Unduh PDF Unduh PDF

Teknik persuasi dapat membantu Anda menyampaikan maksud dengan efektif, baik dalam upaya meyakinkan orang tua agar mengizinkan Anda menonton film tertentu atau berusaha membujuk atasan untuk menggerakkan proyek tim ke arah baru. Pertama-tama, lakukan riset menyeluruh dan evaluasi semua sisi argumen untuk mendukung sudut pandang Anda. Kemudian, gunakan 3 strategi retorik untuk membujuk. Olah kemampuan Anda dalam membujuk melalui daya tarik karakter ( ethos ), penggunaan cerita untuk memancing emosi pendengar ( pathos ), atau memancing akal dan logika pendengar dengan menyajikan fakta ( logos ). [1] Gunakan kombinasi strategi-strategi ini dan simak tanggapan pendengar. Dalam waktu singkat, Anda akan mampu membujuk orang lain.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Melakukan Persiapan

Unduh PDF
  1. Anda harus jadi ahli jika ingin membujuk, entah untuk meyakinkan teman supaya menemani ke pesta atau ketika mengajukan proposal kepada dewan yang skeptis. Lakukan riset sebanyak-banyaknya untuk mengumpulkan bukti meyakinkan yang dapat mendukung kasus Anda. [2] Sumber informasinya tergantung apa yang Anda perjuangkan, tetapi usahakan untuk hanya memakai satu sumber reliabel dan valid.
    • Jika Anda sendiri tidak yakin apakah yang Anda katakan itu benar, atau jika ada kemungkinan pendengar tahu bahwa Anda melakukan kesalahan, mereka tidak akan mudah diyakinkan.
    • Untuk membujuk teman pergi ke pesta, pastikan Anda tahu siapa lagi yang akan ke sana. Jadi, Anda bisa yakin ketika mengatakan, “Karina, Leo, dan Cinta juga pergi. Kata mereka pestanya bakal asyik!”
  2. Anggap pendengar akan merespons dengan opini berlawanan. Ketika mengumpulkan bukti, eksplorasi semua argumen kontra yang mungkin akan Anda hadapi. Ketahui bukti apa yang akan dikemukakan pendengar dan alasan mereka bertahan pada pendapat tersebut. Kemudian, rencanakan tanggapan Anda. Kumpulkan bukti untuk mendukung argumen pembelaan. [3]
    • Melanjutkan dari contoh sebelumnya, selain mengetahui siapa saja yang akan ke pesta, Anda juga harus tahu siapa yang tidak pergi dan alasannya.
    • Ketika teman Anda memberi argumen kontra (“Iya, tapi Rino enggak pergi jadi bukan sekelompok namanya”), Anda bisa memperkuat alasan dengan bukti (“Rino harus keluar kota, tapi katanya dia lebih suka seandainya bisa ke pesta itu.”)
    • Kalau Anda ingin memelihara anjing, tetapi orang tua khawatir Anda terlalu sibuk dan tidak punya waktu mengurusnya, bersiaplah menjelaskan bahwa Anda akan memasukkan jadwal jalan-jalan pagi dan memberi makan setiap hari dalam rutinitas harian.
  3. Sesuaikan pendekatan dengan kepribadian pendengar dan bagaimana dia memproses informasi baru. Ingat-ingat lagi ketika dia menyetujui sesuatu yang Anda ajukan, dan cobalah mengingat bagaimana Anda menyampaikan ide itu sampai akhirnya dia berhasil diyakinkan. Kemudian, sesuaikan pendekatan berdasarkan contoh yang berhasil itu.
    • Jika atasan Anda apatis dan senang merasa seperti pahlawan, jangan menggunakan pendekatan terburu-buru dan terlalu percaya diri. Atasan akan langsung mementahkan proposal Anda. Sebaliknya, sajikan proposal seolah Anda membutuhkan kebijakan dan nasihat atasan. Buat seakan itu ide beliau, maka beliau akan mendukung proyek Anda. [4]
    • Jika Anda berusaha membujuk guru untuk memperpanjang tenggat proyek, dan Anda tahu beliau pendukung setia tim olahraga sekolah, bingkai permintaan Anda sebagai konflik yang bisa beliau selesaikan. Misalnya, “Saya berusaha keras menyelesaikan laporan itu, tetapi jadwal latihan minggu ini penuh untuk pertandingan besar besok”. Dengan begini, beliau mungkin akan memberi perpanjangan waktu tanpa Anda harus memintanya secara langsung!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Menegaskan Kredibilitas Anda ( Ethos )

Unduh PDF
  1. Sampaikan bukti kredibilitas dan pengalaman Anda supaya pendengar otomatis memercayai otoritas Anda. [5] Sejak awal pembicaraan, sebutkan pengalaman dan keberhasilan yang memberi Anda banyak pengalaman dalam bidang tersebut. Gunakan contoh seperti di bawah ini untuk menjelaskan alasan kasus Anda patut didengarkan:
    • Jika Anda berusaha meyakinkan orang tua untuk memiliki hewan peliharaan, bicarakan bagaimana Anda sudah pernah bekerja mengurus peliharaan tetangga dan bahwa Anda tahu seluk-beluk mengurus hewan.
    • Jika Anda mencoba meyakinkan dosen agar diizinkan mengambil kelas semester berikutnya, sebutkan nilai-nilai Anda yang bagus sebagai bukti bahwa Anda siap dengan tantangan itu.
    • Jika Anda ingin mendapatkan pekerjaan, ceritakan kepada pewawancara tentang gelar, prestasi, dan penghargaan yang membuktikan keahlian Anda dalam industri bersangkutan.
  2. Gunakan kosakata yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Daripada menghindari terminologi, singkatan, atau frasa rumit, carilah pengertian istilah tersebut untuk memastikan Anda tahu penggunaannya. Kemudian, sebutkan dalam pembicaraan, maka pendengar akan terkesan. [6] Ini sangat membantu jika pendengar adalah ahli dalam topik tersebut. Usahakan untuk berbicara dengan bahasa yang sama supaya dia memandang Anda sebagai sesama ahli.
    • Jika Anda berusaha menjual suatu produk kepada pelanggan yang merupakan seorang fotografer, buat daftar spesifikasi kamera dengan percaya diri. Dia akan merasa bahwa Anda memahami bidang pekerjaannya dan mungkin terbuka untuk mendengar promosi Anda.
    • Jika Anda membujuk orang tua untuk mendukung pengajuan kartu kredit, jangan menghindari jargon keuangan. Sebaliknya, menggunakan istilah finansial seperti “skor kredit” dan “siklus tagihan” menunjukkan bahwa Anda tahu benar apa yang sedang dibicarakan.
    • Katakanlah Anda berusaha meyakinkan teman untuk memperbolehkan Anda berlatih gitar dengan band -nya. Jika mereka menganggap kelompok itu sebagai band , jangan sebut geng . Anda akan terkesan tidak menghargai kegiatan mereka dan mungkin tidak akan mengizinkan Anda bergabung.
  3. Pikirkan apa yang ingin dilihat oleh pendengar, dan sajikan tepat seperti itu. [7] Jika Anda ingin merepresentasikan diri sebagai tipe otoritas tertentu, dukung dengan pakaian yang sesuai. Sertakan isyarat visual dalam pakaian atau alat bantu visual yang dapat dilihat oleh lawan bicara.
    • Jika Anda berusaha meyakinkan keluarga untuk mengizinkan Anda bekerja paruh waktu sambil kuliah, pastikan Anda rapi dan berpakaian baik ketika mengangkat ide itu. Jangan bicara dengan baju rumah yang lusuh, Anda tidak akan terkesan cukup bertanggung jawab untuk mulai bekerja.
    • Jika Anda menyerahkan makalah penelitian penting kepada dosen, pastikan formatnya jelas dan profesional. Jangan sampai format yang asal-asalan atau kertas kusut menutupi kualitas tulisan Anda.
    • Untuk membujuk orang tua mendaftarkan Anda latihan gimnastik, pakai baju senam dan mulailah melakukan aksi seperti salto di ruang tamu. Anda akan terlihat butuh sarana untuk menyalurkan bakat dan energi.
  4. Berdirilah dengan tegak, tatap mata lawan bicara, tersenyum, dan bicara dengan suara stabil dan antusias. Sajikan sudut pandang Anda sebagai fakta, jangan diperlemah dengan kata-kata “Saya pikir” atau “Menurut saya”. [8] Katakan “Saya yakin tentang X” untuk menunjukkan betapa Anda yakin pada apa yang disampaikan.
    • Rasa gugup dan tidak yakin dapat merusak kemampuan Anda untuk jadi persuasif. Jika Anda tidak percaya diri, pendengar juga tidak percaya pada Anda.
    • Pendengar cenderung berasumsi bahwa orang yang bicara dengan percaya diri adalah orang yang bisa dipercaya dan kata-katanya benar. [9] Jadi, jika Anda menunjukkan dan mengatakan kepada pasangan bahwa Anda yakin tentang keamanan skydiving , dia akan memercayai Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Melibatkan Emosi Pendengar ( Pathos )

Unduh PDF
  1. Hindari penggunaan kata ganti tunggal seperti “saya” dan “aku”, atau menyebut pendengar sebagai “Anda” atau “kamu”. Pemilihan kata ganti tunggal menempatkan Anda sebagai lawan pendengar dan membuat usaha Anda untuk meyakinkan dia sebagai serangan pribadi. Sebaliknya, gunakan “kita” supaya Anda dan pendengar terkesan sebagai tim di pihak yang sama. [10] Perkuat mentalitas ini dengan kata-kata seperti “bersama” atau “kita semua”. [11]
    • Bahasa inklusif jauh lebih efektif daripada bahasa yang menempatkan pembujuk di tempat yang berbeda dengan pendengarnya. Jadi, pendengar memandang Anda dan dirinya sebagai satu pihak yang memiliki minat sama, bukan dua pihak yang terpisah.
    • Daripada mengatakan kepada teman satu tim, “Aku melihat ada kesalahan dalam poster itu. Kamu harus perbaiki”, katakan “Ayo kita perbaiki kesalahan dalam poster itu” sambil menyerahkan poster dan spidol.
  2. Untuk menyentuh hati pendengar, ceritakan kisah menarik yang mewakili kasus Anda. Gunakan bukti untuk merangkai kisah nyata yang memikat tentang tokoh utama yang mengalami kebahagiaan, masalah, kesulitan, dan rintangan. [12] Tokohnya bisa jadi Anda, anggota masyarakat, atau tokoh rekaan, asalkan ceritanya menggambarkan apa yang ingin Anda buktikan. Gunakan bahasa deskriptif untuk mengilustrasikan bagaimana situasinya sekarang dan bagaimana situasi itu bisa diperbaiki dengan visi yang Anda sampaikan.
    • Jika Anda berargumen tentang keputusan yang akan memperbaiki suatu situasi, ilustrasikan separah apa situasinya sekarang.
    • Tutup kisah dengan dua akhir potensial, satu akhir “menyedihkan” yang tidak melibatkan solusi dari Anda dan satu akhir “bahagia” yang menggunakan solusi itu.
    • Misalnya, cerita sedih tentang betapa gelap dan suramnya kamar asrama Anda dan bahwa Anda tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas mungkin akan meyakinkan pengurus asrama untuk membelikan lampu yang lebih mahal. Akhir “menyedihkan” dari cerita ini adalah nilai yang merosot, dan akhir “bahagia” adalah berhasil menjadi nomor satu di kelas.
  3. Untuk melengkapi cerita, dorong pendengar agar merasa marah atau kasihan. Bicaralah dengan nada emosional dan gerakkan tubuh dengan gestur ekspresif yang menunjukkan kemarahan atau semangat Anda. Jika pendengar mulai meniru emosi Anda, kecilkan atau jelekkan pilihan yang bertentangan supaya dia terpancing untuk bertindak. [13]
    • Ketika menggunakan emosi tertentu dalam strategi persuasif, jangan memakai cara manipulatif atau tidak jujur. Anda harus antusias, tetapi mengekspresikan emosi yang benar-benar dirasakan saja.
    • Jika ayah Anda tidak tergerak untuk mengizinkan Anda kumpul-kumpul menginap di rumah teman, katakan bahwa kalau tidak pergi, Anda nanti tidak punya teman di sekolah. Misalnya, “Nina ‘kan baru berteman dengan grup ini, enggak mau kehilangan kesempatan untuk lebih dekat dengan mereka. Kalau tidak, Nina jadi enggak punya teman baik di kelas.”
    • Bumbui bujukan dengan pertanyaan retorik untuk membuat pendengar ikut mengangguk atau menggelengkan kepala. Cobalah frasa seperti “Bisakah kita mengakhiri masalah ini, selamanya?” (Ya!) atau “Percaya enggak, semengerikan itu situasinya?” (Tidak!)
  4. Pancing kebanggaan diri pendengar. Daripada menunjukkan implikasi negatif tokoh dalam cerita emosional Anda, tempatkan pendengar di jantung cerita itu. Jelaskan konsekuensi yang akan dia hadapi jika tidak mengikuti perspektif Anda, kemudian gambarkan hasil positif dengan cara yang mengaduk harapan dan keinginannya. Bantu pendengar melihat hasilnya. [14]
    • Pancing pendengar dengan pujian menyanjung supaya dia mengikuti arahan Anda dengan senang hati.
    • Berikan tawaran menarik yang tidak bisa dia tolak, berdasarkan apa yang dia anggap penting dan kebanggaan dirinya.
    • Jika Anda berusaha membujuk kakak untuk memilih gaun pesta lain supaya Anda bisa meminjam gaun yang dipilihnya pertama, katakan bahwa dia tampak cantik dan memikat dengan gaun biru yang baru.
    • Jika Anda ingin seorang teman membeli gim video tertentu supaya Anda bisa ikut bermain, katakan bahwa dia hebat dan tak terkalahkan dalam tipe gim seperti itu.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mengandalkan Fakta dan Logika ( Logos )

Unduh PDF
  1. Sebelum menguraikan fakta dan angka berat, mulailah dengan ide yang sudah disepakati pendengar. Sajikan dengan cara yang mendorongnya untuk mengonfirmasi persetujuan. [15] Cobalah membingkai topik umum sebagai pertanyaan yang bisa dijawab pendengar dengan ya atau tidak, dan pertimbangkan untuk mengakhiri pertanyaan retorik itu dengan kata “Benar?”
    • Anda bisa membuka argumen dengan dua pertanyaan seperti ini, “1.500 anak yang sekolah di sini, benar?” (Ya, itu fakta). Lalu, “Kita sepakat bahwa kurangnya dukungan sepulang sekolah adalah masalah untuk siswa ini dan masyarakat kita?” (Ya, itu adalah topik pembicaraan).
    • Pendengar akan langsung mengangguk mengiakan. Dengan momentum ini, dia cenderung akan menyetujui argumen lebih kompleks yang Anda kemukakan selanjutnya.
  2. Setelah melewati poin yang jelas dan tidak kontroversial, Anda harus mendukung klaim yang lebih kontroversial dengan bukti. Ambil fakta kuantitatif, statistik, temuan studi, dan bukti lainnya dari sumber tepercaya. [16] Bawalah alat bantu visual atau materi sumber orisinal sebagai bukti tambahan. Cobalah menghafal fakta paling penting supaya Anda bisa memasukkannya dengan mudah dalam pembicaraan.
    • Cobalah membuat dokumen spreadsheet untuk menunjukkan kepada atasan bahwa ide Anda menguntungkan, atau mengutip studi terbaru yang membahas topik yang Anda kemukakan.
    • Siapkan harga paket internet yang Anda usulkan kepada teman serumah dan tunjukkan bahwa tarifnya terjangkau untuk layanan yang akan diterima.
    • Jika Anda menyajikan fakta dan angka di depan pendengar, yang menunjukkan bahwa ide yang Anda kemukakan logis, dia akan lebih sulit menentang Anda.
  3. Pandu pendengar dalam argumen yang masuk akal dan valid. Gunakan penalaran induktif untuk membuktikan poin. Mulailah dengan menjelaskan studi kasus spesifik dan kemudian ambil kesimpulan yang lebih luas dari kasus tersebut. Atau, cobalah pendekatan berlawanan melalui penalaran deduktif. Caranya, awali dengan membuktikan fakta umum, kemudian terapkan pada kasus Anda sendiri. Hindari kekeliruan logis, yaitu menggunakan fakta untuk mengambil kesimpulan keliru. [17]
    • Berikut cara menggunakan penalaran induktif untuk membuktikan poin usulan Anda kepada orang tua: “Semua universitas mendorong mahasiswanya untuk belajar di luar negeri. Lihat brosur yang dikirim kampus tentang manfaat bepergian dan belajar di negeri orang. Menurut Nina, study trip ke Eropa akan sangat memperluas wawasan.”
    • Salah satu kekeliruan logis yang harus dihindari adalah post hoc ergo propter hoc . Cara ini menciptakan asumsi keliru berdasarkan urutan peristiwa. Misalnya, Anda keliru jika berpendapat bahwa perpustakaan menyebabkan sakit kepala karena Anda pernah ke perpustakaan dan sakit kepala sepulang dari sana.
    • Kekeliruan lain adalah menggambarkan rangkaian peristiwa dengan titik awal yang sepertinya mengarah pada titik akhir. Misalnya, “Kalau Ibu membolehkan Nina bolos sekolah besok, Nina akan bisa latihan band supaya kami bisa jadi bintang yang kaya dan terkenal.” Ini menyiratkan bahwa bolos sekolah akan membawa Anda pada ketenaran dan kekayaan, yang tidak logis atau meyakinkan.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Menyampaikan Argumen

Unduh PDF
  1. Pengaturan waktu sangat penting dalam membujuk orang. [18] Anda harus peka dengan posisi pendengar dalam prosesnya mengambil keputusan. Silakan bertanya secara langsung. Jika waktunya belum tepat, fokuskan upaya Anda untuk memelihara hubungan positif dengan pendengar sampai dia lebih nyaman untuk mengambil keputusan.
    • Jika Anda ingin menjual sofa, ajak calon pembeli mengobrol ketika dia sedang melihat-lihat sofa, bukan ketika dia di lorong kulkas.
    • Perhatikan sikapnya dan sesuaikan sikap Anda. Jika dia menghabiskan banyak waktu melihat sofa yang berbeda-beda dan mengatakan ingin membeli sofa baru akhir pekan ini, ikuti dan tawarkan keahlian Anda tentang sofa.
    • Jika calon pembeli mengatakan tidak ingin membeli sofa sampai September nanti, jangan memburunya ketika dia berjalan ke pintu keluar.
  2. Gunakan tanggal jatuh tempo promosi untuk menunjukkan bahwa keputusan harus cepat diambil. Sampaikan kepada teman-teman Anda bahwa tiket konser yang tersisa hanya sedikit. Katakan kepada rekan kerja bahwa semua divisi akan makan siang “sekarang juga!” dan kalau dia tidak segera bergerak, dia akan tertinggal. [19] Dorong pendengar untuk cepat bertindak karena takut melewatkan kesempatan.
    • Jika pendengar hanya punya sedikit waktu untuk memikirkan kesimpulan, berarti waktunya untuk mengeksplorasi dan mendengarkan insting yang berlawanan pun sedikit. [20]
    • Masukkan kata-kata seruan untuk beraksi seperti “Bertindaklah sekarang” atau “untuk waktu terbatas” untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
  3. Hadapi argumen kontra dan pertahankan opini dan posisi Anda. Sebelum pendengar dapat kesempatan untuk menyatakan pandangan yang berlawanan, ucapkan apa yang sudah mereka pikirkan. Tunjukkan bahwa Anda tahu ada pendapat berlawanan. Sajikan dengan penuh empati sehingga pendengar merasa didengarkan dan dipahami. Kemudian, utarakan pembelaan Anda secara logis. [21]
    • Strategi seperti ini tidak hanya membantu pendengar terhubung dengan Anda karena dia merasa dipahami, tetapi juga meningkatkan kredibilitas Anda karena Anda akan terkesan mengetahui topik itu luar dalam.
    • Ini adalah pendekatan solid yang mengombinasikan pathos , ethos , dan logos sekaligus.
    • Jika Anda ingin pergi dengan teman-teman meskipun ada banyak PR, daripada menunggu ayah mengatakan, “Bagaimana dengan PR-mu?”, dahului beliau dengan mengatakan, “Oke, Nina tahu ayah memikirkan PR Nina. Tapi , sebenarnya Nina punya rencana untuk mengerjakan PR Kimia dan Bahasa Inggris sebelum pergi dan belajar untuk ujian sejarah dalam jadwal belajar besok pagi.” Ayah Anda akan terkesan dengan perencanaan Anda yang cermat.
  4. Jangan sampai terbawa emosi. Walaupun menyampaikan cerita emosional, usahakan agar perasaan dan emosi Anda selalu terkontrol.
    • Energi negatif dan teriakan tidak terkendali bukanlah pendekatan persuasif. Perilaku seperti ini akan mengurangi otoritas Anda. [22]
  5. Jika Anda merasa pendengar setuju, atau melihat dia mengangguk ketika Anda menyajikan ide, turunkan kecepatan bicara. Beri dia banyak waktu untuk mencerna bukti Anda dan menyumbangkan argumen sendiri untuk mendukung ide Anda itu. Akan tetapi, jika pendengar termasuk sulit diyakinkan dan dia tidak setuju, sampaikan argumen Anda dengan cepat supaya dia tidak bisa mengikuti dengan kritik. [23]
    • Selama pembicaraan, ambil jeda beberapa saat supaya pendengar yang setuju dapat menyampaikan pandangannya yang menguatkan ide Anda.
    • Jangan biarkan orang yang tidak setuju mengambil alih pembicaraan.
    • Jika Anda bergerak dan berbicara dengan cepat, pendengar yang tidak setuju tidak punya banyak waktu untuk menyusun argumen kontra. Dia akan kewalahan dengan kata-kata Anda sampai akhirnya setuju.
  6. Setelah menyajikan ide persuasif, perhatikan reaksi pendengar. Amati ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan juga napasnya. Anda bisa tahu apa yang dia pikirkan dengan mengamati semua itu. [24] Jangan terpaku pada naskah kaku. Anda harus bisa beraksi sesuai respons pendengar supaya hasilnya sesuai keinginan. Jika Anda merasa pendengar mulai terganggu dengan sikap Anda yang terlalu terus terang, lembutkan nada suara dan tunjukkan empati. Jika dia tidak tertarik atau meremehkan, cobalah menyampaikan fakta tidak enak dengan cara yang lebih lugas.
    • Napas yang tertahan mengindikasikan antisipasi, sementara tarikan napas tajam biasanya mengindikasikan terkejut.
    • Mata menyipit mengindikasikan keraguan atau rasa tidak senang, begitu juga lengan yang tersilang atau kepala yang miring.
    • Postur tegak yang condong ke depan mengindikasikan ketertarikan.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda menulis pidato persuasif untuk sekolah atau bersiap menyampaikan presentasi publik, cobalah strategi di atas supaya pidato Anda lebih efektif.
  • Studi menunjukkan bahwa jika Anda mengangguk ketika berbicara, pendengar juga akan cenderung setuju dengan Anda.
Iklan
  1. https://www.youtube.com/watch?v=D4c75dYQoFo&feature=youtu.be&t=138
  2. https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/recognizing-persuasive-language/1/
  3. https://owl.purdue.edu/owl/general_writing/academic_writing/establishing_arguments/rhetorical_strategies.html
  4. https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/recognizing-persuasive-language/1/
  5. https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/recognizing-persuasive-language/1/
  6. https://www.inc.com/jeff-haden/want-to-be-exceptionally-persuasive-9-science-backed-ways-to-become-a-better-lea.html
  7. https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/recognizing-persuasive-language/1/
  8. https://owl.purdue.edu/owl/general_writing/academic_writing/establishing_arguments/rhetorical_strategies.html
  9. https://www.inc.com/john-treace/5-often-quoted-tips-for-powerful-presentations.html
  10. https://www.forbes.com/sites/jasonnazar/2013/03/26/the-21-principles-of-persuasion/#520f9276a4c9
  11. https://www.psychologytoday.com/us/blog/persuasion-bias-and-choice/201806/5-tips-better-decision-making
  12. https://www.inc.com/jeff-haden/want-to-be-exceptionally-persuasive-9-science-backed-ways-to-become-a-better-lea.html
  13. https://www.forbes.com/sites/jasonnazar/2013/03/26/the-21-principles-of-persuasion/#3ad611f7a4c9
  14. https://www.inc.com/jeff-haden/want-to-be-exceptionally-persuasive-9-science-backed-ways-to-become-a-better-lea.html
  15. https://www.instituteofpublicspeaking.com/body-language/reading-your-audience/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.510 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan