PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Umumnya, luka bakar akibat terkena minyak panas hanya akan terjadi saat Anda sedang memasak, dan area tubuh yang paling rentan mengalami cedera adalah tangan atau lengan. Meski terasa menyakitkan, berusahalah untuk tetap tenang untuk mengobati luka dan mencegah terjadinya risiko cedera kulit yang lebih parah. Dalam banyak kasus, teknik pengobatan sederhana pun ampuh untuk mengatasi luka bakar akibat terkena minyak yang panas. Namun, jika kondisi luka cukup parah, jangan ragu untuk menghubungi layanan darurat atau layanan medis terdekat, ya!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyejukkan Kulit yang Terluka

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kulit terbakar akibat terkena minyak yang panas, menjauhlah dari wajan untuk mencegah masalah yang sama terjadi kembali. Jika ingin, Anda juga bisa mematikan kompor agar minyak tidak terus-menerus tepercik ke segala arah. [1]
    • Jika kulit terluka saat Anda sedang memasak, jangan lupa mematikan kompor sebelum mengobati kulit agar masakan tidak berakhir gosong atau bahkan terbakar.
  2. Sebelum luka didinginkan, jangan lupa melepaskan pakaian yang dikenakan, kecuali jika ada sebagian pakaian yang melekat di kulit yang terluka. Jika ada pakaian yang melekat ke luka, jangan berusaha menariknya agar jaringan kulit tidak semakin rusak. [2]
    • Jika ada sebagian pakaian yang melekat ke luka, kemungkinan besar pakaian Anda harus digunting.
    • Jika ingin, Anda juga boleh membasahi pakaian yang melekat ke luka. Seharusnya, setelahnya pakaian dapat dilepaskan dengan mudah tanpa perlu ditarik.
  3. Jika area yang terkena luka bakar adalah tangan atau lengan Anda, cobalah meletakkannya di bawah wastafel dan mengaliri seluruh permukaannya dengan air keran bersuhu sejuk. Jika kulit tidak terasa dingin ketika disentuh 10 menit kemudian, cobalah mengulangi proses yang sama selama maksimal 20 menit.
    • Ingat, suhu air harus sejuk, bukan dingin. Jangan pula mengompres luka dengan es batu agar jaringan kulit tidak semakin rusak.
    • Setelah dibilas dengan air, bebat area yang terluka dengan plastic wrap agar luka tetap bersih dan lembap setelahnya.
    • Jika tidak bisa mengaliri luka dengan air bersuhu sejuk karena lokasinya sulit untuk dijangkau, silakan mengompresnya dengan handuk yang telah direndam dalam air bersuhu sejuk, atau merendam luka dalam bak mandi berisi air bersuhu sejuk.
  4. Jika ukuran luka tidak terlalu besar, seperti seukuran koin 100 rupiah atau lebih kecil, kemungkinan besar Anda masih bisa mengobatinya dengan aman di rumah. Namun, jika ukuran luka lebih besar daripada itu, segeralah memeriksakannya ke dokter! [3]
    • Jika tingkat keparahan dan kedalaman luka sangat intens, kemungkinan besar kulit di sekitar luka akan terlihat melepuh, memerah, dan meradang, serta terasa panas ketika disentuh. Jenis luka bakar tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan saraf sehingga harus segera ditangani oleh ahli medis, sekecil apa pun ukurannya.
    • Segera hubungi layanan darurat atau Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat jika luka bakar menutupi sebagian besar area yang vital di tubuh Anda (seperti wajah, tangan, selangkangan, pantat, atau persendian utama), pun jika luka cukup dalam sehingga mampu menembus lapisan kulit yang terdalam. [4]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melakukan Pertolongan Pertama

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kulit masih terasa nyeri setelah didinginkan, cobalah mengonsumsi obat pereda nyeri bebas yang mengandung zat antiradang untuk meredakan pembengkakannya. [5]
  2. 2
    Bersihkan kulit yang terbakar dengan air bersuhu sejuk. Gunakan air bersuhu sejuk untuk membasuh kulit yang terkena luka bakar. Ingat, kulit harus ditepuk lembut alih-alih digosok agar tidak semakin terluka! Jika kulit melepuh, berhati-hatilah agar lepuh tidak pecah. [6]
  3. Jika memiliki kotak P3K di rumah, kemungkinan besar Anda akan menemukan salep tersebut di dalamnya. Jika tidak, silakan menggunakan salep atau gel apa pun yang ditujukan untuk mengobati luka bakar. Meski demikian, pahamilah bahwa langkah ini opsional dan tidak wajib untuk dilakukan, ya!
    • Jika ingin, Anda boleh mengoleskan gel lidah buaya murni ke permukaan kulit yang terbakar untuk meredakan sensasi nyerinya.
    • Hindari penggunaan salep yang mengandung antibiotik. Sejatinya, luka bakar tidak perlu diobati dengan antibiotik. Bahkan, penggunaan obat-obatan yang mengandung zat antibiotik dapat memicu terjadinya reaksi alergi! Selain itu, jangan pula menggunakan krim, losion, mentega, atau putih telur yang mampu memperlambat proses penyembuhan dan berisiko menimbulkan infeksi.
  4. Jika memungkinkan, gunakan perban yang secara khusus didesain untuk membebat luka bakar. Ingat, kulit tidak boleh dibebat dengan terlalu erat! Bahkan, seharusnya perban tidak boleh terlalu menempel ke kulit. [7]
    • Jika tidak memiliki perban khusus untuk menutup luka bakar, cobalah membebat area yang terluka dengan plastic wrap atau kantong plastik bersih. [8]
    • Jangan pernah membebat luka dengan kain yang kering dan lengket, seperti kain kasa kering, agar serat kain tidak menempel di kulit yang terbakar.
    • Jika kulit yang terbakar harus ditutup dengan kain kasa, cobalah membasahi kain terlebih dahulu dengan air bersih atau mengoleskan selapis vaselin ke permukaan kulit sebelum ditutup dengan kain kasa.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melakukan Perawatan Lanjutan

PDF download Unduh PDF
  1. Oleh karena bakteri tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbakar, jika Anda belum disuntik tetanus selama 5 tahun terakhir atau lebih, segeralah melakukannya kembali di klinik atau rumah sakit terdekat. [9]
    • Risiko tetanus sejatinya lebih rendah pada luka bakar superfisial. Namun, jika tingkat keparahan luka lebih tinggi atau jika kulit terlihat melepuh, melakukan penyuntikan tetanus mampu melindungi Anda dari risiko kesehatan yang lebih berbahaya. [10]
  2. Setiap hari, buka perban yang lama dan segeralah membuangnya. Kemudian, bersihkan area yang terluka dengan sabun berbahan lembut dan air bersuhu sejuk. Selagi dibersihkan, amati ada atau tidaknya gejala infeksi pada kulit. Jika luka terlihat mengeluarkan nanah, memerah, atau membengkak, segeralah memeriksakannya ke dokter karena ketiganya merupakan gejala infeksi yang patut untuk diwaspadai. [11]
    • Selain mengamati perubahan pada luka, rasakan pula ada atau tidaknya demam serta pembengkakan kelenjar getah bening untuk mengidentifikasi gejala infeksi. Secara khusus, periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami demam dengan suhu mencapai 38°C.
    • Kemungkinan, diperlukan waktu sekitar 2-3 minggu bagi luka untuk benar-benar sembuh. Jika setelah 3 minggu luka tak kunjung sembuh, segeralah memeriksakannya ke dokter.
  3. Selagi berproses untuk mengering dan sembuh, kemungkinan besar luka akan terasa gatal. Menggaruk luka yang gatal sejatinya hanya akan semakin merusak kulit dan memperlambat proses penyembuhan, terutama karena tindakan tersebut dapat kembali membuka luka dan membuatnya rentan terpapar bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, jika luka terasa gatal, sebaiknya oleskan losion yang mengandung lidah buaya untuk meredakannya. [12]
    • Hindari penggunaan kortison atau losion dan salep antigatal lain. Selain tidak efektif untuk mengurangi sensasi gatal pada luka bakar, obat-obatan tersebut juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda harus terus-menerus memasak menggunakan minyak, cobalah meletakkan kotak P3K di meja dapur agar mudah untuk diakses jika terjadi cedera yang tidak diinginkan.
Iklan

Peringatan

  • Jika luka bakar muncul pada area kulit yang sensitif, atau jika ukuran luka lebih besar daripada telapak tangan Anda, segeralah melakukan pengobatan medis! Jangan coba-coba mengobati luka dengan kondisi demikian menggunakan obat-obatan yang tersedia di rumah Anda. [13]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.458 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan