PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setiap orang ingin menjadi yang terbaik seperti yang mereka inginkan. Mungkin Anda ingin menjadi pemain bola profesional, pelukis ternama, atau menjadi orang tua terbaik. Walaupun sepertinya sangat sulit, Anda bisa mencapai yang terbaik dengan menghilangkan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Untuk itu, mulailah dengan mengenal setiap aspek dari kepribadian Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenal Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Rahasia untuk menjadi pribadi yang Anda inginkan adalah menyadari bahwa Anda sudah mencapainya! Anda sudah menjadi yang terbaik. Saat ini, Anda hanya perlu mempelajari cara mewujudkannya. Semua yang Anda inginkan dan sumber daya yang dibutuhkan sudah Anda miliki. [1]
    • Apa yang Anda cari tidak ada di luar diri Anda. Jika kemampuan menghargai diri sendiri, kepercayaan diri, atau rasa berkelimpahan tergantung pada lingkungan eksternal, Anda akan selalu hidup dalam ketakutan akan kehilangan semua hal tersebut. Kekuatan batin yang sesungguhnya berasal dari keyakinan bahwa penyebab terwujudnya keinginan Anda sudah ada di dalam diri Anda.
  2. Ada kutipan kata-kata bijak yang mengatakan “satu-satunya yang menghambat Anda adalah diri sendiri”. Oleh sebab itu, Anda perlu mencari tahu sifat atau kebiasaan yang tidak selaras dengan pribadi yang Anda inginkan. Sebaiknya Anda bertanya kepada orang-orang terdekat apakah mereka melihat Anda pernah menunjukkan sifat yang merugikan diri sendiri. Pada umumnya, ada dua sifat yang menghambat:
    • Meragukan diri sendiri. Sifat ini membuat Anda tidak melakukan apa-apa, tidak mau berubah, dan tidak pernah menjadi yang terbaik. Jika Anda merasa takut gagal atau kehilangan, kalahkan perasaan ini. Cara terbaik untuk mengalahkan keraguan pada diri sendiri adalah dengan mengumpulkan bukti kesuksesan yang pernah Anda raih dengan mengingat semua pencapaian yang pernah Anda raih. Setelah itu, mintalah teman atau orang-orang terdekat mengatakan apa yang membuat mereka mengagumi dari Anda. [2]
    • Suka menunda. Sifat buruk biasanya timbul dari suara hati yang mengatakan bahwa Anda akan bekerja dengan baik jika berada di bawah tekanan atau Anda boleh menunda pekerjaan sebab bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Menunda satu jam akan menjadi satu hari dan akhirnya Anda harus bergadang untuk menyelesaikan tugas. Hilangkan kebiasaan menunda dengan mencari tahu penyebabnya. Setelah itu, ubahlah cara Anda menyelesaikan tugas. Alih-alih ingin mengerjakan tugas sekaligus, katakan kepada diri sendiri bahwa Anda bisa beristirahat jika bekerja sedikit demi sedikit. Carilah tempat yang tenang agar Anda tidak terganggu selama bekerja.
    • Jika Anda masih menyimpan ingatan yang menyakitkan, rasa takut, depresi, atau kecanduan narkoba, mungkin Anda tidak bisa mengatasi masalah ini sendirian. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan mental yang mampu memulihkan luka lama agar Anda bisa meraih masa depan yang cerah dan bahagia seperti yang Anda inginkan.
  3. Setiap orang terlahir dengan tujuan tertentu. Anda berada di sini dengan tujuan unik yang harus Anda temukan sendiri. Pablo Picasso pernah berkata, “Makna kehidupan adalah menemukan bakat masing-masing. Tujuan hidup adalah membagikannya.” Lakukan evaluasi untuk mengenal lebih dekat siapa diri Anda yang sesungguhnya dan menjadi pribadi yang selaras dengan tujuan hidup Anda. Ajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
    1. Tujuan apa yang ingin Anda capai setiap kali bangun pagi? Apa yang membuat Anda benar-benar bersemangat?
    2. Pelajaran apa yang Anda sukai saat bersekolah? Pengetahuan apa yang ingin Anda perdalam?
    3. Pekerjaan apa yang pernah Anda lakukan sehingga hidup Anda terasa bermakna?
    4. Aktivitas apa yang paling Anda sukai sehingga waktu terasa cepat berlalu?
    5. Apa kelebihan Anda menurut pendapat orang lain?
    6. Gagasan apa yang membuat hidup Anda terasa bergairah?
    7. Apa yang membuat Anda tidak bisa hidup jika hal ini tidak ada?
  4. Setiap kali Anda memikirkan hal-hal yang negatif, mengkritik, menakutkan, atau menyakitkan, sebenarnya Anda sedang terpisah dari diri sendiri. Setiap kali Anda mengatakan dalam hati bahwa Anda tidak mampu melakukan atau memiliki sesuatu, pikiran ini menjadi ramalan yang akan terpenuhi dengan sendirinya sebab cara ini membuat Anda tidak mungkin mencapai tujuan. Diri Anda yang sesungguhnya memiliki kemampuan menjadi apa pun yang Anda inginkan dan hal ini bisa tercapai hanya jika Anda meyakini hal tersebut.
    • Untuk menghentikan pikiran yang merugikan diri sendiri, mulailah dengan mengenalinya lalu tantanglah pikiran ini. [3] Jika Anda berpikir “aku tidak mampu” ketikan melakukan aktivitas baru, mintalah bukti yang menunjukkan bahwa Anda tidak mampu. Banyak orang terbiasa mengkritik diri sendiri dengan cara yang merugikan. Berusahalah menyadari pikiran negatif ini dan gantilah dengan pernyataan positif, misalnya: “Aku takut memulai hal baru, tetapi aku tidak akan tahu kemampuanku jika belum pernah mencobanya.”
    • Orang-orang yang suka mengkritik diri sendiri biasanya kurang percaya diri. Sambil berusaha menghilangkan kebiasaan mengkritik diri sendiri, bayangkan Anda sudah berhasil mencapai tujuan. Visualisasi adalah motivator yang ampuh dan memberikan keyakinan bahwa Anda mampu mencapai tujuan. [4]
    • Carilah tempat yang tenang dan duduklah di posisi yang nyaman untuk melakukan visualisasi. Pejamkan mata sambil bernapas dalam-dalam dan membayangkan Anda sudah berhasil meraih apa yang Anda inginkan. Mulailah dengan memikirkan tujuan yang mudah tercapai, misalnya menurunkan berat badan 5 kg atau lulus ujian dengan nilai 10. Bayangkan Anda sudah mencapai tujuan akhir, tetapi lihat juga ke belakang untuk membayangkan setiap langkah yang harus dilakukan agar Anda bisa sampai ke sana (misalnya: mengatur pola makan dan berolahraga atau belajar setiap hari dan mencari pembimbing).
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Bertindak

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak orang yang mengabaikan sapaan lembut dari dalam hati mereka, yaitu intuisi atau suara hati yang mencintai dan mengagumi diri sendiri. Suara yang mengingatkan kita agar selalu tenang dan merasa yakin. Namun, suara bising lebih keras berteriak di dalam pikiran kita dan memberikan perintah agar kita bertindak. Selain menghilangkan kepercayaan diri, suara ini menyeret kita sehingga mengejar materi dan semua aspek kehidupan yang semu.
    • Belajarlah mengenali perbedaan antara suara keras mengkritik yang membuat Anda tertekan dengan suara lembut membangun yang mencintai dan mendukung Anda. Setelah itu, pilihlah salah satu yang ingin Anda dengarkan.
  2. Anda tidak akan meraih kesuksesan jika belum tahu apa yang Anda inginkan. Adakalanya, tujuan hidup kita berubah sehingga kita seperti tersesat dan bingung dengan apa yang ingin kita capai. Mengetahui apa yang tidak Anda inginkan bisa mengarahkan Anda pada jalan yang seharusnya dan membantu Anda menentukan batasan yang jelas. [5] [6]
  3. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa orang-orang optimis cenderung hidup lebih lama dengan kesehatan fisik dan mental yang baik daripada orang-orang pesimis. Melihat gelas setengah penuh berarti lebih sering tersenyum , tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena ingin bersaing, dan selalu melihat sisi positif dalam keadaan apa pun. [7]
    • Sebuah penelitian berhasil menemukan cara menjadi pribadi yang lebih optimis, yaitu dengan melakukan latihan membayangkan diri sendiri menjadi yang terbaik di masa depan. [8] Saat berlatih, Anda harus menulis secara ekspresif selama 20 menit tentang siapa Anda di kemudian hari sesuai petunjuk berikut: “Pikirkan kehidupan yang Anda inginkan. Bayangkan semuanya berjalan baik. Anda sudah bekerja keras sehingga berhasil mencapai semua yang Anda impikan. Pikirkan keadaan ini sebagai realisasi atas semua hal yang Anda inginkan. Sekarang, tulislah semua yang Anda bayangkan tadi.” Lakukan latihan ini tiga hari berturut-turut.
  4. Apakah Anda masih merasa khawatir akan kegagalan sehingga tidak mau menunjukkan kemampuan Anda? Belajarlah menjadi pribadi yang berani dan manfaatkan setiap peluang yang terbuka. Orang-orang sukses meraih keberhasilan bukan dengan bermain aman. Bacalah situasi dan kenali orang-orang di sekitar untuk menentukan peluang yang layak Anda ambil. Setelah itu, berfokuslah menentukan strategi untuk meraih kesuksesan. [9] [10]
    • Orang-orang yang suka mengambil risiko selalu menguji metode yang mereka gunakan untuk diperbaiki dan mengembangkan cara yang paling efisien untuk mendapatkan hasil terbaik. Jangan berhenti bereksperimen.
    • Harapkan kesuksesan, tetapi bersiaplah menghadapi kegagalan. Anda harus selalu membayangkan keberhasilan, tetapi kegagalan terkadang mustahil dihindari. Akuilah kesalahan dan gunakan sebagai kesempatan belajar untuk meningkatkan keterampilan dan menjadi lebih kuat.
    • Hidup dalam zona kenyamanan bisa menimbulkan kebosanan dan perasaan terasing. [11] Tinggalkan zona kenyamanan dengan mengambil inisiatif dan melakukan pekerjaan baru selain tugas-tugas rutin. Jadilah sukarelawan dengan melayani masyarakat yang selama ini Anda abaikan (misalnya: pecandu narkoba, tunawisma, dll.) Cara lain mengubah rutinitas kerja adalah dengan pindah ke posisi baru. Berusahalah menduduki posisi pimpinan agar tanggung jawab Anda lebih besar dan lebih banyak orang yang mengandalkan Anda.
  5. Orang-orang yang berani mengambil risiko cenderung lebih banyak mengatakan “ya” daripada “tidak” karena mereka berusaha mengalahkan ketakutan atau keraguan agar bisa mengambil kesempatan berharga untuk terus mengembangkan diri. Namun, ketika ingin menjadi yang terbaik, Anda harus belajar menyatakan pendapat dan mengatakan “tidak” jika memang harus. Hargailah diri sendiri dan nilai keyakinan Anda dengan menolak berpartisipasi dalam aktivitas yang tidak sejalan dengan tujuan Anda. [12]
    • Adakalanya, Anda harus mengatakan “ya” untuk menjaga hubungan baik. Dalam hal ini, persetujuan yang Anda berikan akan mendukung tercapainya tujuan jika orang ini membawa dampak positif dalam kehidupan Anda.
    • Jika Anda merasa yakin bahwa kata “tidak” adalah pilihan terbaik, lakukan tanpa perlu memberikan alasan atau meminta maaf.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meningkatkan Energi Positif

PDF download Unduh PDF
  1. Jalinlah hubungan dengan orang-orang yang positif . Dengan siapa Anda sering menghabiskan waktu mencerminkan siapa Anda seperti kata pepatah lama, “burung-burung berbulu sama akan berkumpul bersama”. Amati kehidupan sosial Anda sehari-hari atau setiap minggu untuk memastikan apakah orang-orang di sekeliling Anda mencerminkan dengan tepat siapa Anda sesungguhnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang sifat dan kepribadiannya pantas Anda kagumi, tetapi bisa juga mengasah Anda. Jangan mencari teman hanya untuk merasakan kesenangan sesaat, tetapi menghalangi Anda menjadi yang terbaik. [13]
    • Hans F. Hansen mengatakan, “Orang lain akan memberikan inspirasi atau menguras energi Anda.” Ujilah pernyataan ini dengan mengamati orang-orang terdekat dalam kehidupan Anda. Perhatikan apa yang Anda rasakan saat sedang bersama mereka. Apakah Anda merasa senang dan termotivasi? Apakah mereka mendorong Anda untuk berperilaku positif yang sehat?
    • Jika orang-orang di sekeliling Anda membuat Anda lelah atau murung, mungkin Anda sudah mengorbankan keinginan untuk mengembangkan diri dengan memilih hidup bersama mereka. Tentukan apakah Anda perlu memutuskan hubungan dengan mereka sebab Anda tidak bisa mewujudkan kehidupan yang Anda inginkan jika terus bersama mereka.
  2. Temukan kemampuan dan bakat Anda lalu gunakan dalam kehidupan sehari-hari agar semakin terasah dan semakin baik. Dengan mengembangkan kekuatan, Anda memberikan yang terbaik dari diri sendiri kepada dunia. Selain itu, Anda akan merasa lebih percaya diri, lebih berharga , dan lebih sukses. [14]
    • Mengenali kelemahan sama pentingnya agar Anda tahu apa yang masih bisa diperbaiki. Bagaimanapun juga, mengenal dan memanfaatkan kekuatan diri sendiri membuat Anda mampu mewujudkan keinginan dan mencapai aktualisasi diri. Ingatlah bahwa Anda terlahir dengan bakat istimewa karena alasan tertentu. Gunakan sebaik-baiknya!
  3. Saat Anda mengaktualisasikan diri , jangan lupa menyediakan waktu untuk bersikap baik kepada diri sendiri. Memacu diri untuk meningkatkan kemampuan memang baik, tetapi kita semua perlu beristirahat dan memperhatikan diri sendiri agar kondisi kita pulih lagi. Seandainya Anda mengalami stres atau merasa terbebani, lakukan beberapa latihan pemulihan diri untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan energi negatif agar tidak memengaruhi apa yang sedang Anda lakukan. [15]
    • Anda bisa berlatih memulihkan diri dengan melakukan beberapa aktivitas yang akan meningkatkan kesejahteraan mental, fisik, dan emosional. Setiap orang bebas menentukan cara memulihkan diri, misalnya: berlatih yoga , menulis jurnal , berolahraga , bermeditasi, berdoa , atau melakukan aktivitas lain yang merilekskan .
    • Tentukan beberapa aktivitas yang paling Anda sukai dan lakukan saat Anda merasa tertekan. Jadikan aktivitas ini sebagai ritual harian atau mingguan untuk meredakan stres.
  4. Jagalah hubungan baik dengan diri sendiri. Adakalanya, kesibukan sehari-hari membuat kita mengabaikan diri sendiri. Biasakan melakukan percakapan batin dan refleksi diri. Apa yang Anda butuhkan? Apakah Anda ingin beristirahat? Berikan waktu untuk diri sendiri agar Anda memiliki kesempatan untuk mengevaluasi tujuan hidup dan menentukan apakah tujuan ini yang ingin Anda capai. Kita semua sedang berproses, jadi, jangan ragu mengubah rencana atau menata kembali hidup Anda jika dibutuhkan. Jadilah yang terbaik untuk diri sendiri! [16]
    Iklan

Tips

Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.069 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan