Unduh PDF Unduh PDF

Latihan menguraikan angka memungkinkan siswa-siswa muda untuk memahami pola dan hubungan antara digit-digit dalam angka yang lebih besar dan antara angka-angka dalam suatu persamaan. Anda dapat menguraikan angka-angka menjadi tempat ratusan, puluhan, dan satuannya, atau Anda dapat menguraikannya dengan menjabarkan angka-angka tersebut menjadi beragam angka-angka dalam penjumlahan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menguraikan menjadi Tempat Ratusan, Puluhan, dan Satuan [1]

Unduh PDF
  1. Saat Anda melihat angka dengan dua digit tanpa titik desimal, dua digit tersebut melambangkan tempat “puluhan” dan tempat “satuan”. Tempat “puluhan” berada di kiri dan tempat “satuan” berada di kanan.
    • Angka dalam tempat “satuan” dapat dibaca seperti angka yang terlihat. Angka-angka yang termasuk dalam tempat “satuan” adalah semua angka dari 0 hingga 9 (nol, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan).
    • Angka dalam tempat “puluhan” hanya terlihat seperti angka dalam tempat “satuan”. Akan tetapi, ketika dilihat secara terpisah, angka ini sebenarnya memiliki 0 di belakangnya, membuat angka ini lebih besar daripada angka yang berada dalam tempat “satuan”. Angka-angka yang termasuk dalam tempat “puluhan” meliputi: 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90 (sepuluh, dua puluh, tiga puluh, empat puluh, lima puluh, enam puluh, tujuh puluh, delapan puluh, dan sembilan puluh).
  2. Saat Anda diberikan angka dengan dua digit, angka tersebut memiliki bagian tempat “satuan” dan bagian tempat “puluhan”. Untuk menguraikan angka ini, Anda harus menjabarkannya menjadi bagian-bagian terpisahnya.
    • Contoh: Uraikan angka 82.
      • 8 berada di tempat “puluhan” sehingga bagian angka ini dapat dipisahkan dan ditulis sebagai 80 .
      • 2 berada di tempat “satuan”, sehingga bagian angka ini dapat dipisahkan dan ditulis sebagai 2 .
      • Saat menuliskan jawaban Anda, Anda akan menulis: 82 = 80 + 2
    • Perhatikan juga bahwa angka yang ditulis dengan cara yang normal adalah angka yang ditulis dalam "bentuk standar"nya, tetapi angka yang diuraikan ditulis dalam "bentuk penjabaran"nya.
      • Berdasarkan contoh sebelumnya, "82" adalah bentuk standarnya dan "80 + 2" adalah bentuk penjabarannya.
  3. Saat suatu angka memiliki tiga digit tanpa titik desimal, angka tersebut memiliki tempat “satuan”, tempat “puluhan”, dan tempat “ratusan”. Tempat “ratusan” berada di sisi kiri angka. Tempat “puluhan” berada di tengah, dan tempat “satuan” tetap berada di kanan.
    • Angka tempat “satuan” dan “puluhan” berfungsi sama persis seperti saat Anda memiliki angka dua digit.
    • Angka di tempat “ratusan” akan terlihat seperti angka di tempat “satuan”, tetapi ketika dilihat secara terpisah, angka dalam tempat “ratusan” sebenarnya memiliki dua nol di belakangnya. Angka-angka yang termasuk dalam posisi tempat “ratusan” adalah: 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, dan 900 (seratus, dua ratus, tiga ratus, empat ratus, lima ratus, enam ratus, tujuh ratus, delapan ratus, dan sembilan ratus).
  4. Saat Anda diberikan angka dengan tiga digit, angka tersebut memiliki bagian tempat “satuan”, bagian tempat “puluhan”, dan bagian tempat “ratusan”. Untuk menguraikan angka sebesar ini, Anda harus menjabarkannya menjadi ketiga bagiannya.
    • Contoh: Uraikan angka 394.
      • 3 berada dalam tempat “ratusan”, sehingga bagian angka ini dapat dipisahkan dan ditulis sebagai 300 .
      • 9 berada di tempat “puluhan”, sehingga bagian angka ini dapat dipisahkan dan ditulis sebagai 90 .
      • 4 berada di tempat “satuan”, sehingga bagian angka ini dapat dipisahkan dan ditulis sebagai 4 .
      • Jawaban tertulis akhir Anda akan terlihat seperti: 394 = 300 + 90 + 4
      • Saat ditulis sebagai 394 , angka tersebut ditulis dalam bentuk standarnya. Saat ditulis sebagai 300 + 90 + 4 , angka tersebut ditulis dalam bentuk penjabarannya.
  5. Anda dapat menguraikan angka-angka yang lebih besar menggunakan prinsip yang sama.
    • Digit dalam posisi tempat apa pun dapat dijabarkan menjadi bagian-bagian terpisahnya dengan melakukan substitusi angka-angka ke kanan digit yang mengandung nol. Hal ini berlaku untuk semua angka, tidak peduli seberapa besar angka itu.
    • Contoh: 5.394.128 = 5.000.000 + 300.000 + 90.000 + 4.000 + 100 + 20 + 8
  6. Anda dapat menguraikan angka-angka desimal, tetapi setiap angka yang diletakkan setelah titik desimal harus diuraikan menjadi bagian posisinya, yang juga dituliskan dengan titik desimal.
    • Posisi “persepuluhan” digunakan untuk digit tunggal yang berada tepat setelah (di kanan) titik desimal.
    • Posisi “perseratusan” digunakan saat ada dua digit di kanan titik desimal.
    • Posisi “perseribuan” digunakan saat ada tiga digit di kanan titik desimal.
  7. Saat Anda memiliki angka yang memiliki digit-digit di kiri dan kanan titik desimal, Anda harus menguraikannya dengan menjabarkan kedua sisinya.
    • Perhatikan bahwa semua angka yang muncul di kiri titik desimal masih dapat diuraikan dengan cara yang sama dengan cara menguraikan saat angka tidak memiliki titik desimal.
    • Contoh: Uraikan angka 431,58
      • 4 berada di tempat “ratusan”, sehingga 4 harus dipisahkan dan ditulis sebagai: 400
      • 3 berada di tempat “puluhan”, sehingga 3 harus dipisahkan dan ditulis sebagai: 30
      • 1 berada di tempat “satuan”, sehingga 1 harus dipisahkan dan ditulis sebagai: 1
      • 5 berada di tempat “persepuluhan”, sehingga 5 harus dipisahkan dan ditulis sebagai: 0,5
      • 8 berada di tempat “perseratusan”, sehingga 8 harus dipisahkan dan ditulis sebagai: 0,08
      • Jawaban akhirnya dapat ditulis sebagai: 431,58 = 400 + 30 + 1 + 0,5 + 0,08
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menguraikan Menjadi Beragam Angka-Angka dalam Penjumlahan [2] [3]

Unduh PDF
  1. Saat Anda menguraikan angka menjadi beragam angka-angka dalam penjumlahan, Anda menjabarkan angka tersebut menjadi kumpulan-kumpulan angka lain (angka-angka dalam penjumlahan) yang berbeda, yang dapat dijumlahkan untuk mendapatkan nilai awalnya.
    • Saat salah satu angka dalam penjumlahan dikurangkan dari angka awalnya, maka angka keduanya harus merupakan jawaban yang Anda dapatkan.
    • Saat kedua angka dalam penjumlahan dijumlahkan, angka awalnya harus merupakan hasil penjumlahan yang Anda hitung.
  2. Latihan ini paling mudah dilakukan jika Anda memiliki angka satu digit (angka yang hanya memiliki tempat “satuan”).
    • Anda dapat menggabungkan prinsip-prinsip yang dipelajari di sini dengan prinsip-prinsip yang dipelajari dalam bagian “Menguraikan menjadi Tempat Ratusan, Puluhan, dan Satuan” saat Anda harus menguraikan angka-angka yang lebih besar. Tetapi, karena ada sangat banyak kombinasi angka-angka dalam penjumlahan yang mungkin, cara ini menjadi kurang praktis untuk digunakan saat bekerja dengan angka-angka yang besar.
  3. Untuk menguraikan suatu angka menjadi angka-angka dalam penjumlahannya, yang harus Anda lakukan hanyalah menuliskan semua cara berbeda yang mungkin untuk menghasilkan angka awalnya dengan menggunakan angka-angka yang lebih kecil dan penjumlahan.
    • Contoh: Uraikan angka 7 menjadi angka-angka dalam penjumlahan yang berbeda.
      • 7 = 0 + 7
      • 7 = 1 + 6
      • 7 = 2 + 5
      • 7 = 3 + 4
      • 7 = 4 + 3
      • 7 = 5 + 2
      • 7 = 6 + 1
      • 7 = 7 + 0
  4. Untuk seseorang yang mencoba mempelajari konsep ini untuk pertama kalinya, mungkin akan membantu jika menggunakan visual yang mendemonstrasikan prosesnya secara praktis dan aktif.
    • Mulailah dengan jumlah awal suatu barang. Misalnya, jika angkanya adalah tujuh, Anda dapat memulai dengan tujuh permen.
      • Pisahkan tumpukan permen menjadi dua tumpukan yang berbeda dengan memindahkan satu permen ke tumpukan yang lain. Hitunglah permen yang tersisa dalam tumpukan kedua dan jelaskan bahwa ketujuh permen awal telah diuraikan menjadi “satu” dan “enam”.
      • Lanjutkan memisahkan permen menjadi dua tumpukan yang berbeda dengan sedikit demi sedikit mengambil permen dari tumpukan awal dan menambahkannya ke tumpukan kedua. Hitunglah jumlah permen pada kedua tumpukan dalam setiap pemindahan.
    • Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa bahan yang berbeda, termasuk permen kecil, kertas persegi, penjepit pakaian berwarna, blok, atau kancing.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menguraikan Persamaan [4]

Unduh PDF
  1. Anda dapat menggabungkan cara-cara penguraian untuk menjabarkan jenis-jenis persamaan ini menjadi bentuk-bentuk yang berbeda.
    • Cara ini paling mudah digunakan untuk persamaan penjumlahan sederhana, tetapi cara ini menjadi kurang praktis jika digunakan untuk persamaan yang panjang.
  2. Lihatlah persamaan dan jabarkan angka-angkanya menjadi tempat "puluhan" dan "satuan" yang terpisah. Jika diperlukan, Anda dapat menjabarkan "satuan" lebih lanjut dengan menguraikannya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
    • Contoh: Uraikan dan selesaikan persamaan: 31 + 84
      • Anda dapat menguraikan 31 menjadi: 30 + 1
      • Anda dapat menguraikan 84 menjadi: 80 + 4
  3. Persamaan dapat ditulis ulang sehingga masing-masing unsur yang diuraikan berdiri sendiri, atau Anda dapat menggabungkan unsur-unsur tertentu yang diuraikan untuk membantu Anda memahami persamaannya sebagai suatu keseluruhan dengan lebih baik.
    • Contoh: 31 + 84 = 30 + 1 + 80 + 4 = 30 + 80 + 5 = 100 + 10 + 5
  4. Setelah menulis ulang persamaan menjadi bentuk yang lebih masuk akal untuk Anda, yang harus Anda lakukan hanyalah menjumlahkan angka-angkanya dan mencari jumlahnya.
    • Contoh: 100 + 10 + 5 = 115
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 33.729 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan