Unduh PDF
Unduh PDF
Siapa pun pasti sakit hati ketika mengetahui pasangannya berselingkuh. Pengkhianatan adalah pelanggaran kepercayaan terbesar dan kadang sulit dikonfrontasi. Sebelum mengambil langkah apa pun, pastikan Anda memiliki bukti kuat. Putuskan kapan dan bagaimana Anda ingin membicarakan masalah tersebut. Usahakan untuk tetap tenang. Ekspresikan perasaan Anda dan putuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan keinginan kedua pihak. Jika Anda memutuskan untuk berpisah, minta dukungan dari teman dan keluarga. Jika ingin bertahan, tumbuhkan lagi rasa percaya di antara Anda dan pasangan.
Langkah
-
Pastikan Anda punya bukti. Jangan melakukan konfrontasi apa pun tanpa bukti. Meskipun Anda yakin pasangan berselingkuh, dia mungkin cenderung berbohong atau defensif jika Anda hanya menuduh berdasarkan dugaan. Jadi, cari buktinya terlebih dahulu. [1] X Teliti sumber
- Cari apakah ada sesuatu yang membuktikan kecurigaan Anda. Misalnya, konfirmasi dari seorang teman. Atau, Anda menemukan bukti kuat ketika membersihkan rumah.
- Bukti juga dapat membuat Anda lebih rileks. Konfrontasi tentu saja tidak nyaman. Akan tetapi, Anda akan lebih tenang jika alasan Anda bertindak meyakinkan.
-
Rencanakan konfrontasi. Jangan datang sambil marah-marah dan mulai meneriaki pasangan. Meskipun konfrontasi liar kadang terasa melegakan, hasilnya cenderung merugikan. Untuk mendapatkan tujuan dari konfrontasi, Anda harus memiliki rencana. [2] X Teliti sumber
- Pilih waktu dan tempat untuk berbicara. Cari waktu yang tidak akan terganggu oleh komitmen luar. Misalnya, pada akhir pekan ketika Anda dan dia sama-sama punya waktu luang.
- Cobalah menyajikan bukti, bukan bertanya. Orang yang berselingkuh lebih cenderung berbohong daripada mengaku. Jadi, rencanakan untuk mengawali pembicaraan dengan berkata, "Adikmu sudah cerita apa yang terjadi. Aku tahu kamu selingkuh."
-
Pikirkan apa yang Anda mau. Sebelum berbicara, Anda harus punya tujuan. Anda tidak bisa memprediksi reaksi pasangan atau atau yang dia inginkan, tetapi ketahui apa yang Anda harapkan dari konfrontasi ini. [3] X Teliti sumber
- Apa tujuan Anda? Apakah Anda masih ingin mencari arah hubungan, atau sudah memutuskan untuk mengakhirinya?
- Selain itu, mungkin Anda juga punya pertanyaan dan meminta penjelasan. Anda mungkin ingin tahu mengapa dia berselingkuh dan apakah dia mau memperbaiki hubungan. Misalnya, tanyakan "Kenapa kamu mencari orang lain padahal ada aku di sini?"
-
Tulis isi pikiran Anda. Persiapkan apa yang akan Anda katakan. Tuliskan apa saja yang Anda pikirkan sebelum berbicara. Dalam pembicaraan sulit, kadang tidak mudah mengeluarkan apa yang ada di hati dan pikiran ke dalam kata-kata. Jadi, sebaiknya Anda sudah merumuskan pikiran sebelum mengajak pasangan berbicara. [4] X Teliti sumber
- Pikirkan bagaimana perasaan Anda. Apa cara terbaik mengekspresikannya? Bagaimana cara terbaik menjelaskan perasaan? Usahakan mencari tahu jawabannya ketika Anda menuliskan pikiran di atas kertas.
- Selain itu, pertimbangkan lagi apa yang Anda inginkan. Apakah Anda punya tujuan akhir dari pembicaraan ini? Jika ya, tuliskan juga.
Iklan
-
Cari waktu yang tepat. Dekati pasangan pada saat yang pas. Konfrontasi perselingkuhan adalah pembicaraan serius. Jangan pilih waktu yang sibuk. [5] X Teliti sumber
- Tanyakan kapan dia bisa bicara. Anda juga dapat menentukan waktunya. Misalnya, "Kalau kamu bisa, aku mau bicara besok setelah makan malam."
- Kemudian, hilangkan gangguan. Pastikan alat elektronik seperti TV dan ponsel dimatikan. Pembicaraan seperti ini harus dilakukan dengan perhatian penuh.
-
Jangan mengharapkan apa-apa. Lepaskan semua ekspektasi mengenai jalannya pembicaraan ini. Ekspektasi akan memengaruhi sikap dan mengurangi ketenangan. Bicara tentang perselingkuhan akan sangat menguras emosi. Jika membayangkan pasangan akan marah atau defensif, Anda akan merasa tegang sendiri. [6] X Teliti sumber
- Sebaliknya, manfaatkan ketidaktahuan Anda. Pikirkan, "Aku tidak tahu." Ketika pembicaraan mulai, ingat, "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak tahu bagaimana reaksinya nanti."
-
Usahakan tenang. Penting sekali untuk tetap tenang jika Anda ingin mengatasi masalah ini dengan baik. Anda pasti punya pertanyaan yang butuh jawaban dan masalah yang perlu diselesaikan. Supaya tujuan itu bisa didapatkan, Anda tidak boleh kehilangan kontrol. [7] X Teliti sumber
- Ambil napas dalam sebelum berbicara. Mungkin Anda perlu melampiaskan emosi lebih dahulu agar tidak lagi menyesak di dada, dengan menceritakannya kepada orang lain atau buku harian.
- Emosi tentu saja tidak salah. Anda boleh menangis atau marah. Akan tetapi, jangan sampai emosi menghalangi Anda untuk berbicara dengan efektif. Emosi juga dapat dilampiaskan setelah pembicaraan selesai.
-
Gunakan pernyataan "aku". Pernyataan "aku" disusun sedemikian rupa hingga tidak terkesan menghakimi. Dengan pernyataan tersebut, Anda tidak menyampaikan kebenaran objektif, tetapi menekankan perasaan Anda sendiri. Ada tiga bagian dalam pernyataan "aku". Pertama, dimulai dengan "Aku merasa..." diikuti bagaimana perasaan Anda. Kemudian, jelaskan perilaku seperti apa yang membuat Anda merasa seperti itu. Terakhir, jelaskan mengapa Anda merasakan hal itu. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda marah dan sedih. Perasaan itu bisa saja mendorong Anda untuk mengucapkan kata-kata seperti, "Kamu sama sekali tidak menghargai aku dengan main-main di belakangku, bukannya bilang terus terang kalau kamu menyukai orang lain. Kita bisa menyelesaikan masalah ini seandainya saja kamu mau bicara."
- Kata-kata itu dapat disusun ulang menggunakan pernyataan "aku". Misalnya, "Aku merasa tidak dihargai dengan perselingkuhanmu karena kalau saja kamu mau bilang kamu menyukai dia, kita bisa menyelesaikan masalah ini."
-
Diskusikan alasan dia berselingkuh. Perselingkuhan disebabkan oleh satu dan lain hal. Biasanya, kesalahan tidak hanya ada di satu pihak, tetapi mungkin ada masalah hubungan yang mendasarinya. Diskusikan masalah tersebut untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ini sangat penting jika Anda berdua masih ingin menyelamatkan hubungan. [9] X Teliti sumber
- Pasangan mungkin ragu mengatakan alasannya dengan jujur. Faktor-faktor yang menyebabkan perselingkuhan sangat sensitif, dan dia mungkin tidak mau menyakiti perasaan Anda. Akan tetapi, faktor apa pun itu harus diselesaikan dengan cara yang sehat.
- Diskusikan alasan perselingkuhan dengan pola pikir yang tepat. Jangan menganggap bahwa semua ini hanya salah pasangan. Kedua pihak harus bekerja sama mencari apa yang salah dan menentukan apakah kesalahan itu dapat diperbaiki.
Iklan
-
Putuskan apakah Anda ingin bertahan. Masalah perselingkuhan bukannya tak bisa diselesaikan. Ada banyak pasangan yang berhasil melewatinya. Akan tetapi, pengkhianatan merupakan masalah kepercayaan yang sangat besar. Setelah konfrontasi, Anda mungkin saja mendapati ternyata hubungan tidak layak diselamatkan. [10] X Teliti sumber
- Ingat, Anda perlu mengetahui banyak hal tentang situasi ini sebelum bisa mengambil keputusan cerdas. Selama konfrontasi, temukan sebanyak mungkin fakta tentang hubungan dan juga tentang pasangan Anda.
- Jangan langsung memutuskan. Pikirkan beberapa hari dan timbang pro dan kontranya. Keputusan untuk bertahan atau tidak setelah dikhianati bukanlah hal mudah. Pikirkan selama yang Anda perlukan.
-
Selesaikan masalah ini bersama-sama, jika itu yang Anda mau. Jika memutuskan untuk tetap bersama, kedua pihak harus berkomitmen untuk memperbaiki masalah. Usahakan menghilangkan rasa bersalah dan kemarahan. Lanjutkan lembaran baru sebagai dua orang yang ingin memperbaiki diri dan hubungan. [11] X Teliti sumber
- Komitmen bersama akan meyakinkan pihak yang dikhianati, juga menyemangati pihak yang mengkhianati. Bangun fondasi hubungan yang baru.
- Sadari bahwa butuh waktu lagi untuk mengembalikan kepercayaan dan kemesraan. Buat beberapa aturan tentang beberapa hal, seperti komunikasi. Misalnya, sebaiknya soal perselingkuhan tidak lagi disebutkan secara langsung. Anda bisa mengatakan, "Menurutku kita harus berusaha membuat hubungan tetap normal. Aku tidak mau kita menyebut soal perselingkuhan ini lagi kecuali memang perlu."
-
Jalani tes penyakit menular seksual. Bertahan atau berpisah, Anda harus menjalani tes penyakit menular seksual. Anda berisiko tertular jika pasangan berhubungan dengan orang lain. Kunjungi dokter untuk menjalani tes lengkap. [12] X Teliti sumber
-
Minta bantuan orang lain. Anda memerlukan dukungan emosional ketika dikhianati pasangan. Jika ingin mencurahkan perasaan, carilah teman dan keluarga Anda. [13] X Teliti sumber
- Ingat, jangan mendendam. Anda tidak perlu menyebarkan kenegatifan mantan pasangan. Berfokuslah pada diri dan perasaan Anda, itu lebih baik daripada mengeluhkan dia. Bicarakan perasaan Anda sendiri, seperti "Aku terluka sekali", bukan "Dia membuat aku sakit hati, dia memang bajingan."
- Apa pun keputusan Anda, bertahan atau berpisah, dukungan orang lain sama pentingnya. Setelah dikhianati, Anda berhak diperhatikan, dicintai, dan didukung.
-
Pertimbangkan terapi. Jika Anda memutuskan untuk mempertahankan hubungan, konseling dapat membantu. Konselor berkualifikasi akan membantu Anda dan pasangan menyelesaikan masalah dan mengembalikan hubungan yang sehat. Mintalah rekomendasi konselor dari dokter atau perusahaan asuransi. [14] X Teliti sumber
- Usahakan mencari konselor yang berpengalaman membantu memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.romper.com/p/how-to-confront-a-cheating-partner-without-losing-your-cool-8885
- ↑ http://www.sideroad.com/Marriage/dealing_with_infidelity.html
- ↑ http://www.sideroad.com/Marriage/dealing_with_infidelity.html
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2014/11/15/5-ways-to-prepare-for-a-difficult-conversation/
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2013/11/17/tips-for-talking-about-tough-topics/
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2014/11/15/5-ways-to-prepare-for-a-difficult-conversation/
- ↑ https://www.romper.com/p/how-to-confront-a-cheating-partner-without-losing-your-cool-8885
- ↑ http://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/i-message
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2016/04/08/4-steps-to-surviving-infidelity/
- ↑ http://www.sideroad.com/Marriage/dealing_with_infidelity.html
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2016/04/08/4-steps-to-surviving-infidelity/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/love-and-sex-in-the-digital-age/201407/dealing-your-partners-infidelity-6-dos-and-donts
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/love-and-sex-in-the-digital-age/201407/dealing-your-partners-infidelity-6-dos-and-donts
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/love-and-sex-in-the-digital-age/201407/dealing-your-partners-infidelity-6-dos-and-donts
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.849 kali.
Iklan