Unduh PDF Unduh PDF

Anda sudah mengobrol dengan seorang pria cukup lama dan merasa bahwa ketertarikan yang ada mulai meredup. Bagaimana cara menjaga jalannya obrolan, tanpa terkesan putus asa? Jangan panik! Artikel ini memuat beragam kiat dan saran yang bisa membantu Anda memberikan “kesegaran” baru dalam obrolan sehari-hari dengannya.

1

Ajukan pertanyaan terbuka.

Unduh PDF
  1. Coba ubah pertanyaan Anda agar ia lebih termotivasi untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam sehingga obrolan bisa tetap berjalan. Berpura-puralah mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri terlebih dahulu. Jika Anda bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan satu atau dua kata, pertanyaan tersebut kemungkinan tidak bisa menjaga jalannya obrolan untuk waktu yang lama. [1]
    • Sebagai contoh, pertanyaan seperti “Apa rencanamu akhir pekan nanti?” dirasa lebih baik dibandingkan pertanyaan seperti “Apakah kamu punya rencana yang mengasyikkan untuk akhir pekan nanti?”
    • Jika kamu merasa tertantang, ajukan pertanyaan yang lucu atau menarik seperti “Apa situs paling aneh yang kamu pernah kunjungi di internet?” atau “Jika kamu mendapatkan uang satu miliar rupiah untuk berpesta, bagaimana kamu akan merayakannya?”
    Iklan
2

Tawarkan pertanyaan lanjutan.

Unduh PDF
  1. Anda tidak perlu mengajukan pertanyaan yang rumit. Pertanyaan sederhana seperti “Setelah itu bagaimana?” atau “Bagaimana bisa?” bisa mendorongnya untuk tetap bercerita. Anda juga bisa mengubah pertanyaan lanjutan menjadi pujian dengan mengatakan, misalnya, “Kerennya! Maukah kamu menceritakan lebih banyak tentang hal itu?” atau “Lanjutkan! Aku ingin mendengar lebih banyak.” [2]
    • Jika Anda takut terdengar terlalu agresif, selipkan pernyataan yang hangat pada pertanyaan (mis. “..., tentunya jika kamu tidak keberatan” atau “jika kamu nyaman menjawabnya.”).
    • Cara mudah mengajukan pertanyaan lanjutan adalah dengan mengulangi pernyataan terakhir lawan bicara. Jika ia mengatakan, “Aku akan pergi ke luar kota akhir pekan nanti”, Anda bisa membalasnya dengan, “Ah, jadi kamu akan pergi akhir pekan nanti?”. Pertanyaan lanjutan seperti ini bisa mendorongnya untuk tetap berbicara mengenai dirinya sendiri.
    • Pertanyaan lanjutan cocok diajukan untuk membuat Anda tetap terhubung dalam obrolan, tanpa mengubah percakapan menjadi semacam interogasi.
3

Bahas topik-topik yang Anda sukai.

Unduh PDF
  1. Akan lebih mudah bagi Anda untuk mengarahkan jalannya obrolan jika Anda berada dalam bidang atau “teritori” yang familier . Cari cara menghubungkan topik obrolan dengan sesuatu yang Anda pahami atau kenali cukup baik. Jika obrolan mulai terasa membosankan, manfaatkan topik atau bidang tersebut sebagai dukungan. [3]
    • Anda bisa mengatakan, misalnya, “Eh! Bicara soal permainan video, aku tahu situs menarik yang memberimu notifikasi mengenai permainan kesukaanmu!” atau “Ceritamu mengingatkanku dengan hal lucu yang kudengar di kelas hari ini.”
    Iklan
4

Bicaralah mengenai hal-hal yang ia minati.

Unduh PDF
  1. Anda mungkin bisa membandingkannya dengan hal yang Anda sukai atau mencatat beberapa rekomendasi untuk diri sendiri, tergantung pada jawabannya. Langkah ini memang tidak memberikan hasil yang pasti, tetapi topik obrolan yang ia minati bisa saja membangun obrolan yang lebih menarik. [4]
    • Topik seperti ini mungkin terkesan “mendadak” untuk dibahas dan bukan merupakan pilihan terbaik untuk mengawali obrolan. Namun, topik ini bisa membantu obrolan agar tetap berjalan!
    • Anda bisa menanyakan, misalnya, “Apakah kamu membaca buku yang menarik akhir-akhir ini?” atau “Jika kamu berada di pulau terpencil, sebutkan tiga film yang kamu ingin bawa dan alasannya.”
5

Bahas sesuatu yang Anda berdua sama-sama miliki atau sukai.

Unduh PDF
  1. Pikirkan sesuatu yang Anda berdua sukai, meskipun terkesal sepele. Topik seperti kelas/pelajaran yang sulit, teman yang sama-sama dikenal, atau pekerjaan yang sama bisa membantu menyegarkan kembali obrolan Anda dengannya. [5]
    • Sebagai contoh, Anda berdua bisa mengobrol dengan tim olahraga daerah atau berbagi cerita mengenai guru yang mengesalkan di sekolah.
    Iklan
6

Berikan ia pujian.

Unduh PDF
  1. Alih-alih memaksakan diri memikirkan topik yang mengasyikkan dan kreatif, fokuskan diri Anda kepadanya. Komentar manis atau pujian bisa menghidupkan kembali obrolan Anda! [6]
    • Anda bisa mengatakan, “Aku kagum dengan kecepatanmu mengerjakan ujian matematika tadi!” atau “Pada awalnya, kurasa semua orang tidak cocok mengenakan jersi sepak bola, tetapi kamu bisa membuktikan bahwa aku salah.”
7

Keluarkan apa yang ada di pikiran Anda.

Unduh PDF
  1. Meskipun terdengar aneh, mengemukakan apa yang ada di pikiran bisa membantu Anda menjaga jalannya obrolan. Biasanya, orang-orang tidak keberatan dengan perubahan topik dan dengan senang hati mau mengikuti arah obrolan. [7]
    • Anda bisa mengawali pernyataan dengan, misalnya, “Mungkin ini terkesan aneh, tetapi...” atau “Ah! Tiba-tiba aku memikirkan...”.
    Iklan
8

Kenang masa kecil Anda.

Unduh PDF
  1. Bahas kenangan-kenangan masa kecil favoritnya, atau beberapa kenangan yang lucu. Setelah itu, jaga jalannya obrolan dengan membagikan cerita Anda sendiri. Setiap orang memiliki cerita masa kecil yang menarik untuk dikisahkan sehingga cerita seperti ini bisa menjaga jalannya percakapan dengannya. [8]
    • Anda bisa mengatakan, misalnya, “Kemarin ibuku membongkar beberapa album foto lama. Apakah kamu punya banyak foto masa kecil?”
9

Alih topik obrolan secara halus.

Unduh PDF
  1. Jika ia mengajukan pertanyaan, Anda bisa mengarahkan obrolan ke topik yang berbeda melalui jawaban. [9] Jika ia tidak banyak berbicara, bangun obrolan menggunakan kata atau detail dari hal terakhir yang ia katakan atau sebutkan. Asosiasi kata adalah “media” sederhana yang bermanfaat untuk mengubah topik, tanpa membuat peralihan topik terkesan aneh atau canggung. [10]
    • Jika ia bertanya, “Bagaimana kabarmu?” atau “Sedang sibuk apa nih ?”, Anda bisa bercerita mengenai akhir pekan Anda atau hobi yang dijalani.
    • Jika ia bercerita mengenai mobilnya, Anda bisa mengatakan, “Aku senang berkendara lama menggunakan mobil, tetapi kurasa haiking di pagi hari lebih mengasyikkan. Apakah ada kegiatan luar ruangan yang kamu sukai?”
    Iklan
10

Gunakan cara lain berkomunikasi.

Unduh PDF
  1. Terkadang, obrolan melalui pesan singkat tetap terasa hambar. Tanyakan apakah ia ingin mengobrol melalui panggilan telepon atau video. Skenario terburuknya, ia tidak tertarik melakukannya. Namun, skenario terbaiknya, Anda berdua bisa bersenang-senang bersama dan bahkan menjadi lebih akrab dengan satu sama lain! [11]
    • Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku punya waktu luang saat ini. Mau mengobrol lewat panggilan video?”
11

Jangan mendominasi obrolan.

Unduh PDF
  1. Memang bisa dipahami jika Anda ingin obrolan tetap berjalan, terutama jika obrolan dimulai dengan mengasyikkan. Namun, ingatlah bahwa waktu Anda sama berharganya dengan waktunya. Jika ia tampak tidak tertarik mengobrol dengan Anda, ia mungkin tidak layak mendapatkan waktu dan energi Anda. [12]
    • Sebagai contoh, saat berkirim pesan dengannya, jangan mengirimkan lebih dari dua pesan secara berturut-turut.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab menjaga jalannya obrolan. Interaksi selalu bersifat dua arah, dan Anda tidak perlu mengemban tanggung jawab untuk menjaga jalannya percakapan sendiri. [14]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.970 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan