Unduh PDF
Unduh PDF
Karya Shakespeare menggunakan metode kutipan unik yang sangat spesifik. Semua kutipan disajikan dalam tanda kurung, yang artinya selalu muncul di dalam teks makalah dalam tanda kurung. Ada informasi tertentu yang harus dimasukkan dalam kutipan sandiwara, termasuk babak, adegan, dan nomor dialog. Formatlah dengan tepat supaya pembaca mengetahui sumber materi yang Anda kutip.
Langkah
-
Gunakan kutipan tanda kurung untuk karya Shakespeare. Kutipan tanda kurung adalah kutipan yang muncul di dalam tanda kurung biasa dalam bodi makalah. Apa pun gaya kutipan yang Anda gunakan, karya Shakespeare memang dikutip dengan cara yang unik. Karya Shakespeare selalu dikutip dengan kutipan tanda kurung yang ditulis dalam teks, tidak diindikasikan dengan catatan kaki atau catatan akhir. [1] X Teliti sumber
-
Masukkan kutipan di akhir bagian yang dikutip. Ketika mengutip satu bagian, tunggu sampai akhir bagian tersebut, baru masukkan sumber kutipan. Kadang, bagian yang dikutip sangat panjang, seperti dialog antara dua tokoh. Sumber kutipan diletakkan di akhir bagian tersebut. [2] X Teliti sumber
-
Kutip materi yang telah diparafrasa ulang. Jika Anda tidak memasukkan petikan orisinal, tetapi memparafrasa suatu bagian, Anda tetap harus mengindikasikan sumber bagian tersebut. Masukkan kutipan dengan format yang sama dengan petikan langsung.
- Jangan menggunakan tanda kutip untuk materi yang diparafrasa ulang.
-
Rujuk sumber orisinal. Anda mungkin menemukan petikan dari karya Shakespeare dalam tulisan lain, seperti kritik atas sandiwara yang sedang Anda tulis. Teks Shakespeare yang dikutip kritik tersebut mungkin persis sama dengan yang ingin Anda gunakan, Akan tetapi, menurut cara kutip yang benar, Anda harus merujuk pada sandiwara atau soneta orisinalnya. Dengan demikian, Anda bisa membaca petikan dalam konteks yang tepat.
- Kutip petikan ini sebagaimana yang ada dalam sumber orisinalnya, seperti: Much Ado About Nothing (2.3.217–24).
Iklan
-
Masukkan babak, adegan, dan nomor baris sandiwara dalam kutipan. Sandiwara terdiri dari babak, adegan, dan dialog. Ketika mengutip Shakespeare, Anda memberikan peta kepada pembaca untuk menemukan materi yang Anda petik. [3] X Teliti sumber
- Pisahkan tiap angka dengan titik.
-
Pilih angka Latin atau Romawi untuk mengindikasikan babak dan adegan sandiwara. Ketika menyajikan nomor dan babak adegan, Anda bisa menulisnya dalam angka Latin (1, 2, 3, dst.) atau angka Romawi (I, II, III, dst.). [4] X Teliti sumber Pilih satu format dan gunakan dengan konsisten. Nomor baris selalu ditulis dengan angka Latin.
- Kebanyakan cendekiawan modern lebih memilih menggunakan angka Latin, tetapi kedua format ini bisa diterima. [5] X Teliti sumber
- Tulis angka Romawi besar (I, II, III, dst.) untuk nomor babak sandiwara. Gunakan angka Romawi kecil untuk nomor adegan (i, ii, iii, dst.). Misalnya, (IV.ii.56–57).
-
Kutip rentang nomor baris dengan benar. Materi yang dipetik berhubungan dengan baris tertentu. Ketika mengutip teks yang berasal dari lebih dari satu baris, Anda harus memasukkan rentang nomor barisnya. [6] X Teliti sumber
- Jika rentang nomor baris di bawah 100, tulis: 66–84.
- Jika rentang nomor baris di atas 100, tulis: 122–34.
- Jika rentang nomor dari di bawah 100 sampai di atas 100, tulis: 90–104.
- Tulis tanda pisah di antara nomor dialog. Tanda pisah ini lebih panjang daripada tanda hubung, yang berarti “sampai dengan”.
-
Jangan gunakan nomor halaman. Ketika kebanyakan kutipan mengharuskan penulisan nomor halaman, karya Shakespeare adalah pengecualian tersendiri. Oleh karena sandiwaranya diproduksi ulang dalam banyak format dan publikasi yang berbeda-beda, nomor halaman menjadi tidak konsisten. Oleh karena itu, jangan pernah merujuk nomor halaman ketika Anda mengutip teks dari sandiwara Shakespeare. [7] X Teliti sumber
-
Masukkan nama Shakespeare jika Anda membandingkan karyanya dengan penulis lain. Secara umum, jika tulisan Anda hanya membahas karya Shakespeare, Anda tidak perlu menulis nama Shakespeare dalam kutipan tanda kurung. Akan tetapi, jika Anda membandingkannya dengan penulis lain, bedakan dengan menuliskan namanya dalam kutipan tanda kurung.
- Dalam format MLA, tulis: (Shakespeare 3.4.40)
-
Singkat judul sandiwara jika diperlukan. Anda mungkin harus sering membedakan dua sandiwara dalam kutipan tanda kurung. Daripada selalu menulis judul sandiwara tersebut dengan lengkap, Anda bisa menyingkatnya saja. Misalnya, tulis JC untuk Julius Caesar , Mac. untuk Macbeth , Rom. untuk Romeo and Juliet , dsb. Nantinya akan terlihat seperti ini dalam makalah Anda: ( Mac. 1.3.15-20)., [8] X Teliti sumber
-
Indikasikan nomor instruksi atau petunjuk panggung. Ketika mengutip petunjuk dalam sandiwara, Anda harus memberi tahu pembaca dari mana sumbernya. Indikasikan petunjuk dengan memberikan nomornya di akhir kutipan.
- Misalnya, kutipan untuk petunjuk panggung ditulis seperti ini: 3.4.40.1. Artinya, petunjuk panggung tersebut ada di Baris 1 setelah Baris 40. [9] X Teliti sumber
-
Tempatkan tanda petik dengan benar. Banyaknya teks yang dipetik menentukan penempatan kutipan di akhir petikan. [10] X Teliti sumber
- Apabila mengutip kurang dari empat baris, gunakan tanda petik di antara materi yang dipetik. Lalu, tulis kutipan dalam tanda kurung, dan ikuti dengan tanda baca (misalnya, tanda titik).
- Ketika mengutip empat baris atau lebih, gunakan petikan blok. Petikan blok tidak menggunakan tanda petik, dan tanda baca di akhir (misalnya, titik) ditulis di ujung baris terakhir. Lalu, masukkan kutipan tanda kurung.
Iklan
-
Sebutkan siapa yang berbicara. Ketika mengutip kalimat, Anda harus mengindikasikan tokoh yang berbicara (kecuali dari soneta). Anda bisa memperkenalkan si tokoh dalam tulisan Anda sendiri atau memasukkan namanya dalam huruf besar di awal kalimat. Misalnya, pilih salah satu dari dua opsi berikut: [11] X Teliti sumber
- Othello recalls, "Upon this hint I spake: / She lov'd me for the dangers I had pass'd, / And I lov'd her that she did pity them" (I.iii.166–168). Dalam opsi ini, Anda harus memasukkan tanda petik di awal kalimat.
- "OTHELLO: Upon this hint I spake: / She lov'd me for the dangers I had pass'd, / And I lov'd her that she did pity them" (I.iii.166–168). Dalam opsi ini, masukkan tanda petik sebelum nama tokoh karena dengan format seperti inilah namanya tertera dalam teks.
-
Gunakan garis miring untuk memisahkan kalimat yang kurang dari empat baris. Mengutip kalimat dalam bentuk linear berarti bahwa petikan dari teks tidak menggunakan blok. Format ini khusus digunakan untuk kalimat yang kurang dari empat baris. Jika Anda ingin mengutip dua atau tiga baris kalimat, pisahkan dengan spasi atau garis miring. [12] X Teliti sumber
- Misalnya: "OTHELLO: Upon this hint I spake: / She lov'd me for the dangers I had pass'd, / And I lov'd her that she did pity them" (I.iii.166–168). [13] X Teliti sumber
- Apabila mengutip prosa, hilangkan garis miring dan gunakan koma.
-
Gunakan petikan blok untuk empat baris kalimat atau lebih. Kalimat panjang dipisahkan dalam bodi makalah dalam petikan blok. [14] X Teliti sumber Penulisannya dibuat menjorok ke dalam, memuat empat baris kalimat atau lebih yang Anda petik. [15] X Teliti sumber
- Tempatkan satu inci menjorok dari margin kiri. Seluruh petikan blok terpisah dari bagian makalah yang lain. Tempatkan semua baris petikan blok satu inci menjorok dari margin kiri.
- Jangan gunakan tanda petik. Petikan blok sudah terpisah dari bagian teks yang lain. Oleh karena itu, Anda tidak perlu memisahkannya lagi dengan tanda petik. [16] X Teliti sumber
- Sebagai contoh:
Hippolyta, I woo'd thee with my sword,
And won thy love, doing thee injuries;
But I will wed thee in another key,
With pomp, with triumph and with revelling. (1.1.19–22)
-
Pertahankan pemisahan baris sebagaimana yang terdapat dalam kalimat orisinal dalam petikan blok. Pisahkan tiap baris pada bagian yang sama seperti teks orisinalnya. [17] X Teliti sumber
- Jika mengutip prosa, Anda tidak perlu mempertahankan pemisahan baris. Peraturan ini berbeda tergantung publikasi karya itu sendiri.
-
Format dialog di antara dua karakter dengan benar. Ketika Anda ingin mengutip dialog antara dua tokoh atau lebih, format segmen tersebut sebagai petikan blok.
- Tulis baris pertama menjorok satu inci ke dalam dan masukkan nama tokoh pertama dalam huruf besar. Ikuti namanya dengan titik. Lalu, tambahkan spasi dan mulai dialog karakter. Ketika Anda ingin memulai baris baru, masukkan ¼ inci tambahan (sehingga baris ini 1¼ inci menjorok dari margin kiri).
- Mulai baris baru ketika tokoh lain berbicara. Sekali lagi, masukkan nama tokoh dalam huruf besar dan ikuti dengan titik. Tambahkan spasi dan mulai dialog tokoh.
- Masukkan kutipan tanda kurung di bagian akhir blok dialog.
- Misalnya:
HAMLET. No, by the rood, not so:
You are the queen, your husband's brother's wife:
And--would it were not so!--you are my mother.
QUEEN. Nay, then, I'll set those to you that can speak. (3.4.14-17)
Iklan
-
Cantumkan publikasi atau buku yang Anda gunakan. Anda harus memasukkan halaman “sumber” dalam makalah. Halaman ini mencantumkan semua materi yang Anda gunakan dalam penulisan makalah. Ini mungkin berupa koleksi karya Shakespeare, satu volume dengan satu sandiwara, atau antologi beberapa karya penulis yang berbeda. [18] X Teliti sumber
- Tergantung gaya kutipan, halaman sumber ini bisa dinamakan “bibliografi” atau “referensi”.
- Jangan hanya menuliskan sandiwara yang Anda petik. Anda harus mengindikasikan publikasi yang memuat karya tersebut.
- Urutkan tiap sumber menurut alfabet.
- Contoh entri antologi:
- Shakespeare, William. “The Comedy of Errors.” The Oxford Anthology of Tudor Drama. Ed. Greg Walker. Oxford, UK: Oxford U P, 2014. 682-722. Print.
- Contoh entri untuk koleksi karya satu penulis:
- Shakespeare, William. Love Poems and Sonnets of William Shakespeare. New York: Doubleday, 1991. Print.
- Contoh entri untuk satu karya:
- Shakespeare, William. Romeo and Juliet. Ed. Jill L. Levenson. New York: Oxford U P, 2000.
- Contoh entri untuk sandiwara langsung:
- Hamlet. By William Shakespeare. Dir. Dominic Dromgoole and Bill Buckhurs. Shakespeare's Globe, London. 25 April 2014. Performance.
-
Masukkan halaman sumber di bagian akhir makalah. Halaman sumber dimulai pada halaman baru setelah isi makalah. Beri judul “Works Cited” di tengah-tengah dengan huruf tebal pada bagian atas halaman.
- Ratakan tiap entri di kiri.
Iklan
Tips
- Tulis judul karya dalam huruf miring atau garis bawah. Anda harus membedakan judul sandiwara dan nama tokoh. Banyak karya Shakespeare yang menggunakan nama tokoh sebagai judul, seperti Richard III. [19] X Teliti sumber Misalnya, untuk judul sandiwara, tulis: Macbeth . Akan tetapi, ketika membicarakan tokoh Macbeth, jangan ditulis dalam huruf miring atau garis bawah.
Iklan
Referensi
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://public.wsu.edu/~delahoyd/shakespeare/mla.html
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://public.wsu.edu/~delahoyd/shakespeare/mla.html
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://drmarkwomack.com/mla-style/how-to-quote/quote-shakespeare/
- ↑ https://bu.digication.com/wr100h2/Citation_Resources
- ↑ http://lib.pstcc.edu/c.php?g=106731&p=693753
- ↑ http://public.wsu.edu/~delahoyd/shakespeare/mla.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.610 kali.
Iklan