Artikel ini disusun bersama Sarah Schewitz, PsyD
. Sarah Schewitz, PsyD adalah pakar psikologi dengan lebih dari 10 tahun pengalaman membantu para pasangan maupun individu memperbaiki dan mengubah pola mereka dalam cinta dan hubungan. Wanita ini adalah pendiri Couples Learn, sebuah praktik psikologi daring.
Ada 12 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 28.359 kali.
Emosi berperan sangat penting saat beraktivitas sehari-hari. Kemampuan mengendalikan emosi merupakan hal bermanfaat yang membuat Anda lebih memahami diri sendiri dan meningkatkan kesadaran diri . Namun, emosi bisa berdampak besar terhadap kemampuan berpikir logis dan mengambil keputusan saat menghadapi masalah yang krusial. Anda tidak bisa menghilangkan emosi, tetapi jangan biarkan emosi mengendalikan Anda dengan menerapkan kiat berikut.
Langkah
-
1Tenangkan diri sejenak begitu Anda merasakan munculnya emosi negatif. Tarik napas panjang melalui hidung, lalu buang napas perlahan-lahan melalui mulut. Lakukan langkah ini 5-10 kali sampai irama denyut jantung kembali normal dan Anda bisa bernapas dengan teratur. [1] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Teknik pernapasan ini juga sangat efektif mengatasi rasa cemas .
- Bernapas dalam-dalam membantu Anda mengendalikan emosi dalam sekejap. Contohnya, Anda kesulitan mengendalikan emosi ketika berpapasan dengan mantan kekasih, tetapi tidak bisa menghindar. Hadapi situasi seperti ini dengan bernapas dalam-dalam. Metode ini bisa dilakukan tanpa diketahui orang lain meskipun Anda sedang mengobrol dengannya.
Iklan
Fokuskan perhatian pada aktivitas fisik, alih-alih pada pikiran.
-
1Luangkan waktu untuk menggerakkan tubuh, misalnya berjalan kaki atau melakukan peregangan otot . Seperti apa rasanya kondisi tubuh Anda saat ini? Fokuskan perhatian untuk merasakan sensasi fisik pada kulit yang bersentuhan dengan pakaian sambil mengabaikan pikiran yang bermunculan. Langkah ini membuat Anda tetap tenang dan mampu mengendalikan emosi. [2] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Berjalan santai sambil menikmati pemandangan alam sangat baik untuk menenangkan diri .
- Cobalah merilekskan diri dengan memijat sendiri kedua bahu sambil memfokuskan perhatian pada sensasi fisik akibat pijatan pada bahu.
- Jika ada waktu luang, lakukan beberapa postur yoga sebagai cara merasakan keselarasan antara tubuh dan pikiran.
-
1Bercermin bisa menjadi sarana untuk menjalin ulang keterhubungan antara diri sendiri dengan tubuh dan pikiran. Begitu Anda mulai merasa kesal atau marah, pergilah ke kamar kecil untuk bercermin selama beberapa menit. Manfaatkan kesempatan ini untuk bernapas dalam-dalam sambil memfokuskan pikiran pada tarikan dan embusan napas sambil menyadari bahwa Anda melakukan hal ini karena mengasihi diri sendiri. [3] X Teliti sumber
- Setelah 2-3 menit, irama napas menjadi tenang dan teratur sehingga detak jantung kembali normal.
- Langkah ini sangat bermanfaat ketika Anda merasa agak kesal saat berada di kantor atau tempat umum sebab Anda lebih mudah mengendalikan emosi sewaktu menyendiri di kamar kecil.
Iklan
-
1Siapkan frasa singkat untuk mengendalikan emosi. Kalau Anda mulai kesal, tarik napas panjang beberapa kali sambil mengucapkan mantra dalam hati. Anda bebas memilih mantra yang disukai atau gunakan mantra berikut: [4] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- "Mungkin ia berniat baik."
- "Jangan berprasangka buruk."
- "Keadaan akan membaik."
-
1Lakukan aktivitas menyenangkan supaya pikiran tidak dikendalikan oleh emosi. Untuk itu, pilih aktivitas yang membuat otak bekerja keras, misalnya merangkai puzzle , membaca novel detektif, mengisi TTS, atau membuat karya seni. Anda tidak terfokus pada emosi jika sibuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan. [5] X Teliti sumber
- Hindari aktivitas yang bisa dilakukan tanpa banyak berpikir, misalnya menonton TV atau mengakses media sosial. Aktivitas tersebut tidak menyita perhatian sehingga Anda kesulitan mengendalikan emosi.
Iklan
-
1Ingatlah bahwa hal-hal mengesalkan kerap terjadi saat beraktivitas sehari-hari. Kalau Anda mudah stres atau marah saat menghadapi kemacetan, biasakan berangkat dari rumah 10 menit lebih awal. Jika Anda merasa terganggu oleh rekan kerja yang suka bergosip, batasi interaksi personal dengannya. [6] X Teliti sumber
- Hal-hal yang mengesalkan sulit dihindari, tetapi Anda bisa melakukan antisipasi agar tidak kesal saat menjalani keseharian.
-
1Ketahui bahwa pikiran negatif bisa memicu persepsi yang keliru. Agar Anda mampu berpikir logis tanpa terbawa emosi, tanyakan kepada diri sendiri, "Apakah pemikiranku benar?" atau "Apa buktinya bahwa pemikiranku benar?" Seiring waktu, begitu muncul pikiran negatif, Anda bisa langsung menghentikannya. [7] X Teliti sumber
- Contohnya, jika Anda tersadar sedang berpikir, "Aku tidak punya teman", tanyakan kepada diri sendiri, "Apa benar? Bukankah aku baru bersepeda dengan teman-teman minggu lalu?"
- Contoh lain, kalau Anda mencela diri sendiri, "Aku pasti gagal mengerjakan proyek ini", tanyakan kepada diri sendiri, "Apakah aku punya bukti yang mendukung pendapat ini? Aku tidak bisa memastikannya."
Iklan
-
1Berusahalah melihat emosi sebagai hal yang bermanfaat, alih-alih sebagai hal yang negatif. Jika Anda gemetar atau berkeringat dingin karena sangat gugup saat menghadapi wawancara kerja, ubah perspektif tentang emosi dengan berkata kepada diri sendiri, "Wow, aku sangat bersemangat menghadapi wawancara kerja!" Saat ini, emosi menjadi hal yang bermanfaat, alih-alih menghambat. [8] X Teliti sumber
- Jika Anda marah atau kesal kepada rekan kerja yang sering terlambat menyelesaikan laporan, ingatkan diri sendiri bahwa emosi tersebut muncul karena pekerjaan Anda sangat berharga dan Anda ingin bekerja sebaik mungkin.
- Kalau Anda merasa sedih karena ditinggal kekasih, katakan dalam hati bahwa Anda sedih karena belum menemukan orang yang layak dicintai.
-
1Ingatlah bahwa Anda bisa kehabisan energi jika memikul beban orang lain. Sebagai pribadi yang mampu berempati , Anda akan merasa lelah jika sering mendengar teman atau anggota keluarga menceritakan beban pikiran. Memperhatikan orang lain memang baik, tetapi Anda boleh menerapkan batasan jika perlu memberikan waktu untuk diri sendiri. [9] X Teliti sumber
- Contohnya, jika teman menelepon Anda untuk curhat tentang pacarnya yang menjengkelkan, katakan kepadanya, "Aku mau ngobrol sama kamu, tapi aku juga lagi pusing mikirin kerjaan . Gimana kalau kita ngobrol hari Minggu?"
- Contoh lain, katakan kepadanya, "Lain kali, tolong chat aku dulu sebelum nelpon . Biasanya, hape aku silent kalau lagi rapat."
Iklan
-
1Ketahui bahwa kemampuan memfokuskan pikiran berguna untuk mengendalikan emosi negatif. Alih-alih memikirkan hal yang belum tentu terjadi, pusatkan perhatian pada apa yang sedang dialami saat ini. Untuk itu, fokuskan pikiran pada panca indra dengan menyebutkan beberapa hal yang dialami melalui mata, hidung, lidah, kulit, dan telinga agar Anda mampu menjalani hidup dalam kekinian . [10] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber
- Kemampuan memfokuskan pikiran sangat berguna untuk menjaga kesehatan mental, terutama jika Anda mengalami gangguan kecemasan .
-
1Jangan biarkan emosi orang lain mengendalikan kehidupan Anda. Alih-alih, prioritaskan kepentingan diri sendiri dan tujuan hidup yang ingin dicapai. Langkah ini mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi dengan memprioritaskan diri sendiri, Anda akan hidup sehat dan bahagia di kemudian hari. [11] X Teliti sumber
- Prioritaskan diri sendiri dengan mempertimbangkan kesediaan Anda menanggung beban orang lain. Sebagai contoh, Anda memilih mendahulukan pekerjaan dengan menolak orang yang meminta bantuan karena Anda sangat sibuk.
Iklan
-
1Ungkapkan apa yang Anda rasakan dengan cara yang bermanfaat. Luangkan waktu 5-10 menit setiap malam untuk menulis aktivitas yang Anda lakukan sepanjang hari dan apa yang Anda rasakan. Jika Anda merasakan emosi negatif, tulis apa yang terjadi dan cara mengatasinya. Curahkan perasaan agar tidak menumpuk supaya Anda mampu mengendalikan diri. [12] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
- Letakkan jurnal di tempat tersembunyi agar tidak dibaca orang lain.
-
1Studi menunjukkan bahwa kekurangan tidur memicu gangguan emosional. Pastikan Anda tidur malam dengan nyenyak 8 jam setiap hari agar bangun pagi dengan tubuh yang bugar dan siap beraktivitas sepanjang hari. Tidur malam berperan penting untuk menjaga kesehatan mental dan tidur yang cukup sangat bermanfaat dalam setiap aspek kehidupan. [13] X Teliti sumber
- Tidur malam yang berkualitas membuat Anda mampu mengambil keputusan yang rasional dengan tenang, alih-alih menuruti emosi.
Iklan
Jangan mengonsumsi narkoba dan alkohol karena ingin memendam emosi.
-
1Sadari bahwa konsumsi narkoba dan alkohol hanya memperparah masalah. Memendam perasaan menggunakan narkoba atau alkohol bukan solusi permanen dan emosi terus menumpuk jika tidak diatasi. Mengatasi sendiri gangguan emosional tidak bermanfaat, bahkan bisa membuat kondisi Anda lebih parah dibandingkan sebelumnya. [14] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Makanan bisa menjadi sarana meredam emosi, entah dengan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Terapkan pola makan sehat saat Anda berusaha mengatasi gangguan emosional.
Tips
- Berkonsultasilah dengan pakar kesehatan mental jika Anda sering mengamuk atau mengalami gangguan emosional yang lain.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://hbr.org/2017/12/how-to-control-your-emotions-during-a-difficult-conversation
- ↑ https://hbr.org/2017/12/how-to-control-your-emotions-during-a-difficult-conversation
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-clarity/201701/6-tips-managing-strong-emotions-in-the-moment
- ↑ https://hbr.org/2017/12/how-to-control-your-emotions-during-a-difficult-conversation
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/overcoming-self-sabotage/201001/you-are-the-master-your-emotions
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201502/5-ways-get-your-unwanted-emotions-under-control
- ↑ https://ideas.ted.com/try-these-two-smart-techniques-to-help-you-master-your-emotions/
- ↑ https://ideas.ted.com/try-these-two-smart-techniques-to-help-you-master-your-emotions/
- ↑ https://psychcentral.com/blog/imperfect/2019/07/how-to-take-care-of-yourself-when-you-are-busy-taking-care-of-everyone-else# Prioritizing-self-care-when-youre-busy-taking-care-of-everyone-else
- ↑ https://www.apa.org/monitor/2012/07-08/ce-corner
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-emotional-meter/201711/it-s-never-too-late-put-yourself-first
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentID=4552&ContentTypeID=1
- ↑ https://www.sciencedaily.com/releases/2016/07/160722104137.htm
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/addictions/self-medicating.htm