaiknya pastikan minuman Anda berada di suhu ruangan.
  6. Sekalipun boleh untuk minum sesekali saat sedang makan, minum terlalu banyak saat makan dapat mendorong tubuh untuk mencerna makanan tersebut lebih cepat. Saat menderita diare, Anda perlu memperlambat proses pencernaan sebisa mungkin. [7]
    • Sebagai contoh, Anda bisa minum beberapa tenggak air saat makan siang, lalu menunggu sekitar setengah jam sebelum minum lagi.
  7. Alih-alih makan besar 3 kali sehari, cobalah untuk menyantap makanan dalam porsi yang lebih kecil sebanyak 5 sampai 6 kali sehari. Cara ini dapat membantu tubuh meregulasi pencernaan dengan lebih baik, serta membantu mengatasi diare dalam beberapa hari. [8]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menyantap setangkup roti panggang dan pisang untuk sarapan, yoghurt dan camilan di pagi hari, nasi dan kaldu untuk makan siang, pai apel untuk camilan sore, dan dada ayam panggang dengan kentang tumbuk untuk makan malam.
  8. Jangan langsung pergi dan beraktivitas setelah makan. Namun, duduklah sejenak dan bersantailah selama sekitar setengah jam setelah makan, jika bisa. Cara ini dapat memperlambat kecepatan metabolisme tubuh dan mencegah terjadinya diare. [9]
    • Sekalipun Anda harus segera melakukan sesuatu setelah makan, sebaiknya jangan melakukan aktivitas berat atau berolahraga selama setengah jam setelah makan untuk memberi tubuh kesempatan mencerna makanan.
  9. Minuman dengan kadar kafeina tinggi, seperti kopi dan minuman berenergi, dapat menyebabkan diare. Jangan mengonsumsi minuman berenergi atau meminum lebih dari 2 sampai 3 cangkir kopi per hari. [10]
    • Jika Anda adalah rutin minum kopi, kurangi jumlah minuman secara bertahap untuk mencegah sakit kepala dan gejala kecanduan kafeina lainnya.
    • Beberapa jenis pemanis juga bisa menyebabkan diare. Jadi, berhati-hatilah saat memaniskan kopi atau teh dengan pengganti gula seperti sorbitol.
  10. Alkohol dapat memperburuk gejala diare. Jadi, sebaiknya hindari minuman ini apabila Anda menderita diare di pagi hari. Namun, sekalipun Anda sudah merasa baikan, batasi asupan alkohol sebanyak 1 sampai 2 gelas per hari untuk mencegah kembalinya gejala diare. [11]
    • Standar sajian sebuah minuman adalah 350 ml bir dengan kandungan alkohol 5%, 150 ml anggur dengan kandungan alkohol 12%, atau 44 ml minuman keras yang mengandung alkohol 40%. [12]
    • Apabila alkohol merupakan pemicu dari gejala yang Anda rasakan atau dapat memperburuk gejala tersebut, sebaiknya jauhi minuman ini.
    • Jika Anda perlu bantuan untuk berhenti minum minuman keras, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari opsi penanganan terbaik, seperti terapi atau grup dukungan. [13]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Rasa cemas dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda. Jadi, jika Anda berhadapan dengan stres dan rasa cemas, sebaiknya lakukanlah latihan pernapasan setiap hari. Sebagai contoh, saat Anda merasa tertekan, Anda bisa mengambil napas selama 5 detik, lalu menghembuskannya selama 5 detik. [14]
    • Teknik lain yang bisa dipakai untuk mengelola stres adalah melakukan yoga, berolahraga, dan mempraktikkan meditasi atau ritual penenang pikiran.
    • Untuk membantu mencegah munculnya rasa stres di lain hari, belajarlah untuk mengatakan tidak apabila Anda punya terlalu banyak tugas. Selain itu, saat Anda menghadapi situasi sulit, fokuslah pada hal-hal yang bisa Anda kontrol alih-alih sesuatu yang tidak bisa Anda kontrol.
  2. Berhentilah merokok apabila Anda adalah seorang perokok. Berhenti merokok atau mengisap rokok elektrik mungkin sulit, tetapi jika Anda mengidap diare kronis di pagi hari, zat nikotin dalam rokok dapat menyebabkan iritasi pada usus sehingga gejalanya makin parah. Mintalah dukungan dari teman dan keluarga saat hendak berhenti merokok, serta berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari cara terbaik menghentikan kecanduan rokok.
    • Jika Anda merokok, Anda mungkin punya kecenderungan lebih besar untuk terkena penyakit Chron.
    • Sayangnya, Anda juga dapat mengalami masalah pencernaan di tengah proses untuk berhenti merokok. Permen karet nikotin atau obat seperti varenicline dan bupropion juga dapat membantu mengatasi masalah ini. Selain itu, ingatlah bahwa gejala yang Anda rasakan hanya bersifat sementara dan manfaat kesehatan yang Anda peroleh dalam jangka panjang jauh lebih besar. [15]
  3. Jika Anda sering mengalami diare di pagi hari, tambahkan suplemen seperti psyllium atau pektin untuk membantu meredakan gangguan pencernaan seiring waktu. Psyllium dapat memperkuat sistem pencernaan, sedangkan pekton dapat memperlambat pencernaan. [16]
    • Suplemen probiotik juga dapat membantu meregulasi bakteri di usus. Namun, jika mau, Anda bisa menambah asupan makanan kaya probiotik ke dalam pola makan sehari-hari alih-alih mengonsumsi suplemen, seperti yoghurt, miso, acar, tempe, kimchi, sauerkraut, kombucha, dan roti sourdough. [17]
    • Beberapa jenis suplemen dapat memperparah gejala diare, seperti minyak biji rami, senna , arang aktif, bee pollen , cabai rawit, dan guarana .

    Tip: Berkonsultasilah dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen.

  4. Makanan prebiotik dapat membantu perkembangan bakteri baik yang ada di usus. Makanan ini mengandung serat yang tidak bisa dicerna manusia sehingga bakteri di sistem pencernaan dapat melakukan proses fermentasi untuk menciptakan lingkungan yang sehat di dalam perut. [18] Masukkanlah makanan prebiotik ke dalam pola diet Anda, seperti:
    • Gandum utuh (seperti oatmeal , roti dan pasta berbahan gandum utuh, serta sereal gandum)
    • Bawang putih
    • Apel
    • Pisang
    • Suplemen prebiotik yang direkomendasikan oleh dokter atau ahli diet
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bekerja Sama dengan Dokter

Unduh PDF
  1. Mengalami diare di pagi hari sesekali bukanlah masalah serius, serta bisa diatasi dengan mengubah pola makan. Namun, apabila gejala yang muncul mengganggu hidup Anda, muncul setiap hari, dan tidak membaik setelah 2 minggu, atau bertambah parah dan tak hilang seharian, segeralah buat janji dengan dokter langganan Anda. Selain itu, hubungilah dokter apabila Anda mengalami gejala seperti: [19]
    • Urin berwarna gelap atau sedikit
    • Peningkatan denyut jantung
    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Rasa letih, mudah marah, atau bingung
    • Rasa nyeri parah pada tubuh bagian atas atau rektum
    • Kotoran mirip tar atau mengeluarkan darah
  2. Diare kronis dapat disebabkan oleh beragam hal. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat agar Anda bisa mengatasi masalahnya dengan baik. [20] Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mencari atau mengeliminasi beragam kondisi kesehatan, seperti:
    • Sindrom iritasi usus
    • Penyakit Celiac
    • Hipertiroidisme
    • Insufisiensi pankreas
    • Diabetes
    • Efek samping dari obat-obatan tertentu seperti antibiotik
  3. Jika Anda mengalami diare di pagi hari yang tidak parah atau tidak bertahan lama, cobalah mengonsumsi obat yang dijual dengan bebas, seperti diapet atau entrostop. Untuk diare yang tak kunjung hilang, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti octreotide atau kortikosteroid untuk mengurangi jumlah cairan di saluran pencernaan. Pada kasus yang lebih serius, dokter dapat meminta Anda pergi ke rumah sakit untuk mendapat cairan dan nutrisi melalui infus. [21] [22]
    • Obat-obatan tersebut umumnya dijual dalam bentuk tablet, tetapi biasanya obat dalam bentuk cair lebih cepat memberi efek. Apa pun pilihan obatnya, ikutilah instruksi yang ada pada kemasan obat dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
    • Jika Anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan lain.
    • Jangan mengonsumsi obat antidiare apabila Anda percaya diare tersebut disebabkan oleh infeksi atau parasit. Tubuh Anda harus mengeluarkan seluruh bakter, virus, atau parasit dan obat-obatan bisa mencegah hal ini terjadi sehingga gejala yang muncul bertambah panjang. [23]
    • Sebelum meresepkan obat seperti octreotide atau kortikosteroid, dokter biasanya akan melakukan sejumlah tes, seperti biopsi atau kolonoskopi, untuk memastikan obat-obatan tersebut efektif untuk Anda.
  4. Diare sering kali disebabkan oleh infeksi, misalnya oleh jamur candida, bakter E. Coli, atau parasit. Apabila dokter memutuskan bahwa Anda terkena infeksi, ia akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Pastikan Anda mengonsumsi antibiotik sampai habis untuk memastikan infeksi tersebut sembuh, sekalipun gejala yang Anda rasakan sudah hilang. [24]
    • Antibiotik tidak akan efektif melawan infeksi virus yang menyebabkan diare, seperti norovirus dan rotavirus. [25]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.383 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan