Unduh PDF
Unduh PDF
Di Jepang, sapaan merupakan interaksi formal yang terbentuk dari ritual atau kebiasaan. Orang asing diharapkan dapat mengikuti adat ini untuk menghormati tuan rumah (dalam hal ini, orang Jepang). Sapaan yang diucapkan kepada teman berbeda dengan sapaan yang diucapkan kepada orang asing. Selain itu, ada pula sapaan yang diberikan kepada para petinggi atau orang-orang terhormat. Penguasaan sapaan-sapaan ini menunjukkan bahwa Anda mampu menghormati tradisi Jepang.
Langkah
-
Tunggu hingga Anda diperkenalkan kepada orang lain. Di Jepang, langsung memperkenalkan diri dianggap kurang sopan. Jika memungkinkan, tunggu hingga Anda diperkenalkan oleh orang lain, baik dalam situasi formal maupun informal. Hal ini menunjukkan bahwa Anda memahami status diri sendiri dan hubungannya dengan status orang lain. [1] X Teliti sumber
-
Bungkukkan badan. Saat pria dan wanita Jepang saling menyapa, mereka membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat. Pria dan wanita asing (bukan orang Jepang) diharapkan dapat mengikuti kebiasaan seperti ini. Untuk membungkuk dengan tepat, Anda perlu menunjukkan postur yang baik. Tempatkan tumit dengan posisi saling menempel dan letakkan telapak tangan pada paha. Ada empat cara membungkuk yang perlu diperhatikan:
- Eshaku (membungkuk untuk menyapa) dilakukan dalam sudut 15°. Prosedur ini dilakukan pada pertemuan informal. Meskipun tidak ditahan dalam waktu yang lama (kurang dari 2 detik), penting bagi Anda untuk tidak tampak terburu-buru saat melakukannya. [2] X Teliti sumber
- Futsuu rei (membungkuk untuk menghormati orang lain) dilakukan dalam sudut 30° hingga 45°. Prosedur ini dilakukan selama dua tarikan napas yang dalam. [3] X Teliti sumber
- Saikei rei (membungkuk untuk memberikan penghormatan yang lebih tinggi) dilakukan dalam sudut 45° atau 70°. [4] X Teliti sumber Prosedur ini bisa dilakukan dalam situasi apa pun. Biasanya Anda perlu melakukannya selama 2 detik.
- Pada situasi yang sangat formal, Anda perlu membungkuk lebih dalam dan lebih lama. [5] X Teliti sumber
-
Tahan diri untuk tidak menjulurkan tangan. Di negara-negara Barat (termasuk di budaya Indonesia), jabat tangan merupakan komponen sapaan yang berterima dan boleh dilakukan, baik dalam situasi formal maupun informal. Namun, jabat tangan bukanlah bagian dari tradisi Jepang. Saat bertemu orang lain, jangan julurkan tangan Anda. [6] X Teliti sumberIklan
-
Sapa teman. Saat bertemu dengan teman, Anda bisa mengatakan “ hisashiburi ”. Frasa ini bermakna “Senang bertemu denganmu lagi.” Selain itu, frasa ini juga bisa diartikan sebagai “Lama tidak berjumpa.” [7] X Teliti sumber Sapaan ini dilafalkan sebagai “hi-sa-shi-bu-ri”, dengan konsonan “sh” berbunyi seperti “sy”. [8] X Teliti sumber
-
Sapa kenalan yang pernah ditemui sebelumnya. Saat bertemu dengan kenalan, Anda bisa mengatakan “ mata o ai shimashitane ”. Jika diterjemahkan, frasa ini bermakna “Aku bertemu lagi denganmu.” Frasa ini juga bisa diterjemahkan sebagai “Kita bertemu lagi”. Sapaan ini dilafalkan sebagai “ma-ta o ai shi-MASH-ta-ne”.
-
Sapa orang asing. Saat diperkenalkan kepada orang baru untuk pertama kali, Anda bisa mengatakan “ hajimemashite ”. Frasa ini bermakna “Senang bertemu denganmu”. Sapaan ini dilafalkan sebagai “ha-ji-me-MA-shi-te”. [9] X Teliti sumberIklan
-
Sapa seseorang dengan status yang tinggi. Ada beberapa sapaan khusus yang diberikan kepada orang-orang terpandang.
- Saat pertama kali bertemu pria atau wanita yang terpandang, Anda bisa mengatakan “ oai dekite kouei desu ”. Frasa ini bermakna “Senang bertemu dengan Anda.” [10] X Teliti sumber Sapaan ini dilafalkan sebagai “o-ai de-ki-te koo-ee des”.
- Saat bertemu sosok terpandang untuk kedua kalinya, katakan “ mata oai dekite kouei desu ”. Frasa ini bermakna “Kebanggaan bagi saya untuk bertemu Anda kembali.” Sapaan ini dilafalkan sebagai “ma-ta o-ai de-ki-ta koo-ee des”.
-
Sapa sosok yang terhormat. Saat bertemu sosok yang dihormati, seperti pemilik bisnis, Anda bisa menggunakan sapaan yang sedikit lebih ringan.
- Saat bertemu dengan sosok tersebut untuk pertama kali, katakan “ oai dekite kouei desu ”. Frasa ini bermakna “Senang bertemu dengan Anda” dan dilafalkan sebagai “o-ai de-ki-te koo-ee des”. [11] X Teliti sumber
- Saat bertemu untuk kedua kalinya, Anda bisa mengatakan “ mata oai dekite ureshii desu ”. Frasa ini bermakna “Senang bertemu kembali dengan Anda.” [12] X Teliti sumber Sapaan ini dilafalkan sebagai “ma-ta o-ai de-ki-te U-re-shii des”.
-
Sisipkan “ O ” di depan sapaan informal. Di Jepang, ada beberapa sapaan yang digunakan saat bertemu orang-orang dengan status yang lebih tinggi. Untuk mengubah sapaan informal menjadi sapaan formal, sisipkan “ O ” di awal frasa.
- Sebagai contoh, ‘’hisashiburi desu’’ menjadi ‘’o hisashiburi desu’’. Frasa ini dilafalkan sebagai “o hi-sa-shi-bu-ri des (ne)”. [13] X Teliti sumber
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.kwintessential.co.uk/resources/global-etiquette/japan-country-profiles.html
- ↑ http://www.tofugu.com/guides/japanese-bowing/
- ↑ http://www.tofugu.com/guides/japanese-bowing/
- ↑ http://www.tofugu.com/guides/japanese-bowing/
- ↑ http://traditionscustoms.com/lifestyle/japanese-greeting-customs
- ↑ http://www.mahalo.com/how-to-greet-somebody-in-japanese
- ↑ http://www.mahalo.com/how-to-greet-somebody-in-japanese
- ↑ http://www.flashcardmachine.com/basics-ii.html
- ↑ http://www.mahalo.com/how-to-greet-somebody-in-japanese
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 13.704 kali.
Iklan