Unduh PDF Unduh PDF

Menggunakan stain untuk mewarnai kayu dapat menjadi cara bagus untuk meremajakan perabot, kabinet dapur, atau berbagai barang lainnya. Namun, kalau kayu sudah bercat, mungkin Anda bingung harus berbuat apa. Untungnya, artikel ini bisa membantu Anda apakah kayu perlu dikikis atau stain cukup ditimpa!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mempersiapkan Kayu

Unduh PDF
  1. Melepaskan kayu yang akan dicat memungkinkan Anda bisa merebahkan benda-benda ini di tempat datar sehingga lebih mudah dicat dan menghasilkan warna yang merata . Sebagai tambahan, Anda akan memastikan tidak melewatkan apa pun dan bisa mengecat bagian di belakang pintu dan laci. [1]
    • Melepaskan perangkat keras akan memastikannya tidak terkena cat tanpa sengaja.
  2. Cat stain dirancang untuk menetap permanen sehingga pastikan Anda menutupi area kerja dengan kain alas, koran, atau terpal. [2]
    • Kalau Anda bekerja di luar ruangan di atas rerumputan, kain alas akan mencegah stain lengket di rumput ketika mengering.
  3. Cat stain bisa sulit dibersihkan dari kulit. Kenakan sarung tangan tipis untuk menjaga tangan tetap bersih tanpa memengaruhi koordinasi. [3]
    • Anda juga bisa mengenakan pakaian lama yang boleh dikotori seandainya stain tumpah.
  4. Kebanyakan stain dirancang sehingga alur kayu bisa terlihat jelas. Oleh karenanya, Anda tidak bisa memperoleh warna cerah dengan mengusapkan stain cerah pada stain gelap. Kalau Anda menginginkan warna cerah, kayu perlu dikikis terlebih dahulu. [4]
    • Sebagai tambahan, Anda perlu mengikis kayu terlebih dahulu jika dilapisi cat berlak demi memperoleh hasil yang lebih cerah.
    • Anda bisa menyingkirkan stain lama dengan pengikis kimiawi atau diampelas.
  5. Kalau Anda ingin mengubah warna stain cerah menjadi lebih gelap, stain lama tidak perlu dikikis. Namun, ingat bahwa stain lama dapat mengubah warna hasil jadi. [5]
  6. Anda tidak perlu banyak mengampelas, cukup untuk sekadar mengasarkan permukaan kayu. Kertas ampelas grit P200 sempurna untuk proyek Anda. [6]
    • Gunakan balok atau spons ampelas sehingga Anda bisa menggosok secara merata.
    • Kalau Anda sudah mengampelas kayu untuk mengikis stain lama, langkah ini tidak perlu diulanginya.
    • Jangan ampelas stain lama supaya hasilnya tidak membercak.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengusapkan Stain pada Kayu

Unduh PDF
  1. Stain tipe ini cenderung memberikan warna yang lebih gelap. Namun, terkadang bayang yang lumayan gelap bisa menyamarkan alur kayu. [7]
    • Perbedaan utama antara jenis-jenis stain ini adalah teksturnya. Kalau Anda bingung dalam memilih, minta sedikit sampel dari staf toko cat, kemudian uji coba di area kayu yang tidak tampak jelas.
  2. Stain minyak cenderung memiliki lapisan transparan sehingga bagus jika ingin menjaga alur asli kayu tetap tampak sebanyak mungkin. Anda juga bisa hanya sedikit menggelapkan stain lama. [8]
  3. Gunakan kuas bisa atau kain bekas untuk membantu meminimalkan bekas usapan kuas yang muncul di stain . Anda juga bisa mengusapkan stain secara tipis sehingga bisa menyerap lebih baik ke kayu. [9]
    • Ketika stain diserap kayu, alur kayu akan terlihat di hasil jadi.
  4. Anda perlu mengusap beberapa kali dengan bantalan ( pad ) supaya stain tampak seragam. Lihat kayu dari berbagai sudut untuk memastikannya tampak merata atau tidak ada corengan. [10]
    • Anda membeli bantalan stain yang dirancang khusus untuk tujuan ini. Produk ini dibuat sehingga tidak meninggalkan corengan di stain .
    • Kalau Anda meninggalkan sedikit sisa stain , hasil akhirnya akan lebih gelap, tetapi sulit memperoleh warna yang merata dengan cara ini.
  5. Lihat panduan di kemasan untuk mengetahui lama waktu stain perlu didiamkan sampai kering sepenuhnya. Kalau belum kering, Anda tidak akan memperoleh permukaan halus saat akan mengusapkan sealer (penyegel). [11]
  6. Lapisan stain yang terlalu banyak dapat menyamarkan alur kayu, tetapi lapisan kedua bisa membantu menggelapkan warna, kalau ini yang Anda inginkan. Biarkan lapisan pertama kering sepenuhnya sebelum menentukan karena warna bisa berubah ketika stain mengering. [12]
    • Kalau Anda hanya perlu sedikit menyesuaikan warna, sebaiknya gunakan toner alih-alih lapisan kedua stain .
  7. Lapisan penutup akan mengunci stain dan memberikan tampilan yang cantik dan berkilau. Oleskan layaknya memakai stain setelah lapisan terakhir kering. [13]
    • Sealer juga bisa membantu melindungi kayu dengan membuatnya lebih tahan terhadap tumpahan dan noda.
  8. Apabila Anda tidak puas dengan warna hasil jadi, semprotkan toner untuk menyesuaikannya. Toner biasanya dipakaikan setelah lapisan sealer , tetapi sebaiknya baca panduan penggunaan toner untuk memastikan. Produk ini akan memberikan lapisan tipis warna yang akan menetap. [14]
    • Kalau warna hasil jadi terlalu merah, gunakan cat hijau.
    • Jika Anda ingin menghangatkan warna, gunakan warna merah atau oranye.
    • Anda juga bisa memakai toner pigmen, tetapi warnanya akan menjadi lebih keruh.
  9. Glasir berpigmen dapat sulit dioleskan secara merata dan cenderung meninggalkan bekas usapan. Namun, inilah opsinya jika Anda tidak mau memakai toner semprot. [15]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengikis Stain Lama dengan Bahan Kimia

Unduh PDF
  1. Menggosok kayu dengan benda tajam atau runcing dapat merusak detail yang menjadi ciri khas barang terkait. Pengikis kimiawi akan menyingkirkan stain tanpa merusak kayu. [16]
    • Pengikis kimiawi juga bagus jika Anda mengerjakan permukaan berukuran besar.
  2. Pengikis kimiawi atau refinisher merupakan bahan kimia keras. Bahkan jika Anda membeli merek yang beraroma harum, uap kimianya tidak boleh dihirup. Kalau Anda tidak bisa bekerja di luar ruangan, buka semua pintu dan jendela sehingga udara segar bisa masuk. [17]
    • Kalau Anda bekerja di siang hari yang tidak banyak berangin, pasanglah kipas boks di tempat kerja supaya udara terus mengalir.
  3. Jika mengerjakan permukaan yang tidak ingin dirusak, Anda akan membutuhkan terpal kuat atau kain alas untuk menutupinya. Walaupun berwarna bening, pengikis kimiawi ini dapat merusak meja atau lantai jika tumpah atau menetes. [18]
    • Kalau Anda tidak memiliki kain alas atau terpal, gunakan handuk tebal bekas.
  4. Bahan kimia korosif dalam refinisher bisa sangat berbahaya sehingga sebaiknya kenakan perlengkapan pelindung. Minimal, pakai sarung tangan dan pelindung mata untuk melindungi diri dari tumpahan atau cipratan. Usahakan pakaian tidak kena pengikis karena kulit bisa terbakar kalau terkena. [19]
    • Sebaiknya Anda juga mengenakan masker debu, bahkan jika Anda bekerja di area beraliran udara lancar.
  5. Walaupun ada beberapa cara dalam menggunakan pengikis kimiawi, metode sabut baja paling mudah diterapkan. Sabut baja terhalus memiliki grade # 00, tetapi Anda juga bisa memakai grade #000 atau bahkan #0000, bergantung pada persediaan yang dimiliki. [20]
    • Semakin halus tingkat sabut baja, permukaan kayu akan lebih halus seusai digosok, tetapi prosesnya bisa butuh waktu lebih lama.
    • Bergantung pada ukuran proyek, Anda bisa membutuhkan beberapa sabut baja. Lazimnya sabut baja dijual per pak berisi 6 buah.
    • Anda bisa membeli refinisher dan sabut baja toko perangkat keras.
  6. Setelah sabut baja dibasahi refinisher , mulai menggosok kayu dalam bagian-bagian kecil. Usap permukaan kayu secara melingkar. Nantinya, stain mulai terkikis oleh sabut baja. [21]
    • Ganti dengan sabut baja baru ketika stain mulai menumpuk di sabut baja.
  7. Kalau ada area yang sulit dikikis, gunakan sikat kawat atau kertas ampelas untuk menyelesaikan pekerjaan.
    • Biarkan kayu kering sepenuhnya sebelum mengusapkan stain .
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mengampelas Kayu untuk Menyingkirkan Stain

Unduh PDF
  1. Kalau Anda mewarnai kayu gelap dengan warna cerah, atau perlu menyingkirkan lapisan lak, ampelas dapat menjadi opsi ideal. Mengampelas dapat menyingkirkan stain dari kayu dengan cepat, terutama jika kayu cukup kecil atau memiliki permukaan besar dan datar tanpa banyak detail. [22]
    • Mengampelas juga bagus jika Anda tidak ingin memakai bahan kimia.
  2. Awali dengan kertas ampelas kasar (misalnya P80) untuk usapan pertama, lalu lanjutkan dengan grit sedang (misalnya P150). Kalau perlu, Anda bisa menyudahinya dengan grit halus, misalnya P220. [23]
    • Menaikkan grit kertas ampelas secara bertahap akan menjaga permukaan kayu tidak terlalu lecet.
  3. Ketika Anda memakai pengampelas elektrik, balok ampelas, atau kertas ampelas, tahan secara datar pada permukaan kerja demi memperoleh hasil yang rata. [24]
    • Kalau tidak, tampilan akhir kerja bisa tidak merata, mengusangkan kayu, dan menciptakan titik cerah yang akan tampak menembus stain . [25]
  4. Walaupun tidak ada uap berbahaya selama proses pengampelasan, partikel debu kecil akan beterbangan dan mengiritasi paru-paru kalau dihirup. Lindungi pernapasan Anda dengan masker debu saat bekerja. [26]
    • Anda bisa membeli masker debu di toko perangkat keras.
  5. Setelah selesai diampelas, pastikan tidak ada sisa debu atau partikel yang tertinggal di kayu. Kalau tidak, debu dan partikel ini akan terperangkap dalam stain dan merusak tampilan hasil akhir.
    Iklan

Tips

  • Jangan coba menggunakan stain pada permukaan poliuretan, lilin, pernis, atau lak karena tidak akan mengeras dengan baik.
Iklan

Peringatan

  • Selalu bekerja dalam area berventilasi bagus saat menggunakan refinisher kimiawi.
  • Saat menggunakan bahan kimia keras, lindungi tangan, kulit, mata, dan pernapasan dengan perlengkapan pelindung yang memadai.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.258 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan