Unduh PDF Unduh PDF

Pembicara publik kawakan tetap merasa khawatir ketika memikirkan apakah ia mampu membawakan presentasi dengan efektif . Kabar baiknya, ada cara mudah meningkatkan kemampuan berbicara di depan banyak orang . Agar bisa menjadi pembicara publik yang baik, mulailah dengan menyiapkan materi presentasi sesuai kebutuhan audiens. Kemudian, sisihkan waktu untuk berlatih beberapa hari sebelumnya. Terakhir, pelajari cara membangun keterhubungan dengan audiens, melafalkan setiap kata dengan artikulasi yang jelas, dan berkomunikasi dengan bahasa tubuh saat membawakan presentasi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyiapkan Materi Presentasi

Unduh PDF
  1. Anda perlu mencari tahu berapa orang yang akan mendengarkan presentasi. Pastikan Anda tahu usia, gender, pendidikan, status sosial ekonomi setiap peserta, dan sejauh mana mereka memahami topik yang akan dibahas. Selain itu, pertimbangkan persepsi audiens tentang Anda dan ekspektasi mereka dengan mendengarkan presentasi. [1]
    • Contohnya, pertimbangkan apakah Anda ingin menjelaskan topik yang belum dipahami oleh audiens atau membawakan presentasi di kalangan profesional yang sudah mengetahui secara sekilas topik yang akan dibahas. Hal ini perlu ditentukan sebab Anda harus menyiapkan materi sesuai kebutuhan audiens. Jangan sampai Anda menjelaskan hal-hal yang tidak mereka pahami atau memberikan banyak informasi yang sudah mereka ketahui.
    • Materi presentasi ditentukan juga oleh persepsi audiens tentang Anda. Jika mereka menganggap Anda pakar di bidang yang akan dibahas, presentasi yang Anda sampaikan harus mengungkapkan pengetahuan dan keahlian tersebut.
  2. Intonasi suara sangat memengaruhi suasana selama presentasi berlangsung sehingga perlu disesuaikan dengan audiens, tema acara, topik yang dibahas, dan tujuan presentasi. Pertimbangkan juga kepribadian Anda sebab intonasi suara harus terdengar natural. [2]
    • Gunakan intonasi suara yang tenang saat menjelaskan topik yang serius, tetapi untuk pesta makan malam, Anda boleh berbicara dengan nada gembira dan humoris.
    • Secara umum, berbicaralah dengan intonasi suara seperti sedang bercakap-cakap dengan seseorang, terlepas dari topik dan jumlah audiens, tetapi yang terpenting adalah bersikap apa adanya!
    • Jangan berbicara dengan intonasi suara yang sama selama membawakan presentasi. Contohnya, awali presentasi dengan menciptakan suasana yang serius lalu akhiri dengan sesi tanya jawab yang menarik. Untuk ini, Anda perlu menyesuaikan intonasi suasana selama presentasi berlangsung.
  3. Jika Anda sudah menguasai dengan baik topik yang akan dibahas, mulailah menyiapkan materi berdasarkan informasi yang Anda ketahui dan gunakan buku catatan. Akan tetapi, Anda perlu melakukan riset jika masih ada hal-hal yang belum dipahami sebab audiens mungkin mengajukan pertanyaan seputar topik yang Anda jelaskan. Selain itu, data statistik dan fakta pendukung akan sangat bermanfaat bagi audiens. [3]
    • Jika Anda sudah memahami topik dengan baik, mulailah menyiapkan materi sebelum melakukan riset supaya waktu tidak terbuang percuma karena mencari informasi yang sudah diketahui. Contohnya, pakar biologi mampu mempresentasikan proses pembelahan sel tanpa melakukan riset mendalam. Sama halnya jika Anda ingin menyiapkan pidato perayaan ulang tahun pernikahan orang tua. Mungkin Anda siap berpidato tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
    • Jika Anda belum memahami topik yang akan dibahas secara mendetail, lakukan riset kecil lalu susunlah kerangka pidato. Contohnya, jika Anda ingin berpidato dalam acara peresmian monumen, cari tahu sejarahnya dan kumpulkan informasi mendetail sebelum menulis naskah pidato.
  4. Bagi banyak orang, kerangka presentasi mempermudah penyusunan gagasan secara sistematis dan penulisan materi yang terangkai dengan baik. Pertama-tama, tulislah tesis, tujuan, atau gagasan utama di bagian atas halaman lalu lengkapi dengan gagasan pendukung. Terakhir, tulislah kesimpulan dari seluruh materi presentasi.
    • Sampaikan 3-5 gagasan setiap presentasi. Jangan memberikan terlalu banyak informasi sehingga audiens kesulitan mengingatnya.
    • Setelah menulis 1 gagasan, berikan informasi untuk menjelaskan gagasan tersebut.
    • Informasi tidak perlu ditulis secara lengkap. Tulislah beberapa kata kunci untuk mengingatkan apa yang ingin disampaikan.
    • Contoh tesis dalam sebuah pidato: "Dalam pameran ini, sang artis menggabungkan pengalaman pribadi dan kecintaannya pada warna sehingga tercipta kreasi indah yang bisa dinikmati oleh semua orang".
  5. Kata pembuka merupakan kalimat atau frasa yang mampu menyita perhatian audiens sehingga mereka merasa perlu mendengarkan presentasi. Selain itu, Anda bisa mengajukan pertanyaan sebagai kata pembuka yang akan terjawab melalui presentasi. Pada dasarnya, berikan alasan supaya audiens mau terus menyimak . [4]
    • Idealnya, kata pembuka harus disampaikan dalam waktu 30 detik setelah presentasi dimulai. [5]
    • Contohnya, katakan kepada audiens, "Sama halnya seperti Anda yang kesulitan mengatur waktu, saya juga pernah mengalaminya. Kalau dulu saya membutuhkan waktu 1 minggu; sekarang, pekerjaan yang sama bisa saya selesaikan dalam sehari, bahkan lebih produktif" atau "Saat mulai melakukan riset, saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya mampu merealisasikan tujuan yang terasa mustahil dicapai?"
  6. Meskipun audiens datang untuk mendengarkan presentasi, banyak orang yang mudah teralihkan. Agar mereka tetap menyimak dan presentasi lebih menarik, ceritakan kisah humor atau pengalaman Anda. Cara ini membuat audiens merasa terhubung dengan Anda. Jangan mengatakan hal-hal yang membuat orang tersinggung atau tidak sopan.
    • Audiens akan lebih tertarik untuk menyimak jika Anda menceritakan pengalaman pribadi! Gunakan kiat ini agar presentasi lebih menarik dan audiens tetap terfokus. [6]
    • Contohnya, untuk mengawali presentasi, ceritakan pengalaman buruk saat Anda bekerja hari pertama di laboratorium.
    • Sebagai kata pengantar untuk membuka pelatihan di kantor, ceritakan kejadian lucu yang pernah Anda alami saat menghadiri rapat.
  7. Anda perlu memikirkan hal-hal yang mungkin ditanyakan supaya bisa memberikan penjelasan saat membawakan presentasi. Dengan demikian, audiens sudah memperoleh informasi tanpa harus bertanya. Selain itu, Anda tidak terkesan bingung apabila tidak bisa menjawab jika ada sesi tanya jawab.
    • Pertimbangkan lagi kepentingan audiens dengan bertanya kepada diri sendiri: apa yang mereka harapkan dengan mendengarkan presentasi? apa latar belakang pendidikan mereka? Manfaatkan informasi tersebut untuk mengantisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan.
  8. Meskipun Anda tidak perlu membawakan presentasi sambil membaca, siapkan kartu catatan supaya Anda tetap terfokus dan memastikan tidak ada materi yang terlewatkan. Gunakan kartu catatan sebagai pengingat dengan menulis informasi penting sehingga bisa dibaca secara sekilas jika diperlukan. [7]
    • Supaya tidak ada materi yang lupa disampaikan, tulislah beberapa kata kunci dari gagasan penting sebagai pengingat.
    • Jangan menulis kalimat secara lengkap sebab cara ini kurang praktis. Anda hanya perlu menulis beberapa kata kunci.
    • Kartu catatan sangat bermanfaat, tetapi beberapa orang lebih suka mencetak garis besar presentasi di kertas.
  9. Membuat rencana sangat bermanfaat, tetapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Jangan biarkan perubahan di menit-menit terakhir mengacaukan semuanya. Anda tidak perlu terpaku pada materi yang sudah disiapkan.
    • Contohnya, Anda sudah menyusun materi untuk dipresentasikan kepada sekelompok pakar dalam seminar besok pagi, tetapi malam ini, Anda baru mendapat informasi bahwa latar belakang pendidikan audiens tidak sesuai dengan apa yang Anda ketahui. Dalam hal ini, Anda tidak perlu mempresentasikan seluruh materi yang sudah disiapkan. Alih-alih, gunakan waktu untuk menyampaikan penjelasan mendetail supaya semua peserta seminar bisa memahami materi seminar dengan baik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Berlatih Membawakan Presentasi

Unduh PDF
  1. Merasa gugup sebelum berbicara di depan audiens adalah hal yang wajar meskipun Anda sudah terbiasa melakukannya. Hal ini bisa diatasi dengan berlatih sejak jauh-jauh hari. Ucapkan materi presentasi dengan suara yang lantang. Berlatih di depan cermin membantu Anda melihat diri sendiri guna menentukan postur berdiri yang paling tepat serta gestur dan gerakan yang perlu dilakukan. [8]
  2. Melihat video rekaman latihan lebih bermanfaat daripada menggunakan cermin sebab Anda bisa melihat diri sendiri seperti audiens melihat Anda! Saat menonton video, bayangkan Anda sedang duduk bersama audiens. Catatlah hal-hal positif yang Anda lakukan selama presentasi dan apa yang perlu diperbaiki. [9]
    • Rekamlah beberapa kali jika masih ada yang perlu diperbaiki.
    • Selain itu, mintalah teman membantu dengan mendengarkan Anda berlatih dan memberikan umpan balik. [10]
  3. Biasanya, presentasi harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu, tidak boleh lebih cepat atau lebih lambat. Untuk itu, Anda perlu berlatih agar presentasi selesai tepat waktu. Gunakan pewaktu di ponsel, jam dinding, atau jam tangan untuk memastikan durasinya dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
    • Pertama-tama, berlatihlah beberapa kali tanpa mengukur waktu supaya Anda mampu berbicara dengan lancar. Saat berlatih pertama kali, mungkin Anda membutuhkan tambahan waktu beberapa detik untuk mengingat apa yang harus diucapkan.
  4. Menghafal informasi akan mempermudah penyampaian materi dan memastikan seluruh materi dipresentasikan secara lengkap. [11]
    • Jangan menghafal seluruh materi. Menghafal materi secara lengkap bukan hanya sulit, Anda akan terkesan seperti robot saat berbicara di depan audiens. Alih-alih, hafalkan beberapa informasi penting agar presentasi terasa lebih mengalir dan lebih natural.
  5. Sarana visual, seperti PowerPoint, foto, atau video berguna meningkatkan kualitas presentasi, tetapi bisa mengganggu jika Anda mengalami kendala teknis. Saat berlatih, biasakan menggunakan sarana tersebut supaya Anda mampu mengoperasikannya dengan mudah.
    • Manfaatkan sarana visual untuk menyampaikan penjelasan tanpa membaca materi dari salindia yang ditayangkan sebab audiens akan merasa bosan jika presentasi dilakukan hanya dengan membaca.
    • Pertimbangkan kemungkinan adanya kendala teknis sehingga Powerpoint atau Prezi tidak bisa digunakan. Pastikan Anda siap membawakan presentasi tanpa sarana tersebut.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membawakan Presentasi

Unduh PDF
  1. Manfaatkan kesempatan ini dengan mengamati respons audiens lalu tentukan apakah Anda perlu melakukan penyesuaian, misalnya dengan membatalkan menceritakan kisah humor. Selain itu, Anda juga lebih memahami apa yang audiens harapkan dengan mendengarkan presentasi. Langkah ini membuat audiens sempat berinteraksi secara personal dan merasa lebih akrab dengan Anda. [12]
    • Berdirilah di pintu masuk dan ucapkan salam kepada setiap peserta yang datang.
    • Perkenalkan diri setelah semua peserta menempati kursi masing-masing.
    • Jika Anda duduk di antara audiens sebelum presentasi, ajaklah berbicara peserta yang duduk di dekat Anda.
  2. Untuk menyegarkan ingatan sehingga Anda tidak lupa, baca lagi materi 1-2 kali beberapa jam sebelum presentasi.
    • Jangan stres! Yakinlah bahwa Anda mampu mengingat materi yang ingin disampaikan.
  3. Berbicaralah dengan tenang dan suara yang lantang sambil melafalkan setiap kata dengan jelas. Adakalanya, berbicara seperti ini terasa sangat lambat, tetapi audiens lebih mudah menyimak ucapan Anda.
    • Kiat ini memberikan Anda kesempatan untuk bernapas dalam-dalam selama presentasi sehingga tempo bicara tidak terlalu cepat.
  4. Gestur meliputi gerakan tangan dan bahasa tubuh yang dilakukan secara sadar saat berdiri di podium. Contohnya, gunakan jari tangan saat menjelaskan informasi penting atau gerakkan tangan ke bawah untuk menekankan gagasan utama. Gunakan gestur yang natural sebab gestur yang dipaksakan membuat Anda terlihat sedang berpura-pura. [13]
    • Jangan menggunakan gestur yang menunjukkan bahwa Anda sedang merasa gugup. Pastikan setiap gerakan dilakukan secara sadar, alih-alih karena sedang gelisah. [14]
  5. Adakalanya, repons audiens tidak sesuai dengan ekspektasi Anda dan ini adalah hal yang wajar, misalnya ketika mereka tidak tertawa saat Anda menceritakan lelucon. Jika Anda mengalami hal ini, sesuaikan intonasi suara dan bahasa tubuh dengan reaksi audiens. [15]
    • Contohnya, jika audiens tertawa saat mendengar kisah humor, tunggulah sampai suasana kembali tenang sebelum melanjutkan presentasi. Jika mereka tidak tertawa, tetapi tersenyum atau mengangguk, jangan berhenti menceritakan lelucon. Ingatlah bahwa audiens dalam seminar yang dihadiri banyak peserta cenderung lebih leluasa untuk merespons sebab mereka tidak terfokus pada diri sendiri saat berada dalam kelompok besar.
    • Jika audiens terkesan kurang serius menyimak, berbicaralah dengan nada suara yang lebih ringan dan berikan lebih banyak penjelasan.
  6. Perhatian audiens mudah teralihkan jika Anda menggunakan sarana audio visual yang tidak bermanfaat sehingga menurunkan kualitas presentasi. [16]
    • Jangan membaca materi dari salindia sebab audiens akan merasa bosan. [17]
    • Tayangkan audio visual yang menarik untuk melengkapi materi presentasi, misalnya memutar video pendek tentang inovasi terbaru yang Anda temukan. [18]
  7. Cara tepat membuat audiens tetap menyimak dan mampu mengingat lebih banyak informasi adalah dengan memberikan kesempatan bertanya, memberikan respons, atau menjawab pertanyaan. [19]
    • Mintalah audiens mengulang frasa penting yang Anda ucapkan.
    • Ajaklah peserta mengikuti bunyi atau gestur tertentu dalam konteks yang tepat.
    • Mintalah audiens memberikan contoh atau saran.
    • Berikan kesempatan bertanya kepada audiens.
  8. Jadilah diri sendiri . Mungkin Anda ingin meniru gaya seseorang, tetapi Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk membawakan presentasi. Peserta datang karena Anda yang menjadi pembicara! Tunjukkan personalitas Anda saat berbicara di depan audiens. Anda mampu menjadi pembicara profesional dan tetap menjadi diri sendiri. [20]
    • Contohnya, jika Anda selalu ceria dan bersemangat, bersikaplah apa adanya saat berbicara di depan audiens. Anda tidak perlu menjadi pribadi yang berbeda dengan berpura-pura.
  9. Merasa gugup sebelum berbicara di depan audiens adalah hal yang sangat wajar. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri. Jika Anda gugup, gunakan beberapa kiat berikut untuk menenangkan diri : [21]
    • Bayangkan presentasi berjalan lancar.
    • Berfokuslah pada tujuan presentasi, alih-alih pada rasa gugup.
    • Bernapaslah dalam-dalam dengan tenang dan teratur supaya Anda merasa lebih tenang.
    • Lakukan joging di tempat atau luruskan lengan ke atas lalu ayunkan ke bawah beberapa kali untuk melepaskan energi yang memicu rasa gugup.
    • Kurangi konsumsi kafeina jika jadwal presentasi sudah dekat.
    • Biasakan berdiri dengan postur tubuh tegak untuk meningkatkan kepercayaan diri .
    Iklan

Tips

  • Jangan biarkan rasa cemas atau gugup membuat Anda tidak percaya diri. Terimalah apa yang Anda rasakan lalu ekspresikan dalam bentuk kegembiraan dan antusiasme.
  • Ingatlah bahwa tidak seorang pun tahu apa yang ingin Anda presentasikan, kecuali Anda sendiri.
  • Audiens datang untuk mendengar Anda berbicara. Ini berarti mereka tertarik dengan apa yang ingin Anda sampaikan. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengalami seperti apa rasanya menjadi pusat perhatian!
  • Berbicara di depan audiens terasa semakin mudah jika Anda lebih sering membawakan presentasi. Jangan putus asa jika presentasi tidak berjalan lancar saat pertama kali berbicara di depan audiens.
  • Alih-alih menganggap presentasi sebagai tugas, gunakan peluang terbaik ini untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.731 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan