Unduh PDF
Unduh PDF
Gastroparesis merupakan gangguan saluran pencernaan kronis ketika otot perut menjadi lemah, yang terjadi karena adanya penyakit pada saraf otonom yang mengendalikan gerakan pencernaan di dalam lambung. Saraf ini terhubung ke otak dan bisa merasakan ketika perut telah kenyang dan mengirim sinyal pada otot pencernaan di dalam lambung untuk berkontraksi. Apabila banyak sel saraf yang mengalami kerusakan, sinyalnya akan melemah, sehingga tingkat pencernaan menjadi lambat. Walaupun gastroparesis tidak bisa diobati, ada beberapa cara alami untuk menangani gejala-gejala yang muncul karena kondisi ini. Salah satu cara penting yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola makan.
Langkah
-
Pergilah ke dokter atau ahli gizi. Dia bisa membantu membuat rancangan diet yang cocok untuk Anda. Sangat penting untuk mempunyai beberapa opsi yang bagus bagi Anda. Jangan hanya menghilangkan beberapa jenis makanan. Carilah makanan baru yang bermanfaat untuk menangani kondisi ini. Ingatlah bahwa mengubah pola makan merupakan proyek yang berkelanjutan, dan mungkin Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi beberapa kali agar bisa menemukan rancangan yang cocok.
-
Pilih makanan rendah lemak. Lemak mengurangi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan. Beberapa contoh makanan yang banyak mengandung lemak di antaranya daging, keju, cracker dan keripik, kue, dan saus krim. Lebih baik Anda memilih makanan rendah lemak berikut ini: [1] X Teliti sumber
- Keju cottage
- Yoghurt tanpa lemak
- Putih telur
- Daging tanpa lemak (daging unggas, bagian daging tanpa lemak misalnya di bagian round dan pinggang)
- Sayuran dan buah-buahan segar yang bisa dijadikan bubur.
-
Jalani diet rendah serat. Serat biasanya mengandung oligosakarida, yaitu elemen makanan yang biasanya sulit dicerna oleh perut. Perut Anda mungkin tidak mempunyai enzim yang dapat mencerna senyawa tersebut sehingga makanan akan tetap utuh di dalam rektum dan usus besar. Beberapa makanan rendah serat di antaranya: [2] X Teliti sumber
- Daging giling
- Tahu
- Ikan
- Telur
- Susu
- Roti putih
- Nasi putih
- Sayuran kaleng
-
Konsumsi makanan yang telah dihaluskan agar lebih cepat dicerna. Makanan yang telah dihaluskan akan lebih mudah dicerna di dalam perut daripada makanan utuh dan tebal. Selalu periksa makanan yang telah dihaluskan apakah ada bongkahan besar yang akan sulit dicerna oleh lambung. Buatlah smoothie (jus dengan menyertakan ampasnya juga) dari sayuran dan buah-buahan segar. [3] X Teliti sumber
-
Konsumsi banyak cairan. Karena perut Anda sulit mencerna makanan, meminum cairan yang kaya kalori mungkin akan lebih mudah bagi Anda. Minuman ini bisa berupa susu evaporasi dan protein kocok ( protein shake ), yang bisa mengembalikan penyimpanan protein. Anda juga bisa mengonsumsi sup dan kaldu bening untuk mengembalikan elektrolit dan memberi nutrisi, serta minuman yang banyak mengandung elektrolit (misalnya minuman olahraga atau Pedialyte ).
-
Buatlah teh dari jahe. Jahe mempunyai bahan yang bisa membantu pencernaan. Jahe mengandung gingerol dan shogaol , yaitu dua bahan yang diyakini bisa meningkatkan produksi asam lambung dan sekresi yang dibutuhkan untuk pencernaan. Cobalah meminum satu cangkir teh jahe setiap hari. Langkah-langkah untuk membuat teh jahe:
- Siapkan 85 gram jahe segar dan iris kecil-kecil.
- Rebus 3 gelas air.
- Masukkan jahe ke dalam air yang mendidih dan biarkan terendam selama 10 hingga 15 menit.
- Biarkan campurannya agak dingin dan minum.
-
Konsumsi teh pepermin. Pepermin memiliki dua bahan aktif, yaitu mentol dan menthone , yang diketahui berguna agar otot perut bisa relaks. Kedua bahan tersebut juga membuat lambung memproduksi empedu dalam jumlah yang lebih banyak sehingga akan membantu tubuh dalam mencerna lemak. Langkah-langkah untuk membuat teh pepermin:
- Siapkan beberapa lembar daun pepermin dan robek menjadi potongan-potongan kecil untuk menghasilkan mentol dan komponen penting yang lain.
- Rebus 2 sendok makan daun pepermin dengan 3 gelas air.
- Biarkan terendam selama 10 hingga 15 menit.
- Biarkan campurannya agak dingin dan minum.
-
Jangan mengonsumsi minuman berkarbonasi. Walaupun berbentuk cairan, minuman ini tidak bisa memberi tambahan nutrisi pada makanan Anda. Minuman ini tidak bisa mencukupi kebutuhan cairan, dan bahkan membuat perut Anda kenyang. Ini kombinasi yang buruk bagi gastroparesis. [4] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumberIklan
-
Kunyah makanan dengan benar. Agar perut bisa mencerna makanan yang Anda santap, usahakan untuk mengunyah makanan sampai halus sebelum Anda menelannya. Makanan yang lebih lembut akan lebih mudah dicerna. Cobalah memakan dan mengunyah dengan kecepatan yang lambat untuk membantu perut menjaga kekuatannya ketika Anda makan. Walaupun tidak ada jumlah yang pasti mengenai berapa lama Anda harus mengunyah makanan, usahakan untuk mengunyahnya sampai hampir halus sebelum Anda telan. [5] X Teliti sumber
-
Makanlah dalam jumlah yang kecil, tetapi sering. Menyantap makanan dalam porsi kecil sebanyak enam kali dan dilakukan dengan sering akan lebih nyaman bagi perut daripada Anda makan dalam jumlah besar sebanyak tiga kali sehari. Saat Anda menyantap makanan dalam porsi kecil, perut akan memproduksi asam klorida dalam jumlah yang lebih sedikit. Ini berarti perut hanya perlu mengerahkan sedikit energi. [6] X Teliti sumber
-
Pilih makanan yang lunak dan mudah dicerna. Oleh karena gastroparesis mengganggu fungsi pencernaan di dalam lambung, sebaiknya Anda memilih makanan yang mudah dicerna. Beberapa makanan lebih mudah dicerna daripada yang lain, sehingga tersebut bisa dipecah secara lebih cepat dan efisien. Beberapa makanan yang mudah dicerna di antaranya:
- Roti putih
- Sup
- Semangka
- Persik
- Pir
- Jus buah
- Kentang
- Apel yang telah dikupas kulitnya
- Jamur
- Selada
- Yoghurt
-
Jangan minum air putih ketika makan. Meminum air putih ketika makan bisa mencairkan asam klorida di dalam lambung, yang menyebabkan pengosongan lambung menjadi tertunda. Ketika haus, minumlah air putih di antara waktu makan untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda. [7] X Teliti sumber
-
Jangan langsung berbaring setelah makan. Jika Anda langsung berbaring sesudah makan, perut akan lebih sulit untuk mencerna makanan yang baru Anda santap. Apabila memungkinkan, cobalah mengonsumsi makanan minimal dua atau tiga jam sebelum tidur di malam hari atau ketika Anda tidur siang.
-
Lakukan latihan sesudah makan. Sesudah makan, Anda bisa berjalan-jalan. Olahraga membantu meningkatkan metabolisme, sehingga bisa membantu perut dalam mencerna makanan. Berjalan-jalan ringan bisa membantu perut untuk memproses makanan secara lebih cepat daripada jika Anda hanya duduk diam sesudah makan. [8] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumberIklan
-
Kenali gejala gastroparesis. Mungkin Anda tidak tahu bahwa Anda sedang mengalami gastroparesis. Beberapa gejala yang terjadi di antaranya: [9] X Teliti sumber
- Cepat kenyang: Anda bisa merasa kenyang hanya dengan menyantap sedikit makanan. Ini terjadi karena perut memerlukan waktu yang lebih lama untuk memproses makanan, sehingga perut akan terasa kenyang.
- Keluar kentut yang tidak nyaman: Seperti yang telah dijelaskan, gastroparesis membuat makanan tetap tinggal di dalam perut, bukan mengalir ke usus. Penundaan tersebut bisa menyebabkan terjadinya penumpukan gas.
- Mual dan muntah: Mungkin Anda akan merasa mual, atau bahkan muntah sesudah makan. Mual yang Anda alami terjadi karena menumpuknya makanan dan sekresi di dalam perut.
- Nafsu makan berkurang: Saat Anda terus merasa kenyang sesudah menyantap sedikit makanan, Anda tidak akan merasa lapar ketika waktu makan yang normal tiba.
- Berat badan menurun: Jika Anda terus merasa kenyang sepanjang waktu, Anda tidak akan terlalu sering makan, sehingga berat badan akan turun.
- Heartburn (rasa panas dan terbakar di bagian dada atau ulu hati): Saat perut penuh dengan makanan yang menumpuk, lambung akan mengirim makanan tersebut kembali ke esofagus; kondisi ini dikenal dengan nama regurgitation . Makanan biasanya akan dicampur dengan cairan asam lambung yang bisa mengakibatkan sensasi terbakar yang dikenal sebagai heartburn .
- Refluks asam: lapisan yang ada di esofagus dan tenggorokan mengalami iritasi dan terkikis ketika asam pencernaan dan gas mengalir kembali ke esofagus.
-
Pahami beberapa faktor risiko untuk gastroparesis. Ada sebagian orang yang memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami kondisi ini dibandingkan orang lain. Di antaranya adalah: [10] X Teliti sumber :
- Orang yang menderita diabetes.
- Orang yang pernah menjalani pembedahan yang melibatkan perut.
- Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa memperlambat proses pencernaan.
- Orang yang mengalami infeksi yang melibatkan organ tubuh di bagian proses pencernaan.
-
Ketahuilah bahwa merokok dan mengonsumsi minuman alkohol bisa memperburuk kondisi. Selain tidak baik untuk kesehatan secara umum, merokok dan mengonsumsi alkohol bisa berakibat buruk apabila Anda mengalami gastroparesis. Kedua aktivitas ini bisa meningkatkan heartburn dan menurunkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.Iklan
Tips
- Sebaiknya Anda jangan memasak makanan yang mempunyai bau yang tajam. Kemungkinan besar ini bisa mengakibatkan mual dan memperparah kondisi Anda.
- Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung bumbu rempah karena bisa meningkatkan heartburn dan memperparah kondisi Anda.
- Stres telah dikaitkan dengan banyak gejala gastroparesis.
- Hanya konsumsi makanan yang baru dimasak dan dipanaskan dengan baik agar Anda terhindar dari infeksi makanan yang bisa mengakibatkan masalah seperti flu perut.
Iklan
Peringatan
- Mengonsumsi pasta dan roti dalam jumlah besar karena lebih mudah dikunyah dan ditelan bukan berarti makanan tersebut lebih mudah dicerna. Enzim pencernaan bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan ini.
- Apabila Anda menderita diabetes: pengosongan makanan di dalam perut yang tertunda bisa mengakibatkan masalah yang lebih serius, dan akan menyulitkan Anda untuk mengendalikan kadar glukosa darah.
- Nasi putih, krim, roti, dan makanan bertepung bisa lebih mudah dicerna namun bisa menimbulkan masalah lain apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.motilitysociety.org/patient/pdf/Gastroparesis%20AMS%20Dietary%20Recommendations%201%209%202006.pdf
- ↑ http://gicare.com/diets/gastroparesis-diet/
- ↑ http://www.digestivedistress.com/what-to-eat-diabetics-idiopathics
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastroparesis/basics/treatment/con-20023971
- ↑ http://www.befoodsmart.com/blog/top-5-reasons-to-actually-chew-your-food/
- ↑ http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gastroparesis/
- ↑ http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/diet/Say-no-to-water-between-meals/articleshow/10841125.cms
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastroparesis/basics/treatment/con-20023971
- ↑ http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gastroparesis/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 14.771 kali.
Iklan