Unduh PDF
Unduh PDF
Banyak anak-anak merasa kesulitan untuk tetap fokus. Namun demikian, saat anak Anda mulai memasuki bangku sekolah, kemampuan untuk berkonsentrasi akan menjadi sangat penting. Hal tersebut juga akan menjadi keterampilan yang krusial selama hidupnya. Jika Anda ingin membantu anak dalam mengembangkan kemampuan untuk fokus, maka mulai dari Langkah 1.
Langkah
-
Mulai dari sejak dini. Anda dapat mulai membantu anak dalam mengembangkan kemampuan konsentrasi sebelum ia mulai masuk Sekolah Dasar. Anak-anak pra-sekolah dapat dibujuk untuk melihat buku dengan waktu sedikit lebih lama atau membujuknya untuk menyelesaikan mewarnai gambar. Puji anak-anak saat mereka dapat fokus dengan baik atau dapat menyelesaikan suatu tugas tanpa terganggu.
-
Membaca dengan nyaring. Membaca nyaring memiliki banyak keuntungan bagi anak-anak, yaitu dapat mengajarkan kemampuan mendengarkan dan konsentrasi. Pilih buku-buku yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Temukan cerita yang dapat menarik perhatian anak Anda – biasanya cerita yang menghibur, mengasyikkan atau menarik (daripada memilih buku dasar ABC).
-
Lakukan permainan yang dapat membangun kemampuan berkonsentrasi. Permainan blok, teka-teki, permainan papan dan permainan daya ingat dapat membantu anak mengembangkan kemampuan untuk fokus, memerhatikan dan menyelesaikan suatu tugas. Kegiatan-kegiatan ini terasa menyenangkan, sehingga tidak akan terasa seperti pekerjaan bagi anak-anak.
-
Kurangi waktu di depan layar. Saat anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi, komputer dan permainan video, maka akan menimbulkan kesulitan untuk berkonsentrasi – karena otak mereka menjadi terbiasa akan bentuk hiburan semacam itu (yang seringkali berbentuk hiburan pasif) serta berusaha untuk fokus tanpa grafik yang memikat dan cahaya yang menyorot.
- The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk menghindari waktu di depan layar bagi anak di bawah usia dua tahun dan membatasinya hingga tidak lebih dari satu atau dua jam per hari (idealnya konten yang memiliki kualitas lebih tinggi) untuk setiap anak dan remaja.
Iklan
-
Buat ruang belajar. Anak Anda harus memiliki ruang belajar khusus untuk pekerjaan rumah dan belajar. Sebuah meja di ruangannya dapat digunakan untuk ruang belajar, tetapi Anda juga dapat membuat pojok belajar di ruangan yang lain. Di mana pun lokasi yang Anda pilih, buat kamar tersebut sunyi, damai dan bebas dari gangguan yang mungkin datang.
- Anda dapat membiarkan anak untuk menghiasi ruangan tersebut agar dapat lebih diterima.
- Letakkan seluruh peralatan yang penting untuk pekerjaan rumah berada di ruangan tersebut atau setidaknya di dekat ruangan tersebut. Setiap anak Anda harus terbangun untuk mengambil pensil, kertas atau penggaris, ia akan dapat terganggu dan kehilangan fokus.
-
Kembangkan kebiasaan. Pekerjaan rumah dan belajar harus dilakukan dengan teratur. Saat Anda telah mengatur jadwal untuk mengerjakan rumah dan membiasakan untuk mengerjakan di waktu yang telah ditentukan, maka anak Anda cenderung tidak akan komplain atau menolak.
- Setiap anak dan setiap jadwal itu berbeda, tetapi idealnya Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk anak beristirahat sebelum mengerjakan pekerjaan rumah. Katakan jika ia pulang sekolah jam 3:30, maka tunggu hingga pukul 4:30 untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumah. Hal tersebut dapat memberikan anak Anda kesempatan untuk memakan camilan, menceritakan kejadian hari ini atau menghilangkan energi yang berlebih.
- Setidaknya, biarkan anak Anda untuk memakan camilan dan meminum air sebelum mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya. Jika tidak, maka rasa lapar dan haus dapat mengganggu anak Anda.
-
Buat tujuan yang realistis. Jika anak Anda cukup mampu untuk memiliki pekerjaan rumah yang banyak, maka sangat penting untuk membagi-bagi pekerjaan ini menjadi bagian-bagian yang dapat diatur dan buat perkiraan waktu untuk menyelesaikannya. Pekerjaan yang lebih besar harus dikerjakan secara berangsur-angsur sebelum waktu berakhir. Anak-anak biasanya mudah kewalahan saat melihat pekerjaan yang menggunung. Oleh karena itu, biarkan anak Anda membuat tujuan kecil dan lakukan satu hal dalam satu waktu.
-
Beristirahat. Jika anak Anda memiliki pekerjaan rumah yang menumpuk, maka istirahat merupakan hal yang penting. Setelah anak Anda menyelesaikan tugas atau pekerjaan tertentu untuk satu jam penuh (atau bahkan dua puluh menit tanpa jeda, untuk anak yang lebih kecil), maka sarankan ia untuk beristirahat. Tawarkan potongan buah dan beberapa menit obrolan sebelum kembali mengerjakan pekerjaan rumah.
-
Hilangkan gangguan-gangguan. Anda tidak dapat membuat anak fokus dengan televisi yang menyala serta ponsel yang ada di dalam sakunya. Bebaskan waktu belajarnya dari benda-benda elektronik (kecuali ia membutuhkan komputer untuk mengerjakan tugas), dan minta saudara dan orang lain yang ada di rumah untuk membiarkannya berkonsentrasi.
-
Perhatikan keperluan anak Anda sendiri. Tidak ada peraturan yang ideal dalam hal mengatur kemampuan fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Beberapa anak bekerja lebih baik saat sambil mendengarkan musik (musik klasik dapat membantu dengan lebih baik, karena musik dengan lirik biasanya dapat menganggu); beberapa anak lain memerlukan kesunyian. Beberapa anak senang berbicara saat mereka bekerja; beberapa yang lain memilih bekerja sendirian. Biarkan anak Anda melakukan hal yang paling cocok baginya.Iklan
-
Dorong anak untuk berpartisipasi aktif. Jika Anda ingin membantu anak dalam konteks sekolah, maka cara yang terbaik untuk dilakukan adalah dengan mengajarkan anak untuk berpartisipasi. Sering bertanya. Ketika anak-anak terlibat, maka mereka cenderung lebih fokus dan memerhatikan.
-
Bicara dengan jelas. Anak-anak cenderung dapat lebih fokus jika Anda berbicara dengan jelas dan pelan (tetapi tidak terlalu pelan!) serta hindari penggunaan kata asing atau kosakata yang terlalu sulit untuk tingkat mereka. Setiap orang berusaha untuk memperhatikan saat berhadapan dengan sesuatu yang sulit dimengerti, demikian juga dengan anak-anak.
-
Naikkan suara Anda dengan cara yang terkendali. Jika anak-anak berhenti memperhatikan dan mulai melamun, maka Anda dapat menaikkan suara Anda untuk mengambil perhatian mereka kembali. Namun demikian, Anda tidak perlu berteriak di hadapan anak-anak serta Anda tidak perlu menggunakan cara ini dengan berlebihan – anak-anak tidak akan memperhatikan Anda.
-
Tepuk tangan Anda. Bagi anak-anak usia dini, hal itu dapat membantunya dalam menarik perhatian kembali dengan cara non-verbal. Menepuk tangan dapat berfungsi dengan baik, demikian juga dengan menjetik jari atau membunyikan bel.Iklan
Tips
- Belajar untuk fokus itu penting, tetapi coba untuk melakukannya dengan cara yang rileks dan tidak terlalu berlebihan. Rasa marah, frustasi atau tidak sabar tidak akan membantu anak Anda untuk fokus.
- Ingat bahwa olahraga dan gerakan sangat penting bagi anak-anak, terutama di usia muda. Anak-anak yang melakukan kegiatan olahraga, berjalan atau bersepeda ke sekolah, dan/atau bermain dengan aktif dalam bentuk kegiatan yang lain cenderung lebih fokus saat jam sekolah dan pekerjaan rumah.
- Beberapa penelitian mengusulkan bahwa meditasi dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, bahkan untuk anak-anak. Teknik pernapasan dasar dan meditasi dapat dilakukan di sekolah atau di rumah dan hal tersebut dapat berfungsi bagi beberapa anak.
Iklan
Referensi
- http://breakingmuscle.com/family-kids/wired-kids-how-screen-time-affects-childrens-brains
- http://www.greatschools.org/parenting/behavior-discipline/3018-helping-kids-focus.gs
- http://www.aap.org/en-us/advocacy-and-policy/aap-health-initiatives/pages/media-and-children.aspx
- http://www.thepositiveclassroom.org/2013/04/pay-attention-how-to-help-children.html
Iklan