PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika Anda merasa lemah dan lesu, bisa jadi Anda sedang menderita anemia. Kurangnya zat besi dan nutrisi lainnya adalah penyebab paling sering dari rendahnya jumlah sel darah merah. Kadar hemoglobin yang rendah dan jumlah sel darah merah yang rendah adalah dua dari tanda-tanda malnutrisi, kekurangan gizi, dan, dalam beberapa kasus, penyakit berbahaya seperti leukemia. Untuk meningkatkan jumlah sel darah merah Anda, mulai dengan Langkah 1 di bawah ini.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membuat Modifikasi Diet

PDF download Unduh PDF
  1. Hal ini akan membantu tubuh membangun kembali dan menggantikan zat-zat yang hilang. Asupan harian makanan yang kaya zat besi akan membantu meningkatkan sel darah merah dalam tubuh. Hal ini karena zat besi adalah bagian penting dari sel darah merah dan hemoglobin yang membantu mendistribusikan oksigen ke berbagai bagian tubuh. Zat besi juga membantu dalam pembuangan karbon monoksida selama proses pernafasan. [1] Food rich in iron includes: [2]
    • Kacang-kacangan
    • Lentil
    • Sayuran berdaun hijau seperti kubis dan bayam
    • Plum yang dikeringkan
    • Jeroan seperti hati
    • Kacang
    • Kuning telur
    • Daging merah
    • Kismis kering
      • Jika konsumsi harian makanan yang kaya zat besi sehari-harinya tidak cukup, Anda dapat menambahnya dengan suplemen dan mineral yang akan meningkatkan produksi sel darah merah. Tablet zat besi tersedia dalam 50-100 miligram dan dapat dikonsumsi 2-3 kali sehari.
  2. Tembaga dapat ditemukan dalam daging unggas, kerang, hati, biji-bijian, coklat, kacang, ceri dan kacang-kacangan lainnya. Suplemen nutrisi tembaga juga tersedia dalam bentuk tablet 900 mikrogram dan dapat dikonsumsi sekali sehari.
    • Orang dewasa membutuhkan 900 mikrogram tembaga per hari. Selama usia produktif, wanita mengalami menstruasi sehingga membutuhkan tembaga lebih dari laki-laki. Wanita membutuhkan 18 miligram sedangkan pria hanya membutuhkan 8 miligram per hari.
    • Tembaga merupakan mineral penting lain yang membantu sel-sel mendapatkan zat besi dalam bentuk kimiawi yang diperlukan untuk proses metabolisme besi.
  3. Asam folat, yang juga dikenal sebagai Vitamin B9, membantu dalam produksi sel darah merah. Penurunan signifikan asam folat dapat mengarah pada anemia.
    • Sereal, roti, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong, lentil dan kacang-kacangan mengandung asam folat dalam jumlah tinggi. Asam folat juga tersedia dalam bentuk tablet suplemen – Asam folat dapat dikonsumsi sekali sehari dengan dosis 100 sampai 250 mikrogram.
    • The American College of Obstetricians and Gynecologists (Kolese Ahli-ahli Kebidanan dan Kandungan Amerika) atau ACOG merekomendasikan asupan asam folat 400 mikrogram setiap hari untuk wanita dewasa yang setiap bulannya mengalami menstruasi. Demikian juga, National Institute of Health (Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat) merekomendasikan asupan 600 mikrogram asam folat untuk ibu hamil.
    • Selain membantu dalam produksi sel darah yang sehat, asam folat juga berperan penting dalam produksi dan perbaikan sel.
  4. Retinol, atau vitamin A, membantu perkembangan sel punca yang akan menjadi sel darah merah di dalam sumsum tulang dengan memastikan bahwa sel-sel darah merah yang sedang berkembang mendapatkan cukup zat besi yang diperlukan untuk memproduksi hemoglobin.
    • Ubi jalar, wortel, labu, sayuran berdaun hijau gelap, paprika merah manis dan buah-buahan seperti aprikot, jeruk, semangka, plum dan melon kaya akan vitamin A.
    • Kebutuhan harian vitamin A untuk wanita adalah 700 mikrogram dan 900 mikrogram untuk pria.
  5. Konsumsi vitamin C bersamaan dengan suplemen zat besi dapat membawa efek sinergis. Hal ini karena vitamin C meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi lebih banyak, dengan demikian meningkatkan produksi sel darah merah.
    • Mengkonsumsi 500mg vitamin C sekali sehari bersama-sama dengan zat besi akan meningkatkan tingkat penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga lebih efektif. Namun berhati-hatilah, zat besi dalam kadar yang tinggi dapat juga berbahaya bagi tubuh.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Modifikasi Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Olahraga baik untuk semua orang – termasuk mereka dengan jumlah sel darah merah yang rendah – dan dapat menguntungkan Anda baik secara fisik maupun mental. Olahraga membuat Anda sehat dan dianjurkan sebagai pencegahan untuk penyakit-penyakit tertentu.
    • Olahraga untuk jantung seperti jogging, berlari, dan berenang adalah yang terbaik, meskipun sebenarnya semua olahraga juga baik.
    • Olahraga memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah. Ketika Anda melakukan olahraga secara intensif, Anda akan merasa lelah dan berkeringat banyak. Olahraga berat memerlukan tubuh yang mampu memperoleh sejumlah besar oksigen. Jika Anda melakukan olahraga berat, sinyal akan dikirimkan ke otak bahwa tubuh kekurangan oksigen dan karena itu, merangsang produksi sel darah merah dan hemoglobin. Proses ini membawa dan memasok oksigen yang dibutuhkan.
  2. Jika Anda khawatir tentang jumlah sel darah merah Anda, Anda harus menghindari merokok dan minuman beralkohol. Sebenarnya, kebiasaan ini perlu dihindari untuk kesehatan secara umum .
    • Merokok dapat mengganggu aliran darah karena menyempitkan pembuluh darah dan membuat darah menjadi kental. Ini akan membuat darah tidak dapat bersirkulasi dengan baik dan medistribusikan oksigen ke bagian tubuh lain. Selain itu, situasi ini dapat membuat sumsum tulang kekurangan oksigen.
    • Di sisi lain, konsumsi alkohol yang berlebihan juga bisa membuat darah menjadi kental dan lambat mengalir, kekurangan oksigen, mengurangi produksi sel darah merah, dan akan menghasilkan sel-sel darah merah yang belum matang.
  3. Jika jumlah sel darah merah Anda sangat rendah sehingga makanan dan suplemen tidak dapat lagi memberikan sejumlah besar sel darah merah, transfusi darah dapat menjadi pilihan. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda dan mendapatkan tes diagnostik yang diperlukan. Tes ini adalah Hitung Darah Lengkap (Complete Blood Count - CBC) yang akan mengukur jumlah sel darah merah yang ada dalam tubuh Anda.
    • Rentang normal jumlah sel darah merah adalah 4 sampai 6 juta sel per mililiter. Jika Anda memiliki sel darah merah yang sangat rendah, dokter mungkin akan meminta anda untuk menjalani transfusi darah sel darah merah (Packed Red Blood Cell - PRBC) atau darah utuh (whole blood) untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah dan komponen darah lainnya di dalam tubuh. [3]
  4. Berkonsultasi dengan dokter Anda secara teratur adalah cara terbaik untuk mengetahui bagaimana kondisi sel darah merah Anda. Tes-tes tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan tidak ada kondisi yang menyebabkan jumlah sel darah merah menjadi rendah. Yang terbaik adalah berkonsultasi secara rutin dengan dokter Anda. Pemeriksaan fisik yang dilakukan rutin setiap tahun adalah kebiasaan yang baik.
    • Jika Anda diberitahu bahwa jumlah sel darah merah Anda rendah, perhatikan tips-tips di atas. Pastikan gaya hidup dan diet sehat untuk meningkatkan jumlah sel darah merah serta berkonsultasilah dengan dokter Anda. Jika ini dilakukan, idealnya, jumlah sel darah merah Anda akan kembali normal.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Sel Darah Merah

PDF download Unduh PDF
  1. Sekitar seperempat dari sel-sel tubuh manusia adalah sel-sel darah merah, atau eritrosit. Sel darah merah ini diproduksi di sumsum tulang yang menghasilkan sekitar 2,4 juta sel darah merah per detik.
    • Eritrosit beredar dalam tubuh selama 100 sampai 120 hari, sebelum akhirnya mati. Ini adalah alasan mengapa kita hanya bisa mendonorkan darah setiap 3 sampai 4 bulan.
    • Pria memiliki rata-rata 5,2 juta sel darah merah per milimeter kubik dan 4,6 juta pada wanita. Jika Anda mendonorkan darah secara teratur, Anda akan melihat bahwa pria lebih sering lulus screening donor darah dibandingkan wanita.
  2. Protein kaya zat besi yang dikenal sebagai hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah. Hemoglobin membuat darah berwarna merah dikarenakan besi berikatan dengan oksigen.
    • Setiap molekul hemoglobin memiliki empat atom besi dan masing-masingnya berikatan dengan 1 molekul oksigen dan 2 atom oksigen. Sekitar 33% dari eritrosit adalah hemoglobin normal 15,5 g / dL pada pria dan 14 g / dL pada wanita.
  3. Sel darah merah memainkan peran penting dalam mengangkut darah yang kaya oksigen dari paru-paru ke jaringan dan sel. Sel darah merah memiliki membran sel yang terdiri dari lipid dan protein dan penting untuk fungsi fisiologis untuk perannya di jaringan kapiler dalam sistem peredaran darah.
    • Selain itu, sel darah merah juga membantu dalam pembuangan karbon dioksida. Sel darah merah mengandung enzim karbonat anhidrase yang memungkinkan reaksi antara air dan karbon dioksida untuk membentuk asam karbonat serta memisahkan hidrogen dari ion bikarbonat.
    • Ion hidrogen mengikat hemoglobin sementara ion bikarbonat masuk ke plasma dan membuang sekitar 70% dari karbon dioksida. Dua puluh persen dari karbon dioksida terikat dengan hemoglobin yang kemudian dilepaskan di paru-paru. Sementara itu, 7% sisanya akan terlarut dalam plasma.
    Iklan

Tips

  • Vitamin B12 dan B6 juga bagus. Vitamin B12 tersedia dalam bentuk tablet 2.4 mikrogram dan harus dikonsumsi sehari sekali. Vitamin B6 tersedia dalam bentuk tablet 1.5 mikrogram dan juga harus dikonsumsi sehari sekali. Daging dan telur mengandung vitamin B12 sementara pisang, ikan, dan kentang panggang mengandung vitamin B6.
  • Umur sel darah merah adalah sekitar 120 hari; setelah itu sumsum tulang melepaskan satu set sel darah merah baru.
Iklan

Referensi

  1. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/912.html
  2. http://www.prweb.com/releases/2013/8/prweb10997151.htm
  3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003644.htm
  4. Harold S. Ballard, MD, “The Hematological Complications of Alcoholism."
  5. Marie Dunford, J. Doyle, “Nutrition for Sport and Exercise," Chapter 8, page 302.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 96.481 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan