Unduh PDF Unduh PDF

Siapa pun pasti sakit hati ketika mengetahui pasangannya berselingkuh. Pengkhianatan adalah pelanggaran kepercayaan terbesar dan kadang sulit dikonfrontasi. Sebelum mengambil langkah apa pun, pastikan Anda memiliki bukti kuat. Putuskan kapan dan bagaimana Anda ingin membicarakan masalah tersebut. Usahakan untuk tetap tenang. Ekspresikan perasaan Anda dan putuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan keinginan kedua pihak. Jika Anda memutuskan untuk berpisah, minta dukungan dari teman dan keluarga. Jika ingin bertahan, tumbuhkan lagi rasa percaya di antara Anda dan pasangan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memutuskan Cara Mengonfrontasi Pasangan

Unduh PDF
  1. Jangan melakukan konfrontasi apa pun tanpa bukti. Meskipun Anda yakin pasangan berselingkuh, dia mungkin cenderung berbohong atau defensif jika Anda hanya menuduh berdasarkan dugaan. Jadi, cari buktinya terlebih dahulu. [1]
    • Cari apakah ada sesuatu yang membuktikan kecurigaan Anda. Misalnya, konfirmasi dari seorang teman. Atau, Anda menemukan bukti kuat ketika membersihkan rumah.
    • Bukti juga dapat membuat Anda lebih rileks. Konfrontasi tentu saja tidak nyaman. Akan tetapi, Anda akan lebih tenang jika alasan Anda bertindak meyakinkan.
  2. Jangan datang sambil marah-marah dan mulai meneriaki pasangan. Meskipun konfrontasi liar kadang terasa melegakan, hasilnya cenderung merugikan. Untuk mendapatkan tujuan dari konfrontasi, Anda harus memiliki rencana. [2]
    • Pilih waktu dan tempat untuk berbicara. Cari waktu yang tidak akan terganggu oleh komitmen luar. Misalnya, pada akhir pekan ketika Anda dan dia sama-sama punya waktu luang.
    • Cobalah menyajikan bukti, bukan bertanya. Orang yang berselingkuh lebih cenderung berbohong daripada mengaku. Jadi, rencanakan untuk mengawali pembicaraan dengan berkata, "Adikmu sudah cerita apa yang terjadi. Aku tahu kamu selingkuh."
  3. Sebelum berbicara, Anda harus punya tujuan. Anda tidak bisa memprediksi reaksi pasangan atau atau yang dia inginkan, tetapi ketahui apa yang Anda harapkan dari konfrontasi ini. [3]
    • Apa tujuan Anda? Apakah Anda masih ingin mencari arah hubungan, atau sudah memutuskan untuk mengakhirinya?
    • Selain itu, mungkin Anda juga punya pertanyaan dan meminta penjelasan. Anda mungkin ingin tahu mengapa dia berselingkuh dan apakah dia mau memperbaiki hubungan. Misalnya, tanyakan "Kenapa kamu mencari orang lain padahal ada aku di sini?"
  4. Persiapkan apa yang akan Anda katakan. Tuliskan apa saja yang Anda pikirkan sebelum berbicara. Dalam pembicaraan sulit, kadang tidak mudah mengeluarkan apa yang ada di hati dan pikiran ke dalam kata-kata. Jadi, sebaiknya Anda sudah merumuskan pikiran sebelum mengajak pasangan berbicara. [4]
    • Pikirkan bagaimana perasaan Anda. Apa cara terbaik mengekspresikannya? Bagaimana cara terbaik menjelaskan perasaan? Usahakan mencari tahu jawabannya ketika Anda menuliskan pikiran di atas kertas.
    • Selain itu, pertimbangkan lagi apa yang Anda inginkan. Apakah Anda punya tujuan akhir dari pembicaraan ini? Jika ya, tuliskan juga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berbicara

Unduh PDF
  1. Dekati pasangan pada saat yang pas. Konfrontasi perselingkuhan adalah pembicaraan serius. Jangan pilih waktu yang sibuk. [5]
    • Tanyakan kapan dia bisa bicara. Anda juga dapat menentukan waktunya. Misalnya, "Kalau kamu bisa, aku mau bicara besok setelah makan malam."
    • Kemudian, hilangkan gangguan. Pastikan alat elektronik seperti TV dan ponsel dimatikan. Pembicaraan seperti ini harus dilakukan dengan perhatian penuh.
  2. Lepaskan semua ekspektasi mengenai jalannya pembicaraan ini. Ekspektasi akan memengaruhi sikap dan mengurangi ketenangan. Bicara tentang perselingkuhan akan sangat menguras emosi. Jika membayangkan pasangan akan marah atau defensif, Anda akan merasa tegang sendiri. [6]
    • Sebaliknya, manfaatkan ketidaktahuan Anda. Pikirkan, "Aku tidak tahu." Ketika pembicaraan mulai, ingat, "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak tahu bagaimana reaksinya nanti."
  3. Penting sekali untuk tetap tenang jika Anda ingin mengatasi masalah ini dengan baik. Anda pasti punya pertanyaan yang butuh jawaban dan masalah yang perlu diselesaikan. Supaya tujuan itu bisa didapatkan, Anda tidak boleh kehilangan kontrol. [7]
    • Ambil napas dalam sebelum berbicara. Mungkin Anda perlu melampiaskan emosi lebih dahulu agar tidak lagi menyesak di dada, dengan menceritakannya kepada orang lain atau buku harian.
    • Emosi tentu saja tidak salah. Anda boleh menangis atau marah. Akan tetapi, jangan sampai emosi menghalangi Anda untuk berbicara dengan efektif. Emosi juga dapat dilampiaskan setelah pembicaraan selesai.
  4. Pernyataan "aku" disusun sedemikian rupa hingga tidak terkesan menghakimi. Dengan pernyataan tersebut, Anda tidak menyampaikan kebenaran objektif, tetapi menekankan perasaan Anda sendiri. Ada tiga bagian dalam pernyataan "aku". Pertama, dimulai dengan "Aku merasa..." diikuti bagaimana perasaan Anda. Kemudian, jelaskan perilaku seperti apa yang membuat Anda merasa seperti itu. Terakhir, jelaskan mengapa Anda merasakan hal itu. [8]
    • Sebagai contoh, Anda marah dan sedih. Perasaan itu bisa saja mendorong Anda untuk mengucapkan kata-kata seperti, "Kamu sama sekali tidak menghargai aku dengan main-main di belakangku, bukannya bilang terus terang kalau kamu menyukai orang lain. Kita bisa menyelesaikan masalah ini seandainya saja kamu mau bicara."
    • Kata-kata itu dapat disusun ulang menggunakan pernyataan "aku". Misalnya, "Aku merasa tidak dihargai dengan perselingkuhanmu karena kalau saja kamu mau bilang kamu menyukai dia, kita bisa menyelesaikan masalah ini."
  5. Perselingkuhan disebabkan oleh satu dan lain hal. Biasanya, kesalahan tidak hanya ada di satu pihak, tetapi mungkin ada masalah hubungan yang mendasarinya. Diskusikan masalah tersebut untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ini sangat penting jika Anda berdua masih ingin menyelamatkan hubungan. [9]
    • Pasangan mungkin ragu mengatakan alasannya dengan jujur. Faktor-faktor yang menyebabkan perselingkuhan sangat sensitif, dan dia mungkin tidak mau menyakiti perasaan Anda. Akan tetapi, faktor apa pun itu harus diselesaikan dengan cara yang sehat.
    • Diskusikan alasan perselingkuhan dengan pola pikir yang tepat. Jangan menganggap bahwa semua ini hanya salah pasangan. Kedua pihak harus bekerja sama mencari apa yang salah dan menentukan apakah kesalahan itu dapat diperbaiki.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melangkah Maju

Unduh PDF
  1. Masalah perselingkuhan bukannya tak bisa diselesaikan. Ada banyak pasangan yang berhasil melewatinya. Akan tetapi, pengkhianatan merupakan masalah kepercayaan yang sangat besar. Setelah konfrontasi, Anda mungkin saja mendapati ternyata hubungan tidak layak diselamatkan. [10]
    • Ingat, Anda perlu mengetahui banyak hal tentang situasi ini sebelum bisa mengambil keputusan cerdas. Selama konfrontasi, temukan sebanyak mungkin fakta tentang hubungan dan juga tentang pasangan Anda.
    • Jangan langsung memutuskan. Pikirkan beberapa hari dan timbang pro dan kontranya. Keputusan untuk bertahan atau tidak setelah dikhianati bukanlah hal mudah. Pikirkan selama yang Anda perlukan.
  2. Jika memutuskan untuk tetap bersama, kedua pihak harus berkomitmen untuk memperbaiki masalah. Usahakan menghilangkan rasa bersalah dan kemarahan. Lanjutkan lembaran baru sebagai dua orang yang ingin memperbaiki diri dan hubungan. [11]
    • Komitmen bersama akan meyakinkan pihak yang dikhianati, juga menyemangati pihak yang mengkhianati. Bangun fondasi hubungan yang baru.
    • Sadari bahwa butuh waktu lagi untuk mengembalikan kepercayaan dan kemesraan. Buat beberapa aturan tentang beberapa hal, seperti komunikasi. Misalnya, sebaiknya soal perselingkuhan tidak lagi disebutkan secara langsung. Anda bisa mengatakan, "Menurutku kita harus berusaha membuat hubungan tetap normal. Aku tidak mau kita menyebut soal perselingkuhan ini lagi kecuali memang perlu."
  3. Bertahan atau berpisah, Anda harus menjalani tes penyakit menular seksual. Anda berisiko tertular jika pasangan berhubungan dengan orang lain. Kunjungi dokter untuk menjalani tes lengkap. [12]
  4. Anda memerlukan dukungan emosional ketika dikhianati pasangan. Jika ingin mencurahkan perasaan, carilah teman dan keluarga Anda. [13]
    • Ingat, jangan mendendam. Anda tidak perlu menyebarkan kenegatifan mantan pasangan. Berfokuslah pada diri dan perasaan Anda, itu lebih baik daripada mengeluhkan dia. Bicarakan perasaan Anda sendiri, seperti "Aku terluka sekali", bukan "Dia membuat aku sakit hati, dia memang bajingan."
    • Apa pun keputusan Anda, bertahan atau berpisah, dukungan orang lain sama pentingnya. Setelah dikhianati, Anda berhak diperhatikan, dicintai, dan didukung.
  5. Jika Anda memutuskan untuk mempertahankan hubungan, konseling dapat membantu. Konselor berkualifikasi akan membantu Anda dan pasangan menyelesaikan masalah dan mengembalikan hubungan yang sehat. Mintalah rekomendasi konselor dari dokter atau perusahaan asuransi. [14]
    • Usahakan mencari konselor yang berpengalaman membantu memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.482 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan