Unduh PDF
Unduh PDF
Sejatinya, berolahraga secara rutin dan intens dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi tubuh, seperti meningkatkan metabolisme dan membakar kelebihan lemak. Sayangnya, olahraga yang terlalu intens juga berisiko menimbulkan dehidrasi, pusing, dan mual. Apa pun jenis olahraga yang kerap Anda lakukan, risiko untuk muntah saat berolahraga akan selalu ada. Untuk mencegahnya terjadi, pahamilah terlebih dahulu bahwa ada banyak faktor yang memicu munculnya rasa mual dan ingin muntah saat berolahraga. Cobalah membaca artikel ini untuk mencari kondisi yang paling sesuai dengan kasus Anda dan menemukan cara yang paling tepat untuk menanggulanginya.
Langkah
-
Minum air secara rutin untuk menggantikan cairan yang hilang saat berolahraga. Dehidrasi adalah gangguan kesehatan yang lazim dialami seseorang saat berolahraga. Untuk mencegahnya, pastikan Anda selalu menghidrasi tubuh sebelum, saat, dan setelah berolahraga agar cairan tubuh yang hilang kembali tergantikan.
- Gejala dehidrasi lain meliputi mulut yang terasa kering dan lengket, kehausan, penurunan kadar urine, pelemahan otot, pusing, dan sakit kepala.
- Jaga kadar cairan dalam tubuh dengan meminum 450 ml air 1 sampai 2 jam sebelum berolahraga. Setelah itu, minum kembali 450 ml air 20 sampai 30 menit sebelum berolahraga. Saat berolahraga, pastikan Anda minum 100 ml air setiap 15 menit.
-
Jangan minum air dalam jumlah banyak sekaligus. Jika tubuh terasa lelah, secara alamiah Anda akan tergoda untuk meminum air dan menghidrasi tubuh. Sayangnya, tubuh memiliki mekanisme alamiah untuk melawan rasa kembung dan terlalu penuh. Mekanisme itulah yang membuat Anda merasa mual dan bahkan ingin muntah. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi air secara bertahap dalam jumlah yang stabil.
-
Konsumsi makanan berat 1 sampai 2 jam sebelum berolahraga. Salah satu penyebab terbesar munculnya rasa mual dan ingin muntah saat berolahraga adalah kadar gula darah yang rendah. Jika tubuh sudah menggunakan cadangan kalorinya untuk dibakar, kemungkinan besar Anda akan berkeringat lebih banyak, merasa pusing, mual, dan bahkan pingsan. Untuk mencegahnya, pastikan Anda menyantap makanan berat yang terdiri dari protein dan karbohidrat, serta mengandung setidaknya 300 kalori sebelum berolahraga.
- Jika kesulitan menyantap makanan berat, setidaknya konsumsi camilan yang mengandung karbohidrat seperti pisang sebelum berolahraga dan tenggak minuman protein setelah berolahraga. Ingat, karbohidrat adalah bahan bakar penting yang menjaga tubuh tetap berenergi saat melakukan aktivitas aerobik. Sementara itu, protein ampuh memperbaiki kondisi otot setelah berolahraga.
-
Jangan langsung berolahraga setelah makan. Berikan waktu, kesempatan, dan energi kepada tubuh untuk mencerna makanan yang masuk. Jika tidak, cairan yang sejatinya diperlukan tubuh akan “dipaksa” keluar dari jaringan otot dan berpindah ke saluran pencernaan Anda.
-
Konsumsi minuman penambah energi saat berolahraga jika kadar gula darah Anda rendah. Meski minuman manis dan buah-buahan memiliki kadar gula yang sangat tinggi, sejatinya keduanya mampu menghidrasi sekaligus menjaga kadar gula darah Anda di level yang aman.
-
Hindari minuman berkarbonasi sebelum, saat, dan/atau setelah berolahraga. Hati-hati, minuman berkarbonasi berisiko meningkatkan kadar gas di dalam perut Anda! Selain itu, berusahalah untuk selalu meminum air dari gelas alih-alih botol karena pergerakan botol yang berlebihan juga dapat memicu pembentukan gas di dalam air.Iklan
-
Jangan berolahraga sambil menutup mata. Seseorang rentan menutup matanya saat melakukan olahraga lantai, pilates, angkat beban, dan/atau crunch untuk menguatkan otot perut agar lebih berfokus pada gerakan yang dilakukan. Sayangnya, tindakan tersebut justru rentan memicu munculnya rasa mual dan ingin muntah. Oleh karena itu, selalu buka mata Anda dan arahkan pandangan lurus ke depan agar tubuh Anda mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik, sebagaimana seseorang yang sedang mengalami mabuk darat.
-
Atur ritme dan konsistensi pernapasan saat melakukan olahraga angkat beban. Kegiatan sesederhana mengontrol pernapasan pun ampuh menurunkan tekanan darah Anda, lho ! Oleh karena peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba rentan memicu mual dan rasa ingin muntah, metode ini ampuh menanggulanginya.
- Tekanan darah tinggi adalah gangguan kesehatan yang lazim dialami penggemar olahraga angkat beban. Sejatinya, mengangkat beban berat dapat seketika meningkatkan tekanan darah secara drastis. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengatur pola pernapasan saat melakukannya dan tidak mengangkat beban yang terlalu berat sekaligus.
-
Kurangi gerakan menekuk tubuh (umumnya dilakukan untuk melatih fleksibilitas tubuh). Jika Anda menarik napas dalam-dalam lalu menekuk tubuh setelahnya, kemungkinan besar perut akan terasa kembung dan terlalu penuh sehingga rentan membuat Anda ingin muntah. Alih-alih, cobalah melakukan squat jika napas Anda terasa berat.
-
Kurangi intensitas olahraga jika detak jantung Anda sudah mencapai batas maksimalnya. Berolahraga di luar batasan tubuh berisiko membuat Anda mual dan muntah. Cegah kemungkinan tersebut dengan meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap. Selain itu, pastikan detak jantung Anda selalu berada pada kisaran angka 70-85%.Iklan
Tips
- Pastikan Anda selalu membawa botol air minum saat berolahraga, terutama jika cuaca sedang sangat panas. Berolahraga pada suhu yang sangat panas rentan membuat Anda lebih mudah capek. Umumnya, gejala kelelahan akibat suhu yang terlalu panas adalah pelemahan otot, rasa pusing, dan muntah.
- Pada beberapa kasus, gangguan kecemasan justru merupakan pelaku utama yang membuat seseorang merasa mual saat berolahraga. Jika Anda berolahraga atau berlatih untuk menyiapkan diri menghadapi sebuah ajang besar, sangat wajar jika tubuh menunjukkan gejala stres dan kecemasan. Jika situasinya demikian, berusahalah untuk tidak berolahraga terlalu keras. Perlahan, Anda boleh meningkatkan intensitasnya jika sudah merasa lebih siap.
- Jangan meminum air dingin saat berolahraga. Melakukannya dapat membuat Anda mual dan ingin muntah.
- Kerap berolahraga di pagi buta bahkan ketika matahari belum bersinar? Jika iya, pastikan Anda selalu menyantap camilan yang menyehatkan seperti pisang, anggur, atau stroberi sebelum tidur malam. Berolahraga dengan perut kosong berisiko membuat Anda mual dan muntah!
- Jangan malas beristirahat! Hati-hati, rajin berolahraga tidak sama dengan memacu tubuh melampaui batasannya. Oleh karena itu, beristirahatlah secara berkala; tarik napas selama beberapa menit, dan kembalilah berolahraga jika kondisi tubuh Anda sudah stabil.
Iklan
Peringatan
- Segera hubungi dokter jika kadar gula darah Anda rentan menurun. Jika kadar gula darah tetap turun meski pola makan Anda sudah benar, kemungkinan besar dokter akan melakukan pemeriksaan kadar insulin karena Anda berpotensi mengalami gangguan kesehatan yang disebut hipoglikemia.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Air putih
- Minuman penambah energi
- Makanan
- Napas yang terkontrol
- Rencana olahraga yang mendetail
- Protein shake (minuman yang berasal dari bubuk protein)
Referensi
- http://www.military.com/military-fitness/workouts/nausea-during-workout – sumber artikel
- http://skinnybulkup.com/exercise-induced-nausea/ – sumber artikel
- http://www.fitsugar.com/Passing-Out-Nausea-During-Exercise-Could-Overexertion-Hyoglycemia-10521276 – sumber artikel
- http://www.nauseahelp.com/?p=53 – sumber artikel
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 4.753 kali.
Iklan