PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Siapa di antara Anda yang hingga saat ini masih beranggapan bahwa infeksi ragi hanya mampu menyerang area genital? Faktanya, infeksi ragi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur “ Candida albicans ” tersebut bisa terjadi di area kulit mana pun. Terkadang, infeksi tersebut juga memicu kemunculan ruam kemerahan yang sangat gatal! Meski terasa mengganggu, sejatinya infeksi ragi tidak berbahaya dan dapat diobati dengan mudah menggunakan obat-obatan alami, sekalipun tingkat kesuksesannya rendah. Oleh karena itu, jika kondisi kulit tak kunjung membaik setelah 1-2 minggu diobati dengan bahan-bahan alami, seeralah beralih ke krim antijamur konvensional yang mampu bekerja lebih efektif untuk menghilangkan ruam di kulit.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Metode Pengobatan Alami

PDF download Unduh PDF

Ingin coba mengobati infeksi jamur dengan obat-obatan alami? Sebelumnya, pahamilah bahwa selain opsi obat alami yang ada sangat terbatas, efektivitasnya untuk melawan infeksi jamur pun tidak cukup baik. Artinya, risiko ruam tetap persisten pun akan tetap ada. Meski demikian, oleh karena efek sampingnya dianggap sangat minim, tidak ada salahnya mencobanya. Jika ternyata tidak berhasil, jangan ragu memeriksakan diri ke dermatolog untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang lebih sesuai. Ingat, selalu cuci tangan setelah mengaplikasikan obat-obatan topikal berikut agar jamur tidak menyebar ke area kulit yang lain!

  1. Minyak pohon teh dikenal kaya akan kandungan antimikrob alaminya, dan terbukti sukses ketika digunakan untuk membunuh jamur “ Candida ”. Jika digunakan secara rutin dengan konsentrasi 0,25-1%, penggunaan minyak pohon teh terbukti cukup efektif. [1]
    • Tidak semua minyak esensial sudah dilarutkan. Oleh karena itu, jangan lupa mengecek konsistensi minyak sebelum menggunakannya. Jika minyak belum dilarutkan, cobalah mengencerkannya dengan minyak pelarut seperti jojoba. Secara khusus, campurkan 1 sdt. minyak pohon teh dengan 1 sdt. minyak pelarut untuk menghasilkan konsentrasi 1%. [2]
    • Ruam mungkin akan membutuhkan waktu untuk benar-benar hilang. Oleh karena itu, teruslah menerapkan metode ini selama 1-2 minggu dan mengamati manfaatnya.
  2. Minyak kelapa murni juga diklaim bermanfaat untuk membunuh jamur “ Candida ” dan berpotensi untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang resistan terhadap obat-obatan antijamur konvensional. [3] Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menuangkan sedikit minyak ke ujung jari dan memijatkannya ke permukaan ruam. Lakukan metode ini satu kali sehari. [4]
    • Minyak kelapa berkualitas baik umumnya akan bertekstur padat dan licin, menyerupai lilin. Jika teksturnya cair, kemungkinan besar minyak sudah dicampur dengan bahan tambahan atau bersuhu terlalu panas.
    • Minyak kelapa juga bisa dimakan, sekalipun kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak.
  3. Sejatinya, minyak oregano merupakan salah satu jenis minyak esensial yang ampuh untuk membunuh jamur seperti “ Candida ”. Itulah mengapa, jika seluruh metode lain tidak berhasil, cobalah memijatkan minyak oregano ke permukaan ruam dan mengamati manfaatnya. [5]
    • Sejatinya, tidak ada dosis atau frekuensi penggunaan minyak oregano yang dianjurkan. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba mengaplikasikan minyak satu kali sehari terlebih dahulu dan mengamati hasilnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF

Meski tidak serta-merta mampu mengobati infeksi ragi, setidaknya langkah-langkah yang tertera dalam metode ini dapat mencegah ruam memburuk dan ampuh meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan pertumbuhan jamur. Apa pun metode pengobatan yang Anda pilih, perubahan gaya hidup tetap perlu dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan tubuh dan mencegah infeksi terjadi kembali di kemudian hari.

  1. Menjaga kebersihan dan kekeringan area di sekitar ruam adalah cara yang sempurna untuk mencegah penyebaran jamur. Untuk itu, bersihkan jamur seperti biasa dengan sabun berbahan lembut, lalu keringkan kulit dengan handuk. [6]
    • Cuci dahulu handuk yang Anda pakai sebelum dikenakan kembali. Hati-hati, jamur bisa menyebar ke area kulit yang lain!
    • Pastikan kondisi kulit sudah benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian, terutama karena jamur dapat dengan mudah bertumbuh di area yang lembap.
  2. Bedak tabur sesedikit apa pun mampu menyerap kelembapan berlebih dan membuat ruam tetap kering setelahnya. Alhasil, risiko ruam untuk menyebar pun akan berkurang. [7]
    • Langkah ini terutama penting untuk dilakukan jika ruam terletak di area kulit yang rentan berkeringat, seperti di ketiak atau lipatan kulit.
  3. Pada dasarnya, jamur tidak bisa berkembang biak di tempat yang terkena paparan udara segar. Oleh karena itu, jika ruam terletak di area yang tidak perlu ditutupi oleh pakaian, seperti di lengan atau leher, jangan menutupnya dengan pakaian atau perban. Alih-alih, biarkan ruam terkena paparan udara segar sebanyak mungkin. [8]
    • Berusahalah untuk tidak menutup ruam agar keringat tidak terperangkap dan membuat kulit semakin teriritasi.
  4. Sejatinya, beberapa jenis ruam sulit untuk dibiarkan terbuka, seperti yang terletak di area privat Anda. Jika ruam harus ditutupi oleh pakaian, setidaknya kenakan pakaian yang sangat longgar hingga kulit benar-benar pulih. Dengan demikian, kelembapan dan panas berlebih tidak akan terperangkap di permukaan kulit dan menjadi lahan basah bagi jamur untuk berkembang biak. [9]
    • Jika infeksi semacam itu rentan Anda alami, berusahalah untuk selalu mengenakan pakaian berbahan longgar sekadar untuk berjaga-jaga.
  5. Memiliki berat badan berlebih merupakan salah satu faktor risiko infeksi ragi pada kulit, terutama karena jamur dapat dengan mudah bertumbuh di antara lipatan kulit. Itulah mengapa, Anda yang memiliki berat badan berlebih harus memeriksakan diri ke dokter untuk meminta rekomendasi berat badan yang ideal. Setelah itu, rancang pola makan dan pola berolahraga yang aman untuk mencapai target tersebut. [10]
  6. Pada dasarnya, orang-orang dengan penyakit diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi kulit seperti “ Candida ”, terutama ketika kadar gula darahnya sedang tidak seimbang. Itulah mengapa, bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes, selalu ikuti aturan pemakaian, anjuran dosis, dan rekomendasi diet yang diberikan oleh dokter untuk mengurangi risiko infeksi ragi. [11]
    • Jika mengalami kemunculan ruam dan memiliki penyakit diabetes pada saat yang bersamaan, segeralah memeriksakan diri ke dokter! Hati-hati, ruam pada penderita diabetes dapat bertransformasi menjadi infeksi, terutama jika muncul di area kaki.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Metode Pengobatan Konvensional

PDF download Unduh PDF

Sejatinya, metode pengobatan antijamur konvensional merupakan opsi yang lebih baik dan cepat untuk mengobati infeksi, terutama karena efektivitasnya lebih tinggi daripada obat-obatan alami. Oleh karena itu, jika obat-obatan alami tidak mampu mengobati infeksi yang Anda alami, cobalah mengikuti kiat-kiat yang tercantum berikut ini.

  1. Obat yang jauh lebih efektif untuk mengobati infeksi ragi adalah krim antijamur, yang untungnya dapat Anda beli dengan mudah di apotek mana pun. Meski aturan pemakaian untuk setiap merek obat berbeda, umumnya krim perlu dioleskan setiap hari selama 1-2 minggu. Seharusnya, ruam akan mulai menghilang setelah diobati selama 1 minggu. [12]
    • Krim antijamur yang lazim digunakan adalah miconazole dan clotrimazole . Jika tidak tahu jenis krim yang paling sesuai dengan kondisi Anda, jangan ragu meminta rekomendasi dari apoteker.
    • Selalu baca dan ikuti instruksi pemakaian yang tertera pada kemasan krim.
  2. Jika ruam tak kunjung sembuh setelah satu minggu menggunakan obat-obatan bebas, segeralah memeriksakan diri ke dermatolog. Kemungkinan, mereka akan meresepkan krim yang berdosis lebih tinggi untuk diaplikasikan sebagaimana ketika Anda menggunakan krim bebas. Dalam waktu 1-2 minggu, seharusnya ruam akan benar-benar hilang. [13]
    • Ikuti aturan pemakaian dan anjuran dosis yang diberikan oleh dermatolog. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter agar ruam tidak muncul kembali.
    • Jika ruam tak kunjung hilang, segeralah menghubungi dermatolog untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
  3. Dalam kasus yang kurang lazim terjadi, infeksi jamur mungkin tidak berhasil diobati oleh obat-obatan topikal. Jika situasinya demikian, dermatolog mungkin akan meresepkan obat antijamur, umumnya dalam bentuk tablet, untuk dikonsumsi sejumlah dosis yang dianjurkan demi mengobati infeksi hingga ke akarnya. [14]
    • Jangan terlalu cepat menghentikan konsumsi obat untuk memastikan jamur dan ruam yang timbul di kulit benar-benar hilang.
    • Jika sistem kekebalan tubuh Anda kurang baik dan tidak mampu melawan infeksi sendirian, kemungkinan besar dokter akan meminta Anda untuk mengonsumsi obat-obatan oral.
    Iklan

Ikhtisar Medis

Infeksi ragi dapat menjadi masalah kulit yang mengganggu dan persisten. Meski obat-obatan alami bisa digunakan untuk mengurangi gejalanya, sejatinya tingkat efektivitasnya tidak terlalu tinggi. Untungnya, saat ini telah tersedia obat-obatan konvensional seperti krim antijamur yang lebih efektif untuk melawan infeksi, dan bisa dibeli tanpa resep di apotek. Jika opsi tersebut masih belum berhasil, jangan ragu meminta resep obat dari dermatolog.

Peringatan

  • Beberapa orang memiliki alergi terhadap minyak esensial. Oleh karena itu, jika kulit terlihat memerah, membengkak, atau terasa gatal setelah minyak esensial diaplikasikan, berhentilah melakukannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.022 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan