PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bertarung pisau bukanlah tarung biasa, tetapi soal mempertahankan nyawa dan diri dari serangan. Jika Anda ingin belajar bela diri dengan pisau, Anda harus punya kecerdasan, keseimbangan, dan presisi. Anda dapat belajar membawa pisau dengan aman dan legal, juga belajar mempertahankan diri dengan benar dari kemungkinan serangan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membawa Pisau

PDF download Unduh PDF
  1. Di banyak tempat, kiranya legal membawa bermacam jenis pisau, baik secara terbuka maupun tersembunyi. Namun, jika Anda ingin mulai membiasakan diri membawa pisau untuk bela diri, pastikan dulu Anda tahu hukumnya agar dapat maksimal melindungi diri secara legal dan fisik. Di Amerika, Anda dapat membaca hukum dari berbagai negara bagian terkait kepemilikan dan membawa pisau dengan mengeklik here ., sementara di Indonesia, hukum tentang ini diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang Mengubah “Ordonnantietijdelijke Bijzondere Strafbepalingen” (Stbl. 1948 Nomor 17) dan UU Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948 (“UU Drt. No. 12/1951”).
    • Di banyak tempat, pisau Bowie, pisau lipat, dan pisau berburu lainnya nyaris legal untuk dimiliki dan dibawa.
    • Switchblade, dirk, stiletto, balisong, pisau tebu, dan jenis "mbeling" lainnya mendapat perlakuan beragam. Di beberapa tempat dianggap legal dimiliki, tetapi tidak boleh dibawa.
  2. Biasanya, tarung dan bertahan menggunakan pisau dilakukan dengan pisau panjang, berukuran panjang standar 12,7–17,78 cm, tetapi lebih penting lagi untuk mengukur pisau tersebut agar cocok dengan tangan dan gaya bertarung Anda. Tekniknya dapat diterapkan ke hampir setiap jenis pisau, baik itu pisau panjang taktis, pisau buru yang dapat dilipat, atau pisau jenis lain.
    • Genggam penggaris untuk mengukur genggaman Anda dari buku jari kedua telunjuk ke buku jari kedua kelingking. [1] Rentang genggam pisau yang bagus untuk bertahan harus sedekat mungkin sesuai dengan hasil pengukuran genggaman di atas.
    • Ujar-ujar bijak tokoh dalam film Crocodile Dundee terbukti benar dalam hal teknik bertahan menggunakan pisau. Pisau yang besar dan intimidatif jauh lebih berguna mengamankan diri Anda dibanding pisau Swiss. Namun, Anda tetap dapat belajar mempertahankan diri, apa pun jenis pisau Anda.
  3. Pisau tumpul jauh lebih berbahaya, dan penting kiranya untuk menjaga agar semua jenis pisau Anda–taktis, berburu, atau pisau dapur–tetap tajam, bersih, dan terawat. Belajarlah mengasah dan mempertajam pisau Anda sendiri agar tetap baik saat dipakai.
    • Pisau lipat harus diberi pelumas setiap hari agar fitur buka-lipatnya selalu mulus.
  4. Jika Anda memasukkan pisau ke dalam pertikaian dan tak tahu bagaimana mempertahankan diri, besar kemungkinan Anda sendiri yang bakal tertusuk. Jika tak tahu cara mempertahankan diri, jangan membawa pisau untuk bertahan. Ikuti kelas bela diri yang umum untuk belajar mengendalikan situasi dan tetap tenang dalam pertikaian fisik.
    • Kursus bertarung dengan pisau dan tongkat tersedia luas di wilayah perkotaan. Carilah apa yang ada dan dapatkan latihan mendetail dan berhadapan langsung satu lawan satu dengan guru yang benar agar tahu bagaimana memegang pisau dengan benar dan aman.
    • Secara umum, Anda harus melihat pisau sebagai alat sehari-hari yang dapat digunakan sekaligus untuk membela diri, jika ada orang yang mengajak bertikai, dan tidak sebagai senjata yang sepenuhnya digunakan untuk bertarung. Dalam artian, Anda hanya boleh mencabut pisau jika lawan juga menggunakan pisau. Lebih jauh lagi, gunakan pisau hanya apabila memang berniat melukai atau membunuh. Mengacungkan senjata untuk sekadar mengintimidasi cenderung membuat lawan merespon secara nekad atau kabur, dan momentumnya dapat berubah begitu cepat menguntungkan lawan. Ambil pisau dan gunakan setegas dan setaktis mungkin, atau gunakan cara lain. Taktik intimidasi dengan pisau (meski berkemungkinan sukses) malah memberi lawan peluang bereaksi dan mengendalikan pertarungan.
    • Di banyak tempat, mengacungkan atau mengangkat pisau untuk mengancam dianggap sebagai tindak kriminal, dapat diganjar denda atau masuk penjara.
    KIAT PAKAR

    Adrian Tandez

    Instruktur Jeet Kune Do
    Adrian Tandez adalah pendiri dan instruktur kepala di Tandez Academy, pusat latihan bela diri yang diakui dunia. Adrian mendapatkan sertifikasi sebagai instruktur dalam aliran Jeet Kune Do yang diperkenalkan oleh Bruce Lee, Seni Bela Diri Filipina, dan Silat di bawah bimbingan ahli bela diri legendaris Dan Inosanto. Dia telah berlatih dalam seni bela diri selama lebih dari 25 tahun.
    Adrian Tandez
    Instruktur Jeet Kune Do

    Dalam seni bela diri Kali yang berasal dari Filipina, ada banyak latihan menggunakan pisau. Salah satu hal yang kami ajarkan disebut "menjinakkan ular", yang berarti, jika ada yang mencoba menyerang Anda dengan pisau, target utamanya adalah melumpuhkan tangan yang memegang senjata. Jadi, jika punya pisau, Anda akan mencoba menusuk tangan yang memegang senjata dengan tujuan senjata tersebut lepas.

  5. Saat Anda pertama kali mulai belajar bertarung dengan pisau, cobalah melakukan eksperimen kecil ini. Minta seseorang yang jauh lebih lemah dari Anda: mitra tarung bertubuh lebih kecil, adik, atau bahkan anak perempuan Anda, dan beri mereka spidol marker permanen dengan posisi tutup dibuka. Buka baju Anda dan minta mereka berusaha menandai tubuh Anda dengan spidol sebanyak mungkin seraya Anda berusaha menghentikan mereka. Setelah puas berlatih, hitung tanda spidol yang ada. Kini bayangkan spidol itu sebagai pisau. [2]
    • Bahkan bila Anda berpengalaman dalam ilmu bela diri, atau seorang petarung MMA atau karate, sekalipun, dengan cepat Anda akan mendapati satu fakta mengejutkan: cukup mudah buat seseorang menusukkan pisau ke tubuh Anda dalam pertarungan jarak dekat, dan pisau bisa jadi penyerang yang mematikan kalau Anda tak tahu apa yang dikerjakan.
    • Ini cara yang sangat bagus melatih keahlian bertarung dengan pisau secara aman. Jangan pernah mencoba berlatih tarung pisau dengan pisau tajam sungguhan. Gunakan spidol marker atau pisau bohongan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempertahankan Diri dengan Sebilah Pisau

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda hendak membawa pisau, Anda harus yakin untuk tidak menggunakannya lebih dulu dalam pertarungan. Pisau hanya boleh dikeluarkan jika Anda merasa nyawa terancam dalam pertarungan fisik, karena lawan juga mengeluarkan pisau, pistol, atau senjata lain dengan cara yang mengancam. Gunakan selalu pisau hanya setelah gagal menghindari pertikaian, kemudian mempertahankan nyawa bila memang terdesak.
    • Jangan menggunakan pisau pada lawan yang bertangan kosong. Belajarlah mempertahankan diri tanpa senjata, dan hindari pertarungan fisik semaksimal mungkin.
    • Jika seseorang datang dengan sikap mengancam, perhatikan tangan dan sakunya. Jika Anda melihat senjata, segera keluarkan pisau.
  2. Saat menarik keluar pisau panjang, pastikan agar ujung pisau selalu jauh dari tubuh Anda. Jaga genggaman erat di gagang pisau, arahkan ke atas, ke arah luar dan menjauhi tubuh, seraya mengambil sikap bertahan. Biasanya, kebanyakan orang membawa pisau di sisi yang berlawanan dari tubuh, di tangan dominan, untuk tujuan ini.
    • Pisau lipat juga bisa dibawa di dalam saku, meski membuat agak lambat dan repot saat hendak dikeluarkan. Cobalah mendapatkan pisau lipat dengan tombol mekanik otomatis yang mengeluarkan pisaunya secepat mungkin, begitu dikeluarkan dari saku.
    • Ada banyak teknik membawa dan mengeluarkan pisau. Sebagian besar tergantung pilihan pribadi masing-masing. Bereksperimenlah dengan beragam pisau agar tahu mana yang paling nyaman buat Anda.
  3. Ada beragam cara memegang pisau untuk membela diri saat bertarung, tergantung pilihan masing-masing. Berlatihlah mengeluarkan dan memegang pisau dengan cara senyaman dan seaman mungkin, sesuai gaya bertarung, kekuatan, dan bobot pisau. Teknik memegang yang paling mendasar dan mudah adalah “genggaman lugas” seperti saat memegang gagang palu.
    • ”Genggaman lugas” meliputi tindak memegang pisau dengan kepalan tangan, semua jari membungkus sempurna gagang pisau, dengan batang pisau menghadap ke luar menjauh dari tubuh, lurus ke langit. Variasi yang ada dari teknik ini tergantung pada di mana Anda meletakkan jempol untuk memperkuat genggaman, namun yang paling dasar adalah seperti saat gagang palu, di mana Anda melingkarkan jempol mengelilingi kepalan, untuk mengamankan posisi pisau di tangan.
    • ”Genggaman terbalik” adalah teknik memegang persis seperti di atas, namun dengan pisau menghadap ke bawah. Bisa juga memegang dengan bagian tajam menghadap ke arah Anda, tapi ini tidak disarankan buat pemula.
  4. Sangat penting agar Anda menggunakan pisau semata-mata sebagai alat bertahan, melindungi muka, leher, dan perut dari serangan lawan, dengan segala cara. [3] Buat tubuh Anda mengkerut sekecil mungkin dengan mengecilkan bahu dan merundukkan kepala, sementara tangan yang memegang pisau teracung ke depan, dilenturkan pada sudut 45 derajat.
    • Jangan memajukan tangan yang memegang pisau terlalu jauh, karena akan mudah diserang.
    • Gunakan tangan satunya lagi untuk melindungi dada, leher, dan perut, sementara Anda bersembunyi di belakang pisau. Jangan acungkan tangan kosong Anda menjadi semacam perisai atau penjaga. Jaga agar pisau selalu teracung ke depan. [4]
  5. Jika Anda berdua mengacungkan pisau, mundurlah jauh ke belakang, tetapi jangan pernah membelakangi musuh, pisau tetap berada di antara tubuh Anda dan lawan. Bayangkan seolah ada magnet yang membawa ujung pisau Anda mengacu ke pisau musuh.
    • Secara umum, Anda dapat bergerak ke salah satu dari empat arah angin: depan, belakang, dan gerakan memutari lawan ke kanan atau kiri. Anda harus selalu bergerak ke arah tertentu untuk melindungi diri sekaligus membuat jadi lebih sulit diserang. Jangan pernah berdiri diam.
  6. Umumnya penyerang tidak sepenuhnya niat menyerang Anda, apalagi bila Anda mengeluarkan pisau dan tampak ahli menggunakannya. Tak ada orang waras yang benar-benar ingin bertarung pisau kalau memang bisa dihindari. Jika ada orang mengeluarkan pisau dan Anda balas mengacungkan pisau pula, besar harapan situasi akan berhenti sampai di situ saja. Idealnya, menghunus pisau dan mengalihkan perhatian lawan sudah cukup mengakhiri pertarungan. [5]
    • Keluarkan pisau dan serukan peringatan, misalnya: "Ini pisau khusus hadiah dari pelatih taktis tarung pisauku. Dia pesilat ulung. Pisau ini kuasah tiap malam. Percayalah, kau tak akan mau dekat-dekat. Kita sudahi saja pertikaian ini."
    • Keith Richards, seorang penggemar tarung pisau, suka mengatakan bahwa satu-satunya tujuan kita mengeluarkan pisau adalah menarik perhatian lawan sebagai pengalih perhatian, sebelum mendadak Anda tendang dia persis di kemaluan. Tidak buruk juga idenya.
  7. Tarung pisau tidak seperti duel pedang. Anda tidak harus saling membenturkan batang pisau atau saling menangkis, namun tetap penting untuk dapat mementalkan serangan keras dengan mengelak, berputar 90 derajat ke luar dari jangkauan lengan lawan, lalu tangan satunya lagi mencengkeram siku lawan dan berusaha melepaskan pegangan pisaunya.
    • Selalu lebih baik jika Anda menggunakan pisau untuk menyerang atau menangkis lengan lawan, ketimbang berusaha menangkap lengan tersebut.
    • Jika memang tidak ada pilihan lain, Anda tidak harus menangkis dengan lengan satunya lagi demi melindungi organ vital. Tebasan lawan, bahkan yang parah sekalipun, pada lengan Anda, jauh lebih baik daripada tusukan ke solar plexus.
    • Bacalah bagian berikut ini untuk informasi lebih jauh tentang teknik menyerang bertahan untuk menjatuhkan pisau lawan.
  8. Mengeluarkan dan menggunakan pisau harus selalu menjadi upaya terakhir, dan hanya dilakukan bila nyawa Anda terancam. Jika mampu menghindari konfrontasi sama sekali, atau kabur, lakukanlah. Hindari situasi berbahaya sedapat mungkin.
    • Jika Anda mendapat tebasan parah atau luka tusuk, segera tekan wilayah luka untuk menghentikan pendarahan dan cari bantuan medis. Pertahankan tekanan yang konsisten pada wilayah yang kuka sampai mendapat penanganan profesional.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyerang dengan Pisau

PDF download Unduh PDF
  1. Tarung pisau bukanlah soal mendekati lawan, tetapi justru menjauh menghindar. Sebagian besar pertarungan diisi dengan merunduk dan mengelak, menunggu momen menyerang dengan gerakan cepat yang akan mengakhiri pertarungan selamanya. Jika Anda merasa bakal diserang seseorang dengan pisau, mundurlah jauh-jauh.
    • Sisihkan waktu mengevaluasi situasi dan bergerak ke ruang terbuka. Anda harus mampu melangkah mundur dengan mudah. Jika Anda berada di ruangan sempit, akan sulit mempertahankan diri.
  2. Sebagian besar penjahat tak berpengalaman akan menebas sembarangan ke wilayah dekat muka Anda, yang mestinya cukup memberi peluang menghentikan pertarungan dengan cepat saat ia salah gerak. Begitu lawan menyerang, jurus balasan Anda harus dilancarkan dengan cepat, akurat, dan menghentikan pertarungan seketika itu juga.
    • Jika mendapat serangan rendah, ke perut, ikuti gerakan serangan sambil mengambil langkah besar ke belakang dan lalu ke samping. Begitu lengan lawan terulur, bawa pisau Anda melewati batang lengannya, arahkan ke bawah dan tebas ke bawah pada pergelangan tangan lawan, agar ia menjatuhkan pisaunya.
    • Jika lawan menyerang tinggi, ikuti gerakan serangan, sambil mundur ke belakang dan ke samping, lalu tebas dengan pisau mengarah ke atas, persisnya ke ketiak lawan. Arahkan pisau ke lengan dan pergelangan tangan, agar lawan menjatuhkan pisau.
  3. Memang gerakan alami untuk menangkis dengan tangan yang satunya lagi, berusaha menjauhkan pisau lawan, lalu merangsek mendekat untuk menyerang. Sekilas tampaknya masuk akal, namun satu atau dua kali saja lawan membabat lengan "penangkis" Anda dengan pisau, Anda bakal terluka, kehilangan darah dan ambruk dengan cepat, membuat gerakan "merangsek" tadi menjadi saran yang mustahil dilakukan. Anda harus belajar menggunakan tangan untuk menangkis sekaligus menyerang dalam satu manuver.
    • Jika Anda melihat ada peluang menyambar pergelangan tangan lawan dengan tangan Anda yang tidak memegang pisau, itu cerita lain, dan sebaiknya dimanfaatkan.
    • Jelas kiranya bahwa jika ada situasi yang begitu ekstrem gawatnya, Anda mungkin harus terpaksa mengorbankan lengan untuk melindungi kepala dan tenggorokan, namun sebagaimana diisyaratkan dalam latihan menggunakan spidol marker, situasi memang akan memburuk dengan sangat cepat. Anda harus cepat melumpuhkan pisau lawan. Jangan buang waktu dengan kontak yang tak perlu.
  4. Hal yang paling tidak boleh Anda lakukan dalam pertarungan pisau satu lawan satu adalah kehilangan pisau untuk bertarung. Mempertahankan diri melawan serangan pisau sementara Anda sendiri tidak memegang pisau sungguh amat sangat sulit, sebagaimana tampak saat latihan menggunakan spidol marker. Melukai lawan dengan melempar pisau, kemungkinan berhasilnya sangat kecil. Yang ada malah Anda kehilangan pisau dan susah sendiri. Jaga selalu pisau Anda dalam genggaman.
    Iklan

Tips

  • Berlatih terus. Anda tidak akan pernah bisa langsung jadi pakar tarung pisau dalam semalam.
  • Dapatkan pelatihan profesional. Banyak tempat di dunia ini yang mengkhususkan diri memberi pelatihan tarung "Senjata Tajam".
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda terlibat pertarungan pisau, bersiaplah menerima setiap konsekuensi, dan bahwa apa yang Anda pertahankan memang patut dibuat bertarung. Jahitan, operasi, dan barangkali bahkan kematian yang lama serta menyakitkan menanti pihak yang kalah.
  • Ketahuilah, bahwa jika Anda mempertahankan diri melawan orang tak bersenjata, sementara Anda sendiri mengacungkan pisau, lawan dapat memanfaatkan pisau itu sebagai senjata melawan “Anda” kalau memang mampu merebutnya. Jika Anda tidak dalam situasi takut kehilangan nyawa, sebaiknya jangan dilakukan.
  • Jangan pernah melempar pisau jika tidak 100% bakal kena, atau jika Anda bertarung melawan lebih dari satu orang. Bahkan meski Anda 99% mampu menghajar sasaran dengan melempar pisau, tetap ada 1% kemungkinan Anda kehilangan pisau, dan kemungkinan tidak akan mampu mengenai lawan, 99 kali dari 100 kesempatan.
  • Di Inggris, membawa pisau di tempat umum dianggap sebagai pelanggaran, kecuali dalam “situasi yang dapat diterima”.
  • Anda sebaiknya hanya terlibat ke pertarungan pisau untuk mempertahankan diri dan lawan juga menggunakan pisau. Jangan jadi pihak yang menyerang, dan cobalah melarikan diri kalau bisa.
  • Menggunakan pisau di banyak negara tidak dianggap sebagai upaya membela diri, kecuali jika lawan juga bersenjatakan pisau atau pistol, dan Anda akan dipenjara karena menggunakan pisau.
  • Jangan pernah membawa atau memiliki pisau yang ilegal di wilayah Anda. Pisau switchblades (pisau yang membuka begitu ditekan tombol) seringkali dianggap ilegal, juga pisau kupu (pisau yang gagangnya terdiri atas dua bagian dan bilah pisaunya terhubung di gagang). Ingatlah selalu untuk menanyakan legalitasnya ke kantor polisi, sebelum membawa pisau ke tempat umum.
  • Jangan mengharapkan pertarungan yang adil. Sebagian besar pertarungan pisau tidak bersifat frontal sehingga tidak aneh jika lawan menyerang dari belakang atau samping tanpa peringatan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 35.129 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan