Unduh PDF
Unduh PDF
"Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia!". Siapa hafal lagu tersebut? Ya, dengan ribuan pulau, suku, dan bahasa, Indonesia adalah salah satu negara paling kaya budaya di dunia. Anda tentu bangga, bukan, menjadi warga Indonesia? Nah, kebanggaan Anda tentu harus dibarengi dengan usaha untuk menjadi warga negara yang baik, agar kebanggaan tersebut tak cuma berhenti di lidah saja. Sudah siap menjadi warga negara yang baik? Mari kita terapkan seluruh tips di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah
-
1Belajarlah mengantri. Orang sabar, rezekinya lebar. Saat Anda hendak naik bus - misalnya bus TransJakarta (yang pasti penuh sesak saat jam masuk kerja atau jam pulang sekolah), membayar belanjaan di toko swalayan, atau mengambil makanan di prasmanan, mengantrilah sesuai urutan. Kadang-kadang, Anda memang harus menahan nafsu ingin menyerobot antrian (terutama jika rendang di depan tinggal sedikit, misalnya), namun bersabarlah. Kebiasaan mengantri yang baik akan melatih Anda menjadi disiplin dan menampilkan kesan baik di depan orang asing.
-
2Buanglah sampah pada tempatnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa daerah di Indonesia menjadi langganan banjir setiap tahunnya (termasuk ibukota kita tercinta! [1] X Teliti sumber ). Di luar faktor alam, salah satu penyebab utama banjir adalah kebiasaan masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Anda tentu tidak mau, bukan, rumah Anda kebanjiran atau diserang bau tak sedap dari tumpukan sampah liar di belakang rumah? Karenanya, jadilah contoh yang baik dan buanglah sampah pada tempatnya. Mengantungi sampah sampai menemukan tong sampah itu tidak dosa, kok.
-
3Terapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan, kalau saja dunia ini hanya terdiri dari hitam dan putih, tentu hidup akan membosankan. Karenanya, warna-warni pun diciptakan agar hidup lebih menyenangkan. Perbedaan suku, ras, dan agama pun demikian -- perbedaan ada agar kita saling mengenal. Sudah sungkem saat Lebaran, sowan ke rumah teman dekat saat Natal atau menonton Barongsai di kota saat Imlek? Kalau belum, mari kita coba.
-
4Bantulah saudara yang membutuhkan. Sebagai umat manusia, kita semua bersaudara, dan sudah sepatutnya kita saling membantu satu sama lain. Semangat gotong royong pun telah menjadi akar dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Maka, mulai dari sekarang, singsingkanlah lengan jika Anda melihat saudara yang membutuhkan -- tanpa memperhatikan agama, suku, dan rasnya. Sekecil apa pun bantuan Anda, misalnya membantu nenek-nenek menyeberang di ganasnya jalanan Jakarta atau menyumbang sekian ribu rupiah untuk membangun irigasi di Papua lewat rumah ibadah, bantuan tetaplah bantuan, jadi jangan menunggu sampai Anda "siap" atau "mapan", ya!
- Anda bisa menyalurkan bantuan dengan cara menyumbang atau menjadi relawan. Temukan organisasi yang sesuai dengan hati nurani Anda, dan bergabunglah dengan organisasi tersebut. Anda mungkin bisa menjadi pengajar untuk anak jalanan di kolong jembatan [2] X Teliti sumber , membersihkan jalanan kota [3] X Teliti sumber , atau menyumbang untuk program siaga bencana [4] X Teliti sumber . Pilihlah cara untuk membantu sesama yang tidak merepotkan dan menyenangkan bagi Anda.
-
5Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sayang, bukan, apabila bahasa yang memiliki penutur ratusan juta ini dirusak hanya karena ingin "gaul"? Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita, bahasa muda yang masih terus berkembang setiap harinya. Oleh karena itu, sudah seyogianya kita sebagai warga negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sesekali menggunakan bahasa "gaul" memang tidak masalah, namun apa iya kita mau melihat bahasa Indonesia eAnkZ sPrTii Nii ?
- Namun demikian, jangan sampai melupakan bahasa daerah. Di beberapa daerah, seperti Bandung, pemerintah kota telah mencanangkan satu hari khusus bahasa daerah. Hal tersebut penting dilakukan agar bahasa daerah kita yang punah tidak semakin banyak -- Balai Bahasa menyatakan pada 2014 bahwa telah ada ratusan bahasa daerah yang punah karena tidak lagi dituturkan oleh penghuni daerah asal bahasa tersebut. [5] X Teliti sumber Bahasa adalah salah satu kekayaan budaya yang tidak bisa digantikan, maka itu, jangan sampai kita tidak menguasai bahasa daerah sendiri (walaupun hanya satu kromo, misalnya). Mulailah mempelajari dan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari -- bahasa daerah tidak kalah keren dari bahasa Inggris, kok!
-
6Cintailah produk dalam negeri. Tahukah Anda, sepeda Polygon, donat J.Co, kopi Excelso, dan peralatan elektronik Polytron adalah produk Indonesia? [6] X Teliti sumber Produk-produk tersebut membuktikan bahwa anak negeri pun bisa membuat produk yang berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu, produk dalam negeri pun biasanya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi lingkungan Indonesia, sehingga bisa jadi produk Indonesia lebih cocok bagi kebutuhan Anda dibanding produk luar negeri. Jadi, jangan buru-buru memberi stempel "abal-abal" pada produk dalam negeri, ya!
-
7Gunakan kendaraan umum jika memungkinkan. Selain tidak perlu pusing memikirkan biaya dan tempat parkir, berkendaraan umum di zaman sekarang cukup nyaman, kok. Bis Damri di Bandung, misalnya, menawarkan WiFi gratis [7] X Teliti sumber , musik, AC, dan tempat duduk nyaman. Berbagai kota besar di Indonesia pun telah mulai menerapkan sistem bis "trans-metro", seperti Jakarta, Palembang, Solo, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Selain bus, Anda juga bisa memanfaatkan kereta api yang tidak kalah nyaman untuk transportasi luar kota -- gerbong Ekonomi saja kini dilengkapi kursi nyaman dan sumber listrik untuk isi ulang baterai ponsel!
- Tentu saja, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi jika tempat yang Anda tuju tidak dijangkau oleh kendaraan umum, atau jika biaya kendaraan umum jauh lebih mahal dari harga bensin dan tarif parkir. Namun demikian, usahakan untuk mengurangi penggunaan mobil atau motor sebisa mungkin jika jarak yang Anda tempuh masih dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau berkendaraan umum -- buat apa pergi ke warung di blok sebelah dengan motor?
-
8Hematlah sumber daya alam. Tahukah Anda, sisa minyak bumi di Indonesia kini hanya berjumlah beberapa milyar barel dan dapat habis dalam waktu beberapa belas tahun saja? [8] X Teliti sumber . Ya, kini Indonesia bahkan mengimpor minyak bumi dari luar negeri dengan harga yang tidak bisa dibilang murah. Nah, selagi menanti inovasi energi terbarukan, hal yang bisa dilakukan untuk menghemat sisa minyak bumi tersebut adalah dengan menghemat energi, seperti listrik dan bahan bakar minyak. Menggunakan transportasi umum adalah salah satu cara menghemat sumber daya alam, namun hal apa lagi yang dapat dilakukan untuk berhemat?
- Hematlah penggunaan listrik. Matikan lampu atau perangkat elektronik bila tidak digunakan, juga gunakan perangkat hemat energi bila memungkinkan, misalnya lampu LED. Perangkat hemat energi mungkin terasa mahal dibanding perangkat biasa, namun penghematan energi yang dihasilkan akan berdampak cukup besar pada rekening listrik Anda, selain pada lingkungan.
- Hematlah penggunaan kertas. Setiap tahun, ratusan ribu hektar hutan dibabat untuk keperluan industri, termasuk salah satunya industri kertas. Mulailah mengurangi penggunaan kertas dengan mendaur ulang kertas koran menjadi hasta karya, menggunakan kertas bekas untuk coretan-coretan, dan mengurangi pencetakan dokumen. Anda juga kini dapat mendapat tagihan kartu kredit dan telepon dalam bentuk elektronik -- hubungi bank Anda atau Telkom untuk informasi lebih lanjut.
- Hematlah penggunaan air. "Kini sumber air su dekat!". Anda tentu sudah akrab dengan kalimat dari iklan tersebut. Ya, benar, banyak daerah di bumi pertiwi ini masih kesulitan air bersih -- untuk mendapatkannya, mereka terkadang harus menaiki dan menuruni bukit tempat sumber air berada. Masih tegakah Anda untuk memboroskan air? Marilah mulai menghemat penggunaan air dengan mematikan kran saat tidak digunakan, mencuci sekaligus untuk beberapa hari, dan menyiram air bekas cucian beras pada tanaman -- air cucian beras bahkan juga berfungsi sebagai pupuk, lho!
Iklan
-
1Belajarlah dengan tekun. "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia", begitu ujar sang proklamator, Soekarno. Pemuda seperti apa yang bisa mengguncang dunia? Yang pintar dan berwawasan luas, tentu saja. Karenanya, belajarlah dengan tekun dan bersungguh-sungguh, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ilmu yang didapatkan tentu akan dapat diterapkan untuk memajukan Indonesia kelak.
- Dengan belajar secara tekun, Anda berpotensi mendapat beasiswa ke luar negeri. Kesempatan tersebut bisa Anda manfaatkan untuk memperkenalkan Indonesia lewat festival budaya yang dilaksanakan di negara tujuan Anda kelak. Hubungi PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di negara-negara tujuan beasiswa (misalnya Jepang [9] X Teliti sumber , Korea [10] X Teliti sumber , dan Jerman [11] X Teliti sumber ) untuk informasi lebih lanjut mengenai festival budaya dan beasiswa.
- Tekun belajar bukan berarti melupakan hobi atau istirahat. Selama Anda sudah menyelesaikan seluruh PR, sah-sah saja kok bermain musik atau pacaran di malam Minggu.
-
2Ikutlah memilih dalam Pemilu atau Pilkada jika Anda telah cukup umur. Pemilih pemula, atau pemilih yang baru pertama kali memiliki hak suara dalam pemilu, memiliki pengaruh besar dalam pesta rakyat lima tahunan ini. [12] X Teliti sumber . Selain jumlahnya besar, pemilih pemula juga mampu mengajak rekan-rekannya untuk ikut memilih. Sayangnya, banyak pemilih pemula yang memilih apatis dalam proses Pemilu, sehingga suara mereka tidak tersalurkan dengan baik. Sayang, bukan? Nah, jika Anda baru pertama kali mengikuti Pemilu, jangan lupa untuk menggunakan hak politik Anda dengan baik dan benar. Suara Anda bisa mengubah Indonesia.
- Namun demikian, Anda tidak serta-merta bisa asal coblos. Perhatikan asal-usul caleg, cawalkot, cabup, atau capres yang Anda pilih sebelum berpartisipasi. Forum-forum diskusi seperti Kaskus menyediakan ruang diskusi tentang partai dan caleg [13] X Teliti sumber yang bisa Anda gunakan untuk mencari informasi dan bertukar pandangan terkait calon pilihan Anda.
-
3Ketahui berita politik terkini dan implikasinya. Belajarlah untuk menjadi kritis pada pemerintah -- jika Anda menemukan sesuatu yang tidak Anda sukai atau tidak sesuai aturan, laporkan! Bangsa Indonesia bisa merdeka dan menikmati demokrasi karena suara pemuda yang kritis, dan Anda pun tentu bisa mengulang sejarah.
- Namun demikian, jangan menolak semua kebijakan pemerintah tanpa alasan yang kuat. Jangan pula menyampaikan protes Anda dengan cara anarkis, seperti demonstrasi yang memakan nyawa atau membakar ban di tengah jalan. Ingat sila keempat Pancasila? "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan." Artinya, sebisa mungkin Anda harus menyampaikan ketidaksetujuan Anda dengan cara yang santun, dan apabila pendapat Anda tidak disetujui oleh suara terbanyak, Anda toh masih bisa setuju untuk tidak setuju.
Iklan
-
1Bayarlah pajak tepat waktu. Orang bijak taat pajak, karenanya, lunasilah pajak Anda tepat waktu. Pajak penghasilan, rumah, dan kendaraan Anda digunakan untuk pengembangan berbagai sarana dan prasarana negara, seperti jalan, penerangan dan sekolah. Jadi, membayarkannya secara tepat waktu adalah cara bijak untuk memastikan agar pembangunan tetap terlaksana.
- Anda mungkin perlu mengisi SPT atau mendaftar untuk memiliki NPWP sebelum dapat membayar pajak. Hubungi Dinas Pajak setempat untuk informasi pembuatan NPWP dan pengisian SPT.
-
2Jangan tergoda untuk menyuap. Menyogok Rp50.000,00 pada polisi hanya agar perjalanan Anda lancar termasuk suap, juga "uang rokok" Rp100.000,00 yang Anda keluarkan saat Anda mengurus surat-surat di kelurahan. Suap dan pungutan liar adalah salah satu jenis tindakan yang mengarah pada korupsi, jadi sebaiknya Anda tidak memberikan atau menerima suap, apa pun bentuknya.
- Diminta suap secara paksa oleh instansi pemerintahan? Anda bisa mengirimkan laporannya melalui sistem laporan nasional di [1] , atau melaporkan tindakan tersebut melalui sistem laporan lokal (kota/provinsi) yang dapat dicari di Google. Tidak seperti bayangan Anda, laporan Anda tetap akan diproses, kok, hanya saja memang tidak dalam jangka waktu singkat.
Iklan
Tips
- Mulailah dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari saat ini. Seluruh tips di atas tidak akan berguna jika Anda tidak menerapkannya.
- Jika suka, Anda bisa mulai mengenakan batik atau kebaya di kesempatan-kesempatan formal.
- Berpartisipasilah dalam kegiatan tingkat RT atau RW, seperti kegiatan 17 Agustus atau kerja bakti.
Iklan
Peringatan
- Jangan terjebak dalam nasionalisme semu. Terkadang, warga negara terjebak dalam nasionalisme semu dan menganggap bahwa negara asing selalu ingin mencuri kebudayaan negeri sendiri. Akibatnya, timbul rasa antipati terhadap bangsa asing. Sebenarnya, hal ini tidak perlu terjadi selama pemeliharaan budaya berjalan dengan baik. Intinya, jangan terus-menerus menghina bangsa asing sebagai penjiplak budaya dan mulailah melestarikan budaya sendiri. Siapa lagi yang bisa menjaga kekayaan budaya, selain kita?
Iklan
Referensi
- ↑ http://petajakarta.org/banjir/en/
- ↑ http://sekolahraya.net/
- ↑ http://cleanupjakartaday.org/id/
- ↑ https://www.rumahzakat.org/en/siaga-bencana-indonesia-3/
- ↑ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/04/n1wj10-ratusan-bahasa-daerah-di-indonesia-punah
- ↑ http://sharingdisini.com/2012/11/05/21-brand-indonesia-yang-disangka-brand-produk-luar-negeri/
- ↑ http://news.detik.com/jawabarat/2853350/ini-wujud-bus-damri-di-bandung-yang-dilengkapi-koneksi-internet-dan-gps
- ↑ http://www.merdeka.com/uang/cadangan-minyak-ri-sisa-4-miliar-barel-bisa-habis-12-tahun-lagi.html
- ↑ http://ppijepang.org
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 15.444 kali.
Iklan