Tidak ingin dipandang menyebalkan oleh orang lain dan ingin mengubah perilaku ke arah yang lebih baik karenanya? Jika iya, sejatinya setengah pertempuran sudah Anda menangkan, terutama karena untuk menjadi orang yang tidak menyebalkan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyadari perilaku Anda di sekitar orang lain. Setelah itu, Anda hanya perlu melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan. Secara khusus, perhatikan cara berbicara Anda ketika melakukan komunikasi langsung, komunikasi melalui pesan teks, dan komunikasi daring. Lalu, ubah segala bentuk perilaku yang menurut Anda kurang menyenangkan. Selain itu, hargai pula batasan orang lain dan berikan ruang personal yang mereka butuhkan.
Langkah
Menghindari Perilaku yang Menyebalkan ketika Melakukan Komunikasi Langsung
-
Berusahalah untuk lebih banyak mendengarkan dan lebih sedikit berbicara, terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan Anda. Orang lain pasti akan kesal jika segala hal yang keluar dari mulut Anda hanya berhubungan dengan kehidupan Anda. Oleh karena itu, cobalah memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memegang topik percakapan dan berkontribusi di dalamnya, meski Anda juga tidak perlu menahan diri jika merasa ada hal menarik yang perlu dibagikan kepada mereka. [1] X Teliti sumber
- Jika ada jeda di dalam percakapan, jangan serta-merta mengembalikan topik percakapan ke hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan Anda. Alih-alih, cobalah mengajukan pertanyaan mengenai kehidupan lawan bicara dan dengarkan jawaban mereka.
- Misalnya, Anda bisa berkata, “Eh, kamu suka musik-musik Korea, kan? Apa sih , grup musik favoritmu?"
- Atau, Anda juga bisa berkata, "Ceritakan kegiatanmu di akhir pekan, dong ! Gimana kencanmu sama Linda? Seru, nggak ?"
-
Jangan menyela kata-kata lawan bicara. Cara termudah untuk membuat orang lain kesal adalah dengan menyela kata-katanya! Secara khusus, perilaku tersebut menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki ketertarikan terhadap informasi yang sedang mereka bagikan, atau beranggapan bahwa kata-kata Anda jauh lebih penting untuk didengar. Mulai sekarang, biarkan orang lain menyelesaikan kalimatnya sebelum berkomentar!
- Jika perlu, ambil jeda beberapa detik sebelum berkomentar untuk memastikan lawan bicara sudah menyelesaikan kata-katanya.
- Tidak seorang pun mau disela. Lagi pula, Anda bisa terkena masalah jika terbiasa menyela kata-kata guru, atasan, atau figur otoritas lain!
-
Jangan meluangkan terlalu banyak waktu untuk membicarakan hal-hal yang negatif. Sesekali membagikan informasi yang bersifat negatif memang wajar, terutama jika Anda melakukannya kepada orang-orang terdekat. Namun, jika setiap kalimat yang keluar dari mulut Anda adalah keluhan atau cemoohan, niscaya orang-orang di sekitar pun perlahan akan menjauh. Lagi pula, terus-menerus melontarkan komentar yang negatif di kantor atau komunitas serupa juga mampu menciptakan lingkungan sosial yang kurang sehat bagi semua orang di dalamnya, lho ! Itulah mengapa, Anda harus belajar untuk melihat dan menyuarakan sisi yang positif, alih-alih negatif, dari segala hal. [2] X Teliti sumber
- Misalnya, alih-alih berkata, “ Duh , kenapa bakso menjijikkan ini dijual lagi sih , di kantin,” Anda bisa berkata, “Syukurlah hari ini kantin jualan gado-gado. Seenggaknya rasanya yang lezat bisa membuat aku lupa sama rasa bakso itu!"
-
Biasakan diri untuk tidak membagikan informasi yang terlalu personal agar orang lain tidak merasa canggung ketika mendengarnya. Membagikan informasi personal secara mendetail sejatinya dapat membuat lawan bicara merasa kurang nyaman, lho , terutama jika Anda dan mereka hanyalah rekan kerja atau rekanan yang tidak memiliki relasi personal. Bahkan, teman dekat Anda pun belum tentu mau mendengarnya! Oleh karena itu, berusahalah untuk tidak membagikan informasi yang terlalu intim dan personal mengenai kehidupan percintaan atau kesehatan kepada orang-orang yang tidak berhubungan terlalu dekat dengan Anda. [3] X Teliti sumber
- Misalnya, jika seorang rekan kerja menanyakan aktivitas Anda di akhir pekan, tidak perlu memberikan informasi mengenai kambuhnya bawasir Anda. Alih-alih, cukup berikan informasi yang bersifat umum, seperti, “Wah, akhir pekanku kemarin kacau, sih ."
- Jika teman Anda sedang makan siang, jangan mendeskripsikan setiap detail yang mengerikan atau menjijikkan dalam film horor yang kemarin malam Anda tonton.
-
Bicaralah dalam volume yang normal untuk mengomunikasikan maksud Anda dengan jelas dan efektif. Tidak ada salahnya bersuara keras untuk menegaskan sesuatu ketika Anda sedang bercerita, sebagaimana wajar saja jika Anda berbisik di dalam ruangan yang hening. Namun, jika Anda terus-menerus melakukan salah satu atau keduanya tanpa alasan yang jelas, niscaya orang-orang di sekitar Anda akan merasa kesal karena kesulitan memahami atau menangkap maksud Anda. Oleh karena itu, sesuaikan volume suara Anda dengan volume suara lawan bicara, dan jangan terkesan ingin mendominasi percakapan dengan bersuara lebih keras. Jika Anda memiliki kecenderungan untuk berbicara terlalu pelan atau bergumam, pelajari berbagai kiat untuk memproyeksikan suara dengan lebih baik.
-
Jangan terus-menerus mengulangi kata-kata atau tindakan Anda. Jika hanya dilakukan satu atau dua kali, orang lain mungkin masih akan menganggapnya menggemaskan. Namun, jika dilakukan terus-menerus, seperti ketika Anda mengulangi satu frasa atau melontarkan bunyi-bunyian yang sama di sepanjang waktu, niscaya orang lain akan merasa kesal karenanya. Berhentilah melakukannya, terutama jika orang-orang di sekitar Anda memintanya. Hati-hati, jika terus dilakukan, orang tersebut bisa menjauh seiring berjalannya waktu. [4] X Teliti sumber
- Jangan meniru gerak tubuh orang lain atau membeo kata-kata mereka tanpa alasan.
- Utarakan maksud Anda satu kali saja, kecuali jika orang lain meminta Anda untuk mengulanginya.
-
Perhatikan nada bicara Anda sekaligus kesan yang ditimbulkan olehnya. Meski maksud yang ingin disampaikan baik dan benar, jika nada bicara Anda terdengar frustrasi, kesal, atau merendahkan, mungkinkah maksud tersebut sampai ke telinga benar? Kemungkinan, “kesan negatif” tersebut muncul tanpa Anda sadari. Namun, pahamilah bahwa setiap orang bisa melakukannya tanpa sadar jika sedang terlampau lelah atau stres.
- Jika orang-orang di sekitar Anda menunjukkan reaksi yang negatif, cobalah memeriksa kembali nada bicara Anda. Setelah itu, cobalah untuk berbicara dengan nada yang lebih sopan dan mengutarakan maksud Anda lewat perilaku yang lebih positif.
Iklan
Menghindari Perilaku yang Menyebalkan ketika Berkirim Pesan Teks
-
Jangan mengirimkan lebih dari 1 atau 2 pesan teks jika tak kunjung menerima balasan. Mengirimkan terlalu banyak pesan teks secara berturut-turut, terutama jika pesan-pesan yang sebelumnya belum dibalas, hanya akan membuat lawan bicara Anda kesal. Oleh karena itu, berikan waktu kepada mereka untuk menanggapi pesan Anda. Lagi pula, bagaimana jika alasan di balik nihilnya respons tersebut adalah karena teman Anda mengalami kecelakaan dan harus kehilangan nyawanya? Bukankah perilaku Anda akan terasa sia-sia dan konyol?
- Terus-menerus mengirimkan pesan teks kepada orang yang Anda sukai justru dapat menghancurkan kemungkinan berkencan sejak awal! Jika Anda sudah mengirimkan setidaknya 2 buah pesan tetapi tidak ada satu pun yang dibalas olehnya, kemungkinan besar itulah caranya untuk menunjukkan bahwa dia memang tidak tertarik kepada Anda.
-
Hindari percakapan kelompok tanpa alasan yang benar-benar kuat. Menambahkan orang-orang terdekat seperti sahabat atau kerabat ke dalam percakapan kelompok di aplikasi pesan teks hanya akan membuat orang-orang tersebut kesal, terutama jika informasi yang Anda bagikan sejatinya tidak penting. Ingat, tidak semua orang mau terlibat dalam rentetan percakapan yang tidak bermanfaat!
- Percakapan kelompok memang boleh sesekali dilakukan, jika ada hal sangat penting yang tidak memerlukan respons, tetapi sangat perlu Anda sampaikan. Namun, jika situasinya tidak demikian, sebisa mungkin hindari percakapan kelompok!
-
Jangan mengirimkan pesan teks yang terlalu panjang. Kebiasaan mengirimkan pesan teks yang terlalu panjang atau mendetail dapat membuat orang lain kesal dan berakhir mengabaikan pesan Anda. Jika ada hal penting yang perlu Anda sampaikan, sebaiknya hubungi orang tersebut melalui telepon atau ajak dia bertemu secara langsung! Dengan kata lain, pastikan Anda selalu mengirimkan pesan teks yang tidak terlalu panjang dan tepat sasaran. [5] X Teliti sumber
- Kebiasaan tersebut terutama akan terasa menyebalkan untuk orang yang sedang Anda sukai atau orang yang baru satu kali berkencan dengan Anda.
-
Jangan mengirimkan pesan siar ke beberapa orang pada saat yang bersamaan, sekadar untuk mencari ide kegiatan. Percayalah, tidak seorang pun mau menerima pesan siar yang berbunyi, “Ada acara seru apa nih , di akhir pekan?” atau “Kamu mau ngapain malam ini?” di hari Jumat malam. Pesan siar yang berbunyi, “Malam ini aku enaknya nonton apa, ya?” juga terdengar tidak kalah menyebalkannya karena selain sangat mengganggu, pesan semacam itu juga terkesan tidak personal. [6] X Teliti sumber
- Jika Anda terus-menerus mengirimkan pesan siar, kemungkinan besar respons yang Anda terima pun akan berkurang dari waktu ke waktu.
-
Jangan mengirimkan pesan teks setelah meninggalkan pesan suara untuk seseorang. Jika seorang teman tidak mengangkat telepon Anda, cukup tinggalkan pesan suara! Dengan kata lain, jangan mengikuti pesan suara tersebut dengan pesan teks yang berbunyi, “Cek pesan suaramu,” atau “Eh, tadi aku menelepon kamu, lho !” Jika telepon Anda saja tidak diangkat, kemungkinan besar pesan teks Anda pun tidak akan dibalas. Berikan waktu kepadanya untuk memberikan respons! [7] X Teliti sumber
- Tidak ada yang melarang Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain. Yang terpenting, jangan berlebihan dalam melakukannya!
Iklan
-
Jangan menandai seseorang di unggahan yang tidak penting tanpa persetujuannya. Menandai orang lain di sebuah unggahan, terutama yang tidak berhubungan dengan mereka, sejatinya merupakan ide yang buruk! Sekalipun Anda mengunggah foto yang beberapa di antaranya, dihiasi oleh wajah mereka, tetaplah mengirimkan pesan singkat untuk meminta izin mereka sebelumnya. Langkah ini terutama penting untuk dilakukan jika Anda tidak benar-benar mengenal orang yang akan ditandai. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, jika ingin mengunggah foto kelas ketika Anda masih duduk di bangku SMA, jangan menandai semua orang yang ada di foto tersebut. Meski tujuan Anda baik, yaitu untuk kembali membuka jalur komunikasi dengan mereka, kemungkinan besar tidak semua teman Anda bersedia untuk ditandai.
- Jangan pula menandai teman-teman Anda di berbagai meme yang dianggap konyol.
-
Jangan mencantumkan komentar yang tidak penting atau berpotensi membuat situasi terasa canggung di unggahan orang lain. Misalnya, jangan mencantumkan puluhan emotikon, menyampaikan hasil pengalamatan yang tidak penting, atau memberikan komentar bernada misterius di unggahan orang lain. Sebelum menekan tombol “Unggah”, baca kembali komentar Anda dan pikirkan baik-baik mengenai perlu atau tidaknya komentar tersebut diunggah.
- Misalnya, jangan mencantumkan puluhan emotikon hati di setiap unggahan teman Anda. Meski awalnya terlihat menggemaskan, lama-lama teman Anda pun bisa merasa kesal karenanya.
-
Gunakan tagar yang relevan secukupnya. Dengan kata lain, jangan mencantumkan tagar yang tidak berhubungan dengan unggahan Anda. Selain itu, mentang-mentang beberapa media sosial memberikan batas tagar maksimal yang bisa dicantumkan di setiap unggahan, bukan berarti Anda harus menghabiskan kuota tersebut setiap saat! Gunakan tagar dan kata kunci, hanya jika Anda ingin orang lain dapat lebih mudah menemukan unggahan Anda ketika mengeklik tagar yang relevan. Oleh karena itu, cukup cantumkan beberapa tagar yang dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut!
- Misalnya, Instagram memang mengizinkan penggunanya untuk mencantumkan maksimal 40 tagar dalam satu unggahan. Namun, bukan berarti Anda harus selalu mencantumkan 40 tagar di setiap unggahan Anda, bukan? Percayalah, perilaku tersebut dapat membuat pengikut Anda maupun orang-orang yang berafiliasi dengan tagar-tagar tersebut kesal.
-
Jangan memancing perdebatan di unggahan orang lain. Misalnya, jika seseorang mengunggah status atau komentar yang bertentangan dengan pendapat Anda di media sosial, tidak perlu menunjukkan kekesalan Anda, terutama jika komentar tersebut tidak berhubungan dengan Anda. Ingat, komentar Anda dapat dibaca oleh banyak orang dan akan merefleksikan kepribadian Anda sebagai manusia. Oleh karena itu, hindari peperangan di Twitter atau Facebook untuk menghindari hujatan dan caci maki dari orang lain. [9] X Teliti sumber
- Misalnya, jika seorang teman mengunggah sebuah video musik di Facebook, tidak perlu memberikan komentar yang negatif, seperti, “ Gila , lagu ini jelek banget .” Jika komentar bodoh semacam itu diberikan oleh orang lain, tidak perlu ikut campur!
- Jangan memperbaiki kesalahan ejaan atau tata bahasa seseorang di media sosial.
-
Hindari kebiasaan memamerkan hidup Anda di media sosial. Jika ada peristiwa menyenangkan yang baru saja Anda alami, tidak ada salahnya mengunggah kebahagiaan tersebut ke media sosial satu kali. Jika Anda melakukannya lebih dari satu kali, kemungkinan besar seluruh pengikut Anda akan merasa kesal dan muak karenanya. Ingat, tidak seorang pun ingin melihat rentetan foto liburan Anda di media sosial, terutama ketika mereka sedang sibuk mengerjakan perintah atasan di kantor! [10] X Teliti sumberIklan
-
Hargai batasan orang lain. Ingat, setiap orang memiliki batasan personalnya masing-masing, dan umumnya mereka akan memberitahukannya kepada Anda. Satu-satunya tugas Anda adalah tidak melanggar batasan tersebut, apa pun itu. Hal lain yang perlu Anda ingat adalah bahwa batasan setiap orang bisa berbeda, terutama karena adanya pengaruh budaya dan lingkungan sosial di dalamnya. Itulah mengapa, proses yang perlu Anda tempuh untuk memahami batasan setiap orang mungkin tidak bersifat instan. Alhasil, jika tanpa sengaja berbuat kesalahan, maafkan diri Anda, tetapi berkomitmenlah untuk memperbaiki diri di kemudian hari. [11] X Teliti sumber
- Beberapa batasan yang sebaiknya Anda hormati dan patuhi adalah tidak menyentuh barang orang lain tanpa izin, tidak meminjam barang orang lain tanpa izin, dan tidak datang ke acara mereka tanpa diundang.
-
Hargai ruang personal orang lain dan jangan menyentuh tubuhnya tanpa izin. Meski ada orang-orang yang tidak keberatan untuk disentuh, ada pula orang-orang yang tidak menyukai atau bahkan membenci perilaku tersebut! Itulah mengapa, Anda harus selalu meminta izin sebelum menyentuh seseorang, seperti ketika Anda ingin memeluk atau merangkulnya. [12] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda bisa berkata, “Eh, boleh kupeluk, nggak , sebelum kita berpisah?” Jika dia berkata “tidak”, terimalah keputusan tersebut dan jangan memasukkannya ke dalam hati, terutama karena keputusan tersebut sejatinya tidak berhubungan dengan Anda.
- Jangan terus-menerus menyentuh bagian tubuh seseorang, seperti di area lengan, jika mereka mengaku atau terlihat tidak menyukainya. Jika Anda berdua berteman dekat sehingga dia tidak keberatan menerima perlakuan tersebut, tidak ada salahnya melakukannya. Namun, jika salah satu dari kedua faktor tersebut tidak terpenuhi, jangan pernah melakukannya lagi!
-
Berikan ruang emosional yang orang lain butuhkan. Terkadang, seseorang memerlukan waktu untuk menyendiri dan menjauh dari kebisingan di sekitarnya. Itulah mengapa, jika orang-orang terdekat meminta waktu untuk menjauh sejenak dari Anda, jangan ragu memberikannya ruang untuk bernapas. Selama itu pula, jangan terus-menerus menghubunginya melalui telepon atau surel! [13] X Teliti sumber
- Selalu ingat bahwa keputusan orang tersebut untuk menjauh sejenak tidak berhubungan dengan Anda. Terkadang, seseorang hanya perlu mengambil jeda sejenak dari sekitarnya tanpa alasan yang berarti.
- Jika hubungan Anda dan mereka cukup dekat, kemungkinan besar Anda akan mendengar kalimat seperti, “Sepertinya aku butuh waktu buat beristirahat,” atau “ Kayaknya otakku perlu diistirahatkan sebentar, deh ,” dari mulut mereka.
-
Jaga kesopanan dan kebersihan Anda. Bersikap sopan berarti tidak bersikap kurang ajar, bukan? Itulah mengapa, kesopanan adalah salah satu faktor yang niscaya akan menjauhkan Anda dari kata menyebalkan. Oleh karena itu, mulai sekarang, biasakan diri untuk selalu berkata “Tolong” dan “Terima kasih” ketika diperlukan, dan berusahalah semampu Anda untuk selalu memperlakukan orang lain dengan baik. Sederhananya, perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. [14] X Teliti sumber
- Artinya, Anda juga tidak boleh menyalahi norma kesopanan yang berlaku secara umum, seperti tidak buang angin di sebarang tempat, tidak menyinggung fungsi tubuh orang lain di tempat umum, serta menutup mulut dan hidung dengan siku ketika harus bersin atau berbatuk.
- Menjaga kebersihan diri adalah cara untuk menunjukkan penghargaan Anda terhadap orang lain. Artinya, jika Anda datang dengan penampilan yang kusut karena belum mandi atau belum menggosok gigi selama beberapa hari, orang lain akan mengartikannya sebagai sikap tidak peduli kepada sekitar, yang tentu saja sangatlah tidak sopan. [15] X Teliti sumber
-
Perhatikan sekeliling Anda. Dengan memberikan perhatian lebih kepada hal-hal yang ada di sekitar, niscaya Anda akan lebih sadar jika tanpa sengaja membuat orang lain merasa terganggu, seperti ketika Anda terus-menerus mengobrol di trotoar sehingga menghalangi orang-orang yang ingin lewat. Secara khusus, perhatikan tempat Anda duduk/berdiri, dan pindahlah jika keberadaan Anda ternyata mengganggu pergerakan orang lain.
- Misalnya, jangan berdiam diri di tempat yang rawan dilewati oleh banyak orang, seperti di trotoar atau di ambang pintu. Perhatikan pula aktivitas anak-anak Anda (jika ada), agar mereka tidak melakukan apa pun yang berpotensi mengganggu orang lain.
-
Jangan mengganggu urusan orang lain. Jika selama ini Anda terbiasa menyela aktivitas atau percakapan tanpa diundang, pahamilah bahwa kebiasaan tersebut tentu saja akan membuat orang lain kesal! Oleh karena itu, biasakan diri untuk tidak mendengarkan percakapan yang tidak melibatkan Anda, pun membaca sesuatu milik orang lain yang bersifat privat. Toh jika ternyata Anda berhak untuk tahu, mereka pasti akan memberitahukannya. [16] X Teliti sumberIklan
Saran Pakar
Terapkan kiat-kiat berikut untuk membuat cara bicara Anda terdengar tidak terlalu menyebalkan:
- Jangan menyelipkan gumaman atau kata-kata yang mubazir seperti, “ um ,” “ uh ,” atau “ kayak (seperti).”
- Jangan bergerak maju dan mundur selagi berbicara.
- Jangan berbicara dengan suara yang keras atau terlalu lembut, pun dalam tempo yang terlalu cepat.
- Jangan terus-menerus memindai seisi ruangan dengan sorot mata Anda.
- Lakukan kontak mata dengan lawan bicara.
- Atur postur tubuh Anda setegap mungkin.
- Jangan mengekspresikan pemikiran dengan bantuan tangan dan mimik wajah Anda.
Tips
- Tidak mampu mengevaluasi perilaku Anda sendiri? Cobalah meminta pendapat yang jujur dan konstruktif dari orang-orang terdekat. Ketika memutuskan untuk melakukannya, pastikan Anda juga sudah siap untuk menerima kritik dan saran dengan pikiran yang terbuka.
- Kontrol nada bicara Anda. Jangan berteriak atau mencoba berbicara dengan suara sekeras mungkin kepada orang lain.
- Ingatkan orang-orang terdekat, seperti sahabat dan pasangan, bahwa mereka berhak mengkritik Anda. Dengan kata lain, dorong orang lain untuk menyampaikan dengan jujur jika mereka merasa terganggu oleh perilaku Anda, pun ketika mereka merasa membutuhkan ruang personal yang lebih luas.
- Jika situasinya semakin memanas dan seluruh metode di atas tidak berhasil, silakan meminta orang yang merasa kesal kepada Anda untuk menghentikan proses komunikasi yang sedang berlangsung. Sejatinya, beberapa orang baru akan mundur dan mengevaluasi diri setelah “dibuat terkejut”. Oleh karena itu, jangan ragu melakukannya.
Peringatan
- Beberapa orang yang mengalami autistik, gangguan pemusatan perhatian (ADD), atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) mungkin terkesan menyebalkan bagi orang lain. Namun, pahamilah bahwa begitulah cara kerja otak mereka. Beberapa di antaranya akan mengalami peningkatan kemampuan bersosialisasi seiring berjalannya waktu, tetapi ada pula yang tidak mendapatkan kestimewaan tersebut. Oleh karena itu, jangan pernah mengkritik atau menghina orang-orang dengan gangguan perkembangan, ya!
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/valley-girl-brain/201303/6-ways-stop-being-annoying
- ↑ https://www.forbes.com/sites/jonyoushaei/2017/11/30/9-ways-youre-annoying-coworkers-without-realizing/#186316709f43
- ↑ https://www.aconsciousrethink.com/9226/annoying-people/
- ↑ https://www.nsvrc.org/sites/default/files/2018-01/everydayconsent_onepager_508.pdf
- ↑ https://www.popmalt.com/annoying-funny-texting-friends/
- ↑ https://www.cosmopolitan.com/lifestyle/advice/a3261/annoying-text-habits/
- ↑ https://www.cosmopolitan.com/lifestyle/advice/a3261/annoying-text-habits/
- ↑ https://www.aconsciousrethink.com/9226/annoying-people/
- ↑ https://www.aconsciousrethink.com/9226/annoying-people/
- ↑ https://www.inc.com/jessica-stillman/7-kinds-of-status-updates-that-drive-your-friends-insane.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/resolution-not-conflict/201205/boundaries-privacy-and-intimacy-are-cultural-phenomena
- ↑ https://www.nsvrc.org/sites/default/files/2018-01/everydayconsent_onepager_508.pdf
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/ambigamy/201402/mastering-the-art-giving-and-taking-space
- ↑ https://www.inc.com/jeff-haden/10-habits-of-remarkably-polite-people.html
- ↑ https://www.businessinsider.com/ways-youre-annoying-coworkers-2017-11#playing-20-questions-on-every-new-assignment-6
- ↑ https://www.businessinsider.com/ways-youre-annoying-coworkers-2017-11#nosiness-16