Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda ingin mengutip artikel penelitian dalam gaya kutipan APA, Anda perlu menggunakan format kutipan spesifik yang berbeda berdasarkan jenis teks sumber. Pertimbangkan apakah teks sumber adalah artikel atau laporan yang diterbitkan dalam jurnal atau buku akademik, atau justru merupakan makalah penelitian yang tidak diterbitkan (mis. tesis atau disertasi cetak, tanpa dokumen digital). Apa pun jenis teksnya, kutipan dalam teks yang Anda cantumkan dalam tulisan harus memuat informasi mengenai penulis (jika tersedia) dan tanggal penerbitan atau penulisan sumber.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membuat Kutipan dalam Teks

Unduh PDF
  1. Untuk menyederhanakan kutipan dalam teks, sisipkan nama belakang penulis dalam kalimat untuk mengawali informasi yang dikutip, kemudian tambahkan tanggal penerbitan sumber (dalam tanda kurung). Setelah itu, Anda tidak perlu menyebutkan nama penulis dan tanggal penerbitan dalam informasi yang dikutip tersebut. [1]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Gardner (2008) notes, ‘There are several factors to consider about lobsters’ (p. 199).”
      • Untuk contoh dalam bahasa Indonesia: “Gardner (2008) menyebutkan, ‘Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai lobster’ (hal. 199).”
  2. Jika Anda tidak ingin menyebutkan nama penulis dalam kalimat, awali segmen kutipan dalam teks di akhir ucapan atau informasi yang dikutip dengan nama belakang penulis (dalam tanda kurung). Jika teks sumber ditulis oleh lebih dari satu orang penulis, cantumkan nama belakang semua penulis dan pisahkan setiap nama dengan koma. [2]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘There are several factors to consider about lobsters’ (Gardner, 2008, p. 199)” atau “The paper claims, ‘The fallen angel trope is common in religious and non-religious texts’ (Meek & Hill, 2015, p.13-14).”
      • Untuk contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai lobster’ (Gardner, 2008, hal. 199).”
      • Contoh berikutnya: “Tulisan ini menyebutkan bahwa ‘malaikat jatuh merupakan kiasan yang sering muncul, baik dalam teks keagamaan maupun teks nonreligius’ (Meek & Hill, 2015, hal. 13-14).”
    • Untuk artikel yang ditulis oleh 3-5 orang penulis, sebutkan semua nama penulis pada entri kutipan dalam teks pertama. Sebagai contoh: “(Hammett, Wooster, Smith, & Charles, 1928)”. Pada kutipan dalam teks berikutnya, sebutkan nama penulis pertama saja, diikuti frasa “ et al. ” atau “dkk.”: “(Hammett et al., 1928)”.
      • Untuk contoh dalam bahasa Indonesia: “(Hammett dkk., 1928)”
    • Jika teks ditulis oleh 6 orang atau lebih, sebutkan nama belakang penulis pertama yang ditampilkan di teks sumber, kemudian gunakan frasa “ et al. ” atau “dkk.” Untuk menandakan bahwa ada lebih dari 5 penulis yang menyusun teks sumber tersebut.
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: "'This is a quote' (Minaj et al., 1997, p. 45)."
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ini adalah kutipan langsung’ (Minaj dkk., 1977, hal. 45).”
  3. Jika Anda mengutip informasi dari makalah atau artikel penelitian yang tidak memuat nama penulis, cari nama organisasi yang menerbitkan teks tersebut. [3]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘The risk of cervical cancer in women is rising’ (American Cancer Society, 2012, p. 2).”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “’Risiko kanker serviks pada wanita mengalami peningkatan’ (American Cancer Society, 2012, hal. 2).”
  4. Jika Anda tidak menemukan informasi penulis atau organisasi yang menerbitkan teks sumber, gunakan 1-4 kata pertama dari judul teks. [4]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘Shakespeare may have been a woman’ (“Radical English Literature,” 2004, p. 45)” atau “The paper notes, ‘There is a boom in Virgin Mary imagery’ (“Art History in Italy,” 2011, p. 32).”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ada kemungkinan Shakespeare adalah seorang wanita’ (“Radical English Literature”, 2004, hal. 45).”
      • Contoh berikutnya: “Artikel ini menyatakan bahwa ‘terdapat ledakan dalam jumlah penggambaran Santa Maria Perawan’ (“Art History in Italy”, 2011, hal. 32).”
  5. Tempatkan koma di antara nama penulis atau judul teks dan tanggal penerbitan. [5]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘There are several factors to consider about lobsters’ (Gardner, 2008, p. 199)” atau “The paper claims, ‘The fallen angel trope is common in religious and non-religious texts’ (“Iconography in Italian Frescos,” 2015, p.13-14).”
      • Untuk contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai lobster’ (Gardner, 2008, hal. 199).”
      • Contoh berikutnya: “Tulisan ini menyebutkan bahwa ‘malaikat jatuh merupakan kiasan yang sering muncul, baik dalam teks keagamaan maupun teks nonreligius’ (“Iconography in Italian Frescos”, 2015, hal. 13-14).”
  6. jika Anda tidak bisa menemukan tanggal penerbitan. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘Shakespeare may have been a woman’ (“Radical English Literature," n.d., p. 12).” Untuk contoh lain: “Minaj (n.d., p. 45) notes, ‘The study of psychology has been underfunded.’” [6]
    • Contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ada kemungkinan Shakespeare adalah seorang wanita’ (“Radical English Literature”, n.d., hal. 12).”
    • Contoh berikutnya: “Minaj (n.d., hal. 45) menyebutkan, ‘Penelitian dalam bidang psikologi tidak mendapatkan dana yang memadai.’”
  7. Tulis “ p. ” atau “hal.” sebagai penanda nomor halaman, dan sisipkan garis hubung di antara nomor-nomor halaman jika informasi yang dikutip dimuat pada lebih dari satu halaman. [7]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘There are several factors to consider about lobsters’ (Gardner, 2008, p. 199)” atau “The paper claims, ‘The fallen angel trope is common in religious and non-religious texts’ (“Iconography in Italian Frescos,” 2015, p.145-146).”
      • Untuk contoh dalam bahasa Indonesia: “’Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai lobster’ (Gardner, 2008, hal. 199).”
      • Contoh berikutnya: “Tulisan ini menyebutkan bahwa ‘malaikat jatuh merupakan kiasan yang sering muncul, baik dalam teks keagamaan maupun teks nonreligius’ (“Iconography in Italian Frescos”, 2015, hal. 145-146).”
  8. jika tidak terdapat nomor halaman pada artikel penelitian. Hitung jumlah paragraf pada teks sumber dan nomori berdasarkan urutannya. Setelah itu, sebutkan nomor paragraf yang memuat informasi yang dikutip dengan menuliskan kata “ para ”, diikuti nomor paragraf yang bersangkutan. [8]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “‘The effects of food deprivation are long-term’ (Mett, 2005, para. 18).”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “’Kekurangan makanan memiliki dampak dalam jangka panjang’ (Mett, 2005, para. 18).”
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Entri Referensi untuk Sumber yang Diterbitkan

Unduh PDF
  1. 1
    Tentukan apakah teks sumber yang digunakan sudah diterbitkan. Ada beragam cara untuk mengetahui apakah sumber yang ada dianggap sudah “diterbitkan”. Salah satu cara termudah yang bisa dicoba adalah mencari informasi penerbitan pada halaman judul, kepala halaman, atau bagian kaki halaman. Sebagai contoh, jika Anda mengutip bab dari buku, periksa halaman judul untuk mengetahui informasi terkait perusahaan penerbit, serta tempat dan tanggal penerbitan.
    • Materi-materi yang tersedia dia situs web juga dianggap sebagai materi yang sudah “diterbitkan”, meskipun mungkin belum ditinjau atau terasosiasi dengan perusahaan penerbit formal.
    • Meskipun disertasi atau tesis akademik yang hanya tersedia dalam bentuk cetak dianggap sebagai sumber tak diterbitkan, dokumen-dokumen tersebut menjadi sumber yang diterbitkan jika tersedia di basis data daring (mis. ProQuest) atau ditambahkan ke repositori institusi.
  2. Sisipkan koma di antara nama belakang dan inisial nama pertama dan kedua (jika Anda mengetahuinya). Jika teks ditulis oleh beberapa orang, cantumkan nama belakang dan inisial nama depan dan tengah semua penulis, dan pisahkan nama setiap penulis dengan koma. [9]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Gardner, L. M” atau “Meek, P. Q., Kendrick, L. H., & Hill, R. W.”
    • Jika tidak ada informasi mengenai penulis, Anda bisa menyebutkan nama organisasi yang menerbitkan artikel atau makalah penelitian. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan nama organisasi seperti “American Cancer Society” atau “The Reading Room”.
    • Dokumen-dokumen yang diterbitkan secara formal dan tidak mencantumkan nama penulis atau ditulis oleh perusahaan biasanya merupakan laporan atau buku putih.
  3. Sisipkan titik di antara nama penulis atau organisasi dan tahun penerbitan artikel atau makalah penelitian. [10]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Gardner, L. M. (2008)” atau “American Cancer Society. (2015)”.
  4. Cantumkan judul lengkap artikel atau makalah dalam entri referensi. [11] Jika Anda mengutip artikel yang diterbitkan dalam jurnal berkala atau buku yang disunting, jangan mengapit judul dengan tanda kutip atau memiringkannya. Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada kata pertama saja, serta nama diri yang ada. [12]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Gardner, L. M. (2008). Crustaceans: Research and data” atau “American Cancer Society. (2015). Cervical cancer rates in women ages 20-45.”
  5. Jika Anda mengutip artikel yang diterbitkan dalam jurnal akademik, ikuti judul artikel dengan judul jurnal dan nomor volumenya, serta nomor halaman yang memuat artikel. [13] Jika artikel atau makalah diterbitkan dalam buku, sebutkan nama-nama editor, judul buku, halaman yang relevan, serta nama dan lokasi penerbit. [14]
    • Sebagai contoh, untuk artikel jurnal Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Gardner, L. M. (2008). Crustaceans: Research and data. Modern Journal of Malacostracan Research, 25, 150-305.”
    • Untuk bab pada buku, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Wooster, B. W. (1937). A comparative study of modern Dutch cow creamers. In T. E. Travers (Ed.), A Detailed History of Tea Serviceware (pp. 127-155). London: Wimble Press."
      • Dalam bahasa Indonesia, “ In ” dan “ pp. ” bisa diubah menjadi “Dalam” dan “hal.”.
  6. Jika Anda mengakses teks sumber dari internet, sebutkan situs yang bersangkutan dalam entri referensi dengan mencantumkan segmen “ Retrieved from ” atau “Diambil dari”. Tulis nama organisasi atau penerbit, diikuti dengan URL artikel. [15]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Kotb, M. A., Kamal, A. M., Aldossary, N. M., & Bedewi, M. A. (2019). Effect of vitamin D replacement on depression in multiple sclerosis patients. Multiple Sclerosis and Related Disorders, 29, 111-117. Retrieved from PubMed, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30708308.
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Kotb, M. A., Kamal, A. M., Aldossary, N. M., & Bedewi, M. A. (2019). Effect of vitamin D replacement on depression in multiple sclerosis patients. Multiple Sclerosis and Related Disorders, 29, 111-117. Diambil dari PubMed, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30708308.
    • Jika Anda mengutip artikel atau makalah yang diterbitkan di internet, tetapi tidak berasal dari jurnal atau basis data akademik, sebutkan informasi penulis (jika diketahui), tanggal penerbitan (jika tersedia), dan situs web yang memuat teks sumber. Sebagai contoh: “Hill, M. (n.d.). Egypt in the Ptolemaic Period. Retrieved from https://www.metmuseum.org/toah/hd/ptol/hd_ptol.htm”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Hill, M. (n.d.). Egypt in the Ptolemaic Period. Diambil dari https://www.metmuseum.org/toah/hd/ptol/hd_ptol.htm”
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengutip Sumber Tak Diterbitkan dalam Daftar Referensi

Unduh PDF
  1. 1
    Pastikan bahwa sumber merupakan teks yang tidak diterbitkan. Anda perlu mengutip artikel atau makalah penelitian yang tidak diterbitkan dalam cara yang sedikit berbeda dari teks yang diterbitkan. Pertama, pastikan sumber memang dianggap tidak diterbitkan secara formal. Anda juga perlu memastikan bahwa Anda diizinkan menggunakan sumber yang tidak diterbitkan atau belum ditinjau secara formal untuk tugas atau tulisan yang dibuat. Beberapa jenis teks yang tidak diterbitkan secara formal mencakup:
    • Disertasi atau tesis yang tersedia dalam bentuk cetak saja.
    • Artikel atau bab pada buku yang masih tersimpan di percetakan, atau baru saja akan disiapkan atau dikirimkan untuk diterbitkan.
    • Tulisan-tulisan yang ditolak oleh pihak penerbit atau sejak awal tidak dibuat untuk diterbitkan secara formal (mis. makalah penelitian mahasiswa atau artikel konferensi yang tidak diterbitkan).
  2. 2
    Sebutkan status sumber jika teks masih berada dalam proses penerbitan. Jika Anda mengutip sumber yang masih diproses untuk diterbitkan, Anda perlu menyebutkan status proses penerbitan tersebut dalam entri referensi. Cantumkan nama penulis, judul tulisan, dan catatan terkait status teks. [16]
    • Jika tulisan sedang disiapkan untuk diterbitkan, sebutkan nama penulis, tahun penyelesaian draf, dan judul artikel (dalam teks miring), diikuti frasa “ Manuscript in preparation ” atau “Manuskrip dalam persiapan”. Sebagai contoh: “Wooster, B. W. (1932). What the well-dressed man is wearing. Manuscript in preparation.”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Wooster, B. W. (1932). What the well-dressed man is wearing. Manuskrip dalam persiapan.”
    • Jika teks sudah dikirimkan untuk diterbitkan, gunakan format yang sama seperti teks yang masih disiapkan. Namun, ikuti judul teks dengan frasa “ Manuscript submitted for publication ” atau “Manuskrip sudah diajukan untuk diterbitkan”. Sebagai contoh: “Wooster, B. W. (1932). What the well-dressed man is wearing. Manuscript submitted for publication.”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Wooster, B. W. (1932). What the well-dressed man is wearing. Manuscript sudah diajukan untuk diterbitkan.”
    • Jika teks sudah disetujui, tetapi belum diterbitkan, ganti informasi tanggal dengan frasa “ in press ” (“dalam proses percetakan”). Jangan miringkan judul teks, tetapi sebutkan judul jurnal atau buku yang akan diterbitkan dan cetak miring judul tersebut. Sebagai contoh: “Wooster, B. W. (in press). What the well-dressed man is wearing. Milady’s Boudoir.
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Wooster, B. W. (dalam proses percetakan). What the well-dressed man is wearing. Milady’s Boudoir.
  3. 3
    Cantumkan status teks yang memang tidak dibuat untuk diterbitkan. Terkadang, Anda mungkin perlu mengutip tulisan yang memang tidak pernah diajukan atau disetujui untuk diterbitkan. Dalam situasi seperti ini, Anda perlu menyebutkan nama penulis, tanggal penulisan atau presentasi, judul sumber (dalam teks miring), dan konteks sumber (mis. tempat dan tujuan penulisan teks). Sebagai contoh: [17]
    • Jika teks ditulis untuk keperluan konferensi, tetapi tidak pernah diterbitkan secara formal, entri referensi Anda akan tampak seperti ini: “Riker, W. T. (2019, March). Traditional methods for the preparation of spiny lobe-fish. Paper presented at the 325th Annual Intergalactic Culinary Conference, San Francisco, CA.”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Riker, W. T. (2019, Maret). Traditional methods for the preparation of spiny lobe-fish. Tulisan dipresentasikan pada acara Annual Intergalactic Culinary Conference ke-325, San Francisco, CA.”
    • Untuk teks yang tidak diterbitkan secara formal dan ditulis oleh mahasiswa/pelajar untuk keperluan tugas kelas, cantumkan detail mengenai institusi yang bersangkutan. Sebagai contoh: Crusher, B. H. (2019). A typology of Cardassian skin diseases. Unpublished manuscript, Department of External Medicine, Starfleet Academy, San Francisco, CA.
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: Crusher, B. H. (2019). A typology of Cardassian skin diseases. Manuskrip tidak diterbitkan, Department of External Medicine, Starfleet Academy, San Francisco, CA.
  4. 4
    Jelaskan status disertasi dan tesis yang tidak diterbitkan. Jika Anda mengutip tesis atau disertasi akademik yang hanya tersedia dalam bentuk cetak, Anda perlu menyebutkan bahwa sumber tidak diterbitkan secara formal. Cantumkan nama penulis, tanggal penyelesaian tulisan, dan judul disertasi atau tesis (dalam teks miring). Lanjutkan dengan frasa “(Unpublished doctoral dissertation)” atau “(Disertasi doktoral tidak diterbitkan”). Akhiri entri dengan informasi mengenai universitas yang memayungi disertasi atau tesis tersebut. [18]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya sebagai berikut: “Pendlebottom, R. H. (2011). Iconography in Italian Frescos (Unpublished doctoral dissertation). New York University, New York, United States.”
      • Contoh dalam bahasa Indonesia: “Pendlebottom, R. H. (2011). Iconography in Italian Frescos (Disertasi doktoral tidak diterbitkan). New York University, New York, Amerika Serikat.”
    Iklan

Tips

  • Jika Anda ingin menonjolkan informasi tertentu dalam tulisan, coba gunakan kutipan blok.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.218 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan