Unduh PDF Unduh PDF

Urtikaria, gelegata, atau bidur adalah jenis ruam kulit yang dipicu oleh reaksi alergi terhadap alergen tertentu. Umumnya, urtikaria berbentuk seperti ruam yang menonjol dan berwarna kemerahan, tetapi bila ditekan akan berubah warna menjadi putih. [1] Sejatinya, urtikaria dapat muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk di wajah, dan bisa diobati dengan metode yang sama.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Obat-obatan Alami

Unduh PDF
  1. Air yang bersuhu sejuk mampu membantu meredakan pembengkakan dan iritasi pada kulit yang disebabkan oleh urtikaria. [2] Pertama-tama, cobalah merendam handuk bersih berbahan lembut di dalam air. Setelah itu, peras handuk lalu segeralah mengompreskannya ke area yang terkena urtikaria.
    • Kompres kulit selama yang Anda inginkan. Namun sebaiknya, rendam kembali handuk dalam air dingin setiap 5-10 menit untuk menjaga stabilitas suhunya.
    • Jangan menggunakan air dingin karena pada beberapa orang, air dingin justru dapat memperparah kondisi kulitnya. [3]
    • Kompres hangat atau panas dapat meredakan rasa gatal secara temporer, tetapi setelahnya justru akan memperburuk kondisi urtikaria sehingga harus dihindari.
  2. Mandi dengan oatmeal adalah metode yang lazim digunakan untuk mengurangi rasa gatal akibat urtikaria, cacar air, kulit terbakar matahari, dsb. Oatmeal sendiri merupakan obat alami tradisional yang kerap digunakan untuk mengobati iritasi dan gatal-gatal pada kulit. [4] Meski metode ini lebih cocok diaplikasikan pada ruam kulit berskala besar, Anda tetap bisa membuat larutan yang sama di sebuah mangkuk berukuran besar, lalu merendam wajah Anda dalam larutan tersebut. Jika enggan melakukannya, cobalah merendam handuk di dalam larutan tersebut lalu mengompreskannya ke wajah Anda. Ingin membuat masker oatmeal ? Silakan melakukannya! Pastikan Anda hanya menggunakan oatmeal mentah atau bubuk oatmeal yang telah ditumbuk sampai halus dan dibuat secara khusus untuk mandi.
    • Masukkan 100 gram rolled oat ke dalam kaus kaki tinggi berbahan nilon. Setelah itu, ikatkan kaus kaki di ujung keran sehingga air yang mengalir ke dalam bak secara otomatis akan tercampur dengan bubuk oatmeal . Jika dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kaus kaki, oatmeal akan lebih mudah dibersihkan dan tidak berisiko menyumbat saluran air. Namun, jika Anda menggunakan colloidal oatmeal (bubuk oatmeal yang bertekstur sangat halus dan secara khusus dibuat untuk mandi), jangan ragu untuk menaburkannya secara langsung ke dalam bak mandi. Pastikan Anda hanya menggunakan air bersuhu sejuk untuk mandi atau berendam, karena air yang bersuhu terlalu panas, terlalu dingin, atau bahkan hangat dapat memperparah kondisi urtikaria. Untuk mengobati urtikaria di wajah, rendam handuk dalam larutan oatmeal dan gunakan untuk mengompres wajah Anda. Ulangi proses tersebut sesering yang Anda inginkan.
    • Untuk membuat masker oatmeal , campurkan 1 sdm. oatmeal yang telah ditumbuk hingga bertekstur sangat halus dengan 1 sdt. madu dan 1 sdt. yoghurt. Aduk campuran tersebut hingga rata dan segera oleskan ke kulit yang terkena urtikaria; diamkan selama 10-15 menit sebelum membilasnya dengan air dingin.
  3. Bromelin adalah enzim yang terdapat di dalam nanas dan bermanfaat untuk mengurangi peradangan serta pembengkakan pada kulit. [5] Untuk menerapkan metode ini, cobalah meletakkan sepotong nanas segar di permukaan kulit yang terkena urtikaria. [6]
    • Pahamilah bahwa metode ini belum terbukti secara ilmiah, dan pastikan Anda tidak menerapkannya jika memiliki alergi terhadap nanas.
  4. Keduanya memiliki properti penyegar yang bisa digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa gatal pada kulit yang terkena urtikaria. [7]
    • Campurkan 1 sdm. cream of tartar atau soda kue dengan air secukupnya; aduk rata hingga terbentuk pasta yang cukup kental. Oleskan pasta tersebut ke kulit yang terkena urtikaria.
    • Setelah didiamkan selama 5-10 menit, bilas pasta dengan air dingin.
    • Ulangi proses ini sesering yang Anda inginkan.
  5. Sejatinya, daun pulus merupakan salah satu obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun untuk mengobati urtikaria. Faktanya, nama ilmiah untuk daun pulus adalah Urtica dioica , dan istilah urtikaria sendiri merupakan turunan dari nama ilmiah tersebut. [8] Untuk membuat segelas teh pulus , cobalah menyeduh 1 sdt. herba kering dengan 250 ml air. [9] Dinginkan teh, lalu rendam handuk berbahan lembut di dalamnya. Peras handuk, lalu gunakan untuk mengompres area kulit yang terkena urtikaria.
    • Sejauh ini, manfaat teh pulus untuk mengobati urtikaria hanya disebarkan dari mulut ke mulut dan belum teruji secara ilmiah.
    • Konsumsi teh pulus sesering mungkin. Jika memungkinkan, seduh persediaan teh baru setiap 24 jam.
    • Masukkan sisa teh pulus ke dalam wadah kedap udara dan simpan di dalam kulkas.
    • Meski teh daun pulus aman untuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang, berusahalah menghindarinya jika Anda sedang hamil atau menyusui, dan jangan memberikannya kepada anak-anak. Sebelum mengonsumsinya, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes, tekanan darah rendah, atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. [10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. Pada kasus urtikaria ringan sampai sedang, umumnya penderita perlu antihistamina untuk memblokir histamina yang mampu memicu reaksi alergi. [11] Beberapa jenis obat histamina bebas atau yang mungkin diresepkan oleh dokter adalah: [12]
    • Antihistamina nonsedatif seperti Loratadine ( Claritin , Claritin D , Alavert ), Fexofenadine ( Allegra , Allegra D ), Cetirizine ( Zyrtec , Zyrtec-D ), dan Clemastine ( Tavist )
    • Antihistamina sedatif seperti Diphenhydramine ( Benadryl ), Brompheniramine ( Dimetane ), dan Chlorpheniramine ( Chlor-Trimeton )
    • Kortikosteroid yang dijual bebas di apotek dalam bentuk obat semprot hidung seperti Triamcinolone acetonide ( Nasacort )
    • Kortikosteroid yang diresepkan oleh dokter seperti Prednisone , Prednisolone , Kortisol, dan Methylprednisolone
    • Obat penstabil sel mast seperti Cromolyn sodium ( Nasalcrom )
    • Inhibitor leukotriene seperti Montelukast ( Singulair )
    • Obat-obatan topikal untuk memodulasi imun seperti Tacrolimus ( Protopic ) dan Pimecrolimus ( Elidel )
  2. Salah satu jenis losion yang mengandung properti penenang adalah kalamin dan bisa dioleskan sesering mungkin ke kulit yang terkena urtikaria. Seusai digunakan, bilas losion kalamin dengan air dingin. [13]
    • Selain itu, Anda juga bisa merendam kapas atau kain katun di dalam larutan Pepto Bismol atau Milk of Magnesia , dan mengoleskannya ke kulit yang terkena urtikaria sebagai pengganti losion. Diamkan larutan selama 10 menit; bilas dengan air dingin sampai bersih.
  3. Gunakan EpiPen untuk mengobati reaksi kulit yang parah. Pada beberapa kasus yang sangat langka, urtikaria dapat memicu terjadinya pembengkakan di tenggorokan dan perlu segera diobati oleh epinephrine . Bagi Anda yang mengalami alergi berat dan memerlukan epinephrine untuk mencegah terjadinya anafilaksis (reaksi alergi parah yang mungkin terjadi dengan atau tanpa disertai urtikaria), cobalah menggunakan EpiPen . Beberapa gejala reaksi anafilaksis adalah: [14]
    • Ruam kulit yang mungkin mengandung urtikaria. Ruam tersebut mungkin akan disertai dengan rasa gatal dan/atau kulit yang memucat
    • Kulit terasa hangat
    • Merasakan adanya benjolan di dalam tenggorokan
    • Kesulitan bernapas
    • Lidah atau tenggorokan yang membengkak
    • Detak jantung atau denyut nadi yang terlalu cepat
    • Mual, muntah, atau diare
    • Pusing atau pingsan
  4. Jika belum mengetahui penyebab urtikaria dengan pasti, atau jika obat-obatan alami yang Anda gunakan tidak mampu membawa perubahan, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk meminta resep obat-obatan yang lebih sesuai. Kemungkinan besar, Anda juga perlu menemui ahli alergi untuk mengetahui alergen spesifik yang memicu kemunculan urtikaria.
    • Angioedema adalah jenis pembengkakan yang sangat dalam di balik lapisan kulit dan sering kali muncul di area wajah. Sejatinya, variasi urtikaria yang lebih serius ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Namun, jika muncul di area wajah, umumnya Anda akan menemukannya di sekitar mata dan bibir. Angioedema juga bisa berdampak sangat serius dan bahkan mengancam nyawa karena mampu memicu terjadinya pembengkakan di dalam tenggorokan! Jika Anda menemukan adanya ruam di wajah, mengalami perubahan suara dan kesulitan bernapas atau menelan, serta merasakan adanya penyempitan di rongga tenggorokan, segeralah memeriksakan diri ke dokter. [15]
    • Jika merasa mengalami angioedema, segeralah ke dokter!
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Munculnya Urtikaria

Unduh PDF
  1. Dalam beberapa kasus, gejala dan kehadiran urtikaria hanya akan bertahan beberapa menit saja. Namun pada beberapa orang, urtikaria dan gejalanya dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Urtikaria dapat berbentuk bulat atau terlihat seperti kubangan besar yang berukuran tidak teratur. [16]
    • Urtikaria dapat terasa sangat gatal yang mungkin disertai oleh sensasi terbakar.
    • Urtikaria juga dapat membuat kulit Anda berwarna sangat merah dan terasa panas.
  2. Ingat, siapa saja bisa terkena urtikaria! Ketika seseorang mengalami alergi, sel kulit tertentu yang mengandung histamina dan pengirim sinyal kimia lain terdorong untuk melepaskan histamina dan sitokin lain di dalamnya. Proses inilah yang menimbulkan rasa gatal dan pembengkakan pada kulit. [17] Umumnya, urtikaria disebabkan oleh: [18]
    • Paparan sinar matahari berlebih. Faktanya, tabir surya pun tidak mampu bekerja maksimal untuk melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari. Bahkan, beberapa jenis tabir surya berpotensi memicu terjadinya urtikaria, lho !
    • Sabun, sampo, kondisioner, dan produk perawatan kulit lain.
    • Alergi obat. Obat-obatan yang lazim memicu terjadinya urtikaria pada wajah adalah antibiotik, terutama sulfonamida dan penisilin, aspirin, serta inhibitor ACE yang merupakan obat pengontrol tekanan darah.
    • Terlalu sering terpapar udara dingin, udara panas, atau air
    • Alergi terhadap makanan seperti kerang, telur, kacang, susu, buah berry , ikan
    • Jenis kain tertentu
    • Gigitan atau sengatan serangga
    • Polen atau rinitis
    • Olahraga
    • Infeksi
    • Pengobatan penyakit berat seperti lupus dan leukemia
  3. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya urtikaria adalah menghindari alergen Anda (jika mengetahuinya). Beberapa contoh alergen yang lazim adalah tanaman jelatang atau oak , gigitan serangga, kain wol, atau bulu anjing dan kucing. Jika mengetahui alergen Anda, berusahalah untuk selalu menghindarinya!
    • Misalnya, jika Anda mengalami alergen polen, cobalah untuk tidak keluar dari rumah di pagi dan malam hari, terutama karena pada saat-saat tersebut jumlah polen atau serbuk sari di udara sedang sangat tinggi. Jika Anda mengalami alergi terhadap sinar matahari, selalu kenakan topi lebar atau pakaian pelindung lain saat harus berkegiatan di bawah sinar matahari.
    • Hindari berbagai iritan umum seperti obat semprot untuk membunuh serangga, asap tembakau dan kayu bakar, serta cat atau tar segar semampu Anda.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.126 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan