Unduh PDF Unduh PDF

Infeksi saluran kencing adalah jenis infeksi yang mungkin terjadi kepada kucing maupun manusia. Sejatinya, pasien perlu mengonsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi hingga benar-benar tuntas. Hati-hati, infeksi yang belum sepenuhnya sembuh hanya akan menekan gejala tanpa benar-benar membunuh seluruh bakteri yang menjadi penyebabnya. Alhasil, kucing justru berisiko mengalami infeksi jangka panjang yang mengancam kesehatannya. Jangan pula meremehkan infeksi saluran kencing tingkat rendah karena faktanya, bakteri dapat memasuki ginjal dan menimbulkan potensi masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk segera memeriksakan kucing Anda ke dokter demi mendapatkan diagnosis dan rekomendasi antibiotik yang tepat.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengunjungi Dokter Hewan

Unduh PDF
  1. Untuk mengobati infeksi saluran kencing dengan antibiotik, umumnya dokter perlu melakukan uji kultur untuk menganalisis sensitivitas antibiotik pada pasien (dalam hal ini, kucing Anda). Antibiotik adalah sekelompok obat yang mampu menghalangi pertumbuhan bakteri atau membunuhnya; antibiotik yang berbeda akan memiliki manfaat yang berbeda pula. [1] [2]
    • Dengan melakukan uji kultur, dokter dapat mendiagnosis jenis bakteri secara akurat dan meresepkan antibiotik yang sesuai.
    • Penggunaan antibiotik yang ditargetkan mampu mengurangi risiko induksi resistansi antibiotik pada bakteri, dan merupakan metode yang paling baik untuk mengobati infeksi.
    • Sayangnya, dokter tidak selalu bisa mengumpulkan sampel urine yang cukup banyak untuk melakukan uji kultur, atau biaya yang perlu dikeluarkan terlalu mahal. Dalam beberapa kasus, kucing akan terlebih dahulu diberi antibiotik lain yang kelak bisa disesuaikan saat hasil uji kultur sudah keluar.
    • Uji kultur terutama sangat penting untuk dilakukan jika kucing mengalami infeksi saluran kencing berulang. Jika situasinya demikian, kemungkinan besar kucing mengalami infeksi campuran yang belum sepenuhnya sembuh, atau bakteri di dalam tubuh kucing telanjur kebal terhadap antibiotik yang dikonsumsi.
  2. Antibiotik spektrum luas mampu membunuh berbagai jenis bakteri dalam tubuh kucing. [3]
    • Jika kucing belum pernah mengalami infeksi saluran kencing, jangan ragu mengobatinya dengan antibiotik spektrum luas yang mampu membunuh berbagai jenis bakteri di dalam urine.
    • Umumnya, jenis antibiotik yang direkomendasikan adalah penisilin seperti amoxicillin , clavulanic acid , cephalosporins , atau sulfonamida.
    • Mintalah resep antibiotik yang sesuai dari dokter hewan.
  3. Faktanya, kandung kemih memproduksi lapisan serupa mukus yang berfungsi untuk melindungi dinding kandung kemih dari zat-zat berbahaya pada urine.
    • Jika kucing mengalami infeksi saluran kencing, lapisan tersebut berangsur menipis dan meningkatkan risiko iritasi pada dinding kandung kemih.
    • Nutraceutical seperti glukosamina dapat membantu mengisi kembali lapisan GAG yang menipis dan membuat kucing merasa lebih nyaman.
    • Meski belum ada penelitian yang tepercaya mengenai manfaat glukosamina, [4] tidak ada salahnya mencoba metode ini. Beberapa apotek besar menjual obat bebas seperti Feliway Cystease yang mengandung glukosamina dan triptofan. Pastikan Anda terlebih dahulu mendiskusikan penggunaan suplemen atau obat bebas tersebut dengan dokter.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Metode Pengobatan Rumahan

Unduh PDF
  1. Faktanya, risiko infeksi saluran kencing akan meningkat seiring dengan menuanya usia kucing, terutama karena fungsi hati dan saluran kencing kucing turut berubah ketika usianya bertambah. [5]
    • Kucing berusia di bawah 7 tahun memiliki risiko infeksi yang rendah. Alasannya, kucing berusia muda memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memusatkan urine, dan aliran urine yang kuat adalah disinfektan alami untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
      • Jika menemukan adanya darah dalam urine kucing berusia muda, kemungkinan besar penyebabnya bukan infeksi, melainkan eksistensi kristal, batu, atau peradangan yang mengiritasi lapisan kandung kemihnya.
      • Waspadai risiko kristal menggumpal dan menyumbat uretra (saluran yang menjadi jalur keluarnya urine). Situasi ini tergolong darurat dan harus segera diobati oleh dokter hewan ahli.
    • Risiko infeksi meningkat pada kucing yang berusia di atas 7 tahun, terutama karena kucing berusia tua kerap kesulitan memusatkan urine dan cenderung memproduksi urine yang encer karena fungsi ginjalnya berkurang.
      • Aliran urine yang lemah bukanlah disinfektan yang efektif sehingga risiko infeksi pada kucing pun akan meningkat. Segera obati kondisi ini sebelum infeksi menyerang ginjal dan mendorong pembentukan keloid atau jaringan parut.
  2. Meski urine yang encer adalah salah satu faktor risiko infeksi saluran kencing, sejatinya kucing yang telanjur mengalami infeksi harus lebih sering kencing untuk membasuh kandung kemihnya.
    • Kandung kemih harus dibasuh dari bakteri yang berasal dari sisa makanan, serta zat kimia yang mampu mengiritasi lapisan kandung kemih dan menimbulkan peradangan.
    • Menghidrasi tubuh secara berkala mampu mengurangi bakteri dan zat kimia yang terkandung dalam kandung kemih. Alhasil, peradangan dan rasa sakit yang dialami kucing pun akan berkurang.
    • Untuk meningkatkan asupan cairan dalam tubuh kucing, cobalah mengganti makanan keringnya menjadi makanan basah.
    • Selain itu, sediakan sebanyak mungkin mangkuk lebar berisi air minum untuk kucing. Umumnya, kucing lebih suka minum dari wadah lebar agar kumis mereka tidak bersentuhan dengan tepian mangkuk
    • Beberapa kucing lebih suka meminum air keran yang mengalir. Jika kucing Anda pun demikian, cobalah membelikannya air mancur khusus untuk tempat minum kucing.
    • Namun, ada pula kucing yang tidak menyukai kandungan klorin dan zat kimia lain pada air keran dan lebih suka meminum air mineral yang dikemas dalam botol.
  3. Beberapa dokter hewan merekomendasikan penggunaan kapsul cranberry untuk mengurangi risiko infeksi saluran kencing, terutama karena ekstrak cranberry mengandung proanthocyanidins yang mampu mencegah bakteri menembus dinding kandung kemih. [6]
    • Konsultasikan penggunaan suplemen apa pun dengan dokter hewan. Pastikan Anda juga mengikuti aturan pakai dan anjuran dosis yang direkomendasikan oleh dokter!
    • Jangan meningkatkan dosisnya tanpa pengawasan dokter! Hati-hati, penambahan dosis berisiko mengurangi terlalu banyak pH urine, dan kondisi asam yang berlebihan dapat mengiritasi lapisan kendung kemih.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 142.734 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan