PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Limfosit adalah sel darah putih yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi. Limfosit terdiri dari sel B, sel T, dan sel pembunuh alami. Sel B menghasilkan antibodi yang menyerang virus, bakteri, atau racun dalam tubuh, sementara sel T menyerang sel-sel tubuh yang melemah. Karena membantu melawan infeksi, jumlah limfosit akan berkurang saat Anda sakit atau tubuh terkuras. [1] Jika sistem kekebalan membutuhkan dukungan, Anda dapat mengubah pola makan dan gaya hidup agar jumlah limfosit meningkat. Meskipun sangat bermanfaat, kelebihan limfosit juga akan menyebabkan limfositosis.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Makan untuk Menambah Limfosit

PDF download Unduh PDF
  1. Protein terbuat dari asam amino rantai panjang, yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah putih. Apabila tubuh tidak mendapat cukup protein, sel darah putih yang dihasilkan akan berkurang. Artinya, Anda dapat meningkatkan produksi limfosit dengan makan protein dalam jumlah yang tepat. [2]
    • Opsi protein tanpa lemak terbaik adalah dada ayam atau kalkun tanpa kulit, ikan, kerang, keju cottage , putih telur, dan kacang-kacangan. [3]
    • Untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan protein Anda, kalikan berat badan dalam satuan kilogram dengan 0,8. Sebanyak itulah protein yang harus dikonsumsi per hari, dalam satuan gram. Angka maksimalnya adalah berat badan Anda, tetapi dalam gram.
    • Untuk berat badan dalam satuan pound , konversikan ke dalam kilogram dengan mengalikan 0,45. Atau, gunakan kalkulator daring.
  2. Lemak akan menebalkan limfosit sehingga efektivitasnya berkurang. Dengan mengurangi konsumsi lemak, Anda dapat meningkatkan sistem kekebalan. Selain itu, pilih lemak tak jenuh tunggal atau ganda daripada lemak trans atau lemak jenuh. [4]
    • Usahakan agar konsumsi lemak hanya 30% dari kalori, dan cuma 5–10% yang merupakan lemak jenuh.
    • Hindari lemak trans dengan menjauhi minyak hidrogenasi, kue-kue komersial, makanan yang digoreng, makanan cepat saji, krim yang tidak terbuat dari susu, dan margarin. [5]
  3. Beta karotena mendukung sistem kekebalan dengan meningkatkan produksi limfosit. Sebagai bonus, beta karotena juga melindungi tubuh dari kanker, penyakit jantung, dan strok. Kebanyakan dokter menganjurkan konsumsi beta karotena antara 10.000 dan 83.000 IU per hari. Itu bisa didapatkan dengan makan 5 saji sayur atau lebih setiap hari.
    • Beta karotena adalah vitamin yang larut dalam lemak sehingga Anda harus memakannya dengan sedikitnya 3 gram lemak untuk memastikan penyerapan. Misalnya, Anda bisa mencelupkan wortel dalam krim atau makan selada dengan saus rendah lemak, seperti minyak zaitun dan cuka balsamic .
    • Beta karotena dari makanan diproses dengan cara berbeda dari suplemen. Jadi, Anda tidak akan mendapat manfaat yang sama. Bentuk suplemen dapat mendatangkan bahaya bagi beberapa orang, seperti perokok. [6]
    • Anda bisa mendapatkan beta karotena dari ubi jalar, wortel, bayam, selada, labu kuning, blewah, dan aprikot kering.
  4. Zink membantu meningkatkan sel T dan sel pembunuh alami sehingga memperkuat sistem kekebalan. Tubuh memerlukan zink untuk menghasilkan limfosit. Jadi, pastikan Anda mencapai jumlah harian yang dianjurkan. Pria harus berusaha mendapatkan 11 mg zink per hari, sementara wanita sedikitnya 8 mg.
    • Wanita hamil harus mendapatkan 11 mg zink per hari, dan ibu menyusui 12 mg.
    • Pilihan yang baik untuk mendapatkan zink adalah kerang, serealia yang diperkaya zink, kepiting, daging sapi, daging kalkun gelap, dan kacang-kacangan. [7]
  5. Bawang putih meningkatkan produksi sel darah putih sehingga menambah sel-sel pembunuh alami. Sebagai manfaat tambahan, bawang putih merupakan antioksidan yang menunjang kesehatan. Bawang putih juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular karena dapat mencegah pembekuan darah. [8]
    • Selain bawang putih segar, Anda juga dapat menggunakan bentuk bubuk atau kering.
  6. Teh hijau adalah minuman yang mendukung sistem kekebalan, membantu melawan virus yang mengurangi sel darah putih, dan membantu tubuh menambah sel darah putih. Teh hijau merupakan alternatif bagus untuk minuman lain yang dapat melemahkan sistem, seperti minuman manis. [9]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Vitamin dan Suplemen

PDF download Unduh PDF
  1. Vitamin C meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh, termasuk limfosit. Meskipun terkandung dalam banyak jenis makanan, vitamin C juga tersedia dalam bentuk suplemen. Karena tubuh tidak menghasilkan atau menyimpan vitamin C, Anda harus memenuhinya setiap hari. [10]
    • Tubuh akan menggunakan vitamin C yang dibutuhkan dan membuang sisanya. Jadi, pastikan Anda mendapatkan vitamin C setiap hari.
    • Konsultasikan dengan dokter sebelum minum vitamin atau suplemen apa pun. Suplemen kadang dapat mengganggu penyerapan obat, vitamin, atau mineral lain.
    • Harga beberapa suplemen cukup mahal. Jika Anda makan buah dan sayur setiap hari, mungkin suplemen vitamin C tidak dibutuhkan.
  2. Vitamin E mendukung produksi sel B dan sel pembunuh alami. Untuk menuai manfaatnya, Anda harus mendapatkan 100–400 mg vitamin E per hari. Orang yang tidak begitu sehat membutuhkan lebih banyak vitamin E daripada orang yang secara umum sehat.
    • Karena vitamin E larut dalam lemak, Anda harus menyertainya dengan makanan yang mengandung paling sedikit 3 gram lemak. [11]
    • Jika Anda ingin mendapatkan vitamin E dari makanan, opsinya antara lain biji bunga matahari, almon, bayam, daun bitgula, labu, cabai merah, asparagus, sawi, mangga, alpokat, dan selai kacang. [12]
    • Suplemen vitamin E bisa dibeli di apotek, toko obat, dan toko daring.
  3. Selenium membantu menambah produksi sel darah putih. Karena selenium tidak bisa didapatkan dengan mudah dari makanan, mungkin Anda membutuhkan suplemen. Apabila disertai dengan zink, kedua mineral tersebut lebih efektif untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh. [13]
    • Jumlah rekomendasi selenium harian orang dewasa adalah 55 mcg per hari. Jika Anda hamil, usahakan mendapatkan 60 mcg, sementara ibu menyusui harus mengonsumsi 70 mcg.
    • Anda bisa mendapatkan selenium dari makanan jika sering makan hidangan laut. Selenium terkandung dalam kerang, kepiting, dan tuna. [14]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Limfosit rendah disebabkan banyak hal, dan sebagian hanya berlangsung sementara. Misalnya, infeksi virus, infeksi bakteri parah, dan antibiotik tertentu yang mengurangi jumlah limfosit selama beberapa waktu. Akan tetapi, ada beberapa yang serius. Penyebab yang tergolong serius adalah kanker, penyakit autoimun, dan gangguan yang mengurangi fungsi sumsum tulang. [15]
    • Jika Anda menduga masalah serius, dokter dapat memberi diagnosis yang sesuai dan menyusun rencana perawatan.
    • Ada opsi perawatan yang lebih baik, seperti transplantasi sumsum tulang. [16]
  2. Orang dewasa membutuhkan tidur 7–9 jam agar bisa beristirahat penuh. Remaja membutuhkan 10 jam, sementara anak-anak sampai 13 jam. [17] Kelelahan akan melemahkan sistem kekebalan tubuh karena sel darah putih berkurang. Tidur cukup akan menunjang kekebalan. [18]
  3. Stres membuat tubuh bekerja lebih keras, dan itu akhirnya melemahkan sistem kekebalan. Stres juga membuat tubuh melepaskan hormon, seperti kortisol, yang ada di dalam darah. Anda akan lebih mudah sakit, dan sakit akan mengurangi jumlah sel darah putih. [19] Untuk menghindari stres, jadikan aktivitas penurun stres sebagian bagian hidup sehari-hari.
  4. Berhenti merokok . Merokok akan melemahkan sistem kekebalan tubuh, termasuk sel darah putih. Tubuh perokok tidak dapat memproduksi atau mempertahankan jumlah limfosit. [20]
  5. Minum sedikit tidak akan membahayakan sistem kekebalan, tetapi minum berlebih dapat merusak tubuh. Alkohol dapat menekan sistem dan mencegah produksi sel darah putih. [21] Wanita harus membatasi diri hingga 1 gelas alkohol per hari, sementara pria tidak boleh melebihi 2 gelas. [22]
  6. Kekurangan atau kelebihan berat badan dapat menghalangi produksi sel darah putih. Tubuh tidak memproduksi sel darah putih sebanyak yang dibutuhkan, dan yang sudah ada tidak berfungsi dengan baik. [23] Jaga berat badan dengan menerapkan diet seimbang dan berolahraga secara teratur. [24]
    • Makan banyak sayur
    • Masukkan 1 saji kecil protein tanpa lemak setiap kali makan.
    • Makan 2–3 saji buah per hari
    • Minum banyak air putih
    • Batasi gula dan lemak tidak sehat
  7. Olahraga teratur mendukung sistem kekebalan karena akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga limfosit dapat melakukan fungsinya. Usahakan berolahraga 30 menit 5 kali seminggu. Anda harus memiliki aktivitas yang disukai agar bisa rutin melakukannya. [25]
    • Opsi yang dapat dipilih adalah jalan kaki, menari, bersepeda, hiking , berenang, lari, olahraga tim, panjat tebing, dan lain-lain.
  8. Mencuci tangan adalah kebiasaan baik, terutama ketika Anda ingin meningkatkan jumlah limfosit dalam tubuh. Dengan mencuci tangan, Anda mengurangi risiko tertular apa pun yang dapat menyebabkan infeksi, seperti bakteri dan virus. [26]
    Iklan

Peringatan

  • Limfositosis adalah kondisi yang disebabkan oleh kenaikan limfosit yang terlalu tinggi. Meskipun biasanya tidak berbahaya, limfositosis terkait dengan kanker darah dan infeksi kronis. [27]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 95.804 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan