PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Di dunia yang penuh dengan hal-hal yang palsu, menjadi pribadi sejati tampaknya merupakan sebuah tantangan yang sangat sulit. Tetapi, jika Anda ingin dunia melihat diri Anda sebagai individu yang unik dan memiliki jati diri, berikut adalah hal yang Anda perlu lakukan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Ini berarti bukan citra diri yang selalu Anda pertahankan di depan sekelompok orang, keluarga, maupun teman dekat Anda. Carilah tempat menyendiri dan merenung untuk betul-betul mengenai jati diri Anda. Siapa Anda sebenarnya jika Anda sedang sendirian?
    • Jika Anda mau dan tertarik, cobalah melakukan meditasi untuk mengurangi tingkat stress dan menjernihkan pikiran. Meditasi akan memungkinkan Anda untuk melihat diri Anda sendiri dengan lebih jelas.
  2. Tiap hari, kita akan melihat gambaran apa saja hal yang diterima di masyarakat saat ini, dan hal tersebut selalu berubah (yang membuktikan bahwa sebenarnya yang ideal itu tidak ada). Untuk menjadi diri Anda yang sebenarnya, Anda harus berhenti berupaya mengikuti apa yang standar yang sebenarnya tidak ada. Di dunia ini tidak ada orang yang trendi, hipster , atau semacamnya. Yang ada hanyalah individu, yang sebenarnya punya keunikan masing-masing. Anda perlu alasan yang lebih kuat daripada sekadar merek dan tren ketika memilih menggunakan atau memiliki sesuatu.
    • Buang aspirasi atau keinginan Anda untuk diterima dalam kelompok atau lingkaran sosial tertentu. Jika diri Anda yang sebenarnyalah yang dicari oleh kelompok tersebut, maka merekalah yang akan mencari Anda, ketika Anda memang sudah berhasil menemukan jati diri Anda yang sebenarnya.
  3. Sayangnya, di dunia masa kini, kita diserbu oleh banyak pengharapan dan tuntutan dari masyarakat dan terkadang itu membuat kita kehilangan arah dan jati diri. Kita menghabiskan waktu bertahun-tahun (kadang puluhan tahun, atau bahkan seumur hidup) untuk menyesuaikan diri agar diterima di masyarakat, dan mau tidak mau mengubur jati diri kita yang sebenarnya di balik berbagai koleksi topeng. Luangkan beberapa menit untuk menuliskan semua hal yang benar-benar mendefiniskan diri Anda, baik itu dari apa yang Anda lakukan, sifat Anda, apa sudut pandang Anda, atau apa pun itu mengenai diri Anda yang memang benar adanya.
    • Ketika Anda punya daftar yang berisi puluhan hal mengenai diri Anda (bahkan yang sederhana seperti “lebih suka menggunakan sandal” atau “lebih suka bertualang daripada mencari hal pasti”), pasang di tempat yang sering Anda lihat dan bacalah daftar tersebut sesering mungkin. Lalu, ketika Anda ingin mengambil keputusan atau membuat komitmen, atau ketika meninjau kembali hari Anda, lihat kembali apakah tindakan dan pemikiran Anda sesuai dengan jati diri Anda sebenarnya yang ada di daftar tersebut. Ada kemungkinan Anda pernah melakukan hal yang tidak mencerminkan jati diri Anda.
  4. Kita tidak selamanya mencerminkan orang-orang dari tempat kita berasal. Tetapi bagaimanapun kita tidak bisa menghindari bahwa jati diri kita salah satunya berasal dari pengaruh sejarah. Banyak orang yang mati-matian menghindar dari masa lalu, seperti mengubah cara mengeja nama agar terdengar lebih masuk akal dan benar, atau memberikan terlalu banyak keleluasaan kepada orang lain untuk mengubah kebiasaan dan budaya Anda. Dari mana Anda berasal? Orang tua Anda pasti punya andil dalam membentuk jati diri Anda, dan kakek-nenek Anda punya andil dalam membentuk orang tua Anda. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pikirkan:
    • Cara Anda dididik. Apa hal yang paling Anda ingat mengenai cara Anda dididik dan dibesarkan? Dalam hal apa cara Anda dibesarkan berbeda dari orang lain?
    • Lokasi Anda. Bagaimana lokasi atau daerah asal membentuk Anda? Hobi dan kepribadian apa yang Anda miliki karena pengaruh lokasi atau daerah asal Anda?
    • Hal yang Anda benci dan suka. Berapa banyak hal yang Anda suka dan benci ternyata sama dengan anggota keluarga Anda yang lain? Berapa banyak hal yang Anda benci dan suka ternyata berasal dari pengaruh keluarga?
  5. Manusia secara alami ingin dikelilingi oleh orang lain, meskipun orang lain tersebut merusak atau melakukan hal buruk pada diri kita. Tetapi, agar Anda bisa menjadi seorang pribadi sejati, dan untuk menjadi diri Anda yang bahagia dan alami, orang-orang yang merusak hidup Anda sebaiknya ditinggalkan. Tidak ada alasan untuk berteman dengan orang seperti itu. Renungkan selama 30 detik dan pikirkanlah mengenai hal ini, dan Anda akan tahu persis siapa saja mereka.
    • Di dunia ini, pasti ada orang yang memang tidak diperuntukkan atau tidak cocok dengan Anda. Memutuskan hubungan dengan orang lain mungkin merupakan hal yang sulit, terutama jika kita sudah terlanjur berteman dan kita merasa bahwa itu adalah tindakan yang jahat. Namun perlu diingat, ini bukanlah sebuah tindakan egois. Memang, ini demi kepentingan Anda sendiri, tetapi jika bukan Anda sendiri yang bertindak demi kepentingan diri Anda, siapa lagi? Anda tidak egois, tetapi logis.
    • Lupakan semua tren yang populer kecuali tren tersebut memang cocok dan sesuai dengan jati diri Anda. Tren itu sendiri juga hanya bertahan sementara lalu berubah--mengapa Anda mau mengubah identitas dengan begitu cepat? PIlihlah gaya Anda sendiri dan apa yang Anda sukai. Jika Anda memang suka mengenakan celana jin dan baju kaus, pakailah.
  6. Menganggap bahwa kita sudah menjadi seorang yang tulus dan jujur adalah hal yang mudah. Tetapi kita terkadang tidak merefleksikan pemikiran tersebut ke tindakan kita sehari-hari. Kadang kita berbohong bahwa teman Anda disukai banyak orang (padahal tidak), atau kita secara tersirat meminta sesuatu dari teman karena kita merasa tidak nyaman meminta terlalu banyak hal, dan lain sebagainya. Kita tidak menjadi diri kita yang sebenarnya, dan malah mengikuti apa yang diinginkan orang lain. Hentikanlah.
    • Dua tindakan kurang tulus yang sering kita lakukan adalah menghindari orang lain atau berbohong hanya untuk membuat orang lain senang. Jika Anda ternyata mengorbankan kebahagiaan Anda untuk membuat orang lain senang, maka Anda tidak jujur pada diri sendiri. Jika Anda tidak mau mengatakan atau melakukan sesuatu hanya karena takut mereka akan marah atau merasa malu, maka Anda juga tidak jujur pada diri sendiri. Suara-suara kecil itu akan sering membuat kita berhenti memperlihatkan jati diri kita. Abaikanlah.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menemukan Kembali Jati Diri Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Ini tidak semudah kelihatannya, apalagi melihat banyaknya pengaruh dari media saat ini. Memang, kita semua adalah individu yang unik, tetapi hanya sedikit yang benar-benar kebal dari pengaruh semua media dan tekanan sosial yang ada. Karena sulit, tentukan terlebih dahulu apa arti dari menjadi pribadi sejati bagi Anda. Andalah yang menentukan ini sendiri, bukan orang lain.
    • Apakah menjadi pribadi sejati berarti menjunjung selera fashion Anda sendiri? Atau mengatakan apa pun yang ada di pikiran Anda? Atau memperlihatkan emosi Anda, seperti apa pun itu? Atau mengabaikan apa yang sedang populer saat itu? Ada banyak sudut pandang yang bisa Anda ambil untuk konsep ini, dan Anda berhak menentukannya sendiri.
  2. Jika Anda sudah menghilangkan teman yang merusak dari hidup Anda, maka ini bukanlah hal yang sulit. Siapa orang yang selalu ingin Anda ajak berkumpul atau bertemu? Siapa yang selalu membuat Anda merasa senang dan nyaman pada diri sendiri? Lalu, pikirkan hal ini: akan jadi orang seperti apa Anda setelah bertemu dengan orang tersebut?
    • Kita semua punya versi yang berbeda mengenai diri kita. Ada versi yang bagus, ada juga versi yang buruk, dan tidak satu pun yang sama. Tapi yang harus Anda utamakan adalah selalu memperlihatkan versi terbaik dari Anda, yang tentunya merupakan versi paling sejati dan alami.
  3. Apakah Anda pernah mendengar pepatah supaya kita "Berhenti sebentar dan cium aroma mawar"? Kebanyakan dari kita sekarang sangat terpaku dan bergantung pada teknologi, dan tidak menjalani apa yang dulu disebut sebagai “kehidupan yang normal”. Kita kadang lupa dan mengabaikan keadaan sekitar, apa yang kita rasakan, bagaimana kita berinteraksi dan pengaruh kita pada orang lain, dan sebagainya. Jadi, sadarlah! Perhatikan apa yang terjadi di sekitar Anda. Selalu luangkan waktu untuk mencari tahu empat hal yang sebelumnya tidak Anda ketahui.
    • Terkadang, di kepala kita banyak hal yang kita pikirkan dan terkadang sulit menyadari bahwa kita terlalu larut dalam keasyikan sendiri, bahkan sejak kecil. Paling mudah, cobalah perhatikan orang lain di sekitar Anda. Bagaimana cara mereka menenangkan orang lain? Bagaimana mereka mengutarakan atau mengatakan sesuatu? Bagaimana mereka memosisikan tubuh mereka? Ketika Anda menyadari bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang benar-benar dia maksudkan, Anda akan sadar bahwa Anda melakukan hal yang sama, dan membuat Anda sadar pada diri sendiri.
  4. Ketika Anda berhenti berpura-pura dan tidak lagi mengikuti apa yang diharapkan dan diterima masyarakat, Anda akan mulai merasa tidak aman karena Anda memperlihatkan diri Anda yang sebenarnya, termasuk kelemahan Anda. Anda tidak lagi memasang mekanisme pertahanan diri yang selalu Anda jaga sebelumnya, dan itu bisa menyeramkan. Tetapi ketika Anda melakukan ini, rasa takut itu akan hilang dan Anda akan mulai terbiasa menjadi jujur dan tulus ketika mengekspresikan diri.
    • Segala sesuatunya punya tempat dan waktu yang tepat. Jika di tengah kuliah Anda mendapat SMS dari ibu Anda yang memarahi Anda sampai Anda ingin menangis, sebaiknya tahan tangisan Anda selama berada di kelas. Tentukan prioritas. Jika teman Anda mengatakan sesuatu yang membuat Anda marah, jangan langsung mengamuk di depannya. Anda tidak harus langsung memperlihatkan kelemahan diri Anda begitu saja dan membuat keputusan terlalu cepat. Tetap pertimbangkan apa yang rasional dan apa yang tidak.
  5. Ini adalah hal yang sulit. Menjadi pribadi sejati berarti menjadi seorang yang jujur. Tetapi menjadi jujur adalah hal yang sulit, terutama di dunia yang benar-benar sensitif seperti sekarang ini. Saking sensitifnya, bahkan dokter tidak bisa mengatakan bahwa pasiennya gemuk atau kelebihan berat badan. [1] Lalu, bagaimana agar Anda bisa menjadi jujur? Lakukan dengan hati-hati.
    • Misalnya, ketika orang bertanya “apakah aku terlihat gemuk dengan pakaian ini?” Daripada langsung mengatakan “Ya, kamu terlihat gemuk”, coba katakan “Ya, motif garis-garisnya tampaknya tidak cocok untukmu.” Anda tetap menjadi jujur (karena motifnya membuat dia terlihat gemuk), tetapi Anda meletakkan fokus pada hal lain selain kata “gemuk”.
  6. Berjalan dan keluar tanpa menyadari bagaimana hal sepele seperti suasana hati Anda bisa memberi dampak tertentu ke sekitar dan itu merupakan sesuatu yang mudah dan sering kita abaikan. Kadang, teman Anda butuh dukungan atau orang yang mau mendengarkan ceritanya tetapi Anda terlalu sibuk dan mengabaikannya. Kadang Anda menggoda seseorang di depan teman lain yang sedang jatuh hati pada Anda. Jati diri Anda yang sebenarnya juga akan memberi dampak bagi orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda menggunakan kelebihan Anda untuk tujuan baik, Anda bisa mendapatkan dampak positif dari sekitar Anda sebagai imbalannya.
    • Anda pernah bertemu dengan seseorang yang bisa membuat suasana ruangan lebih ceria seketika dia muncul? Itu adalah hasil dari memperlihatkan jati dirinya yang sebenarnya. Anda juga bisa melakukan hal yang sama.
  7. Coba bayangkan ini: zombi muncul dan menyerang kota. Semua orang yang Anda kenal sudah tewas. Anda kabur dan mengungsi di kota yang sudah terlantar, dan bisa melakukan apa pun yang Anda suka. Semua pintu terbuka untuk Anda. Lantas, ke mana Anda akan mulai berjalan? Seperti apa penampilan Anda ketika bercermin di saat seperti itu? Apa yang ada di depan Anda di saat seperti ini adalah diri Anda sebenarnya.
    • Beberapa orang merasa bangga karena merasa dirinya cantik. Mereka suka memakai riasan, menata rambut, mengenakan pakaian yang bagus, dan sebagainya. Itu terserah mereka. Ada juga yang tidak suka hal seperti itu, tapi itu juga terserah mereka. Jika Anda memang ingin memakai barang mahal dan riasan tebal, lakukanlah. Cukup pastikan bahwa itu memang diri Anda yang sebenarnya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berinteraksi dengan Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak dari kita yang sibuk membuat citra tertentu dan tidak memperlihatkan jati diri yang sebenarnya. Kita sering berusaha agar terlihat sejantan mungkin, sefeminin mungkin, intelektual, dan sebagainya. Hentikan. Cukup perlihatkan jati diri Anda yang sebenarnya.
    • Beberapa orang mengaku berusaha untuk terlihat “keren” dengan membuang jati diri mereka sendiri. Jika Anda menghabiskan sore hari bermain kartu dengan nenek Anda, ceritakanlah bahwa Anda menghabiskan sore Anda bermain kartu dengan nenek Anda. Tidak ada yang perlu disembunyikan. Lagi pula, berbohong hanya akan membuat Anda lelah secara emosi.
  2. Ketika Anda bicara di depan sekelompok orang, Anda tentu merasa ingin mengenali semuanya dengan mengamati mereka semua dari permukaan. Banyak orang yang melakukan ini. Tetapi cara yang lebih baik sebenarnya membuat kontak mata dengan satu per satu orang, dan mengenal mereka secara mendalam. Itu akan membuat orang yang Anda tatap merasa lebih baik ketika berinteraksi dengan Anda. Hal yang sama juga berlaku di hidup Anda sehari-hari.
    • Lain kali ketika Anda ngobrol dengan banyak orang, konsentrasi kepada mereka satu per satu. Anda tidak bisa benar-benar menghargai seseorang dan memperlihatkan jati diri Anda ketika Anda mencoba mengakomodir semua orang sekaligus. Jika Anda fokus pada mereka satu per satu, selain bisa memperlihatkan jati diri Anda yang sebenarnya, orang lain juga akan kagum dengan kemampuan sosialisasi Anda.
  3. Menyanjung, bergosip, dan mengatakan sesuatu hanya agar Anda diterima di kelompok tertentu adalah hal yang sering kita lakukan. Meskipun mungkin tujuannya baik, tetapi sebaiknya Anda benar-benar memperhatikan apa yang Anda pikirkan dan mengatakan apa yang pikirkan sejujur mungkin.
    • Di luar sana pasti akan ada orang yang membenci Anda. Akan ada orang yang merasa kesal dengan perkataan Anda yang jujur dan blak-blakan. Selama Anda tidak berniat jahat, itu bukan masalah Anda. Kebanyakan orang, biasanya lebih menghargai orang yang jujur, karena tidak banyak orang yang berani blak-blakan.
  4. Jangan pura-pura tersenyum hanya karena ingin membuat orang lain senang. Hal yang sama juga berlaku untuk emosi lainnya. Jika Anda memperlihatkan diri Anda yang sebenarnya ke seluruh dunia, maka dunia akan melihat Anda sebagai diri Anda yang sebenarnya, dan itu adalah hal yang penting bagi Anda dan semua orang.
    • Hal yang sama juga berlaku ketika Anda melakukan berbagai aktivitas. Jika Anda tidak ingin melakukan sesuatu, jangan lakukan. Jika Anda tidak suka minum minuman keras, jangan minum. Jika Anda tidak suka pergi ke diskotik, jangan pergi. Jika Anda lebih memilih melakukan hal yang tidak suka dilakukan oleh kelompok Anda, lakukan saja. Anda selalu punya cara terbaik untuk menghabiskan waktu Anda, baik itu sendiri maupun bersama orang lain.
  5. Ketika berbicara dengan orang lain, kita kadang tergoda untuk menegaskan kekuatan, baik secara verbal atau melalui bahasa tubuh. Kita sering membusungkan dada, menyilangkan tangan, dan menunggu orang lain datang menghampiri. Hentikan. Itu bukan cara pribadi sejati. Anda tidak boleh terlalu mengkhawatirkan citra atau keangkuhan ketika ingin menjadi pribadi sejati.
    • Ketika bertemu dengan orang lain, ramahlah. Mereka tidak akan menyakiti Anda kecuali mereka punya senjata api atau tajam dan menodong Anda. Di luar itu, menyilangkan atau melipat tangan tidak akan memberi manfaat apa-apa pada diri Anda.
    • Memperlihatkan kepercayaan diri adalah hal yang bagus. Tetapi, Anda harus tahu membedakan kepercayaan diri yang alami dan yang dibuat-buat. Jika Anda merasa benar-benar rileks, kepercayaan diri Anda harusnya akan terlihat alami.
  6. Anda tidak perlu memamerkan betapa sejatinya Anda sebagai seorang individu ketika berbicara dengan orang lain. Ketika seseorang mengaku kenal dengan seorang yang ternama, jangan tiba-tiba merasa tersaingi. Orang tersebut baru saja memperlihatkan bahwa dia tidak jujur dan rendah diri, dan itu memalukan. Jangan membalas dengan melakukan hal yang sama.
    • Sayangnya, banyak dari kita yang mencoba melakukan ini supaya terlihat lebih keren ketika bertemu dengan orang lain. Kita kadang terlalu sombong dan bangga akan diri sendiri atau mencoba pamer dengan menceritakan prestasi kita. Itu bukan cara berinteraksi yang benar. Lain kali, ketika seseorang berkata “yeah, aku baru saja naik jabatan,” cukup berikan selamat dan lanjutkan hidup Anda, karena memang hanya itu yang perlu Anda lakukan.
  7. Terkadang ada orang yang memang sulit untuk cocok dengan kita. Orang ini akan membuat kita merasa tidak menjadi diri sendiri karena berinteraksi dengannya terasa seperti palsu. Jika Anda mendapati situasi ini, jangan memaksa. Orang tersebut mungkin memang tidak ditakdirkan untuk masuk ke hidup Anda, dan itu bukan masalah. Mungkin nanti, mungkin juga tidak akan pernah, namun yang jelas bukan sekarang.
  8. Jika Anda akan mati besok, mungkin Anda punya penyesalan karena tidak mengutarakan bahwa betapa pedulinya Anda pada seseorang. Akan sangat disayangkan jika Anda benar-benar tidak sempat mengatakannya sampai Anda meninggal. Jadi, jangan menahan diri. Biarkan orang tahu bahwa Anda sangat menghargai mereka. Sebagai balasannya, orang tersebut akan menghargai Anda juga.
    • Jika Anda mendapati diri Anda memberi pujian palsu untuk mempertahankan sebuah percakapan atau menginginkan sesuatu dari orang tersebut, itu adalah tanda bahwa tindakan Anda tidak tulus. Beri waktu bagi diri Anda untuk benar-benar mengerti dan menyukai orang tersebut.
  9. Setelah Anda menghabiskan waktu untuk memperbaiki tindakan Anda ke orang lain dan seluruh dunia, kini luangkan waktu untuk merenung dan merefleksikannya kembali. Apa yang sulit Anda lakukan? Apa yang jelas berubah dari diri Anda? Ingatlah beberapa kali Anda benar-benar menjadi diri Anda sendiri hari ini dan beberapa kali Anda mengalami peningkatan pada diri Anda. Lalu, pikirkan apa yang bisa Anda capai besok?
    • Jika bisa membantu, buatlah daftar orang yang Anda anggap sebagai pribadi sejati. Terkadang kita sulit melihat perilaku diri sendiri dan jauh lebih mudah memperhatikan perilaku orang lain dan menirunya jika memang merasa cocok.
    • Lihat di depan cermin tiap bangun tidur. Pikirkan bahwa seperti itulah orang akan melihat Anda, kemudian cari cara untuk memperlihatkan siapa diri Anda sebenarnya. Ketika Anda berhasil melakukan itu, Anda akan merasa bebas pada diri Anda.
  10. Anda harus tahu kapan harus bersikap bijaksana dan kapan harus jujur.
    Iklan

Tips

  • Ingat, tidak semua orang menghargai pribadi sejati, dan beberapa orang mungkin akan menganggap upaya Anda sebagai sesuatu yang naif atau terlalu menyederhanakan sesuatu.
  • Tolaklah ajakan untuk keluar dari zona nyaman Anda dengan sopan, terutama jika ajakan tersebut akan merusak integritas jati diri Anda atau memiliki risiko yang tidak perlu diambil.
Iklan

Peringatan

  • Jangan mencoba mengubah diri secara drastis dalam satu malam. Kenali diri Anda dan berusahalah menjadi diri sendiri secara perlahan, sedikit demi sedikit, tetapi alami.
  • Ketika Anda menjadi diri sendiri, orang akan memperlakukan Anda dengan berbeda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.414 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan