Artikel ini disusun bersama Peggy Rios, PhD
. Peggy Rios adalah Psikolog Konseling yang tinggal di Florida. Dengan pengalaman lebih dari 24 tahun, Dr. Rios bekerja dengan orang-orang yang berjuang dengan gejala psikologis seperti kecemasan dan depresi. Dia mengkhususkan diri dalam psikologi medis, yang menggabungkan antara program kesehatan perilaku sesuai teori pemberdayaan dan perawatan trauma. Dr. Rios menggunakan model terintegrasi berbasis bukti untuk memberikan dukungan dan terapi bagi orang-orang dengan kondisi medis yang mengubah hidup. Dia memiliki gelar MS dan Ph.D. Psikologi Konseling dari University of Maryland. Dr. Rios adalah psikolog berlisensi di negara bagian Florida.
Ada 7 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 1.698 kali.
Mungkin Anda mengakhiri hubungan yang tidak membahagiakan, ditinggalkan oleh sosok yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau pindah jauh dari rumah. Anda juga mungkin perlu mengucapkan selamat tinggal ke hewan peliharaan kesayangan. Perpisahan adalah sesuatu yang kita semua perlu hadapi, cepat atau lambat, tetapi tidak berarti perpisahan tersebut tidak akan terasa mudah. Apa pun yang Anda hadapi, sadarilah bahwa Anda tidak sendiri. Kami akan membantu Anda melewati proses perpisahan dan mengelola emosi yang dirasakan.
Langkah
-
Setiap orang menanggapi perpisahan secara berbeda. Anda mungkin merasa sedih, marah, atau kesepian. Anda juga mungkin merasa lega karena hubungan yang dijalani telah berakhir, terutama jika hubungan tersebut menyulitkan atau rumit, kemudian menyesal karena telah merasa lega. Terlepas dari apa yang Anda rasakan, jangan labeli emosi yang ada sebagai emosi “baik” atau “buruk”. Semua emosi yang ada adalah aspek alami dari perpisahan sehingga Anda hanya perlu menerima apa yang dirasakan dan bersikap baik kepada diri sendiri sambil menghadapi situasi yang ada. [1] X Teliti sumber
- Keluarkan emosi Anda jika perlu selama teknik pelampiasan yang digunakan sehat. Sebagai contoh, jika Anda bersedih dan ingin menangis, berikan waktu bagi diri sendiri untuk menangis. Jika Anda merasa marah, tuliskan perasaan Anda dalam surat atau buang kemarahan Anda secara fisik dengan berlari.
Iklan
-
Katakan betapa pentingnya ia bagi Anda. Saat Anda akan mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang, sebutkan dampak yang ia berikan terhadap hidup Anda. Utarakan hal yang spesifik dengan berbagi kenangan dan membahas keputusan yang Anda buat berdasarkan dampak yang ia berikan.
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Apakah kamu ingat betapa senangnya kita ketika membuat kuki dulu saat kita masih kecil? Saat itu aku sadar bahwa aku senang membuat makanan, dan itulah alasanku menjadi koki." [2] X Teliti sumber
- Anda juga bisa mengatakan, misalnya, “Kamu selalu menjadi teman yang suportif dan menyenangkan. Aku berusaha menjadi sosok sepertimu setiap hari!"
-
Sembuhkan luka lama sebelum Anda berpisah. Jika ada sesuatu yang perlu dikatakan untuk meluruskan kesalahpahaman, inilah waktu yang tepat. Jika Anda pernah melukainya dulu atau ada sesuatu yang Anda tidak lakukan (dan Anda menyesal karena tidak melakukannya), ungkapkan permohonan maaf yang tulus. Jika Anda pun selama ini menyimpan dendam atau kekesalan, ikhlaskan dan beri tahu ia bahwa Anda telah memaafkan kesalahannya. [3] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Maafkan aku karena tidak banyak menemanimu tahun kemarin. Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku, dan aku seharusnya bisa menyisihkan lebih banyak waktu untukmu."
- Anda juga bisa mengatakan, misalnya, "Ayah, aku tahu Ayah sudah bekerja dengan giat. Aku memaafkan Ayah atas ketidakhadiran Ayah saat aku masih kecil, dan aku bersyukur kita masih bisa menikmati kebersamaan saat ini."
- Berpikirlah secara bijak sebelum menyebutkan sesuatu yang mungkin melukai. Pikirkan apakah ia benar-benar perlu mengetahuinya, atau apakah Anda sekadar ingin mengakui kesalahan? Sebagai contoh, jika sahabat Anda harus pindah karena suatu alasan, apakah Anda benar-benar harus menceritakan ciuman rahasia Anda dengan adiknya?
Iklan
-
Solusi ini bisa menjadi pilihan tepat jika Anda tidak bisa mengucapkan selamat tinggal secara langsung. Jika hubungan yang dijalani berakhir begitu saja atau orang yang Anda sayangi berpulang secara tiba-tiba, Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk berpamitan sesuai yang Anda inginkan. Hilangnya pengakhiran tersebut bisa membuat Anda kesulitan untuk bangkit. Upacara pemakaman, penghiburan, dan upacara peringatan adalah hal yang penting agar Anda bisa mendapatkan pengakhiran setelah sosok tersayang meninggal. Namun, Anda juga bisa mengadakan upacara tertutup sendiri agar bisa mengucapkan selamat tinggal dalam cara sendiri. [4] X Teliti sumber
- Coba tulis surat kepada sosok yang berpulang atau pergi dan bacakan di tempat yang membuat Anda merasa dekat dengannya. Anda bisa merobek, membakar, atau menyimpan surat tersebut di laci setelahnya. [5] X Teliti sumber
- Jika hubungan Anda berakhir, Anda bisa mengadakan “upacara” dengan memasukkan foto dan kenang-kenangan lama ke dalam kotak, kemudian membakar atau membuangnya.
-
Bersyukurlah atas waktu yang Anda miliki dengannya. Perpisahan memang sangat sulit, dan wajar jika Anda merasa sedih. Namun, jangan biarkan kesedihan tersebut membayangi hubungan yang Anda jalani dengan yang bersangkutan. Alih-alih demikian, pikiran masa-masa bahagia yang Anda lewati bersamanya, dan bercerminlah kepada dampak positif yang ia berikan dalam hidup Anda. [6] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, “Perasaanku masih campur aduk mengenai perpisahan ini dan aku masih berusaha mengelola emosiku, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu menghargai kenangan-kenangan indah yang kita lewati bersama."
- Anda juga bisa mencari sisi positif dari perpisahan. Sebagai contoh, merawat orang tua di akhir hayatnya bisa memberikan Anda berdua kesempatan untuk menyembuhkan luka lama sebelum mereka berpulang. Selain itu, akhir pernikahan mungkin membuka pintu bagi Anda untuk menemukan hubungan asmara baru yang lebih sehat.
- Jika bisa, coba luangkan waktu dengan membangun kenangan positif baru bersama yang bersangkutan sebelum Anda berpisah. [7] X Teliti sumber
Iklan
-
Beri tahu orang-orang di sekitar apa yang Anda butuhkan. Jangan berusaha melewati situasi ini sendirian. Hubungi orang-orang yang bisa mendukung dan merawat Anda, dan beri tahu mereka apa yang Anda lalui. Bersikaplah secara terbuka mengenai bantuan yang Anda butuhkan dari mereka. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, misalnya, “Sejak Bayu meninggal, aku tidak tahu harus melakukan apa untuk mengisi hari-hariku. Bisakah kita bertemu minggu ini di sore hari?"
- Jika Anda hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluh kesah, Anda bisa mengatakan, “Aku ingin tahu apakah aku bisa mengobrol denganmu tentang apa yang kurasakan."
- Jika tidak ada orang-orang di sekitar yang Anda rasa nyaman untuk diajak mengobrol, cari grup dukungan di kota/daerah Anda untuk orang-orang yang juga berduka. Anda juga bisa bergabung dengan grup-grup yang ada di internet jika mau. [9] X Teliti sumber
-
Berduka atas kehilangan dapat menjadi proses yang panjang. Proses ini pun tidak bersifat linear. Anda mungkin merasa baik-baik saja pada satu titik, kemudian merasa kewalahan dan tertekan di lain waktu. Perlu diingat bahwa hal ini wajar dan tidak ada batas waktu yang tetap untuk mulai merasa lebih baik. Sebenarnya, akan selalu ada bagian dalam diri yang bersedih atas kehilangan yang dialami, dan hal tersebut wajar. Tetap rawat diri sendiri dan jangan biarkan luka yang dirasakan membuat Anda tidak bisa membangun hubungan baru yang sehat di masa mendatang. [10] X Teliti sumberIklan
-
Isi waktu dengan hobi dan aktivitas yang disukai. Tidak masalah jika Anda perlu bersedih sejenak, tetapi pada akhirnya, penting bagi Anda untuk kembali menjalani hidup. Jika Anda kehilangan hubungan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan, Anda mungkin perlu melihat seperti apa kehilangan tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Untungnya, dengan menenggelamkan diri dalam hal-hal yang membahagiakan, hidup Anda bisa kembali terasa lengkap dan bermakna. [11] X Teliti sumber
- Cobalah baca buku, temui teman lama sambil menikmati kopi, ikuti kelas tertentu, atau ambil pekerjaan sampingan.
-
Pakar kesehatan mental profesional bisa membantu Anda meluruskan perasan-perasaan yang rumit. Jika Anda merasa tertekan dengan duka, kehilangan, atau kemarahan setelah berpisah dengan seseorang yang disayangi, ingatlah bahwa Anda tidak harus melewati situasi ini sendirian. Sesi terapi bersama terapis (terutama yang terlatih dalam menangani depresi atau tekanan akibat duka) merupakan solusi tepat untuk mengatur emosi yang ada dan mendapatkan sudut pandang baru terhadap apa yang Anda alami. Terapis juga bisa membantu Anda mempelajari teknik-teknik baru untuk memulai proses pemulihan dan bangkit. [12] X Teliti sumberIklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-couch/201708/saying-goodbye-5-ideas-emotionally-healthy-farewells
- ↑ https://psych2go.net/death-proper-perfect/
- ↑ https://psych2go.net/death-proper-perfect/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-flux/201104/5-ways-find-closure-the-past
- ↑ https://www.washingtonpost.com/news/soloish/wp/2017/09/28/is-it-possible-to-forgive-an-ex-without-exchanging-a-single-word/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-couch/201708/saying-goodbye-5-ideas-emotionally-healthy-farewells
- ↑ https://psych2go.net/death-proper-perfect/
- ↑ https://fosteringforever.com/when-its-time-to-say-goodbye/
- ↑ https://www.domesticshelters.org/articles/taking-care-of-you/is-closure-possible-after-abuse