Artikel ini disusun bersama Joshua Pompey
. Joshua Pompey adalah Pakar Hubungan yang berpengalaman membantu orang menjelajah dunia kencan daring selama lebih dari 10 tahun. Joshua menjalankan bisnis jasa konsultasi terkait hubungan sejak 2009 dengan tingkat kesuksesan di atas 99%. Upayanya ini pernah ditampilkan oleh CNBC, Good Morning America, Wired, dan Refinery29. Joshua sendiri dianggap sebagai teman kencan daring terbaik di dunia.
Ada 7 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 2.970 kali.
Anda sudah mengobrol dengan seorang pria cukup lama dan merasa bahwa ketertarikan yang ada mulai meredup. Bagaimana cara menjaga jalannya obrolan, tanpa terkesan putus asa? Jangan panik! Artikel ini memuat beragam kiat dan saran yang bisa membantu Anda memberikan “kesegaran” baru dalam obrolan sehari-hari dengannya.
Langkah
-
Pertanyaan terbuka membutuhkan jawaban yang lebih panjang daripada sekadar “ya” atau “tidak”. Coba ubah pertanyaan Anda agar ia lebih termotivasi untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam sehingga obrolan bisa tetap berjalan. Berpura-puralah mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri terlebih dahulu. Jika Anda bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan satu atau dua kata, pertanyaan tersebut kemungkinan tidak bisa menjaga jalannya obrolan untuk waktu yang lama. [1] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, pertanyaan seperti “Apa rencanamu akhir pekan nanti?” dirasa lebih baik dibandingkan pertanyaan seperti “Apakah kamu punya rencana yang mengasyikkan untuk akhir pekan nanti?”
- Jika kamu merasa tertantang, ajukan pertanyaan yang lucu atau menarik seperti “Apa situs paling aneh yang kamu pernah kunjungi di internet?” atau “Jika kamu mendapatkan uang satu miliar rupiah untuk berpesta, bagaimana kamu akan merayakannya?”
Iklan
-
Pertanyaan lanjutan mengarahkan kembali “lalu lintas” obrolan kepada lawan bicara. Anda tidak perlu mengajukan pertanyaan yang rumit. Pertanyaan sederhana seperti “Setelah itu bagaimana?” atau “Bagaimana bisa?” bisa mendorongnya untuk tetap bercerita. Anda juga bisa mengubah pertanyaan lanjutan menjadi pujian dengan mengatakan, misalnya, “Kerennya! Maukah kamu menceritakan lebih banyak tentang hal itu?” atau “Lanjutkan! Aku ingin mendengar lebih banyak.” [2] X Teliti sumber
- Jika Anda takut terdengar terlalu agresif, selipkan pernyataan yang hangat pada pertanyaan (mis. “..., tentunya jika kamu tidak keberatan” atau “jika kamu nyaman menjawabnya.”).
- Cara mudah mengajukan pertanyaan lanjutan adalah dengan mengulangi pernyataan terakhir lawan bicara. Jika ia mengatakan, “Aku akan pergi ke luar kota akhir pekan nanti”, Anda bisa membalasnya dengan, “Ah, jadi kamu akan pergi akhir pekan nanti?”. Pertanyaan lanjutan seperti ini bisa mendorongnya untuk tetap berbicara mengenai dirinya sendiri.
- Pertanyaan lanjutan cocok diajukan untuk membuat Anda tetap terhubung dalam obrolan, tanpa mengubah percakapan menjadi semacam interogasi.
-
Akan lebih mudah bagi Anda untuk mengarahkan jalannya obrolan jika Anda berada dalam bidang atau “teritori” yang familier . Cari cara menghubungkan topik obrolan dengan sesuatu yang Anda pahami atau kenali cukup baik. Jika obrolan mulai terasa membosankan, manfaatkan topik atau bidang tersebut sebagai dukungan. [3] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Eh! Bicara soal permainan video, aku tahu situs menarik yang memberimu notifikasi mengenai permainan kesukaanmu!” atau “Ceritamu mengingatkanku dengan hal lucu yang kudengar di kelas hari ini.”
Iklan
-
Cari tahu buku, film, dan hal menarik lain yang ia minati. Anda mungkin bisa membandingkannya dengan hal yang Anda sukai atau mencatat beberapa rekomendasi untuk diri sendiri, tergantung pada jawabannya. Langkah ini memang tidak memberikan hasil yang pasti, tetapi topik obrolan yang ia minati bisa saja membangun obrolan yang lebih menarik. [4] X Teliti sumber
- Topik seperti ini mungkin terkesan “mendadak” untuk dibahas dan bukan merupakan pilihan terbaik untuk mengawali obrolan. Namun, topik ini bisa membantu obrolan agar tetap berjalan!
- Anda bisa menanyakan, misalnya, “Apakah kamu membaca buku yang menarik akhir-akhir ini?” atau “Jika kamu berada di pulau terpencil, sebutkan tiga film yang kamu ingin bawa dan alasannya.”
-
Olahraga, hobi, dan topik populer lainnya dapat membantu jalannya obrolan. Pikirkan sesuatu yang Anda berdua sukai, meskipun terkesal sepele. Topik seperti kelas/pelajaran yang sulit, teman yang sama-sama dikenal, atau pekerjaan yang sama bisa membantu menyegarkan kembali obrolan Anda dengannya. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda berdua bisa mengobrol dengan tim olahraga daerah atau berbagi cerita mengenai guru yang mengesalkan di sekolah.
Iklan
-
Pujian membantu Anda melewati momen-momen canggung dalam obrolan. Alih-alih memaksakan diri memikirkan topik yang mengasyikkan dan kreatif, fokuskan diri Anda kepadanya. Komentar manis atau pujian bisa menghidupkan kembali obrolan Anda! [6] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, “Aku kagum dengan kecepatanmu mengerjakan ujian matematika tadi!” atau “Pada awalnya, kurasa semua orang tidak cocok mengenakan jersi sepak bola, tetapi kamu bisa membuktikan bahwa aku salah.”
-
Jangan ragu mengubah topik obrolan. Meskipun terdengar aneh, mengemukakan apa yang ada di pikiran bisa membantu Anda menjaga jalannya obrolan. Biasanya, orang-orang tidak keberatan dengan perubahan topik dan dengan senang hati mau mengikuti arah obrolan. [7] X Teliti sumber
- Anda bisa mengawali pernyataan dengan, misalnya, “Mungkin ini terkesan aneh, tetapi...” atau “Ah! Tiba-tiba aku memikirkan...”.
Iklan
-
Nostalgia masa kecil merupakan topik yang tepat untuk menghangatkan suasana. Bahas kenangan-kenangan masa kecil favoritnya, atau beberapa kenangan yang lucu. Setelah itu, jaga jalannya obrolan dengan membagikan cerita Anda sendiri. Setiap orang memiliki cerita masa kecil yang menarik untuk dikisahkan sehingga cerita seperti ini bisa menjaga jalannya percakapan dengannya. [8] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Kemarin ibuku membongkar beberapa album foto lama. Apakah kamu punya banyak foto masa kecil?”
-
Pertanyaan dan asosiasi kata merupakan elemen yang tepat untuk mengganti topik. Jika ia mengajukan pertanyaan, Anda bisa mengarahkan obrolan ke topik yang berbeda melalui jawaban. [9] X Teliti sumber Jika ia tidak banyak berbicara, bangun obrolan menggunakan kata atau detail dari hal terakhir yang ia katakan atau sebutkan. Asosiasi kata adalah “media” sederhana yang bermanfaat untuk mengubah topik, tanpa membuat peralihan topik terkesan aneh atau canggung. [10] X Teliti sumber
- Jika ia bertanya, “Bagaimana kabarmu?” atau “Sedang sibuk apa nih ?”, Anda bisa bercerita mengenai akhir pekan Anda atau hobi yang dijalani.
- Jika ia bercerita mengenai mobilnya, Anda bisa mengatakan, “Aku senang berkendara lama menggunakan mobil, tetapi kurasa haiking di pagi hari lebih mengasyikkan. Apakah ada kegiatan luar ruangan yang kamu sukai?”
Iklan
-
Cari tahu apakah ia lebih senang mengobrol melalui panggilan telepon atau video. Terkadang, obrolan melalui pesan singkat tetap terasa hambar. Tanyakan apakah ia ingin mengobrol melalui panggilan telepon atau video. Skenario terburuknya, ia tidak tertarik melakukannya. Namun, skenario terbaiknya, Anda berdua bisa bersenang-senang bersama dan bahkan menjadi lebih akrab dengan satu sama lain! [11] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku punya waktu luang saat ini. Mau mengobrol lewat panggilan video?”
-
Anda justru akan terkesan putus asa atau memaksakan diri jika mengirimkan terlalu banyak pesan dan berbicara terlalu sering. Memang bisa dipahami jika Anda ingin obrolan tetap berjalan, terutama jika obrolan dimulai dengan mengasyikkan. Namun, ingatlah bahwa waktu Anda sama berharganya dengan waktunya. Jika ia tampak tidak tertarik mengobrol dengan Anda, ia mungkin tidak layak mendapatkan waktu dan energi Anda. [12] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, saat berkirim pesan dengannya, jangan mengirimkan lebih dari dua pesan secara berturut-turut.
Iklan
-
Keluhan mengenai status lajang Anda bisa membuatnya risi. Kekesalan Anda mengenai status hubungan memang valid dan bisa dipahami, tetapi akan lebih baik jika Anda berkeluh kesah kepada teman yang bisa dipercaya atau orang tersayang, alih-alih kepada pria yang Anda impikan atau sukai. [13] X Teliti sumber
Tips
- Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab menjaga jalannya obrolan. Interaksi selalu bersifat dua arah, dan Anda tidak perlu mengemban tanggung jawab untuk menjaga jalannya percakapan sendiri. [14] X Teliti sumber
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.businessinsider.com/how-to-keep-a-conversation-going-2011-1
- ↑ https://forge.medium.com/3-ways-to-rescue-a-conversation-thats-going-nowhere-1e0d954ae371
- ↑ https://www.businessinsider.com/how-to-keep-a-conversation-going-2011-1
- ↑ https://thetab.com/uk/2020/04/29/how-to-keep-a-conversation-going-with-your-romantic-interest-in-lockdown-154476
- ↑ https://www.nbcnews.com/better/lifestyle/how-have-better-conversations-people-you-ve-just-met-according-ncna1005941
- ↑ https://www.nbcnews.com/better/lifestyle/how-have-better-conversations-people-you-ve-just-met-according-ncna1005941
- ↑ https://www.businessinsider.com/how-to-keep-a-conversation-going-2011-1
- ↑ https://thetab.com/uk/2020/04/29/how-to-keep-a-conversation-going-with-your-romantic-interest-in-lockdown-154476
- ↑ https://www.inc.com/jon-levy/6-things-anybody-can-do-to-have-better-conversations.html
- ↑ https://www.inc.com/jon-levy/6-things-anybody-can-do-to-have-better-conversations.html
- ↑ https://thetab.com/uk/2020/04/29/how-to-keep-a-conversation-going-with-your-romantic-interest-in-lockdown-154476
- ↑ https://www.glamour.com/story/6-ways-to-avoid-looking-desper
- ↑ https://www.glamour.com/story/6-ways-to-avoid-looking-desper
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-friendship-doctor/201308/what-do-you-do-when-friend-doesnt-respond