Unduh PDF Unduh PDF

Agar mampu berkomunikasi dengan lebih efektif , Anda harus bisa menyampaikan segala sesuatunya secara spesifik (terutama untuk menghindari ambiguitas kalimat atau kebingungan lawan bicara). Informasi yang lugas dan deskriptif – baik tertulis atau verbal – bukan hanya akan membantu Anda menyampaikan poin-poin yang dikomunikasikan dengan lebih jelas, melainkan juga memudahkan lawan bicara untuk memahaminya. Tidak perlu tergesa-gesa; luangkan waktu untuk merangkai pesan Anda dan nikmati keuntungan berkomunikasi secara lebih spesifik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menentukan Informasi yang Akan Disampaikan

Unduh PDF
  1. Semakin banyak pengetahuan Anda mengenai topik tersebut, semakin mudah bagi Anda untuk menyampaikan berbagai fakta dan gambaran yang spesifik. [1]
    • Jika Anda kurang menguasai topiknya, lakukan riset kecil-kecilan (baca buku, telusuri laman internet, dsb.) agar Anda bisa menyampaikan atau menuliskan topik tersebut secara lebih mendetail. Untuk menghasilkan tulisan atau materi pidato yang komprehensif, melakukan penelitian kecil-kecilan adalah hal yang wajib Anda lakukan.
    • Jika merasa kurang percaya diri dengan kemampuan Anda, cobalah menghubungkan topik tersebut dengan sesuatu yang familier. Anda juga bisa memikirkan subtopik yang lebih Anda pahami. Misalnya, jika Anda diminta berbicara mengenai perubahan iklim, cobalah memilih satu aspek spesifik yang lebih Anda pahami dan kuasai, namun tetap berada dalam lingkup topik perubahan iklim (seperti kecintaan Anda terhadap beruang kutub dan dampak perubahan iklim terhadap habitat mereka). [2]
  2. Langkah ini mungkin terdengar rumit, namun layak dicoba untuk mempersempit fokus argumentasi dan menegaskan tujuan tulisan atau pidato Anda kepada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, sampaikan dengan jelas aksi seperti apa yang seharusnya dilakukan pembaca atau pendengar setelah mendengarkan atau membaca argumentasi Anda. Terlepas dari jenis materi yang Anda pilih (baik kisah fiksi atau argumentasi filosofis), pastikan Anda memikirkan reaksi seperti apa yang Anda harapkan akan muncul dalam diri pendengar atau pembaca. Jangan melupakan langkah ini ketika Anda sedang menyusun materi. [3]
    • "Panggilan aksi" adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia marketing, namun juga bisa diaplikasikan dalam proses menyusun tulisan atau materi pidato. Apa pun topik Anda, pikirkan bagaimana caranya agar esai tersebut dapat dijadikan elemen marketing untuk menyampaikan pesan yang spesifik dan mendorong orang-orang untuk bertindak sesuai dengan harapan Anda.
    • Beberapa tujuan umum panggilan aksi: menginformasikan sesuatu, mendorong orang melakukan sesuatu, merekomendasikan sesuatu, mendebat sesuatu, mendukung suatu argumentasi, menjelaskan sesuatu, menginstruksikan sesuatu, dan melawan sesuatu.
    • Jika Anda ingin menulis tentang beruang kutub dan perubahan iklim, panggilan aksi Anda kemungkinan berhubungan dengan aksi yang bisa dilakukan pendengar atau pembaca untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
  3. Apa pun tujuan Anda (merespons pertanyaan, menyanggah argumentasi, atau melengkapi tugas), pikirkan baik-baik pertanyaan spesifik yang perlu Anda jawab dari topik tersebut. Tentu saja Anda boleh menyelipkan beberapa informasi tambahan yang masih berkaitan. Namun pertama-tama, pastikan Anda sudah terlebih dahulu menjawab berbagai pertanyaan utama. [4] [5]
    • Pertimbangkan kata tanya yang mengawali pertanyaan tersebut. Misalnya, jika Anda diminta untuk mendeskripsikan apa yang Anda lakukan di kantor, Anda mungkin akan tergoda untuk menjelaskan hal-hal lain yang berkaitan dengan topik tersebut, seperti bagaimana performa Anda di kantor atau mengapa Anda memilih pekerjaan tersebut. Informasi-informasi tersebut – meski menarik dan penting untuk didengar – bukan merupakan informasi inti yang perlu Anda paparkan. Pastikan Anda terlebih dahulu menjawab pertanyaan inti sebelum menambahkan informasi lainnya.
  4. Jika Anda hanya diperbolehkan menulis sebanyak maksimal 500 kata atau berbicara selama 15 menit, pastikan Anda mampu menyampaikan seluruh informasi dan argumentasi penting dalam batasan tersebut. Jika panjang tulisan atau lama berbicara tidak ditentukan, pikirkan baik-baik pesan apa saja yang perlu Anda sampaikan, topik apa yang ingin Anda angkat, dan siapa pendengar atau pembaca sasaran Anda. Ini akan membantu Anda menentukan panjang tulisan atau jangka waktu berbicara Anda. Pastikan semua informasi penting dapat tersampaikan tanpa membuat pendengar atau pembaca bosan dan sulit menyimak. [6]
    • Cobalah menerapkan prinsip piramida terbalik. Piramida terbalik menempatkan seluruh informasi penting pada bagian teratas dan informasi-informasi yang kurang penting di bawahnya. Jika Anda memedulikan rentang perhatian pendengar, belajarlah untuk menerapkan prinsip ini. Tentu saja prinsip ini tidak bisa diterapkan untuk seluruh jenis tulisan atau pidato. Namun setidaknya, jika Anda ingin belajar untuk mengomunikasikan beberapa poin penting, prinsip piramida terbalik layak Anda coba.
    • Jika Anda memiliki sisa waktu (komunikasi verbal) atau halaman (komunikasi nonverbal), jangan sekadar menambahkan kata-kata yang tidak bermakna. Cobalah memikirkan informasi atau contoh lain yang masih berhubungan dengan topik Anda; sampaikan detail-detail yang berguna untuk pendengar atau pembaca.
    • Berikan latar belakang informasi yang relevan. Detail yang tidak relevan hanya akan membuat argumentasi Anda kurang terarah. [7]
  5. Baik komunikasi verbal atau nonverbal, keduanya mengharuskan Anda untuk menyusun argumentasi dan memberikan contoh-contoh yang mendukung argumentasi tersebut. Ingat, informasi yang spesifik selalu membutuhkan pembuktian. [8]
    • Dalam pidato politik atau karya ilmiah, misalnya, contoh-contoh harus disampaikan dalam format langsung dan spesifik seperti, “Contohnya…”. Sementara dalam genre yang lebih santai, seperti tulisan kreatif, contoh-contoh disampaikan dalam format yang lebih implisit. Misalnya, untuk menjelaskan bahwa karakter yang Anda ceritakan sangat melek mode, Anda perlu mendeskripsikan pakaian seperti apa yang dikenakannya atau apa toko baju favoritnya.
    • Jangan berlebihan dalam memberikan contoh. Jika Anda memberikan terlalu banyak contoh yang tidak berhubungan, kemungkinan besar pendengar atau pembaca Anda akan melupakan topik utama Anda. Hindari kemungkinan ini dengan mengevaluasi segala detail contoh yang akan Anda sampaikan; pastikan ada hubungan yang jelas antara contoh yang Anda berikan dengan argumentasi utama Anda.
  6. Kecuali materi yang akan Anda sampaikan sangat singkat, pertimbangkan untuk menjelaskan pertanyaan siapa, apa, kapan, dan di mana dalam materi Anda. Metode ini terutama penting untuk diterapkan dalam komunikasi bisnis. Jika Anda menginginkan sesuatu dari seseorang, tentunya Anda perlu menyampaikan apa yang Anda butuhkan, siapa yang membutuhkannya, kapan kebutuhan itu harus dipenuhi, dan di mana kebutuhan tersebut bisa dipenuhi. [9]
    • Kata tanya “bagaimana” dan “mengapa” bisa jadi penting, bisa pula tidak (tergantung isi pesan Anda). Pikirkan baik-baik bagaimana pendengar atau pembaca akan menginterpretasikan pesan Anda; jangan pernah berasumsi mereka akan mengerti jika tidak Anda beri tahu.
  7. Generalisasi kerap dilakukan jika Anda tidak tahu lagi harus berkata apa (biasanya terjadi pada komunikasi nonverbal/tertulis). Beberapa contoh umum adalah kalimat “Sejak dahulu…” atau “Banyak orang berpikir…”. Frasa-frasa tersebut bisa dibilang terlalu abstrak dan luas, sehingga sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya. [10]
    • Misalnya, alih-alih mengawali esai dengan berkata, “Teknologi memperburuk kehidupan modern”, Anda bisa berkata, “Menurut beberapa ahli, teknologi menimbulkan masalah komunikasi antarmanusia dan meningkatkan rasa kesepian seseorang”.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memilih Kata-Kata

Unduh PDF
  1. Kalimat deskriptif biasanya akan memudahkan pendengar atau pembaca untuk memahami maksud Anda. Selain itu, kalimat-kalimat semacam itu biasanya akan lebih menarik untuk didengar atau dibaca. Meski demikian, jangan terlalu sering melontarkan kalimat deskriptif; dikhawatirkan, kalimat-kalimat tersebut justru akan mubazir dan dampaknya berkurang bagi pendengar atau pembaca. [11]
    • Pikirkan bagaimana pendengar atau pembaca akan membayangkan pilihan kata-kata Anda. Jika kata-kata Anda tidak bisa menciptakan gambaran yang jelas dalam benak mereka, kemungkinan besar Anda memilih kata-kata yang terlalu ambigu. Misalnya, jika Anda hanya berkata, “Orang itu pulang ke rumahnya”, kemungkinan besar pendengar akan kesulitan membayangkannya. Alih-alih, cobalah berkata, “Pria tua yang lelah itu pulang ke rumahnya yang gelap dan kosong”; penggambaran semacam itu akan jauh lebih memudahkan pendengar atau pembaca untuk memahami situasinya. [12]
    • Kalimat “Dia berbicara dengan gagap dan terputus-putus” mengandung adverbia yang mubazir, karena kata “gagap” sudah bisa diartikan sebagai gangguan bicara yang menyebabkan seseorang berbicara dengan terputus-putus. [13]
    • Jika Anda tidak yakin apakah bahasa yang digunakan sudah cukup deskriptif, mintalah orang terdekat membaca dan menilai tulisan Anda. Tanyakan kepada mereka apakah tulisan Anda sudah cukup mendetail, serta apakah bahasa yang Anda gunakan sudah cukup jelas.
    • Alih-alih mendeskripsikan setiap objek yang Anda sebutkan, berfokuslah hanya pada objek yang paling penting dalam pesan Anda.
  2. Jangan membiarkan pembaca atau pendengar Anda kebingungan; upayakan untuk selalu menyebutkan nama, jabatan, dan lokasi yang spesifik. [14]
  3. Pastikan pendengar atau pembaca mampu memahami keterangan waktu yang Anda sampaikan; alih-alih menyebut “minggu depan” atau “sebentar lagi”, gunakan istilah yang lebih spesifik seperti “pada hari Senin” atau “sebelum jam setengah lima sore”. [15]
  4. Dalam penulisan kreatif, penggunaan kata dan frasa deskriptif didasarkan pada kelima pancaindra: penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, dan sentuhan. Metode ini juga berguna untuk jenis tulisan atau tuturan verbal lainnya, terutama karena pendengar atau pembaca dimungkinkan untuk “mengalami” situasi tersebut dan menciptakan kesimpulan mereka sendiri. [16]
    • Misalnya, kalimat “Deshawn sangat bahagia” masih kurang mendetail. Pembaca tidak akan memahami kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Deshawn. Alih-alih, cobalah menuliskan, “Deshawn merasakan jantungnya melonjak kegirangan ketika pada akhirnya bertemu dengan Erika. Dia tidak sabar menyampaikan kabar gembira yang baru saja didengarnya kepada kawan lamanya tersebut". Detail konkret dan spesifik mengenai perasaan Deshawn tersebut memungkinkan pembaca untuk memahami emosi Deshawn dengan lebih baik.
    • Agar mampu menjelaskan sesuatu dengan lebih baik, belajarlah untuk mengamati segala hal secara lebih mendetail. Awali dengan mengamati detail-detail kecil di keseharian Anda; asah kelima pancaindra Anda.
  5. Jika Anda ingin mengutip kata-kata orang lain, pertimbangkanlah untuk mengutip kalimat yang sebenar-benarnya. Sayangnya, metode ini hanya berfungsi jika kutipan tersebut sudah jelas dan ringkas. Jika kalimat yang Anda kutip terlalu rumit atau sulit dipahami, pertimbangkanlah untuk melakukan parafrasa (menjelaskannya kembali dengan kalimat Anda sendiri) agar lebih mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. [17]
    • Dialog adalah elemen penting yang diperlukan untuk mengembangkan plot dan karakter dalam penulisan kreatif. Jadi pastikan Anda menuliskannya dalam bentuk dialog, bukan berupa parafrasa. [18]
  6. Perluas kosakata Anda . Kosakata yang luas dapat membantu Anda untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Semakin banyak kata-kata yang Anda ketahui, semakin mudah bagi Anda untuk memilih kata-kata yang paling sesuai dengan detail yang ingin disampaikan.
    • Dalam situasi tertentu, Anda memang perlu menggunakan pilihan kata yang rumit. Namun pastikan Anda menghindari kata-kata yang tidak umum dan sulit dipahami. Ingat, elemen penting komunikasi adalah pesan, bukan pilihan kosakata. Anda juga perlu berhati-hati dalam memilih jargon yang bersifat teknis; dikhawatirkan jargon tersebut tidak familier di benak pendengar atau pembaca. [19]
    • Kamus bahasa dan tesaurus adalah objek-objek yang sangat membantu Anda untuk menjelaskan sesuatu. Jika Anda tidak yakin dengan kata-kata yang dipilih, selalu cek pengertian kata-kata tersebut di dalam kamus.
  7. Pastikan Anda menempatkan setiap kata dalam susunan yang benar. Pastikan Anda juga menggunakan struktur kalimat yang benar agar pesan Anda terasa mengalir, jelas, dan ringkas. [20] Cobalah membandingkan kalimat-kalimat di bawah ini:
    • "Spionase industri, seiring dengan meningkatnya penggunaan komputer untuk menyimpan dan memproses informasi perusahaan, sedang berkembang dengan cepat". Pesan ini terasa kurang jelas karena anak kalimat yang diselipkan justru mengacaukan ide utama kalimat tersebut.
    • "Spionase industri sedang berkembang dengan cepat seiring meningkatnya penggunaan komputer untuk menyimpan dan memproses informasi perusahaan". Pesan ini terasa lebih jelas karena ide utamanya disampaikan di awal kalimat.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.326 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan