Unduh PDF
Unduh PDF
Saat Anda menjalani masa kehamilan, rahim Anda akan membentuk kantung ketuban yang akan menghasilkan cairan ketuban. Cairan ini berfungsi sebagai perlindungan bagi bayi Anda saat ia berada di dalam rahim Anda. Oligohidramnion adalah kondisi yang dapat terjadi ketika cairan ketuban Anda berkurang. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada kehamilan Anda sehingga sangatlah penting bagi Anda untuk mengembalikan volume cairan tersebut ke tingkat normal melalui intervensi medis maupun rumahan. Bacalah langkah-langkah berikut untuk mempelajari lebih lanjut.
Langkah
-
Pahamilah bahwa pengobatan didasarkan pada usia kehamilan Anda. Pengobatan yang akan diberikan dokter Anda akan didasarkan pada usia kehamilan Anda. Umumnya, dokter akan merekomendasikan salah satu pengobatan yang tercantum dalam bagian ini, serta rehidrasi di rumah, yang diuraikan di dalam bagian kedua dari artikel ini. [1] X Teliti sumber Outline in obstetrics. A textbook and reviewer for nurses and midwives by Maria Loreto J. Evangelista – Sia. 2008 Edition
- Jika usia kehamilan Anda belum cukup bulan, dokter akan memantau Anda dan tingkat cairan ketuban Anda dengan sangat cermat. Pemeriksaan-pemeriksaan seperti tes non-stres dan tes stres kontraksi dilakukan untuk memantau aktivitas bayi Anda. Dokter Anda mungkin juga menyarankan salah satu perawatan medis berikut tercantum dalam metode ini.
- Jika usia kehamilan Anda hampir mendekati cukup bulan, dokter mungkin menyarankan Anda untuk melahirkan melalui operasi caesar karena tingkat volume cairan ketuban yang rendah tepat sebelum kelahiran dapat berbahaya bagi Anda dan bayi Anda.
-
Dapatkan suntikan cairan ketuban. Dalam proses ini, dokter akan menyuntikkan cairan ketuban yang bocor kembali ke dalam kantung ketuban dengan menggunakan jarum. Ini akan membantu memulihkan kondisi Anda karena akan meningkatkan jumlah cairan ketuban di dalam rahim Anda. Prosedur ini sangat mirip dengan amniosentesis (prosedur untuk memeriksa volume cairan ketuban Anda), kecuali bahwa alih-alih menarik cairan ketuban, dokter akan menyuntikkan cairan ketuban yang bocor kembali ke dalam kantung ketuban dengan menggunakan jarum. [2] X Teliti sumber William’s Obstetrics Twenty-Second Ed. Cunningham, F. Gary, et al, Ch. 21.
- Prosedur ini sering digunakan sebagai perbaikan jangka pendek karena volume cairan ketuban cenderung akan kembali berkurang setelah beberapa minggu. Namun, dokter memilih untuk menggunakan metode ini karena metode ini membantu mereka untuk menemukan masalah yang menyebabkan rendahnya tingkat volume cairan ketuban Anda.
-
Dapatkan cairan secara intravena (infus). Beberapa wanita hamil dirawat di rumah sakit untuk terapi cairan intravena tambahan jika cara rehidrasi alami (seperti minum banyak air) tidak mampu meningkatkan jumlah cairan ketuban. Jika Anda telah mencoba rehidrasi di rumah dan tidak ada perubahan pada volume cairan ketuban, kemungkinan besar Anda harus diinfus untuk tetap terhidrasi. [3] X Teliti sumber Copel, J., D’Alton, M., et al (n.d.). Obstetric Imaging 1st Edition.
- Setelah tingkat cairan ketuban Anda kembali normal, kemungkinan besar Anda akan dipulangkan.
- Perlu diingat bahwa terkadang terapi infus akan dilanjutkan sampai Anda siap untuk melahirkan jika Anda mengalami masalah untuk tetap terhidrasi.
-
Gunakan kateter untuk meningkatkan volume cairan. Amnioinfusi adalah ketika Cairan Ringer Laktat atau larutan garam biasa dimasukkan ke dalam kantung cairan ketuban melalui kateter. Hal ini akan meningkatkan jumlah cairan ketuban di sekeliling bayi Anda dan memberikan bantalan tambahan untuk bayi Anda dan tali pusat. [4] X Teliti sumber Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing & Childrearing Family 5th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008).
- Jumlah cairan yang disuntikkan akan tergantung pada seberapa rendah tingkat volume cairan ketuban Anda.
-
Bicarakan dengan dokter Anda tentang pemasangan shunt di dalam tubuh Anda. 'Shunt' digunakan untuk memindahkan cairan tubuh dari salah satu tempat di dalam tubuh Anda ke tempat yang lain. Dalam hal ini, shunt mengalihkan urin janin ke dalam rongga cairan ketuban Anda jika penyebab rendahnya tingkat volume cairan ketuban Anda karena uropati obstruktif janin (masalah ginjal yang menurunkan volume cairan ketuban). [5] X Teliti sumber Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 11th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.Iklan
-
Minumlah minimal 8 sampai 10 gelas air setiap hari. Salah satu cara yang paling sederhana untuk meningkatkan volume cairan ketuban Anda adalah dengan memastikan bahwa Anda selalu terhidrasi. Saat Anda meningkatkan jumlah air yang ada di dalam tubuh Anda, tingkat cairan ketuban Anda juga akan meningkat. [6] X Teliti sumber
- Minumlah air sepanjang hari dan cobalah untuk minum air paling sedikit 8 sampai 10 gelas per hari.
-
Makanlah buah-buahan yang memiliki kandungan air. Cara yang bagus untuk tetap terhidrasi serta mendapatkan nutrisi yang baik adalah dengan makan buah-buahan dan sayuran yang memiliki konsentrasi air yang tinggi. Sebagaimana yang dinyatakan di atas, saat Anda meningkatkan jumlah hidrasi untuk tubuh Anda, Anda juga akan meningkatkan volume cairan ketuban Anda. Buah-buahan dan sayuran yang baik untuk dimakan saat Anda membutuhkan hidrasi antara lain [7] X Teliti sumber :
- Sayur-sayuran seperti: Mentimun (96,7% air), selada kepala renyah/ iceberg lettuce (95,6%), seledri (95,4%), lobak (95,3%), paprika hijau (93,9%), kembang kol (92,1%), bayam (91,4%), brokoli (90,7%), dan wortel kecil (90,4%).
- Buah-buahan seperti: Semangka (91,5%), tomat (94,5%), belimbing (91,4%), stroberi (91,0%), jeruk bali (90,5%), dan melon kuning (90,2%).
-
Hindari suplemen herbal yang dapat membuat Anda dehidrasi. Beberapa suplemen herbal dapat berfungsi sebagai diuretik yang membuat Anda harus lebih sering buang air kecil. Semakin sering Anda berkemih, semakin besar kemungkinan Anda akan mengalami dehidrasi. Sangatlah penting bagi Anda untuk tetap terhidrasi jika Anda mengkhawatirkan volume cairan ketuban Anda. Suplemen herbal yang harus dihindari antara lain:
- Ekstrak bunga dandelion, biji seledri, selada air, dan peterseli. [8] X Teliti sumber
-
Jauhi alkohol. Jika Anda sedang hamil, Anda tidak boleh meminum alkohol sama sekali karena alkohol tidak baik untuk kesehatan bayi Anda. Alkohol juga dapat membuat Anda dehidrasi dan menyebabkan tingkat volume cairan ketuban Anda menyusut.
-
Lakukan olahraga ringan secara teratur jika dokter Anda tidak meminta Anda untuk istirahat total. Usahakan untuk melakukan paling sedikit 30 sampai 45 menit olahraga non angkat berat dan tekanan setiap hari. Olahraga meningkatkan aliran darah ke berbagai area di dalam tubuh Anda. Jika aliran darah yang beredar di rahim dan plasenta meningkat, maka indeks cairan ketuban dan laju produksi urine janin (frekuensi bayi buang air kecil) juga akan meningkat. Saat bayi Anda mengeluarkan lebih banyak urin ke dalam kantung ketuban, volume cairan ketuban akan meningkat. Olahraga yang harus Anda pertimbangkan untuk Anda lakukan antara lain:
- Berenang atau aerobik air. Ini adalah olahraga terbaik yang harus dilakukan ketika Anda sedang hamil karena olahraga ini tidak membuat Anda terbebani dengan berat janin yang ada di dalam kandungan Anda.
- Berjalan dan mendaki ringan.
-
Berbaringlah di sisi kiri Anda ketika Anda sedang bersantai. Jika dokter Anda meminta Anda untuk tirah baring (yang disebut dengan istirahat total), Anda harus berbaring di sisi kiri Anda jika Anda bisa. Saat Anda berbaring di sisi kiri, darah Anda akan mengalir lebih lancar di sepanjang pembuluh darah rahim dan membuat aliran darah bayi juga mengalir dengan lancar. Hal ini dapat meningkatkan indeks cairan ketuban Anda. [9] X Teliti sumber
-
Bicarakan dengan dokter Anda untuk mengubah resep Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan inhibitor ACE ( Angiotensin Converting Enzyme ). Inhibitor ACE merupakan obat-obatan yang membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan menghentikan konversi Angiotensin I ke Angiotensin II di dalam tubuh. Meskipun obat-obatan ini biasanya baik untuk dikonsumsi, Anda tidak boleh mengonsumsinya saat Anda sedang hamil karena dapat menurunkan jumlah cairan ketuban yang tubuh Anda produksi. [10] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumberIklan
-
Pahami kegunaan cairan ketuban. Fungsi terpenting cairan ketuban adalah untuk menjaga bayi Anda tetap aman saat ia berada di dalam rahim. Hal ini dilakukan dengan memberi bantalan untuk bayi Anda. [11] X Teliti sumber Cairan ketuban juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, antara lain:
- Menjaga bayi tetap hangat.
- Berfungsi sebagai pelumas. Terkadang, beberapa bayi lahir dengan jari tangan dan jari kaki berselaput karena tidak cukupnya jumlah cairan ketuban.
- Mendorong perkembangan paru-paru dan ginjal yang tepat.
- Membantu bayi bergerak dengan bebas, yang pada akhirnya membuat bayi dapat melatih anggota badannya dan menjadi kuat.
-
Waspadai gejala oligohidramnion . Oligohidramnion adalah kondisi yang terjadi ketika tingkat volume cairan ketuban Anda sangat rendah (khususnya di bawah 300 ml). Jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin telah mengalami kondisi ini, Anda harus selalu bicarakan dengan dokter Anda. Jika Anda khawatir Anda mungkin akan mengalami kondisi ini suatu saat nanti, akan sangat membantu bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan. Gejala-gejalanya antara lain:
- Kebocoran cairan ketuban.
- Perut Anda lebih kecil daripada ukuran normal yang menurut Anda sesuai dengan usia kehamilan Anda (berapa lama Anda menjalani kehamilan).
- Merasa seperti bayi Anda lebih sedikit melakukan pergerakan.
- Jumlah urin yang lebih sedikit daripada yang diharapkan ketika Anda berkemih.
- Terlihat kurangnya cairan ketuban ketika Anda melakukan pemeriksaan USG.
-
Waspadai faktor risiko yang dapat menyebabkan rendahnya tingkat volume cairan ketuban. Ada beberapa kondisi atau faktor yang dapat menyebabkan masalah pada volume cairan ketuban Anda. Beberapa penyebab yang paling umum antara lain:
- Jika bayi Anda berukuran kecil untuk usia kandungannya.
- Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi saat Anda sedang hamil (kondisi yang disebut pre-eklampsia).
- Jika sebagian atau seluruh plasenta Anda terlepas dari dinding rahim Anda bahkan sebelum Anda melahirkan. Kondisi ini dikenal sebagai plasenta abruptio .
- Jika Anda mengandung bayi kembar identik. Jika bayi kembar identik berbagi plasenta, terkadang volume cairan ketuban mereka menjadi tidak seimbang. Hal ini terjadi ketika salah satu bayi mendapatkan lebih banyak darah melalui plasenta daripada yang lain.
- Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti lupus.
- Jika usia kehamilan Anda lewat waktu ( post term ). Jika usia kehamilan Anda telah lebih dari 42 minggu, Anda memiliki risiko lebih tinggi terhadap rendahnya tingkat volume cairan ketuban karena fungsi plasenta menurun - cairan ketuban mulai berkurang pada minggu ke-38 kehamilan.
-
Pahami bahwa tingkat volume cairan ketuban yang rendah biasanya hanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan USG. Volume cairan ketuban yang sebenarnya tidak dapat diukur secara langsung dengan aman, oleh karena itu kondisi ini didiagnosis dengan menggunakan ultrasound yang memeriksa indeks cairan amnion/ketuban (ICA). [12] X Teliti sumber Nabhan AF, Abdelmoula YA. 2008. Amniotic fluid index versus single deepest vertical pocket as a screening test for preventing adverse pregnancy outcome. Cochrane Database of Systematic Reviews
- Batas normal ICA yaitu antara 5 dan 25 cm.
Iklan
Tips
- Buatlah kegiatan meminum air menjadi lebih menyenangkan dengan menambahkan tetesan jus buah untuk memberikan sedikit rasa pada air minum.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda sangat khawatir bahwa Anda mungkin memiliki tingkat volume cairan ketuban yang rendah, bicarakan dengan dokter Anda segera.
Iklan
Referensi
- ↑ Outline in obstetrics. A textbook and reviewer for nurses and midwives by Maria Loreto J. Evangelista – Sia. 2008 Edition
- ↑ William’s Obstetrics Twenty-Second Ed. Cunningham, F. Gary, et al, Ch. 21.
- ↑ Copel, J., D’Alton, M., et al (n.d.). Obstetric Imaging 1st Edition.
- ↑ Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing & Childrearing Family 5th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008).
- ↑ Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 11th Edition. Philadelphia: Lippincott, Williams, & Wilkins.
- ↑ http://reference.medscape.com/article/975821-treatment
- ↑ http://www.health.com/health/gallery/0,,20709014,00.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/05/31/worst-dehydrating-foods_n_3354216.html
- ↑ http://www.jultrasoundmed.org/content/30/4/481.full
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9406146
- ↑ http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_DisplayAnimation.aspx?gcid=000130&ptid=17
- ↑ Nabhan AF, Abdelmoula YA. 2008. Amniotic fluid index versus single deepest vertical pocket as a screening test for preventing adverse pregnancy outcome. Cochrane Database of Systematic Reviews
Iklan