PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Karbon dioksida (CO 2 ) bersifat tak berwarna dan tak berbau sehingga Anda tidak bisa mendeteksinya dengan observasi langsung. Anda harus mengumpulkan sampel udara (atau sampel CO 2 ), lalu melakukan salah satu dari beberapa pengujian sederhana untuk mengidentifikasi keberadaan gas tersebut. Anda bisa memasukkan gas sebagai gelembung melalui air kapur, atau memegang sesuatu yang menyala untuk melihat apakah apinya padam oleh keberadaan CO 2 .

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyiapkan Sampel

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk memulai pengujian, Anda akan membutuhkan tabung reaksi tertutup yang berisi gas yang telah dikumpulkan. Karbon dioksida bisa dimasukkan dalam tabung gas, tabung didih, atau wadah lainnya yang kedap udara. Proses mengumpulkan gas karbon dioksida biasanya dilakukan di atas air di dalam gelas kimia. Gas CO 2 lebih padat daripada udara. Jadi, Anda bisa mengumpulkannya menggunakan sifatnya yang mengalir ke bawah atau dengan semprit gas.
  2. Cara paling sederhana untuk mengumpulkan karbon dioksida adalah dengan mereaksikan kalsium karbonat (atau keping batu kapur) dengan asam klorida. Mula-mula, tuangkan 20 ml HCl ke dalam labu kerucut. Masukkan satu sendok penuh kalsium karbonat (atau keping batu kapur) ke dalam HCl. Begitu reaksi kimia mulai terjadi, tutup labu kerucut dengan sumbatnya dan tabung hantar, kumpulkan gas melalui tabung hantar ke dalam tabung reaksi yang dibalik (dan direndam di dalam semangkuk air). Jika air dalam tabung reaksi sudah habis, maka gas telah terkumpul. [1]
    • Anda bisa melanjutkan pengumpulan gas selama reaksi terjadi.
    • Untuk peragaan di ruang kelas, Anda hanya membutuhkan sejumlah kecil asam klorida, yang diencerkan menjadi 1 M. Konsentrasi 2 M adalah yang terbaik, tetapi hanya bisa digunakan dengan ekstra hati-hati. Persamaan reaksinya adalah: CaCO 3 (s) + 2HCl(aq) ==> CaCl 2 (aq) + H 2 O(l) + CO 2 (g).
    • Anda harus sangat berhati-hati ketika bekerja dengan asam klorida – pakai sarung tangan, jas laboratorium, dan kacamata pelindung. Jangan sampai asamnya mengenai kulit! Lingkungan terbaik untuk melakukan reaksi ini adalah jika Anda bisa mengakses laboratorium. [2]
  3. Letakkan tabung pada rak untuk menjaganya tetap aman sampai pengujian dilakukan. Sumbat tabung adalah gabus kecil atau penutup yang memungkinkan Anda menyalurkan isi tabung reaksi melalui pipa ke suatu wadah lain melalui tabung hantar. Penting untuk menyegel gas CO 2 di dalam wadah. Jika dibiarkan terbuka, gas akan bercampur dengan udara dan efektivitas pengujian yang dilakukan akan jauh berkurang.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggelegak Melalui Air Kapur

PDF download Unduh PDF
  1. Cara paling efektif untuk menguji CO 2 adalah dengan menggelegakkan gas melalui "air kapur", larutan kalsium hidrosida yang sudah diencerkan (kapur mati). Ketika Anda meniupkan karbon dioksida ke dalam larutan, akan terbentuk endapan padat kalsium karbonat – kapur atau batu gamping. Kalsium karbonat tidak larut di dalam air. [3] Dengan demikian, jika ada CO 2 di dalam sampel, air kapur akan berubah seperti susu, putih keruh. [4]
  2. Prosesnya sederhana, encerkan kalsium hidroksida dengan air. Kalsium hidroksida (Ca(OH) 2 ) adalah bubuk putih tak berwarna yang bisa dibeli di sebagian besar pemasok bahan kimia. Air kapur murni, setelah dicampur, berwarna jernih dan tanpa warna, sedikit berbau tanah dan rasanya pahit, khas basa kalsium hidroksida. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat air kapur sendiri:
    • Masukkan 1 sendok teh kalsium hidroksida ke dalam toples kaca jernih berukuran satu galon (atau lebih kecil). Air kapur adalah larutan jenuh, artinya terdapat sekian zat kimia ekstra yang tidak larut. Satu sendok teh akan menghasilkan larutan yang sepenuhnya jenuh, baik Anda menggunakan galon atau wadah yang lebih kecil. [5]
    • Isi galon dengan air distilasi atau air keran. Air distilasi selalu akan menghasilkan larutan yang lebih murni, tetapi mineral yang ada di air keran semestinya tidak menghambat pengujian.
    • Pasang tutup toples. Kocok larutan kuat-kuat selama 1-2 menit, lalu biarkan selama 24 jam.
    • Tuangkan larutan yang lebih jernih di bagian atas toples melalui kertas saring kopi atau kertas saring yang bersih. Lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu endapannya. Jika diperlukan, ulangi langkah penyaringan sampai Anda mendapat larutan air kapur yang jernih. Simpan dalam toples atau botol yang bersih.
  3. Isi separuh tabung reaksi dengan air kapur – lalu didihkan. Gunakan tabung hantar untuk menyalurkan sampel CO 2 dalam tabung reaksi langsung ke air kapur yang mendidih. Anda bisa menggunakan pipa fleksibel atau selang (logam) sebagai tabung hantar, jika tidak ada lagi yang lebih baik. Biarkan gas yang terperangkap "menggelegak" melalui zat cair, dan tunggu sampai reaksi berlangsung.
    • Jika Anda tidak ingin merebus apapun, gunakan semprit gas untuk melepaskan gas CO 2 langsung ke tabung reaksi yang separuh terisi air kapur. Sumbat tabung reaksi, lalu kocok kuat-kuat selama 1-2 menit. Jika sampel mengandung karbon dioksida, larutan akan menjadi keruh. [6]
  4. Jika ada CO 2 , air kapur akan berubah putih keruh dengan partikulat kalsium karbonat. Jika air kapur mendidih, dan gas disalurkan langsung ke dalam air kapur tersebut, reaksi akan segera berlangsung. Jika tidak ada yang terjadi setelah satu menit atau lebih, bisa diasumsikan bahwa sampel Anda tidak mengandung karbon dioksida. [7]
  5. Pahami yang sedang terjadi sebenarnya untuk mengindikasikan keberadaan CO 2 . Persamaan reaksi untuk pengujian ini adalah: Ca(OH) 2 (aq) + CO 2 (g) -> CaCO 3 (s) + H 2 O (l). Dalam bahasa nonkimia: air kapur + gas (yang mengandung CO 2 ) bereaksi dengan kapur padat (partikel) dan air. [8]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Pengujian dengan Batang Menyala

PDF download Unduh PDF
  1. Karbon dioksida dalam konsentrasi tinggi akan mematikan api. Anda hanya perlu memegang batang kecil yang menyala ke dalam tabung reaksi yang diperkirakan mengandung CO 2 . Jika ada gas CO 2 , nyala api akan segera padam. Pembakaran (terjadinya nyala api) adalah reaksi antara oksigen dengan zat lain, berupa oksidasi cepat senyawa organik dan reduksi oksigen. Api padam karena oksigen digantikan oleh CO 2 , yang merupakan gas yang tidak bisa dibakar.
    • Ingat bahwa gas yang tidak mengandung oksigen juga akan mematikan nyala api. Oleh karenanya, ini adalah pengujian karbon dioksida yang tidak bisa diandalkan karena bisa membuat Anda salah mengidentifikasi gas. [9]
  2. Pastikan sampel tersebut sudah disimpan dan disumbat dengan benar sebelum Anda mencobanya untuk menguji CO 2 . Yakinkan dengan pasti bahwa tabung reaksi tidak mengandung gas yang mudah terbakar atau eksplosif. Dalam hal ini, paparan api bisa berbahaya, atau setidaknya sangat menakutkan.
  3. Gunakan belat atau batang kayu kecil yang panjang. Dalam kondisi darurat, korek api bisa digunakan – tetapi semakin jauh tangan Anda dari mulut tabung reaksi, semakin aman percobaan yang dilakukan. Jika nyala api padam dengan cepat, kemungkinan terdapat konsentrasi CO 2 yang tinggi di dalam tabung reaksi.
  4. Isi semprit dengan karbon dioksida. Selanjutnya, gunakan setetes lilin cair untuk melekatkan lilin pendek ke permukaan koin. Lalu, letakkan lilin dan koin ke dalam cangkir yang mulutnya lebar – dan nyalakan lilinnya. Lengkapi semprit dengan selang kecil, dan tekan sempritnya agar memindahkan CO 2 ke dasar cangkir. Jika Anda mengeluarkan keseluruhan isi semprit dalam satu atau dua detik, nyala api akan padam.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Air kapur
  • Tabung reaksi yang bisa dipanaskan
  • Semprit gas
  • Tabung hantar
  • Sampel CO 2 (atau air saja)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.288 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan