Unduh PDF Unduh PDF

Sikap kerja sangat memengaruhi produktivitas dan performa kerja. Sikap positif akan membawa kesuksesan dalam berkarier, sedangkan sikap negatif menghambat diri sendiri. Rekan kerja dan pelanggan akan menjauhi karyawan yang bersikap buruk saat bekerja. Pola pikir positif juga membuat Anda lebih senang bekerja dan merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, jika Anda ingin memiliki sikap kerja yang positif, mulailah mengubah perilaku untuk memperbaiki performa kerja.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Menemukan Penyebab Sikap Kerja yang Negatif

Unduh PDF
  1. Apakah Anda terbiasa bersikap buruk saat bekerja? Mungkin baru akhir-akhir ini sikap Anda berubah. Apakah Anda mendapatkan tugas atau jabatan baru? Apakah tugas Anda semakin berat atau ada atasan baru? Apakah rekan kerja yang paling dekat dengan Anda baru saja berhenti bekerja? Apakah saat ini Anda merasa tidak punya teman di kantor? Mungkin baru terjadi reorganisasi perusahaan. Anda bisa menentukan penyebab sikap negatif dengan mencari tahu kapan Anda mulai bersikap seperti ini.
    • Jika Anda bukanlah orang yang bersikap buruk saat bekerja, kemungkinan masalah ini tidak sepenuhnya karena Anda. Dalam hubungan antarmanusia, atasan yang bersikap sewenang-wenang dan rekan kerja yang negatif bisa berpengaruh besar.
    • Jika selama ini Anda senang bekerja, tetapi sekarang tidak lagi, pikirkan apa yang berubah. Apakah karena jabatan baru? Mungkin Anda masih perlu menyesuaikan diri. Apakah Anda baru mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-hari? Contohnya, waktu masih lebih muda, Anda senang bekerja sebagai wiraniaga, tetapi sepuluh tahun kemudian, Anda ingin mendapatkan lebih banyak daripada yang selama ini Anda peroleh sebagai wiraniaga. Rasa kecewa atau gagal cenderung memicu sikap kerja yang buruk.
  2. Setiap beberapa jam, tulislah jurnal untuk mencatat sikap Anda selama berada di kantor. Apakah Anda melihat pola tertentu? Apakah Anda bersikap buruk di pagi hari atau di sore hari jika sudah lelah? Apakah sikap Anda berubah saat bertemu seseorang? Sikap rekan kerja juga bisa memengaruhi Anda. Contohnya, jika setiap siang Anda harus bertemu rekan kerja yang negatif, mungkin orang ini yang memengaruhi sikap Anda. Menyadari perubahan suasana hati saat bekerja sehari-hari bisa membantu Anda menentukan kapan dan dengan siapa Anda cenderung bersikap buruk.
    • Jika di siang hari Anda mengantuk dan merasa kesal, cara mudah untuk mengatasinya adalah dengan berjalan kaki sejenak atau makan camilan sehat.
    • Jika Anda cenderung merasa kesal setelah berinteraksi dengan seseorang, misalnya atasan atau rekan kerja, berusahalah mengatasinya dengan melakukan sesuatu. Mengambil tindakan untuk mengatasi pengaruh negatif di tempat kerja membuat Anda lebih senang bekerja dan lebih produktif. [1]
  3. Setelah mengetahui kapan awalnya Anda bersikap buruk dan kapan saja kecenderungan ini muncul, ingat lagi apa yang Anda rasakan saat itu. Catatlah semua yang Anda rasakan dalam jurnal untuk menentukan tindakan yang tepat, misalnya rasa kecewa, lelah, bosan, atau tidak dihargai.
    • Contohnya, bayangkan Anda sedang membaca catatan berikut dalam jurnal: “Aku dimarahi atasan karena terlambat menyelesaikan tugas. Aku merasa malu dan sangat bodoh.” Berdasarkan catatan ini, Anda perlu menyampaikan saran kepada atasan agar ia berbicara dengan cara yang lebih konstruktif dan mengingatkan diri sendiri bahwa Anda bukan orang bodoh hanya karena melakukan kesalahan tersebut.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Menghilangkan Sikap Negatif

Unduh PDF
  1. Meskipun kondisi lingkungan bisa memengaruhi perasaan kita, Anda mampu menentukan sikap dengan memutuskan cara menghadapi lingkungan. Anda dan hanya Anda yang bisa menentukan cara menanggapi situasi yang sedang terjadi. Ingatlah bahwa mengubah diri sendiri adalah langkah pertama untuk memperbaiki sikap. [2]
    • Contohnya, jika Anda harus menghadapi atasan atau rekan kerja yang negatif, Anda selalu mempunyai pilihan ingin memberikan respons negatif atau respons positif. Apakah Anda membiarkan masalah semakin besar atau memilih memperbaiki keadaan?
    • Sikap negatif bisa menular kepada orang lain. [3] Jangan sampai Anda yang menjadi pemicunya.
  2. Apakah Anda selalu merasa negatif setelah membaca surat kabar tertentu? Apakah Anda merasa kurang bersemangat setelah menonton berita pagi di TV? Setelah mengetahui apa yang menyebabkan Anda bersikap buruk, berusahalah menghindarinya. [4]
    • Jika Anda tidak bisa mengurangi eksposur terhadap pemicu negatif, ubahlah respons Anda. Saat melihat hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya menonton berita bencana alam, pikirkan apakah Anda bisa membantu, misalnya dengan menyumbangkan uang, pakaian, makanan, atau waktu? Pikirkan tindakan positif yang mampu lakukan sebagai respons terhadap hal-hal negatif.
  3. Jika ada rekan kerja yang selalu membuat Anda kesal, kurangi interaksi dengannya. [5] Seandainya Anda tetap harus berinteraksi dengannya, tanyakan hal-hal positif tentang pekerjaannya atau film apa yang ia sukai. Arahkan percakapan dengan membahas topik yang positif.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Berbicara dengan Rekan Kerja

Unduh PDF
  1. Saat membicarakan topik tertentu, apalagi topik yang kurang menyenangkan, mungkin Anda cenderung bersikap negatif. Ingatlah bahwa sikap negatif akan memancing orang lain bersikap negatif. Lakukan beberapa kiat berikut agar Anda tetap bersikap positif: [6]
    • Alih-alih menanggapi orang lain dengan berkata: “Idemu buruk, pasti gagal!” lebih baik Anda katakan, “Kalau kamu punya waktu luang, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”
    • Sampaikan pendapat Anda secara langsung. Jangan bersikap pasif agresif dalam berkomunikasi dengan mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan atau sarkastis. Contohnya, jika Anda sedang kesal, alih-alih berkata: “Tidak apa-apa, kenapa aku harus marah?” lebih baik Anda katakan: “Aku merasa tersinggung dengan ucapanmu di depan rekan kerja yang lain. Bisa kita bicara?”
    • Jangan bergosip . Kebiasaan bergosip di tempat kerja bisa menimbulkan masalah besar yang memicu sikap negatif.
  2. Tunjukkan sikap positif . Meskipun hati Anda sedang galau, sapalah orang lain dengan wajah ceria. Jangan menyebarkan kemurungan di tempat kerja. Ingatlah bahwa perkataan Anda akan mengungkapkan perasaan dan keyakinan Anda. Bicarakan hal-hal positif yang membangkitkan semangat di tempat kerja. Berikan senyum , pujian , dan dukungan kepada orang lain. [7]
    • Seandainya Anda sedang mengalami kesulitan atau kemalangan, bicarakan hal ini dengan atasan atau teman dekat di tempat kerja agar ia tahu bahwa Anda membutuhkan dukungan. [8]
  3. Jika Anda merasa kesal karena sikap negatif rekan kerja, lakukan pendekatan dengan cara yang sopan. Mungkin bukan hanya Anda merasa terganggu, tetapi mereka enggan membicarakan masalah ini dengannya. [9]
    • Gunakan kata “saya” atau “aku”. Contohnya: “Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Akhir-akhir ini, kamu sering membicarakan klien yang bermasalah. Aku bisa mengerti bagaimana rasanya menghadapi klien yang menjengkelkan, tetapi aku merasa terganggu saat bekerja kalau kamu terus bersikap negatif. Bisa kamu ceritakan ada apa sebenarnya?” Gunakan kata “saya” atau “aku” untuk menghindari kesan menyalahkan atau menilai orang lain agar rekan Anda tidak merasa diserang.
  4. Dengarkan baik-baik saat rekan Anda menjelaskan masalahnya agar Anda mengerti apa yang ia alami. Mungkin ia sedang terbebani karena memikirkan ibunya yang sedang sakit. Mungkin ia khawatir tidak mampu bekerja dengan baik atau merasa tidak dihargai sebagai anggota tim. Setelah mengetahui apa sebabnya ia bersikap negatif, Anda bisa membantunya mengubah sikap. Selain itu, ia akan merasa senang karena ada orang yang mau mendengarkan keluhannya. [10]
    • Tunjukkan empati dengan berkata: “Masalahmu sepertinya berat sekali.” atau “Aku merasa sangat prihatin mendengar kesulitanmu.”
    • Walaupun pembicaraan tidak berjalan lancar, cara ini menunjukkan bahwa Anda sudah berusaha mengatasi masalah. Jika perlu dukungan dari bagian personalia atau atasan, Anda bisa mengatakan bahwa Anda sudah berbicara dengan orang ini, tetapi belum ada perubahan.
  5. Setiap orang bisa merasa kesal, tetapi ada orang-orang yang suka merundung orang lain saat bekerja . Anda akan kesulitan bersikap baik di tempat kerja jika harus menghadapi atasan yang bersikap kasar atau mengkritik dengan cara yang tidak membangun.
    • Perilaku yang tidak bisa diterima: mengintimidasi , melecehkan , menipu , merendahkan , mengkritik hal-hal pribadi, menghina , dan menyerang orang lain . [11] Jika perilaku kasar tersebut dilakukan berulang kali, Anda bisa menuntut secara hukum. [12]
    • Contohnya, atasan yang berperilaku kasar mengkritik hasil kerja Anda dengan mengatakan, “Laporan ini buruk sekali! Anak kecil saja bisa membuat laporan yang lebih baik!” Anda bisa menuntutnya secara hukum.
    • Banyak atasan yang tidak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik. Contohnya, jika atasan mengkritik Anda dengan mengatakan, “Laporan ini masih kurang baik. Segera perbaiki!” gaya bicara seperti bukan perilaku yang kasar, tetapi tidak bermanfaat. Anda juga akan merasa kurang nyaman mendengarnya. Seandainya cara berkomunikasi atasan Anda masih bisa diperbaiki, sebaiknya Anda berbicara langsung dengannya. [13]
  6. Menghadapi atasan yang bersikap kasar kepada Anda atau orang lain membuat Anda kesulitan bersikap baik saat bekerja. Mungkin Anda takut berbicara dengan atasan, tetapi atasan yang negatif membuat Anda kurang efisien dalam bekerja dan selalu merasa cemas. [14] Saat berbicara dengan atasan, pertimbangkan baik-baik posisi Anda, bersikaplah sopan, taktis, dan bijaksana.
    • Bahaslah masalah ini dari aspek kerja sama. [15] Ingatlah bahwa atasan Anda mungkin tidak menyadari bahwa sikapnya menimbulkan masalah dan tidak berniat menyakiti perasaan orang lain. Contohnya, Anda bisa mengatakan, “Saya menghadapi masalah dalam bekerja. Kalau bapak/ibu tidak keberatan, saya ingin mendiskusikan cara mengatasi masalah ini.”
    • Carilah kesamaan. Contohnya, Anda bisa mengatakan, “Saya mengerti bahwa kita ingin memastikan agar proyek yang kita kerjakan memberikan hasil terbaik.” Dengan demikian, atasan bisa memahami bahwa Anda juga mempunyai tujuan akhir yang sama. [16]
    • Bersikaplah terbuka dan hormat. Gunakan kata “saya”. Contohnya, “Saya bisa memperbaiki performa kerja jika mendapatkan umpan balik secara umum dan akan lebih baik lagi jika bapak/ibu bisa memberikan umpan balik yang spesifik atas laporan saya?”
    • Bersikaplah jujur. Jika atasan Anda berbicara dengan nada meremehkan, melecehkan, atau menghina, katakan apa adanya, tetapi jangan menilai. Contohnya, “Saya merasa tersinggung karena bapak/ibu memarahi saya di depan rekan kerja minggu lalu. Sebaiknya bapak/ibu mengajak saya berbicara empat mata untuk menjelaskan apa yang harus saya perbaiki.” Mengungkapkan perasaan apa adanya dengan jujur dan sopan adalah cara membantu atasan agar bisa berkomunikasi dengan Anda lebih baik lagi.
    • Jangan berperilaku pasif agresif sebab Anda tidak bisa mengungkapkan kebutuhan dan keinginan kepada atasan dengan bersikap seperti ini. [17]
  7. Mintalah maaf . Jika sikap negatif Anda memengaruhi rekan kerja yang lain, mintalah maaf kepada mereka. Jelaskan bahwa Anda sedang mengalami kesulitan , tetapi sedang berusaha memperbaiki diri . Mintalah rekan kerja mengingatkan janji Anda jika Anda bersikap negatif.
    • Contohnya, “Teman-teman, akhir-akhir ini aku sering mengeluh tentang perusahaan dan pekerjaan sehari-hari. Aku minta maaf karena sudah menyebarkan energi negatif di kantor. Aku sangat bersyukur karena perusahaan sudah memberikan fasilitas dan dukungan yang aku butuhkan. Mulai sekarang, aku akan bersikap lebih positif !”
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Menjadi Pribadi yang Positif

Unduh PDF
  1. Pelajari cara bersikap positif . Setelah mengetahui apa yang memicu Anda sehingga bersikap kontraproduktif, pikiran cara mengatasi pemicu tersebut. Contohnya, jika Anda cenderung bersikap buruk ketika merasa lelah, usahakan tidur malam lebih lama dan beristirahat setelah makan siang sebelum kembali bekerja. Jika pekerjaan Anda kurang menantang dan terasa membosankan, mintalah atasan memberikan tugas baru.
  2. . Apa yang Anda pikirkan akan memengaruhi perasaan Anda. Agar bisa mengendalikan sikap, perhatikan pikiran Anda dan berfokuslah pada hal-hal positif. [18] Hilangkan pikiran negatif dengan membentuk kebiasaan berpikir positif. [19]
    • Contohnya, saat Anda mulai kesal karena orang di sebelah Anda duduk seenaknya di kendaraan umum, ingatlah kemudahan yang Anda peroleh karena bisa naik kendaraan umum. Pikirkan sisi positifnya , misalnya Anda tidak perlu menyetir mobil sendiri saat menghadapi kemacetan lalu lintas.
    • Ingatkan diri sendiri bahwa Anda harus tetap berpikir positif ketika menghadapi saat-saat yang menegangkan. Sebelum berangkat ke kantor atau memulai rapat penting, tenangkan diri dahulu sambil membayangkan bahwa semuanya berjalan baik. Jika muncul pikiran negatif, “Sebenarnya aku tidak mau ikut rapat sebab Sarah selalu mengkritik semua yang aku lakukan.” berusahalah mengubahnya dengan berpikir: “Aku ingin mendengar pendapat Sarah tentang presentasiku. Masukannya pasti sangat bermanfaat.”
    • Anda harus berlatih agar bisa berpikir positif. Jangan berputus asa jika Anda sesekali kembali berpikir negatif.
    • Teori Stoic mendukung pola pikir positif, tetapi Anda juga boleh membayangkan skenario terburuk jika Anda terus memikirkan momen negatif. Sering kali, kemampuan Anda mengatasi berbagai hal lebih besar daripada yang Anda kira. Bacalah artikel wikiHow yang menjelaskan teori Stoic untuk mempelajari hal ini lebih lanjut.
  3. Buatlah daftar hal-hal yang layak Anda syukuri, misalnya dengan menulis aspek kepribadian Anda yang positif atau teman-teman yang baik. Pikirkan semua hal yang membuat Anda merasa bersyukur dan ceritakan kepada orang lain. [20] Renungkan kejadian menyenangkan yang Anda alami sepanjang hari dan lakukan hal ini sebagai latihan sebelum tidur. [21]
    • Ubahlah sikap buruk dengan lebih sering bersyukur. Ketika Anda merasa kesal dan akhirnya terlambat menghadiri rapat karena ada perbaikan jalan yang menimbulkan kemacetan lalu lintas, ubahlah sikap negatif dengan mengucapkan syukur. Perhatikan keadaan sekitar dan temukan hal-hal yang layak Anda syukuri, misalnya: kesehatan yang baik, ketenangan mental, kekuatan fisik, teman dekat, keluarga, atau keindahan alam di sekeliling Anda. [22]
    • Sadari keberadaan Anda di dunia ini dengan rendah hati dan syukuri betapa indahnya kehidupan ini. Pandanglah hidup Anda sebagai pemberian, alih-alih sebagai hak. [23]
  4. Ucapkan afirmasi positif . Selaraskan pikiran Anda dengan mengucapkan afirmasi positif sepanjang hari. Buatlah kalimat yang menyatakan kekuatan, keyakinan, dan kepercayaan diri. Contohnya, “Hari ini, aku akan memanfaatkan pengetahuanku di bidang teknologi informasi untuk menyempurnakan situs web perusahaan. Aku akan bekerja dengan rajin, tekun, dan memberikan hasil yang terbaik.” Anda bisa melatih pikiran bawah sadar agar berpikir positif dengan mengucapkan afirmasi positif beberapa kali sehari. Respons positif yang Anda kirimkan ke alam bawah sadar akan memicu perasaan positif yang menggerakkan Anda agar mampu bertindak.
    • Buatlah afirmasi yang berfokus pada apa yang mampu Anda kendalikan. Afirmasi positif yang tergantung pada tindakan atau respons orang lain akan sia-sia sebab Anda tidak bisa mengendalikan perilaku orang lain. [24]
    • Contoh afirmasi positif yang tidak efektif: “Semua akan berjalan baik hari ini!” sebab Anda tidak memiliki kendali atas hal tersebut. Rekan Anda mungkin sedang kesal. Berkas penting mungkin ada yang hilang. Saat makan siang, minuman Anda tumpah mengotori kemeja. Akan tetapi, jika Anda membuat afirmasi: “Aku cukup kuat menghadapi apa yang akan terjadi hari ini”, Anda berfokus pada apa yang bisa Anda kendalikan sehingga afirmasi tersebut bermanfaat.
    • Banyak orang yang kesulitan menghilangkan pikiran negatif. [25] Jika Anda juga mengalami hal yang sama, akuilah bahwa Anda memiliki pikiran negatif. Terimalah kenyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tetapi berfokuslah melihat hal-hal positif yang Anda miliki.
  5. Seperti apa Anda melihat diri sendiri? Apakah sedang tersenyum atau terlihat lebih ramah? Studi di bidang psikologi tentang pencapaian performa yang tinggi menunjukkan bahwa orang-orang sukses seperti Nelson Mandela, menggunakan visualisasi untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka. Cara meyakinkan diri sendiri bahwa Anda mampu bersikap baik adalah dengan membayangkannya. [26]
    • Bayangkan sikap positif Anda sedetail mungkin sebab visualisasi yang semakin mendetail membuat tujuan Anda lebih mudah tercapai.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Menunjukkan Sikap Kerja yang Baik

Unduh PDF
  1. Pahami baik-baik bagaimana seharusnya Anda menyikapi pekerjaan. Terimalah kenyataan bahwa tugas yang kurang menyenangkan akan selalu ada. Walau demikian, bekerjalah dengan tetap bersikap positif. Hargailah diri sendiri dengan menikmati secangkir kopi atau berikan hadiah lain setelah bekerja keras seharian.
  2. Kenali kekuatan dan kelemahan Anda. Selesaikan tugas dengan cara kerja yang paling sesuai untuk Anda. Contohnya, untuk menyelesaikan proyek besar, tentukan beberapa tujuan antara yang lebih mudah tercapai. Anda akan merasakan keberhasilan setiap kali tujuan tersebut tercapai. Pada akhirnya, cara Anda menyikapi pekerjaan akan semakin baik karena melihat tujuan yang semakin dekat dengan kenyataan.
    • Contohnya, jika Anda harus menyelesaikan proyek besar yang membuat stres, mulailah dengan membagi proyek ini menjadi beberapa tugas kecil. Contohnya: mencari informasi pasar pada hari Senin, berkonsultasi dengan penasihat bisnis kecil pada hari Selasa, menulis kerangka laporan pada hari Rabu, membuat draf pada hari Kamis, dan melakukan revisi pada hari Jumat. Jika dibandingkan dengan tujuan akhir yang besar, cara ini lebih mudah dilakukan dan membuat Anda merasa lebih positif saat tujuan antara yang Anda tentukan tercapai satu demi satu.
  3. Jelaskan bahwa Anda sudah menemukan cara memperbaiki produktivitas untuk memberikan performa terbaik. Selesaikan tugas Anda saat ini sebaik mungkin dan mintalah atasan memberikan tugas baru. Diskusikan kemungkinan menerapkan pola kerja atau jadwal baru. Jika ada kegiatan perusahaan yang membutuhkan sukarelawan, tanyakan kepada atasan apakah Anda bisa berpartisipasi.
    • Saat berdiskusi dengan atasan, Anda bisa memperbaiki hubungan kerja dan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang bekerja dengan penuh tanggung jawab dan sangat peduli dengan performa kerja. Cara ini berdampak positif untuk Anda sendiri.
    • Mintalah kesempatan bekerja sama dengan orang yang membuat Anda terinspirasi. Bekerja sama dengan seseorang yang bersikap positif di tempat kerja membantu Anda belajar bersikap positif.
    • Tanyakan kepada atasan apakah ia mau memberikan tugas agar Anda bisa meningkatkan kemampuan bersikap positif saat bekerja. Mungkin Anda perlu mengambil tanggung jawab baru yang lebih sesuai dengan kekuatan Anda dan tujuan kerja yang ingin Anda capai.
  4. Walaupun tugas Anda tidak berubah, sesuaikan cara pandang Anda tentang diri sendiri. Alih-alih mementingkan jabatan atau pangkat, pikirkan apa yang perlu Anda lakukan agar bisa memberikan kontribusi kerja yang lebih bermanfaat. Lihatlah tugas Anda sehari-hari dengan cara pandang yang berbeda. Jika selama ini Anda bekerja sebagai staf administrasi yang lebih berfokus pada pengiriman surel dan menjawab panggilan telepon, pandanglah diri Anda sebagai orang yang mendukung para pengusaha agar bisa berkomunikasi dengan baik dan melakukan transaksi penting. Orang yang mampu menjalankan fungsi ini biasanya lebih dibutuhkan dibandingkan klerek. [27]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.516 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan