PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sesudah berusaha keras namun tetap tidak bisa hamil, banyak pasangan yang merasakan bahwa hamil adalah hal yang sulit tidak seperti yang mereka bayangkan. Sayangnya, terdapat beragam faktor yang menyebabkan infertilitas (ketidaksuburan), yang terkadang sulit ditentukan apa yang menyebabkan masalah kesuburan. Sejumlah pasangan yang memiliki masalah ketidaksuburan harus menjalani perawatan kesuburan secara ekstensif agar mereka bisa hamil, sedangkan yang lain mungkin hanya perlu melakukan sejumlah perubahan gaya hidup yang bisa membantu meningkatkan kesuburan. Terdapat beragam cara yang mudah dan efektif untuk membantu meningkatkan peluang bagi seseorang agar bisa hamil. Teknik alami ini bisa berguna untuk semua pasangan yang berusaha untuk hamil.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. IMT (indeks massa tubuh) yang sehat memiliki kaitan dengan meningkatnya kesuburan pada wanita dan pria. [1] [2] Ini karena berat badan memengaruhi produksi hormon di dalam tubuh. Berat badan yang berlebihan membuat produksi sperma pria menjadi turun [3] dan mengurangi frekuensi dan konsistensi ovulasi pada wanita. [4]
    • IMT yang normal adalah antara 18,5 hingga 24,9. [5] Anda bisa mencari kalkulator IMT di situs-situs kesehatan.
  2. Bagian penting dari mengamati berat badan adalah makan dengan benar. Walaupun tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu diet tertentu bisa meningkatkan kesuburan, diet yang seimbang bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksi. [6] Hindari karbohidrat dan gula sederhana yang lain, serta makanan yang digoreng atau lemak. Berfokuslah untuk melakukan diet yang banyak mengandung sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh ( whole grain ), kacang-kacangan, protein dari daging tanpa lemak (misalnya daging ayam tanpa kulit dan ikan), serta lemak yang sehat (misalnya lemak omega-3 dan omega-9).
    • Ingatlah bahwa setelah Anda hamil, ubahlah sedikit pola makan Anda, khususnya dengan menghindari ikan seperti tuna, karena mempunyai kandungan merkuri yang berbahaya. [7]
    • Penyakit celiac yang tidak diobati telah dikaitkan dengan menurunnya kesuburan pada wanita. [8] Apabila Anda menderita penyakit celiac , berusahalah dengan keras untuk tidak mengonsumsi gluten ketika Anda mencoba untuk hamil. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai diet tanpa gluten yang ideal ketika hamil.
  3. Langkah penting lain untuk mempertahankan berat badan yang sehat adalah dengan melakukan banyak olahraga. Khususnya pada pria, latihan dalam tingkat sedang bisa membantu meningkatkan produksi enzim yang berguna untuk melindungi sperma. [9]
    • Usahakan untuk melakukan latihan kardio tingkat sedang selama minimal 30 menit (olahraga apa pun yang bisa meningkatkan denyut jantung, misalnya joging, berenang, bersepeda, dsb.) sebanyak lima hari dalam seminggu.
    • Ingatlah bahwa wanita harus selalu melakukan olahraga tingkat sedang karena olahraga yang berat bisa mengurangi kadar progesteron, yaitu hormon penting untuk ovulasi. [10] Batasi olahraga berat tidak lebih dari lima jam dalam seminggu. [11]
  4. IMS, khususnya gonore dan klamidia, bisa menyebabkan ketidaksuburan pada wanita dan pria. [12] [13] Kedua jenis IMS ini terkadang muncul tanpa gejala (atau tanpa tanda peringatan apa pun), jadi sebaiknya Anda dan pasangan segera menjalani pemeriksaan IMS sebelum menghentikan penggunaan kondom saat Anda mencoba untuk hamil.
    • Kedua infeksi tersebut berasal dari bakteri, dan Anda bisa mengobatinya menggunakan antibiotik dari resep dokter.
  5. Penggunaan produk tembakau merupakan penyebab utama lain terjadinya ketidaksuburan pada pria dan wanita. [14] [15] Wanita perokok berisiko mengalami penuaan pada ovarium dan kehabisan telur sebelum waktunya. [16] Pada pria, merokok dikaitkan dengan menurunnya jumlah sperma, menurunnya pergerakan sperma, dan bahkan kecacatan sperma. [17]
    • Berhenti secara tiba-tiba bukan merupakan cara yang efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok selamanya. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai cara terbaik untuk berhenti merokok yang juga aman bagi pasangan yang berusaha untuk hamil.
    • Bacalah Cara Berhenti Merokok untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  6. Para ahli mengaitkan konsumsi alkohol dengan beberapa komplikasi kesuburan pada wanita dan pria. Minum alkohol secara berlebihan bisa mengakibatkan gangguan ovulasi pada wanita, yang akan menyulitkan Anda untuk menentukan waktu paling subur. [18] Pada pria, minum alkohol secara berlebihan dikaitkan dengan kadar testosteron yang rendah, sehingga bisa menyebabkan jumlah sperma menurun dan bahkan impotensi. [19] Minumlah minuman beralkohol dalam jumlah sedang dan usahakan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali jika Anda mencoba untuk hamil.
  7. Jika memungkinkan, usahakan untuk tidak menggunakan pelumas tambahan ketika berhubungan seks. Banyak pelumas yang mengandung bahan kimia yang bisa membunuh sperma atau mempersulit sperma untuk mencapai telur wanita. Apabila Anda ingin menggunakan pelumas, cobalah menggunakan minyak bayi atau pelumas yang tidak membahayakan kesuburan (misalnya merek Pre-Seed). [20]
  8. Mengonsumsi terlalu banyak kafeina memiliki kaitan dengan masalah kesuburan, khususnya pada wanita. [21] Para ahli di bidang keluarga berencana menyarankan agar para wanita yang ingin hamil harus membatasi konsumsi kafeina tidak lebih dari 200 atau 300 miligram dalam sehari. [22]
    • Ini artinya, Anda harus membatasi konsumsi kopi tidak lebih dari satu cangkir yang berukuran 236 ml atau dua seloki espresso yang berukuran 30 ml (atau kurang). [23]
  9. Bekerja secara bergiliran (sistem shift ) sering kali memengaruhi jadwal tidur, yang juga bisa memengaruhi hormon reproduksi. [24] Apabila Anda bekerja di malam hari, mintalah agar Anda beralih untuk bekerja di siang hari, minimal untuk sementara. Apabila tidak ada pilihan lain, Anda harus menjalani jadwal tidur yang konsisten. [25]
  10. Sebagian obat-obatan (misalnya pemblokir saluran kalsium dan antidepresan tricyclic ) bisa mengurangi kesuburan. [26] Berkonsultasilah dengan dokter mengenai efek dari obat-obatan Anda. Dokter mungkin bisa mengganti obat tersebut atau mengurangi dosisnya ketika Anda sedang mencoba untuk hamil.
    • Jangan pernah mengubah resep obat-obatan Anda tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  11. Baik pria mau pun wanita harus membatasi paparan dari bahan kimia dan racun lain, yang bisa mengakibatkan gangguan haid pada wanita, serta kerusakan dan berkurangnya sperma pada pria. [27] [28] Jika memungkinkan, kenakan pakaian dan peralatan pelindung apabila Anda bekerja menggunakan bahan kimia. Beberapa bahan kimia yang harus dihindari di antaranya adalah: [29]
    • Oksida nitrat apabila Anda seorang dokter gigi atau asisten dokter gigi
    • Pelarut organik seperti yang terkandung di dalam bahan kimia pembersih kering ( dry cleaning )
    • Bahan kimia untuk pertanian
    • Bahan kimia untuk manufaktur dan industri
    • Bahan kimia yang digunakan di salon perawatan rambut
  12. Kadar stres yang tinggi juga bisa memengaruhi hormon reproduksi dan kesuburan pada wanita dan pria. [30] Apabila Anda mengalami stres tingkat tinggi di rumah atau di tempat kerja, luangkan waktu untuk relaks dengan melakukan meditasi, menekuni hobi favorit, atau menjalani aktivitas lain yang Anda sukai untuk mengurangi stres.
    • Bacalah Cara Mengurangi Stres untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara terbaik untuk mengurangi stres.
  13. Suhu yang melebihi suhu tubuh normal di sekitar skrotum (kantong buah pelir) pria bisa memengaruhi produksi sperma. [31] Kenakan pakaian dalam yang longgar dan berpori (misalnya dari bahan katun) dan hindari lingkungan yang panas misalnya bak air panas dan sauna. [32]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memilih Waktu yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Wanita bisa melacak suhu tubuh dan perubahan lendir serviks untuk menentukan waktu yang paling subur (secara kolektif dinamakan metode symptothermal ). [33] Sesudah hari terakhir menstruasi Anda, mulailah mencatat informasi mengenai lendir serviks Anda di kalender. [34]
  2. Salah satu cara yang paling mudah untuk memeriksanya adalah dengan mengelap menggunakan tisu toilet sebelum Anda buang air pertama kali di pagi hari. [35] Beberapa hal mengenai lendir serviks yang harus Anda amati di antaranya adalah: [36]
    • Warna - Apakah warnanya putih, kuning, bening, atau keruh?
    • Kekentalan - Apakah berbentuk kental, lengket, atau elastis?
    • Rasa - Apakah terasa basah, licin, atau kering?
    • Untuk menghindari kerancuan antara lendir serviks dengan pelumas seksual biasa, cobalah untuk tidak berhubungan seks selama siklus menstruasi saat Anda mencatat informasinya pertama kali. [37]
  3. Anda akan melihat beberapa perubahan yang berbeda pada lendir serviks dalam satu bulan. Perubahan tersebut biasanya adalah: [38]
    • Lendir tidak keluar dalam tiga atau empat hari pertama sesudah haid terakhir
    • Dalam tiga atau lima hari, muncul lendir yang lengket dan keruh dalam jumlah kecil
    • Keluar lendir berwarna bening, basah, dan licin dalam jumlah besar selama tiga hingga empat hari, yang sesuai dengan waktu sebelum ovulasi
    • Jumlah lendir yang keluar menurun tajam selama 11 hingga 14 hari ke depan hingga haid Anda berikutnya dimulai.
  4. Suhu tubuh basal mengacu pada suhu tubuh saat Anda benar-benar beristirahat. [39] Banyak wanita yang mengalami kenaikan suhu tubuh selama masa ovulasi (sekitar 0,3°C), yang bisa berguna untuk membantu menentukan hari yang paling subur. [40]
    • Karena perubahan suhu tersebut terlalu kecil, Anda membutuhkan termometer digital yang akurat untuk mengukur persepuluh derajat.
    • Anda bisa menggunakan termometer yang dimasukkan ke mulut, dubur, atau vagina, tetapi Anda harus selalu menggunakan metode yang sama untuk mencatat hasil yang akurat. [41]
  5. Untuk memperoleh suhu basal yang konsisten dengan kondisi yang sama setiap hari, letakkan termometer di dekat tempat tidur dan catat suhu tubuh Anda sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari. [42] Pastikan juga bahwa Anda telah tidur tanpa diganggu dalam waktu minimal tiga jam di malam hari untuk menghindari perubahan apa pun yang disebabkan oleh gangguan tidur. [43]
  6. Hari paling subur adalah sekitar 2 hari sebelum suhu basal naik. [44] Dengan melacak lendir serviks dan suhu basal, Anda bisa menentukan hari yang paling subur ketika jumlah lendir serviks melimpah dan berwarna bening, namun suhu tubuh basal belum naik.
    • Walaupun dua hari sebelum suhu tubuh naik terjadi sebelum Anda mulai mengalami ovulasi, hari tersebut tetap dianggap ideal karena sperma pasangan Anda masih bisa bertahan hidup hingga lima hari di saluran reproduksi. [45]
    • Mungkin Anda harus melacak periode ini selama beberapa bulan agar bisa hamil. Anda harus tetap sabar dan merancang hubungan seks dengan pasangan Anda selama periode ini setiap bulan.
    Iklan

Tips

  • Sebaiknya Anda mendiskusikan masalah kesuburan yang berkepanjangan dengan dokter. Pergilah ke dokter apabila Anda telah mencoba semua opsi di artikel ini untuk meningkatkan kesuburan, namun tetap tidak bisa hamil. Mungkin Anda memerlukan pemeriksaan kesuburan secara lengkap untuk menentukan apakah ada masalah mendasar yang membuat Anda tidak bisa hamil.
Iklan
  1. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  2. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  3. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  4. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  5. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  6. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  7. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  8. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  9. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  10. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  11. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  12. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  13. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  14. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20049372
  15. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  16. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  17. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  18. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  19. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  20. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887?pg=2
  21. Guo, Y. et al, Urinary concentrations of phthalates in couples planning pregnancy and its association with 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine, a biomarker of oxidative stress: longitudinal investigation of fertility and the environment study.Environ Sci Technol, 2014 Aug 19; Vol. 48 (16), pp. 9804-11.
  22. http://mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/tips-to-improve-fertility
  23. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584?pg=2
  24. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/why-its-done/prc-20013005
  25. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/what-you-can-expect/prc-20013005
  26. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/what-you-can-expect/prc-20013005
  27. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/what-you-can-expect/prc-20013005
  28. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/what-you-can-expect/prc-20013005
  29. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cervical-mucus-method/basics/how-you-prepare/prc-20013005
  30. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/definition/prc-20019978
  31. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978
  32. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978
  33. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978
  34. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978
  35. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978
  36. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/basal-body-temperature/basics/what-you-can-expect/prc-20019978

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.053 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan