PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anda gemar bernyanyi, menari, berakting, dan ingin melebarkan sayap di ketiga bidang tersebut? Jika iya, menjadi penampil pertunjukan teater musikal adalah jawaban yang Anda cari! Dewasa ini, popularitas teater musikal semakin meningkat di kalangan para penggiat seni. Di Indonesia sendiri, sudah banyak klub teater yang merambah genre musikal dan kerap membuka kesempatan audisi bagi mereka yang ingin terlibat di dalam setiap pertunjukannya. Tertarik mencobanya? Baca terus artikel ini untuk mengetahui langkah-langkah yang harus Anda ambil demi meraih kesuksesan di ranah musikal!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Berlatih dengan Benar

PDF download Unduh PDF
  1. Teater musikal membutuhkan penampil yang memiliki kemampuan bernyanyi, berakting, dan menari. Jika Anda tidak menguasai salah satu atau bahkan ketiganya, segeralah mengikuti kursus atau kelas rutin yang tersedia di kota Anda. Informasi kelas yang tersedia bisa Anda cari di laman internet; terkadang, beberapa tempat kursus juga memasang iklan di majalah atau koran lokal. Pengalaman mengikuti kursus tersebut juga akan memperkaya portofolio Anda, lho!
    • Berlatihlah dengan orang-orang yang sudah sukses di ranah musikal atau setidaknya memiliki murid yang terbukti sukses di ranah tersebut. [1]
  2. Bernyanyi, berakting, dan menari adalah “pelajaran seumur hidup”; artinya, sekalipun agenda latihan resmi Anda sudah berakhir, kemampuan-kemampuan tersebut tetap perlu Anda asah dan kembangkan demi memberikan performa yang terbaik setiap saat. Jangan malas melatih lagu atau tarian baru; jika perlu, bergabunglah dengan komunitas lokal yang rutin memproduksi drama musikal. Perkaya pengalaman Anda dan manfaatkan pengalaman tersebut untuk mengasah berbagai kemampuan baru.
  3. Mengikuti teater musikal menuntut Anda untuk terus bergerak, baik di atas maupun di belakang panggung; oleh karenanya, menjaga kondisi jasmaniah dan stamina adalah hal penting yang wajib Anda lakukan. Lakukan latihan kardiovaskular seperti lari, lompat tali, dan/atau berenang secara rutin. Ingat, bernyanyi sambil bergerak tidaklah mudah dan menguras banyak energi! Pastikan tubuh Anda siap menghadapinya. [2]
  4. Sangat penting bagi Anda untuk bergabung dengan komunitas yang berisi orang-orang dengan minat serupa. Dari mereka, Anda bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun, sekaligus informasi mengenai audisi-audisi yang bisa Anda ikuti. Selain itu, mereka akan menjadi salah satu pendukung terbesar bagi kelangsungan karier Anda; begitu pula sebaliknya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mempersiapkan Diri untuk Mengikuti Audisi

PDF download Unduh PDF
  1. Pastikan Anda memilih materi audisi yang sesuai dengan gaya pertunjukan yang akan diikuti. Genre dalam pertunjukan musikal pun sangat bervariasi; misalnya, RENT adalah salah satu pertunjukan musikal populer yang mengusung genre rock. Jika Anda mengikuti audisi untuk pertunjukan RENT, tentunya kurang cocok jika Anda membawakan materi lagu klasik atau pop; akan jauh lebih tepat jika Anda membawakan salah satu lagu dari Jesus Christ Superstar atau The Rocky Horror Picture Show.
    • Sebisa mungkin, jangan menyanyikan lagu yang dalam 5 tahun terakhir pernah dibawakan oleh kelompok teater yang menguji Anda. Kemungkinan besar, mereka akan membandingkan kemampuan Anda dengan penampil sebelumnya. Ingat, mereka sedang mencari sesuatu yang baru; sebisa mungkin, jangan meniru gaya dan karakter penampil-penampil sebelumnya.
    • Hindari lagu yang terlalu sering dinyanyikan, terlalu terkenal, atau terlalu rumit untuk didengarkan. Jangan menimbulkan kesan bahwa Anda adalah orang awam di dunia musikal. Kemungkinan besar, tim produksi pertunjukan mencari penampil yang memiliki pengetahuan mendalam di dunia teater musikal. [3]
    • Beberapa contoh lagu yang terlalu sering dinyanyikan meliputi “Tomorrow” atau “Maybe” dari pertunjukan Annie, “Memory” dari pertunjukan Cats, “Favorite Things” dari pertunjukan The Sound of Music, lagu apa pun dari pertunjukan Wicked, Phantom of the Opera, atau Les Miserables, “Somewhere Over the Rainbow” dari pertunjukan The Wizard of Oz, “Don't Rain on my Parade” dari pertunjukan Funny Girl, “Shy” dari pertunjukan Once Upon a Mattress, “I Enjoy Being a Girl” dari pertunjukan Flower Drum Song, “Seasons of Love” dari pertunjukan RENT, atau “In My Own Little Corner” dari pertunjukan Cinderella.
    • Lagu-lagu dari film produksi Disney memang bagus namun tidak cocok untuk dijadikan materi audisi. Sebisa mungkin, jangan menyanyikan lagu-lagu Disney.
    • Jangan menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh artis Broadway (“Taylor the Latte Boy” adalah contoh yang tepat).
    • Sebisa mungkin, hindari lagu-lagu yang berisi kata-kata kotor, makian, atau sindiran.
  2. Pertunjukan musikal tidak hanya menuntut Anda untuk bernanyi, tetapi juga berakting. Pastikan Anda menguasai kedua kemampuan tersebut. Sama halnya dengan memilih lagu, hindari monolog-monolog yang sudah terlalu sering dibawakan. Ingat, produser, sutradara, dan kru casting selalu ingin dikejutkan dengan pilihan monolog yang unik dan baru. Jika Anda memilih monolog yang sudah sering dibawakan, kemungkinan besar mereka tidak akan terlalu memperhatikan Anda ketika audisi. [4]
    • Pilih monolog dengan durasi di bawah 2 menit. Sebisa mungkin, pilih monolog yang mampu merepresentasikan berbagai bentuk emosi dalam waktu singkat. Ingat, Anda bukan satu-satunya peserta audisi; toh tim produksi pertunjukan akan meminta jika ingin mendengar lebih banyak dari Anda.
    • Pilih monolog dari drama atau film. Sering kali, monolog dalam teater musikal hanya ditujukan untuk mendukung lagu sehingga tidak akan serumit atau sepanjang monolog dalam drama atau film.
    • Hindari monolog dengan bahasa atau gerak tubuh yang terlalu vulgar; hindari pula monolog dengan aksen yang terlalu kental atau pergerakan yang terlalu banyak. Ketika audisi, yang perlu Anda tunjukkan adalah kemampuan berakting, bukan kemampuan menyinggung perasaan orang lain. Meski demikian, selalu ada pengecualian. Jika ternyata Anda harus mementaskan naskah yang cenderung vulgar dan tidak senonoh, memilih monolog yang tidak biasa dan kasar justru adalah pilihan yang lebih tepat. [5]
  3. Sebagian besar pertunjukan musikal menuntut penampilnya untuk menari. Biasanya, audisi menari diadakan dalam format kelas; para koreografer akan mengajarkan beberapa gerakan tertentu dan meminta Anda menirunya. Meski demikian, melatih kemampuan menari Anda adalah langkah yang wajib dilakukan. Jangan malas mempelajari gerakan baru! Dengan demikian, tubuh Anda akan terlatih untuk mempelajari dan mengingat gerakan-gerakan baru dalam kurun waktu yang lebih singkat. [6]
  4. Cobalah merekam diri Anda ketika sedang melatih materi audisi, lalu tonton hasilnya. Analisis kesalahan dan/atau kekurangan Anda; perbaiki bahasa tubuh, ekspresi wajah, transisi gerak, ketepatan nada, atau gaya bicara yang terasa ganjil.
    • Pastikan Anda mampu menyeimbangkan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan gerak tangan saat membawakan materi audisi. Menggerakkan tangan saat menyampaikan monolog memang baik; namun pergerakan tersebut tidak akan gunanya jika ekspresi wajah Anda terlihat mengantuk. Kontrol setiap bagian tubuh Anda dan pastikan sekujur tubuh Anda mampu menyampaikan hasrat, semangat, dan keinginan Anda untuk terlibat dalam produksi tersebut! [7]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengikuti Audisi untuk Peran Tertentu

PDF download Unduh PDF
  1. Biasanya, Anda harus selalu mendaftar terlebih dahulu untuk bisa mengikuti audisi. Cari nomor telepon atau informasi kontak lain yang bisa Anda hubungi di situs tim produksi pertunjukan atau iklan di koran. [8]
  2. Berpakaianlah dengan pantas, rapi, dan sesuai dengan peran yang Anda inginkan. Ingat, cara Anda mempresentasikan diri di depan tim produksi pertunjukan adalah kunci utama kesuksesan Anda. Terkadang, Anda bahkan perlu mengenakan kostum tertentu untuk merepresentasikan diri dengan lebih baik. Pastikan kru casting mampu membayangkan Anda dalam peran tersebut, namun jangan terlalu berfokus pada kostum sehingga melupakan faktor lainnya. Sebisa mungkin, tidak perlu menggunakan properti ketika audisi. [9]
  3. Biasanya, peserta audisi akan mendapatkan informasi mengenai ketentuan spesifik yang harus mereka ikuti; misalnya, pilih lagu musikal yang sesuai dengan usia dan jangkauan vokal Anda serta monolog dengan durasi 1-2 menit.
  4. Bagi calon penampil awam, proses audisi dapat menjadi pengalaman yang sangat mengerikan. Secara garis besar, ada beberapa jenis audisi yang lazim dilakukan:
    • Audisi terbuka. Pada audisi terbuka, Anda akan bernyanyi, menari, dan berakting di hadapan sutradara, penata musik, seluruh kru, dan peserta audisi yang lain.
    • Audisi tertutup. Sebaliknya, pada audisi tertutup Anda hanya akan bernyanyi, menari, dan berakting di hadapan sutradara dan penata musik.
  5. Setiap peran memiliki karakter yang berbeda; biasanya, sutradara sudah memiliki gambaran tersendiri (yang sangat spesifik) mengenai orang yang tepat untuk memerankan masing-masing karakter tersebut. Namun jangan khawatir; lakukan yang terbaik! Jika belum berhasil mendapatkan peran yang diinginkan, kemungkinan besar penampilan Anda memang belum sesuai dengan gambaran spesifik yang dimiliki sang sutradara.
  6. Jangan lupa untuk selalu bersikap sopan dan tidak arogan; berikan kesan pertama yang baik. Perhatikan kata-kata yang keluar dari mulut Anda dan pertimbangkan siapa yang sedang Anda ajak bicara. Jika tim produksi pertunjukan menyukai kepribadian Anda, kemungkinan mereka akan menawarkan peran – atau materi produksi yang lain – untuk Anda.
    • Jangan melibatkan diri dalam drama-drama yang tidak penting. Menjelek-jelekkan sesama peserta adalah hal yang lazim terjadi di berbagai komunitas teater; namun kebiasaan ini tidak akan menggiring Anda menuju kesuksesan. Sambut pengalaman Anda dengan pikiran terbuka dan keoptimisan. Percayalah, pikiran dan sikap yang positif adalah salah satu kunci kesuksesan Anda.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Berkarier di Bidang Musikal

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ingin berkarier di ranah musikal, langkah ini penting untuk Anda lakukan. Anda tentu sering mendengar istilah talenta atau bakat bawaan lahir. Tentu saja talenta tersebut akan membuat Anda lebih “bersinar” dari yang lainnya; namun jika tidak dipupuk, talenta itu tidak akan menggiring Anda ke mana-mana. Selain akan mengasah talenta lewat pengetahuan yang mumpuni, menempuh pendidikan teater di institusi resmi juga akan memperluas koneksi Anda untuk mengembangkan karier di atas panggung. [10] Institusi resmi seperti konservatorium berfokus untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang spesifik seperti bernyanyi, menari, berakting, atau bermain musik. [11]
    • Saat menempuh pendidikan di universitas atau konservatorium, pikirkan kemampuan apa yang dapat membuat Anda terlihat spesial sebagai seorang penampil. Tidak ada yang tahu kemampuan seperti apa yang sesungguhnya dicari oleh produser; oleh karena itu, ada baiknya Anda meningkatkan performa baik di ranah tradisional maupun nontradisional. Steve Martin dikenal sebagai seorang komedian, namun dia kerap bermain banyo untuk mendukung leluconnya. Jika Anda bisa bermain banyo dan mengikuti audisi untuk pertunjukan musikal seperti Huckleberry Finn (dengan membawakan lagu “King of the Road” yang dipopulerkan Roger Miller), kemungkinan besar Anda sudah berada 10 langkah di depan peserta audisi lainnya. Jauh lebih mudah jika Anda memang bisa bermain banyo ketimbang sekadar berakting memainkan banyo.
  2. Menjalin koneksi juga merupakan bagian dari latihan Anda sebagai penampil yang sukses. Kiat ini memang terdengar klise; namun percayalah, menjalin koneksi dengan orang-orang yang tepat dengan cara yang juga tepat sangatlah penting untuk menjamin kesuksesan Anda di kemudian hari. Pertimbangkan pihak-pihak yang kira-kira akan berguna bagi perkembangan karier Anda. Setelah itu, sering-seringlah menghadiri pertunjukan atau pesta yang kemungkinan akan dihadiri oleh orang-orang tersebut. Jaga sikap Anda! Puji pertunjukan dan penampilan mereka. Tunjukkan kesamaan Anda dengan mereka atau apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu mereka. Seiring berjalannya waktu, koneksi tersebut dapat membawa Anda menuju kesempatan mengikuti audisi dan berkarier yang lebih luas.
  3. Selayaknya pekerjaan lainnya, resume atau portofolio yang detail dan rapi juga akan membuat Anda terlihat lebih profesional dan berpengalaman di mata tim produksi pertunjukan.
    • Mulailah dengan menuliskan berbagai informasi dasar seperti nama, nomor telepon, alamat surel, alamat rumah, dan tanggal lahir. Anda juga boleh menuliskan jangkauan vokal Anda (misalnya Sopran, Allto, Tenor, atau Bass) di dalam resume.
    • Tuliskan pula pengalaman musikal Anda sebelumnya. Tuliskan pertunjukan apa saja yang sudah pernah Anda ikuti berikut informasi lengkap mengenai waktu dan lokasi pertunjukan, tim yang memproduksi pertunjukan, serta peran yang Anda mainkan. Anda juga perlu memasukkan informasi mengenai pelatihan formal maupun nonformal yang pernah Anda ikuti (seperti kelas vokal, kelas tari, kelas akting, atau kelas senam). Tuliskan pula jenis alat musik yang bisa Anda mainkan. Sebagai informasi tambahan, Anda juga boleh memasukkan nama guru atau tim pengajar yang melatih Anda.
    • Perbaiki portofolio digital Anda. Di era digital seperti sekarang ini, akun media sosial seperti Facebook atau Twitter sering kali berfungsi ganda sebagai portofolio. Pertimbangkan untuk mengelola akun-akun media sosial dan situs pribadi Anda (jika ada) dengan baik. Terkadang, produser justru berfokus pada portofolio digital para peserta audisi; misalnya, pada video ketika Anda bernyanyi atau berakting yang diunggah ke Youtube. Jika portofolio digital Anda mampu menampilkan citra bahwa Anda adalah seorang penggila musik dan teater, kemungkinan besar Anda akan terlihat lebih menarik di mata produser. [12]
  4. Kebanyakan orang berpikir bahwa kemewahan untuk bergabung dengan agensi (atau memiliki agen pribadi) hanya dimiliki oleh artis Hollywood. Anggapan tersebut salah. Pada dasarnya, agen adalah pihak yang dibayar untuk menghubungkan Anda dengan orang lain (dalam hal ini, pihak-pihak yang akan berpotensi menguntungkan karier Anda). Meski Anda juga bisa melakukannya tanpa bantuan agen, memiliki agen tentu saja akan mempercepat prosesnya. Agen juga dapat membantu Anda mengikuti lebih banyak audisi; dengan kata lain, Anda akan mendapatkan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. [13]
    • Saat mencari agen, perhatikan orang-orang yang pernah bekerja dengan agen tersebut. Pastikan dia tidak menipu Anda!
  5. Tidak ada kesuksesan yang instan. Ingin meraih peran pertama di sebuah pertunjukan yang sangat besar? Bersabar dan menunggu sembari terus berproses adalah kuncinya. Nama Anda tidak akan tiba-tiba besar dan dikenal di kalangan penggiat teater hanya lewat satu atau dua pertunjukan. Jika rela bersabar dan menunggu, Anda akan mendapatkan dua keuntungan yang tak ternilai: daftar pengalaman Anda di resume akan bertambah, dan Anda akan bertransformasi menjadi penampil yang lebih hebat serta profesional!
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.593 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan