PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernah mendengar istilah kista pilonidal? Secara medis, kista pilonidal merupakan benjolan tidak wajar yang muncul di area lipatan bokong, dan wajib didiagnosis oleh dokter jika mulai terasa sakit atau menunjukkan tanda-tanda infeksi. [1] Ingin tahu berbagai kiat ampuh untuk mengobati kista pilonidal? Baca terus artikel ini!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melakukan Pengobatan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kondisi kista tak kunjung membaik setelah diobati dengan bahan-bahan alami, atau jika kista mulai terinfeksi, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Beberapa gejala infeksi yang patut diwaspadai adalah kista membengkak, memerah, atau terasa hangat ketika disentuh. Ingat, jangan pernah mengeluarkan cairan yang mengisi kista tanpa bantuan dokter!
    • Jika merasa kista mulai terinfeksi, pastikan Anda menjaga kebersihannya dan selalu menutupnya sampai saatnya bertemu dengan dokter.
    • Berhati-hatilah agar tidak memencet atau melukai area yang terkena kista.
  2. Salah satu cara untuk mengobati kista pilonidal yang terinfeksi adalah dengan melakukan operasi pengeluaran cairan. Sebelum melakukan prosedur tersebut, dokter akan memberikan bius lokal di area yang akan dioperasi, lalu membuat sayatan kecil pada dinding kista untuk mengeluarkan cairan di dalamnya. Umumnya, cairan penyusun kista terdiri dari darah, nanah, sel kulit mati, dan kotoran lainnya. [2]
    • Setelah operasi dilakukan, kista akan dibiarkan terbuka agar sembuh dengan sendirinya. Meski waktu penyembuhannya lebih lama, metode ini mampu mengurangi risiko pembentukan kista kembali di kemudian hari.
    • Jika enggan melakukan metode di atas, dokter bisa menjahit kista pascaoperasi.
    • Kista memiliki kemungkinan untuk kembali muncul sebanyak 20-50% pada setiap orang. Untuk mencegahnya, satu-satunya metode yang bisa Anda lakukan adalah operasi eksisi atau pengangkatan jaringan.
  3. Setelah operasi, pastikan Anda selalu menjaga kebersihan area kulit yang terkena kista. Dengan kata lain, ganti perban secara berkala dan bersihkan area tersebut dengan mandi atau melakukan sitz bath (merendam area yang terkena kista dengan air hangat) secara rutin. [3]
    • Selagi proses pemulihan berlangsung, selalu cukur rambut yang tumbuh di sekitar bekas operasi untuk mencegah kista kembali terbentuk di kemudian hari.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengobati Kista di Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. Sejatinya, kista pilonidal juga bisa Anda obati sendiri dengan bahan-bahan alami yang tersedia di rumah. Namun, pastikan pengobatan dilakukan sesaat setelah Anda merasakan adanya pembengkakan atau rasa sakit yang mengindikasikan pembentukan kista. Jika gejala infeksi mulai muncul, segeralah memeriksakan diri ke dokter!
    • Cuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah mengobati kista.
    • Gejala infeksi meliputi kista memerah, membengkak, terasa sakit, bersuhu hangat, dan mengeluarkan cairan putih susu beraroma tidak sedap yang serupa dengan keju. [4]
  2. Mengobati kista dengan kompres hangat ampuh mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang ditimbulkan. Selain itu, kompres yang lembap juga mampu melunakkan tekstur kista. [5]
    • Rendam handuk bersih dalam air hangat; gunakan untuk mengompres kista selama 10 menit, setidaknya empat kali sehari.
    • Jika ingin, Anda juga bisa merendam kapas dalam larutan teh kamomil (dibuat dari 150 gram teh yang diseduh dengan 125 ml air selama 10 menit) atau larutan 1 cuka apel yang diencerkan dengan air (dibuat dari campuran 1 bagian cuka apel dengan 1 bagian air mendidih yang sudah terlebih dahulu didinginkan). Tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam larutan teh atau cuka apel jika ingin.
    • Anda juga bisa mengompres kista dengan kantong teh kamomil hangat. Metode tersebut dinyatakan mampu mempercepat penyembuhan kista.
  3. Beberapa jenis minyak esensial yang mengandung properti antiinflamasi dan antimikrob sehingga mampu mengurangi pembengkakan dan risiko infeksi pada kista adalah minyak pohon teh atau minyak kunyit. Selama ini, minyak esensial pun kerap digunakan untuk mengobati jerawat yang meradang dan/atau jenis kista lainnya, serta mengurangi pembengkakan pada kulit. [6] [7] [8] [9]
    • Beberapa jenis minyak esensial yang bisa digunakan untuk mengobati kista pilonidal adalah minyak pohon teh, minyak kunyit, minyak bawang putih, dan minyak frankincense . Selain itu, minyak kastor pun terbukti memiliki properti antiinflamasi yang mampu melunakkan kista dan mempercepat penyembuhannya. [10]
    • Oleskan minyak esensial murni ke kista atau encerkan tiga bagian minyak esensial dengan tujuh bagian minyak kastor. Gunakan ujung jari atau kapas untuk mengaplikasikan minyak ke kulit.
    • Lakukan prosedur tersebut empat kali sehari. Setelah diolesi dengan minyak, tutup kista dengan plester. Jika kondisi kista tak kunjung membaik setelah satu sampai dua minggu, segeralah menghubungi dokter.
  4. Misalnya, Anda bisa mengoleskan witch hazel atau cuka apel untuk mempercepat proses pengeringan kista. Cuka apel memiliki properti penyegar yang mengandung tanin sehingga mampu mengeringkan kista dengan cepat. Cuka apel pun memiliki kandungan yang sama sehingga keduanya ampuh mengobati infeksi pada kulit akibat kista. [11] [12]
    • Jika kulit Anda sensitif terhadap cuka apel dan terasa sakit setelah menerapkan metode ini, cobalah terlebih dahulu mengencerkan 1 bagian cuka apel dengan 1 bagian air sebelum mengoleskannya ke kulit.
    • Gunakan ujung jari atau kapas untuk mengoleskan cuka apel ke kista.
  5. Akar burdock merupakan obat kulit alami tradisional yang mampu mengeringkan kista dengan cara mengeluarkan protein di dalamnya. [13] [14]
    • Campurkan ½ sdt. akar burdock kering dengan 1 sdm. madu, lalu segera oleskan ke kista. Madu memiliki zat antimikrob yang juga mampu mengeluarkan cairan penyusun kista.
  6. Akar darah merupakan obat tradisional yang digunakan oleh suku Indian (bangsa Amerika asli) untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Untuk membuatnya, campurkan â…› sdt. bubuk akar darah dengan 2 sdm. minyak kastor, lalu aplikasikan ke kista menggunakan ujung jari Anda.
    • Cukup aplikasikan sedikit akar darah dan jangan mengoleskannya ke kulit yang terluka.
    • Akar darah tidak boleh dikonsumsi oral pun tidak boleh dioleskan di sekitar mata, mulut, atau alat kelamin.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Kista Pilonidal

PDF download Unduh PDF
  1. Sejatinya, kista pilonidal merupakan benjolan tidak normal yang muncul di lipatan bokong Anda. Jika terinfeksi, kista tersebut dapat berubah menjadi abses yang berisi nanah dan harus segera diobati. [15]
    • Umumnya, kista pilonidal muncul akibat adanya rambut yang tumbuh ke dalam atau kotoran yang terperangkap di balik kulit.
  2. Umumnya, kista pilonidal muncul pada pria yang berusia di antara 20 sampai 30 tahun. Selain itu, risiko yang sama besarnya juga mengancam orang-orang yang kerap duduk terlalu lama atau memiliki pekerjaan yang membuat mereka sulit bergerak aktif (misalnya, sopir truk atau pegawai kantor). [16]
    • Kista pilonidal juga terbukti lebih sering muncul pada orang-orang yang rambut di tubuhnya lebat, kaku, dan kasar, terutama karena jenis rambut tersebut berisiko paling besar untuk menusuk dan melukai kista.
    • Waspadalah pula jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, baru saja mengalami trauma lokal atau iritasi, memiliki celah lipatan bokong yang terlalu dalam, atau memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit tersebut.
  3. Umumnya, tidak ada gejala khusus yang tampak jika kista tidak terinfeksi. Namun, jika rambut yang tumbuh ke dalam mulai menusuk dan melukai kista (umumnya terjadi jika Anda duduk terlalu lama, mengenakan pakaian yang ketat, atau faktor lain yang tidak diketahui), kemungkinan besar kista akan terinfeksi. Segera hubungi dokter jika salah satu atau beberapa gejala kista terinfeksi di bawah ini Anda alami: [17]
    • Kista terlihat membengkak
    • Kista terasa sakit
    • Kista terlihat memerah
    • Kista terlihat mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap
    • Anda mengalami demam
    • Terbentuknya rongga yang umumnya berisi jaringan granulasi (terbentuk dari bekuan darah), rambut, dan kotoran
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.300 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan