PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Baik dan sabar membantu Anda dalam menyelesaikan banyak masalah hidup dan memandang dunia secara obyektif. Hal-hal tersebut memperkaya pengertian Anda dan memperluas kapasitas empati Anda. Itu juga meningkatkan kontak kepada dunia luar dengan meningkatkan keahlian komunikasi Anda. Hal sederhana seperti mendengarkan (dan mengakui), melakukannya dengan benar, terutama ketika terjadi perselisihan, membutuhkan banyak usaha dan banyak latihan. Jika Anda mau menjadi pendengar yang baik, bacalah untuk memulai...

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mendengarkan dengan Pikiran Terbuka

PDF download Unduh PDF
  1. Sangat mudah bagi Anda untuk bingung dan hanya mempertimbangkan dampak dari orang yang “berbicara” pada Anda. Tetapi pendengar yang aktif adalah menghalangi pemikiran Anda sendiri. Tetapi Anda harus terbuka dan melihat masalah dari perspektif orang lain: dan asumsikan Anda telah mengalaminya secara pribadi, Anda akan melihat menuju masalahnya dengan cepat.
    • Ingatlah bahwa Anda mempunyai dua telinga dan satu mulut. Lebih menguntungkan bagi Anda untuk mendengar daripada berbicara. Orang yang mendengar lebih banyak adalah orang yang lebih penuh pengamatan yang berarti lebih peduli dan mengerti hal-hal lebih baik. Pastikan Anda benar-benar mendengarkan dan tidak melakukan hal lain. Cobalah untuk fokus kepada orang yang berbicara dan tidak terganggu hal lain. Tetap diam dan melakukan kontak mata jadi lawan bicara Anda mengetahui Anda sedang mendengarkan. Meski membosankan, ini sangat berarti pada lawan bicara Anda jika Anda mendengarkan apa yang ia bicarakan.
    • Sebelum Anda menghakimi orang yang berbicara, atau menyimpulkan “solusi” langsung, ambillah waktu untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Ini akan membantu Anda benar-benar mendengarkan dan bukan membentuk pendapat Anda sendiri sebelum Anda benar-benar mengerti situasinya.
  2. Meski Anda berpikir hal terbaik yang Anda bisa lakukan adalah membandingkan dengan pengalaman Anda, ini tidak benar. Jika lawan bicara berbicara tentang menghadapi kematian anggota keluarga, Anda bisa berbagi pengalaman, tetapi hindari berkata, “itu mirip sekali dengan saya...” Ini bisa menjadi sesuatu yang menghina terutama jika Anda membandingkan situasi serius dengan pengalaman Anda yang tidak intens, seperti membandingkan perceraian dengan hubungan pacar Anda yang hanya tiga bulan ini bisa membuat lawan bicara Anda tidak nyaman.
    • Anda mungkin berpikir itu adalah cara terbaik untuk menolong dan mengerti situasi, tetapi cara berpikir seperti ini sebenarnya dapat membuat lawan bicara merasa Anda tidak mendengarkan sama sekali.
    • Hindari berkata “Saya” atau “Aku” terlalu banyak. Ini merupakan tanda bahwa Anda lebih fokus kepada diri sendiri daripada situasi lawan bicara Anda.
    • Tentu, jika lawan bicara Anda mengetahui Anda mempunyai pengalaman yang mirip, maka ia akan menanyakan pendapat Anda. Dalam situasi ini, Anda bisa memberikan pendapat, tetapi hati-hatilah untuk tidak merasa bahwa pengalaman Anda benar-benar mirip dengan lawan bicara Anda. Ini terlihat seperti Anda membuat situasi palsu agar terlihat membantu.
  3. Beberapa orang berpikir, jika mereka mendengarkan, mereka juga langsung mempunyai solusi yang mudah dan cepat. Daripada Anda melakukan ini, Anda harus mendengarkan dengan serius, dan pikir baik-baik “solusi” saat orang itu berbicara – dan jika ia sangat membutuhkan bantuan. Jika Anda mulai berpikir solusi yang cepat, maka Anda tidak benar-benar mendengarkan.
    • Fokus terhadap setiap kata yang keluar dari lawan bicara Anda. Hanya setelah itu Anda bisa mencoba untuk menolong.
  4. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan mengangguk di waktu yang tepat sehingga mereka tahu bahwa Anda mendengarkan mereka. Juga ucapkan kata “ya” ketika mereka berbicara tentang sesuatu yang mereka ingin Anda untuk setuju (Anda bisa mengetahuinya dari nada bicara mereka) atau “wow” saat mereka berbicara tentang tragedi atau sesuatu buruk yang terjadi pada mereka. Mengucapkan kata-kata ini menunjukkan Anda tidak hanya mendengar tapi juga memperhatikan. Ucapkan kata-kata ini di waktu yang tepat dan dengan lembut jadi Anda tidak menjadi gangguan. Cobalah untuk menarik sisi sensitif Anda dan menenangkan mereka ketika kesulitan. Tetapi sebaliknya kebanyakan orang tidak ingin dikasihani. Jadi tenangkan mereka tetapi jangan membuat diri Anda merasa lebih tinggi dari mereka.
  5. Satu hal yang penting untuk menjadi pendengar yang baik adalah menyerap informasi-informasi yang diberikan kepada Anda. Jadi, ketika mereka berbicara tentang masalah dengan teman baiknya, Jake, dan Anda tidak pernah bertemu dengan Jake sebelumnya, minimal Anda bisa mengingat namanya jadi Anda bisa terlihat lebih terlibat dalam situasinya. Jika Anda tidak mengingat satu nama pun, detail, peristiwa penting, maka Anda tidak terlihat seperti mendengarkan.
    • Tidak apa-apa jika ingatan Anda tidak tajam. Tetapi, jika Anda selalu memerlukan kepastian atau selalu melupakan tiap orang yang diceritakan, maka Anda bukan pendengar yang baik. Anda tidak perlu mengingat semua hal-hal kecil, tetapi Anda tidak ingin lawan bicara Anda untuk mengulang hal yang sama jutaan kali.
  6. Hal penting lainnya untuk menjadi pendengar yang baik adalah Anda melakukan hal lebih dari sekedar mendengarkan, mengobrol, dan tidak memikirkannya lagi. Jika Anda mau menunjukkan Anda benar-benar peduli, maka Anda harus bertanya kepada mereka tentang situasi ketika Anda bertemu dengan dia, atau SMS, telepon mereka mengenai kelanjutan situasinya. Jika situasinya serius seperti perceraian yang akan terjadi, mencari pekerjaan, atau bahkan masalah kesehatan, maka baiknya Anda menanyakan tentang itu meskipun Anda tidak disuruh. Jangan kecewa jika mereka tidak mau menceritakannya kepada Anda, terima keputusan mereka namun katakan bahwa Anda tetap ada untuk membantu mereka.
    • Lawan bicara Anda bisa terharu bahwa Anda berusaha untuk berpikir tentang masalahnya dan mengetahui bagaimana ia bertahan. Ini membuat keahlian mendengarkan Anda naik.
    • Tentu saja, ada perbedaan antara menindak lanjuti dan menjengkelkan mereka. Jika orang berbicara tentang bagaimana ia mau keluar dari pekerjaannya, Anda mungkin tidak perlu setiap hari mengirim SMS yang menanyakan apakah ia sudah melakukannya atau belum, atau Anda bisa menjadi tekanan tambahan dari situasi tersebut dan memberikan stres dan bukannya bantuan.
  7. Ketahui hal-hal yang harus dihindari jika Anda ingin menjadi pendengar yang baik bisa hampir sama dengan mengetahui apa yang harus dilakukan. Jika Anda ingin pembicara menanggapi Anda dengan serius dan berpikir Anda sopan, maka ada beberapa hal umum yang harus Anda hindari:
    • Jangan menyela di tengah-tengah.
    • Jangan menginterogasi lawan bicara. Tanyalah pertanyaan saat dibutuhkan (contohnya ketika lawan bicara sedang tidak bicara).
    • Jangan mencoba untuk mengganti topik, meskipun Anda merasa tidak nyaman.
    • Hindari berkata, “Ini bukan akhir dunia” atau “Kamu akan merasa lebih baik esok pagi”. Ini hanya membuat masalah lawan bicara Anda menjadi kecil dan membuat mereka merasa bersalah. Lakukan kontak mata dengan mereka jadi mereka merasa Anda tertarik dan mendengarkan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengetahui Apa yang Harus Dikatakan

PDF download Unduh PDF
  1. Mungkin ini merupakan hal yang biasa dan pasti, tetapi satu dari masalah terbesar untuk mendengarkan adalah keinginan untuk menyuarakan kata hati yang impulsif. Begitu juga, banyak orang mengekspresikan empati palsu dengan menceritakan pengalaman pribadi. Respons mendalam bisa membantu, tetapi biasanya terlalu banyak digunakan dan disalahgunakan.
    • Singkirkan dahulu keinginan Anda, dan tunggu dengan sabar agar lawan bicara Anda membeberkan pikirannya dengan cara mereka.
  2. Jika mereka berbicara tentang sesuatu yang sangat pribadi dan penting, maka Anda harus pastikan bahwa Anda orang yang dapat dipercaya dan bisa menutup mulut. Katakan bahwa Anda bisa mempercayai saya, dan apa saja yang dibicarakan akan tetap menjadi rahasia berdua. Jika lawan bicara Anda tidak yakin Anda bisa dipercaya atau tidak, maka mungkin dia tidak akan terbuka pada Anda. Juga jangan memaksa orang untuk terbuka pada Anda karena bisa membuat mereka tidak nyaman atau marah.
    • Tentu, saat Anda mengatakan rahasia akan aman pada Anda, itu harus benar, kecuali jika dalam situasi yang mencegah Anda untuk merahasiakannya, seperti ketika orang itu akan bunuh diri dan Anda sangat cemas. Jika Anda tidak dapat dipercaya, maka Anda tidak akan bisa menjadi pendengar yang baik.
  3. Ini merupakan hal penting untuk menggunakan nada empati pada saat tertentu ketika berbicara jadi lawan bicara Anda tidak merasa Anda tidak mendengarkan sama sekali. Penting untuk “menyimpulkan dan menyatakan kembali” atau “mengulang dan menguatkan” topik utamanya. Ini akan membantu percakapan menjadi cair dan membuat lawan bicara menjadi tidak malu-malu bicara. Ini hal yang harus Anda lakukan:
    • Mengulang dan menguatkan: Ulangi beberapa hal yang pembicara sampaikan dan, dalam waktu yang sama, berikan argumen positif sebagai pemberi semangat. Contoh, Anda bisa berkata, “Saya bisa melihat Anda tidak senang disalahkan. Saya juga tidak senang.” Hati-hati menggunakan teknik ini. Gunakan nada empati setiap selang waktu karena jika Anda terlalu sering menggunakannya, Anda bisa dianggap merendahkan.
    • Menyimpulkan dan menyatakan kembali: Sangat penting untuk menyimpulkan pengertian Anda dari percakapan dan menyatakan kembalik dengan kata-kata Anda. Ini menyakinkan pembicara bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan mengerti. Ini juga memberikan kesempatan bagi pembicara untuk mengkoreksi asumsi yang salah dan kesalahpahaman Anda.
    • Pastikan biarkan pintu terbuka untuk pernyataan seperti, “Mungkin saya salah tetapi...” atau “Koreksi saya jika saya salah." Teknik ini berguna terutama jika Anda merasa frustasi atau ragu-ragu.
  4. Hindari menyelidiki lawan bicara Anda. Tetapi, arahkan pertanyaan yang membuat pembicara bisa menyimpulkan kesimpulannya sendiri tentang masalah tersebut. Ini akan membantu pembicara mencari kesimpulan tanpa menghakimi atau memaksa. Ini adalah beberapa hal yang harus diingat:
    • Saat Anda telah memperlihatkan empati, waktunya untuk memberdayakan: Ulangi pertanyaan yang Anda Tanya. Contoh: “Kamu tidak senang disalahkan. Tetapi saya tidak mengerti mengapa Kamu merasa bersalah dan bukan sekedar dilarang melakukan sesuatu dengan caramu."
    • Menanyakan pertanyaan dengan sikap seperti ini akan memaksa pembicara untuk merespon dengan cepat kepada kekurangan Anda dalam memahami sesuatu. Dalam proses respon, pembicara akan mulai merubah respon emosional menjadi respon yang lebih logis dan konstruktif.
  5. Dalam proses memberi semangat respon konstruktif, pendengar yang aktif harus sangat sabar dan biarkan pembicara mengumpulkan semua pikiran, perasaan, dan idenya. Pertama-tama hal ini mungkin mulai dari aliran kecil sampai deras membutuhkan waktu lama untuk dipelajari. Jika Anda menekan terlalu cepat dan menanyakan banyak hal pribadi, itu bisa menyebabkan dampak yang negatif dari yang Anda inginkan dan bisa membuat pembicara merasa tertahan dan ragu untuk memberikan informasi.
    • Pertahankan kesabaran Anda dan letakkan diri Anda di “sepatu pembicara”. Terkadang ini membantu untuk membayangkan mengapa pembicara bisa terlibat situasi ini.
  6. Tetapi, tunggulah pembicara yang bertanya pendapat Anda sebelum merusak alur pembicaraan mereka. Mendengarkan yang aktif memerlukan pendengar untuk menyimpan pendapat pribadinya sementara dan mencari saat yang tepat di sela-sela pembicaraan. Jika pembicaraan berhenti, berikan kesimpulan atau persetujuan empati.
    • Jika Anda menyela terlalu cepat, maka ia akan frustasi dan tidak akan mendengar semua yang Anda katakan. Dia ingin sekali menyelesaikan bagiannya dan Anda akan menyebabkan gangguan.
    • Hindari memberikan saran langsung (kecuali jika Anda diminta). Tetapi, biarkan pembicara berbicara tentang situasi dan temukan caranya sendiri. Ini akan menguatkan pembicara dan Anda. Hal ini kemungkinan besar akan menjadi hasil yang merubah pembicara dan Anda menjadi lebih pengertian.
  7. Kesimpulan apapun dari percakapan, beritahukan kepada pembicara bahwa Anda senang mendengarkan. Pastikan dengan jelas bahwa Anda terbuka untuk diskusi selanjutnya jika dibutuhkan, tetapi Anda tidak akan menekan dia. Sebagai tambahan, yakinkan dia dengan tujuan Anda menyimpan rahasia baik-baik. Meski pembicara dalam situasi yang buruk dan berkata seperti. “Semua akan baik-baik saja” terlihat tidak benar, Anda juga bisa meyakinkan pembicara bahwa Anda ada di sini dan siap membantu.
    • Anda juga bisa menepuk lutut atau mengelus kepala, rangkul dia, atau berikan sentuhan keyakinan. Lakukan apa yang benar di situasi tersebut. Anda tidak mau berlebihan dalam menyentuh.
    • Tawarkan diri untuk membantu dengan solusi jika Anda memiliki kemampuan, waktu dan keahlian. “Jangan membuat harapan palsu”. Jika Anda hanya bisa mendengarkan tanpa solusi, pastikan itu jelas. Mendengarkan juga pertolongan yang penting.
  8. Pikirkan apa yang terbaik untuk pembicara bukan dari apa yang Anda lakukan meskipun ini dapat membantu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Kontak mata sangat penting ketika Anda mendengarkan. Jika Anda memberikan kesan tidak tertarik dan terganggu kepada teman-teman Anda, mereka mungkin tidak akan terbuka lagi kepada Anda. Saat orang berbicara pada Anda, fokus ke matanya jadi mereka tahu Anda menyerap segala informasi yang mereka berikan. Meski topiknya tidak terasa nyaman untuk Anda, minimal hormatilah dan dengarkan apa yang dibicarakan mereka.
    • Fokuskan mata, telinga, dan pikiran Anda hanya kepada pembicara dan menjadi pendengar yang baik. Jangan berkonsentrasi pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya, tetapi fokus kepada pembicara. (Ingatlah bahwa ini mengenai dia, bukan Anda)
  2. Jika Anda ingin menjadi pendengar yang baik, maka penting bagi Anda untuk membuat jarak fisik dan mental yang kondusif. Hilangkan segala gangguan dan arahkan semua perhatian Anda ke pembicara. Matikan semua alat komunikasi (termasuk ponsel) dan berbicara di tempat yang tidak ada gangguan. Saat Anda berhadapan muka, tenangkan pikiran Anda dan terbuka terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.
    • Pilihlah tempat yang bebas gangguan atau orang lain yang dapat menarik perhatian Anda. Jika Anda pergi ke kedai kopi, pastikan Anda fokus kepada lawan bicara, tidak tertarik kepada orang yang keluar masuk pintu.
    • Jika Anda berbicara di tempat public seperti restoran atau kafe, hindari tempat duduk yang dekat televisi. Meskipun Anda ingin memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara, Anda bisa tergoda untuk melihat televisi, terutama jika tim favorit Anda sedang bermain.
  3. Mengangguk akan menujukkan Anda mengerti apa yang dibicarakan, dan menyemangatinya untuk melanjutkan. Adopsi postur, posisi dan gerakan tubuh yang sama dengan pembicara (meniru) akan menenangkan pembicara dan lebih terbuka. Cobalah melihat lurus ke mata lawan bicara. Tidak hanya ini menunjukkan bahwa Anda mendengarkan, tetapi juga menunjukkan Anda tertarik kepada pembicaraan itu.
    • Cara lain untuk mempunyai bahasa tubuh yang menyemangati adalah menggerakkan tubuh Anda ke arah pembicara. Jika Anda menjauh, maka itu akan terlihat seperti Anda ingin cepat pergi. Jika Anda melipat kaki, lipatlah ke arah pembicara dibanding arah sebaliknya.
    • Jangan melipat tangan di dada Anda. Ini akan membuat Anda terlihat skeptis meski Anda tidak merasa demikian.
  4. Mendengarkan dengan aktif meliputi semua tubuh dan wajah – Anda dan pembicara. Anda bisa diam saat memastikan Anda mendengar tiap kata yang dikeluarkan pembicara. Ini cara bagaimana Anda menjadi pendengar aktif:
    • Kata-kata Anda : Meskipun Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan, mengatakan “Mmhmm”, “Oh begitu”, atau “Ya” setiap lima detik akan mulai menjengkelkan, Anda bisa mengucapkan kata-kata semangat di sini dan sana untuk menunjukkan Anda memperhatikan.
    • Ekspresi Anda : Terlihat berminat dan kontak mata kepada pembicara setiap waktu. Jangan membanjiri lawan bicara dengan memelototinya, tetapi tunjukkan keramahan dan keterbukaan kepada apa yang Anda dengarkan.
    • Memperhatikan di antara kalimat : Selalu perhatikan hal-hal yang tidak disebutkan dan isyarat yang dapat membantu Anda mengukur perasaan pembicara. Perhatikan ekspresi wajah dan tubuh pembicara untuk mengumpulkan semua informasi yang dapat Anda kumpulkan, bukan hanya dari kata-kata. Bayangkan keadaan pikiran yang membuat Anda mendapakan ekspresi, bahasa tubuh dan volume itu.
    • Bicaralah dengan tingkat energi yang sama dengan lawan bicara. Dengan ini, mereka akan tahu pesannya sampai dan tidak perlu mengulang.
  5. Sabar dan dengarkan, tanpa memberikan saran.
    • Cobalah untuk mengulang apa yang diucapkan lawan bicara untuk memastikan arti yang benar. Terkadang kata-kata bisa berarti dua hal yang berbeda. Cara terbaik untuk memastikannya dan menghindari kesalahpahaman adalah dengan mengulang apa yang lawan bicara Anda katakan jadi mereka mengerti bahwa Anda memang mendengarkan dan Anda dan dia mempunyai pengertian yang sama.
    Iklan

Tips

  • Semakin sulit Anda mendengarkan, semakin penting hal yang dibicarakan.
  • Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu keahlian yang penting jika Anda mau maju di karir dan membentuk hubungan yang berarti dengan orang lain.
  • Jangan pernah memberikan saran Anda yang “luar biasa” (kecuali jika mereka meminta). Orang-orang hanya mau didengar, tidak diceramahi.
  • Hanya karena seorang menceritakan masalahnya, tidak berarti mereka ingin Anda membetulkan semuanya. Mereka hanya ingin orang untuk mendengarkan.
  • Hindari meniru semua kalimat kata per kata. Ini bisa menjadi menjengkelkan.
  • Jika Anda melihat kepada pembicara, lihatlah ke matanya. Ini menunjukkan Anda 100% fokus kepadanya, dan tidak terganggu dengan hal lain. Lemaskan mata Anda dan hindari melotot dan melihat dengan tidak percaya. Buatlah Anda merasa nyaman dari apa yang dibicarakan, selama yang Anda bisa.
  • Ingatlah terkadang kita butuh mendengarkan “di antara kalimat”, tetapi ada waktunya ketika kita butuh menyerap semua informasi dan membiarkan pembicara berbicara dengan caranya.
  • Jika Anda berpikir tentang apa yang akan Anda katakan dan bukan mengenai pembicara, Anda tidak mendengarkan. Anda mempunyai kemampuan yang kecil untuk membantu.
  • Hindari menganggap remeh. Hindari berkata seperti, “Ribuan orang mempunyai masalah ini jadi jangan cemas”.
  • Mulai sekarang dengarkan lawan bicara Anda dan sekeliling Anda, Anda akan kagum dari apa yang Anda dengar. Perhatikanlah orang-orang dan dengarkan apa yang harus mereka katakan. Anda akan belajar banyak hanya dari mendengarkan.
  • Tunda pembicaraan penting jika Anda tidak dalam mood untuk mendengarkan. Lebih baik tidak berbicara jika Anda tidak siap. Ini akan membuat hasil yang negatif jika Anda memaksa berbicara saat Anda terganggu oleh emosi, kecemasan dan hal-hal lain yang mengganggu.
  • Hindari saran yang memaksa.
  • Jangan menyela pembicaraan dengan bertanya atau bercerita pengalaman pribadi.
Iklan

Peringatan

  • Cobalah untuk tidak berbicara terlalu banyak ketika lawan bicara Anda sedang berbicara hal yang sangat penting bagi mereka. Mereka merasa bisa mempercayakan Anda untuk mengatakan rahasia mereka yang berharga, dan jika Anda tidak mendengarkan dengan kelakuan Anda yang seperti tidak peduli (meski Anda tidak berniat), maka mereka akan merasa tidak bisa mengatakan apapun lagi dan ini bisa merusak hubungan Anda atau meminimalisasi kesempatan Anda untuk menjadi teman. Jika subyeknya sangat penting, Anda harus menggunakan komentar yang berhubungan dengan ekspresi wajahnya dan coba untuk setuju.
  • Meskipun cerita yang ia ceritakan terlalu panjang bagi Anda untuk tetap memperhatikan, cobalah sebisa Anda untuk tetap mendengarkan. Anda tidak pernah tahu kesempatan Anda sangat dihargai dengan mendengarkan apa yang harus mereka katakan. Ini memperkuat hubungan Anda dengannya.
  • Jika Anda mencari respon sebelum lawan bicara Anda selesai bicara, Anda tidak benar-benar mendengarkan. Cobalah menunggu sampai mereka selesai bicara untuk menyatakan pendapat Anda. Kosongkan pikiran: Kosong dan mulai baru.
  • Jangan hanya berkata uh huh, ya, atau mengangguk karena lawan bicara Anda akan menganggap Anda tidak benar-benar mendengarkan.
  • Kontak mata. Jika Anda tidak melihat mata lawan bicara, mereka bisa merasa Anda tidak benar-benar mendengarkan.
  • Cobalah kosongkan pikiran Anda dan berikan perhatian penuh kepada lawan bicara; Anda lakukan ini dengan mencoba fokus seperti bertaruh nyawa.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 51.675 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan