PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi beberapa orang, memahami orientasi seksual tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Anda pun merasakan hal yang sama? Jika iya, kemungkinan besar Anda menyadari bahwa di balik seluruh kesulitan dan kebingungan yang harus dihadapi, ada rasa bersemangat untuk menemukan jawaban atas seluruh pertanyaan yang memenuhi benak Anda. Pada dasarnya, memiliki ketertarikan kepada perempuan tidak akan mengubah karakteristik utama Anda, tetapi dapat berperan sangat penting untuk membentuk jati diri Anda. Itulah mengapa, mengeksplorasi orientasi seksual sejatinya merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Selagi proses eksplorasi diri dilakukan, jangan ragu mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Seperti apa pun prosesnya nanti, tetaplah memupuk rasa penasaran Anda dan jangan berhenti bertanya. Yang terpenting, tetaplah menjaga kebaikan hati dan mencintai diri sendiri apa adanya!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenali dan Menerima Orientasi Seksual Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika mulai mengeksplorasi identitas seksual, selalu ingat bahwa seksualitas adalah spektrum. Artinya, seseorang mungkin memiliki ketertarikan terhadap wanita, pria, atau bahkan pria dan wanita pada saat yang bersamaan. Ke depannya, orientasi tersebut mungkin akan berubah. Sekalipun terasa membingungkan atau bahkan menakutkan, sadarilah bahwa variasi orientasi seksual adalah hal yang sangat normal, dan identitas seksual yang pada akhirnya Anda temukan akan selalu valid.
    • Selalu ingat bahwa tidak ada cara yang paling “benar” untuk menjadi seorang lesbian, heteroseksual, biseksual, atau identitas seksual lain. Pada dasarnya, yang mendefinisikan identitas tersebut adalah Anda, bukan stereotip atau ekspektasi orang lain.
  2. Mengenali identitas seksual Anda dengan lebih dekat memang tidak mudah, terutama jika aktivitas tersebut sudah cukup lama Anda hindari. Selalu ingat bahwa mengeksplorasi perasaan dan identitas diri bukanlah aktivitas yang berbahaya. Lagi pula, hanya karena Anda memutuskan untuk mengeksplorasi perasaan, bukan berarti Anda harus mengejawantahkan hasil eksplorasi tersebut menjadi aksi yang nyata atau menceritakannya kepada semua orang jika merasa belum siap. Itulah mengapa, jangan takut untuk mengeksplorasi perasaan Anda mengenai hubungan romantis dan perempuan lain. Setelahnya, sadari dan terima perasaan yang muncul, apa pun itu, dengan penuh kejujuran dan kebaikan hati. [1]
    • Rombak pola pikir Anda terkait proses tersebut karena pada dasarnya, mengeksplorasi seksualitas adalah hal yang positif. Bahkan, Anda mungkin akan merasa bersemangat setelahnya!
    • Berusahalah semaksimal mungkin untuk tidak menghakimi diri sendiri. Mundurlah sejenak untuk mengenali dan membuka diri terhadap segala bentuk emosi yang muncul, dan perlakukan diri Anda dengan baik selagi proses eksplorasi tersebut dilakukan.
  3. Jika Anda merasa tidak nyaman, takut, atau bahkan terus-menerus ingin menyangkal identitas diri yang baru, cobalah mengidentifikasi alasannya. Pada dasarnya, mengenali dan menerima, atau bahkan mengonfrontasi, segala bentuk emosi negatif yang menyertai pengungkapan identitas seksual dapat membantu Anda untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik, lo ! Oleh karena itu, alih-alih menghindari emosi yang negatif, cobalah menerimanya sebagai bagian dari perjalanan Anda, dan selalu ingatkan diri Anda bahwa seluruh emosi tersebut tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol Anda. [2]
    • Misalnya, jika Anda merasa malu, cobalah mengidentifikasi sumbernya. Misalnya, rasa malu tersebut mungkin mengakar pada anggapan populer mengenai cinta dan romantisme yang terbentuk di dalam masyarakat, atau bahkan di dalam keluarga inti Anda.
    • Sedikit demi sedikit, mulailah mengidentifikasi alasan di balik emosi negatif Anda. Misalnya, emosi negatif tersebut mungkin muncul karena sejak kecil, Anda telah dibesarkan dengan nilai-nilai yang dianggap normal oleh masyarakat kebanyakan. Jika situasinya demikian, jangan biarkan pemahaman sempit tersebut mengontrol Anda hingga saat ini!
  4. Yakini jati diri Anda, sesulit apa pun itu. Bagi Anda, identitas seksual mungkin merupakan aspek yang paling utama di dalam hidup, dan oleh karenanya, mengeksplorasi atau mempertanyakannya dapat membuat Anda merasa takut, tidak percaya diri, dan/atau khawatir dengan posisi Anda di dalam masyarakat. Untuk saat ini, merangkul jati diri Anda yang sesungguhnya mungkin tidak mudah, tetapi percayalah bahwa ini merupakan keputusan terbaik yang bisa Anda buat. Mencintai diri sendiri dan memercayainya akan membantu Anda untuk menerima identitas seksual tersebut dengan lebih mudah, dan bahkan membagikannya kepada orang lain ketika sudah merasa siap untuk melakukannya.
  5. Dengan kata lain, aspek tersebut, sepenting apa pun maknanya, tidak lantas menjadi satu-satunya hal yang mendefinisikan diri Anda. Menjadi lesbian tidak akan mengubah Anda menjadi orang yang berbeda, dan tidak ada aturan mengenai hal-hal yang pantang dilakukan atau dipikirkan setelah Anda menjadi seorang lesbian. Oleh karena itu, tetaplah berfokus pada hal-hal yang membuat Anda bahagia, seperti kesibukan akademis, hobi, pekerjaan, atau beraktivitas bersama para sahabat dan kerabat terdekat.
    • Ketika rasa bingung, takut, atau cemas mulai muncul, cobalah memfokuskan pikiran pada hal-hal yang paling membuat Anda bahagia. Cobalah kembali mengingat jati diri Anda yang sesungguhnya, pun hal-hal yang dapat membuat Anda merasa bahagia, lalu yakinkan diri Anda bahwa menjadi lesbian tidak akan mengubah semua itu.
  6. Pada dasarnya, seorang terapis, terlebih yang secara khusus menangani isu-isu LGBT, dapat dijadikan sumber nasihat yang paling tepat ketika Anda mengalami kesulitan dalam hal seksualitas. Secara khusus, terapis ahli telah disumpah secara legal untuk menjaga kerahasiaan identitas pasien. Artinya, Anda bisa dengan bebas menceritakan apa pun kepada mereka, tanpa perlu khawatir cerita itu akan disebarkan kepada orang lain.
    • Terapis diwajibkan untuk melaporkan segala bentuk kekerasan dan tindakan lain yang berisiko menyakiti Anda dan/atau orang lain, seperti keinginan untuk bunuh diri.
    Iklan


Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Dukungan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika tidak yakin akan menerima dukungan dari sahabat dan kerabat terdekat Anda, atau jika Anda merasa belum yakin untuk membuka diri kepada mereka, tidak ada salahnya mencari bantuan dan dukungan dari tempat lain. Misalnya, identifikasi ada atau tidaknya komunitas yang menyuarakan dukungannya terhadap LGBT di wilayah tempat tinggal Anda, lalu bergabunglah dengan mereka. Jika ingin, Anda juga boleh bergabung dengan komunitas atau forum daring yang memiliki pandangan serupa. Percayalah, menemukan orang-orang dengan pemikiran serupa akan membantu Anda untuk tidak kesepian dan merasa lebih terlibat di dalam masyarakat. [3]
    • Cari komunitas daring maupun luring yang tepercaya, serta memiliki koneksi dengan terapis atau organisasi besar yang menangani isu-isu LGBT. Jika belum merasa nyaman untuk berbagi cerita dengan mereka, sekadar hadir untuk menjadi pendengar dalam berbagai sesi yang mereka adakan pun tidak masalah. Pada dasarnya, silakan meluangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan diri sebelum pada akhirnya membagikan cerita Anda kepada orang lain.
  2. Membuka diri kepada orang-orang terdekat merupakan langkah yang sangat besar, berani, dan terkadang, terasa menakutkan. Itulah mengapa, lakukan itu hanya ketika Anda telah merasa benar-benar siap dan aman. Jika ada seseorang yang sangat Anda percayai dalam hidup, jadikan dia pendengar pertama Anda. Setidaknya, Anda akan merasa lebih kuat dan tidak lagi sendirian setelahnya karena dia tidak akan segan-segan memberikan dukungan dan nasihatnya, jika diperlukan. [4]
    • Berikan perhatian lebih pada sahabat dan kerabat yang terlihat berpikiran terbuka dan tidak anti terhadap perbedaan. Secara khusus, berfokuslah pada orang-orang terdekat yang mengaku memiliki teman LGBT dan/atau telah terlebih dahulu mengakui orientasi seksualnya.
    • Ajak mereka mengobrol dalam momen yang privat, dan ucapkan kalimat seperti, “Sebetulnya aku belum siap mengakui ini kepada siapa pun, tapi sepertinya aku lesbian, deh .”
  3. Jika merasa belum siap untuk membuka diri kepada orang-orang di sekitar Anda, seperti kepada teman atau kelompok dukungan, luangkan lebih banyak waktu untuk mengonsumsi berbagai media yang mendukung eksistensi LGBT, seperti acara televisi, film, dan buku. Sejatinya, ini merupakan salah satu cara yang mudah serta minim risiko untuk bergabung dalam komunitas dan menemukan “rumah kedua” Anda. Selain itu, melihat sosok lain yang memiliki orientasi serupa di media juga mampu meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam sekejap. [5]
    • Cobalah menonton acara televisi yang mengusung karakter lesbian, seperti Glee dan Orange is the New Black , serta film seperti Imagine Me dan You and Carol . Jika lebih menyukai buku daripada film, cobalah membaca judul-judul seperti Annie On My Mind karangan Nancy Garden atau The Bermudez Triangle karangan Maureen Johnson.
  4. Akui kecenderungan homoseksual ketika waktunya tepat dan saat Anda sudah benar-benar merasa siap untuk melakukannya. Mengakui orientasi seksual yang dianggap “berbeda” oleh sebagian besar orang adalah langkah yang sangat besar dan oleh karenanya, lakukan itu hanya ketika Anda sudah merasa siap untuk melakukannya. Menjalani hidup dengan kejujuran dan keterbukaan tentu saja akan terasa lebih nyaman, tetapi silakan menyembunyikan orientasi seksual jika Anda khawatir menerima kekerasan, perundungan, atau perlakuan yang berbeda dari orang lain. Luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan yang menurut Anda paling tepat. [6]
    • Jika ingin menginformasikan orientasi seksual Anda kepada orang lain, mulailah dari orang-orang yang pasti akan mendukung Anda. Mereka dapat menjadi sistem pendukung yang tepat jika nantinya, Anda memutuskan untuk bercerita kepada lebih banyak orang.
    • Jika tidak yakin akan menerima tanggapan yang positif, cobalah menyinggung topik, film, atau acara televisi yang mengangkat tema lesbian, pun mengajak mereka berdiskusi mengenai isu-isu yang mengitari kehidupan LGBT, seperti keputusan pemerintah negara tertentu untuk mengizinkan terjadinya pernikahan sesama jenis. Apakah mereka terlihat menghargai atau enggan membahas dan bahkan menentang topik tersebut?
    • Jelaskan perasaan Anda dengan berkata, “Aku sudah cukup lama memikirkan ini, dan sekarang aku menyadari bahwa sepertinya, aku menyimpan ketertarikan kepada sesama perempuan.”
    • Izinkan mereka mengajukan pertanyaan setelahnya.
  5. Ingat, tidak perlu membuka orientasi seksual kepada semua orang yang Anda temui! Dalam beberapa kasus, menyembunyikan orientasi seksual adalah hal paling bijaksana yang bisa Anda lakukan. Oleh karena itu, ikuti insting Anda dan tidak perlu merasa terbebani untuk mengakui orientasi seksual kepada orang lain, sedekat apa pun hubungan Anda dan mereka selama ini. Pada akhirnya, kenyamanan dan keamanan Anda tetap harus diutamakan! Secara khusus, sebaiknya jangan mengakui orientasi seksual Anda kepada: [7]
    • Orang-orang yang terlihat homofobia. Umumnya, orang-orang semacam ini gemar melontarkan komentar negatif mengenai kaum LGBT atau isu terkait LGBT yang muncul di berbagai pemberitaan, atau kerap melontarkan lelucon dan ejekan yang berhubungan dengan topik homoseksual.
    • Orang-orang yang mengancam akan menyakiti Anda jika mengetahui bahwa Anda adalah seorang lesbian.
    • Orang-orang yang menyokong kebutuhan fisik dan finansial Anda. Misalnya, jika saat ini Anda masih tinggal bersama orang tua dan menyadari bahwa mereka mungkin akan sulit menerima pilihan Anda, sebaiknya simpan pengakuan tersebut, setidaknya sampai Anda bisa keluar dari rumah dan memenuhi berbagai kebutuhan tanpa bantuan mereka.
    • Orang-orang yang komentarnya dapat benar-benar memengaruhi Anda. Jika ada orang-orang yang komentarnya terasa sangat penting untuk Anda, sebaiknya tidak perlu mengakui orientasi seksual Anda kepada mereka. Jika reaksi mereka buruk, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa menyikapinya secara objektif ketika mendengarnya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengeksplorasi Hubungan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda baru saja belajar untuk berdamai dengan orientasi seksual yang baru, kemungkinan besar mencari pasangan adalah hal terakhir yang ada dalam daftar kegiatan Anda. Tidak masalah! Alih-alih terburu-buru mencari pasangan kencan, cobalah meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk menerima identitas diri Anda dan mengakuinya kepada orang-orang terdekat. Dengan kata lain, yakini jati diri Anda sebelum menjalin relasi romantis dengan orang lain, agar hubungan Anda pun dapat terasa lebih matang dan bermakna nantinya.
    • Tidak perlu merasa terbebani dengan pengalaman kencan atau hubungan romantis orang lain. Berkencanlah, hanya ketika Anda sudah merasa siap untuk melakukannya.
  2. Sejatinya, aplikasi dan situs kencan daring merupakan media yang tepat untuk mempertemukan Anda dengan banyak perempuan menarik! Jika memungkinkan, gunakan aplikasi kencan yang sarat akan pengguna LGBT atau mintalah bantuan orang-orang terdekat untuk mencarikan pasangan kencan yang sesuai dengan kriteria Anda. [8]
    • Menyampaikan keinginan tersebut kepada sahabat dan kerabat terdekat memang tidak mudah, tetapi yakinlah bahwa mereka adalah orang-orang yang paling mengenal Anda! Artinya, mereka pasti lebih tahu sosok yang sesuai untuk menjadi pasangan kencan Anda daripada aplikasi kencan apa pun.
    • Cobalah bergabung dengan beberapa aplikasi kencan daring, seperti Tinder , Grindr , dan Blued . [9]
  3. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk mengenali calon pasangan sebelum mengajaknya berkencan. Secara khusus, pastikan dia juga menyimpan ketertarikan yang bersifat romantis kepada perempuan. Selain itu, pastikan Anda berdua juga memiliki koneksi yang tulus dan jujur. Untuk mengenali calon pasangan secara lebih dekat, cobalah mengajaknya mengobrol mengenai hal-hal yang menarik minatnya, harapan dan impiannya, serta aktivitas yang sering dilakukan untuk mengisi waktu luangnya. [10]
    • Identifikasi perasaan Anda. Apakah Anda merasakan getaran cinta ketika berada di dekatnya atau sekadar merasa nyaman di sisinya? Ketika perasan Anda sudah berhasil teridentifikasi, dan ketika Anda sudah merasa siap untuk mendekatkan diri kepadanya, cobalah mengajaknya makan malam, menonton film di bioskop, atau melakukan hal lain yang tak kalah menyenangkan bersamanya.
  4. Ingat, perempuan yang Anda temui dan kencani mungkin berada dalam frekuensi yang berbeda, terutama terkait tingkat penerimaan dan keterbukaannya terhadap orientasi seksualnya. Untuk mengidentifikasi keduanya, Anda harus pandai membaca sinyal nonverbal yang dia berikan, seperti yang berhubungan dengan kesediaannya untuk menggandeng tangan Anda di depan umum. Jika ingin, Anda bahkan bisa mendiskusikan topik tersebut secara langsung dengannya. Apa pun kondisinya saat ini, bersabarlah dan berusahalah menerimanya.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Kamu sudah mengakui orientasi seksual ke teman-teman dan keluargamu, belum? Aku sudah, tapi nggak masalah juga kok , kalau kamu belum melakukannya.”
  5. Kemungkinan besar, akan ada dua jenis emosi yang muncul setelah Anda mengidentifikasi diri sebagai lesbian, yaitu merasa takut untuk mencapaui keintiman fisik dengan pasangan, atau justru merasa terburu-buru untuk melakukannya. Dalam beberapa kasus, kedua emosi tersebut bahkan muncul secara bersamaan! Apa pun emosi yang saat ini Anda rasakan, selalu ingat bahwa keintiman di dalam hubungan, terutama yang berhubungan dengan kedekatan fisik, harus dicapai secara bertahap, terutama karena Anda dan/atau pasangan mungkin sesungguhnya belum benar-benar siap untuk melakukannya. Oleh karena itu, cobalah untuk mengomunikasikan preferensi Anda saat ini kepada pasangan, dan hanya lakukan aktivitas yang membuat Anda berdua merasa nyaman.
    • Jika Anda dan pasangan telah memutuskan untuk melakukan keintiman fisik, cobalah menyampaikan preferensi Anda kepada pasangan dengan jujur dan terbuka, lalu mintalah dia untuk melakukan hal yang sama setelahnya.
    • Ingat, segala bentuk hubungan seksual harus dilakukan dengan aman! Dengan kata lain, jangan mengabaikan penggunaan kondom khusus perempuan atau dental dam .
  6. Esensi berkencan tidak berhubungan dengan orientasi seksual pihak-pihak di dalamnya. Berkencan adalah proses yang seharusnya terasa menyenangkan untuk mengenali pasangan secara lebih mendalam. Oleh karena itu, siapa pun pasangan Anda, pastikan Anda selalu memperlakukannya dengan sopan, menjadi pendengar yang baik untuknya alih-alih terus berusaha menguasai percakapan, dan selalu bersenang-senang dengannya. Alhasil, pengalaman berkencan Anda berdua pun akan terasa jauh lebih bermakna
    • Tidak perlu mengubah jati diri atau aktivitas Anda setelah mengidentifikasi diri sebagai lesbian. Dengan kata lain, tetaplah menjadi diri sendiri, sebelum maupun sesudah menemukan teman kencan.
    Iklan

Tips

  • Selalu perlakukan diri Anda dengan baik. Ingat, setiap orang berhak untuk dicintai dan berbahagia, apa pun orientasi seksual mereka.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 58.649 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan