Unduh PDF Unduh PDF

Persahabatan biasanya terjalin tanpa komitmen jangka panjang atau rencana pernikahan. Jika Anda ingin atau sedang menjalin hubungan tanpa komitmen, pastikan Anda berdua sudah mendiskusikan hal ini dengan penuh keterbukaan. Jangan berpikir semua akan baik-baik saja. Nyatakan keinginan Anda dengan gamblang. Terapkan batasan dan hindari keintiman. Jangan melibatkan perasaan agar Anda tidak berharap hubungan berprogres.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memastikan Anda Mengambil Keputusan yang Tepat

Unduh PDF
  1. Sebelum memutuskan (atau melanjutkan) hubungan tanpa komitmen, pastikan Anda memang menginginkan hal ini. Tulislah manfaatnya dan tentukan cara menjalaninya.
    • Ada berbagai alasan seseorang mengambil keputusan menjalin hubungan tanpa komitmen, misalnya karena baru bercerai dan belum siap menikah lagi atau sedang merintis karier sehingga belum bisa berkomitmen.
    • Jangan biarkan seorang pun memaksa Anda menjalin hubungan tanpa komitmen jika Anda tidak mau.
  2. Buatlah kesepakatan sedini mungkin tentang hubungan yang akan dijalani agar Anda berdua memiliki ekspektasi yang jelas. [1] Jika ia mengatakan tidak ingin menikah atau belum siap berkomitmen, jangan berharap ia berubah pikiran atau mengajak Anda menikah. Anda tidak perlu menasihatinya atau meminta ia berubah. Tanyakan kepadanya, "Apakah ini yang kamu inginkan?" atau "Apa keinginanmu bisa berubah?" lalu peganglah ucapannya.
    • Anda tidak menjadi pahlawan karena berhasil mengubah orang yang tidak siap berkomitmen. Alih-alih, Anda akan merasa kesal dan kecewa.
  3. Jangan berharap terjadi perubahan. Jika Anda perlu memastikan kesiapannya untuk membuat komitmen, minta ia memberikan klarifikasi tentang kelanjutan hubungan Anda berdua. Ingat, Anda sedang menghadapi masalah besar jika berharap ia mau berkomitmen. Terimalah kenyataan tanpa menuntut perubahan.
    • Apabila Anda tidak bisa memenuhi keinginannya, sampaikan apa yang Anda inginkan lalu mintalah tanggapannya. Jika ia menolak, lebih baik Anda berpisah.
    • Apabila Anda tidak mau berkomitmen, diskusikan hal ini dengannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menghargai Diri Sendiri dan Pasangan

Unduh PDF
  1. Jika Anda berdua sepakat menjalin hubungan tanpa komitmen, tentukan aturan. Alih-alih bertanya-tanya apa yang boleh dan tidak boleh, terapkan aturan yang jelas dan disepakati bersama. Tanyakan apa yang ia inginkan dan pastikan jawabannya bisa diterima. Lanjutkan hubungan jika Anda berdua memiliki tujuan yang sama. [2]
    • Buatlah kesepakatan tentang keleluasaan untuk berinteraksi dengan lawan jenis dan berkumpul dengan teman-teman. Tentukan perlu tidaknya merahasiakan hubungan ini. Pastikan Anda boleh memutuskan hubungan jika Anda mencintai orang lain.
    • Meskipun Anda berdua sepakat menjalin hubungan tanpa komitmen, hargai diri sendiri dengan menghindari hubungan seks bebas. Menjalin hubungan tanpa komitmen bukan berarti boleh memperlakukan orang lain sesuka hati.
    • Ingatlah bahwa Anda berdua tetap perlu berkomunikasi. Pastikan Anda berdua bisa saling mengontak jika diperlukan.
  2. Kejujuran merupakan aspek penting saat menjalin hubungan tanpa komitmen. Jangan pernah berbohong kepada pasangan. Jika Anda keberatan dengan aturan tertentu, jangan berharap masalah bisa diatasi dengan berbohong. Alih-alih, sampaikan apa yang Anda inginkan. Akui dengan jujur apabila Anda melanggar aturan yang sudah disepakati. Kebohongan kecil akan memicu masalah besar. Berpura-pura semua baik-baik saja bukan sikap yang bijak untuk Anda berdua. Biasakan berkomunikasi untuk memberikan umpan balik dan mengungkapkan perasaan. [3]
    • Beri tahu pasangan jika Anda ingin mengubah aturan yang sudah disepakati bersama. Jika ia yang mengusulkan perubahan, berikan pendapat dengan jujur dan tanggapi permintaannya dengan bijak.
    • Contohnya, jika pasangan meminta Anda melakukan hubungan seks, tolaklah permintaannya.
  3. Ingatlah bahwa Anda memiliki hak yang sama untuk menyampaikan keinginan dan memberikan pendapat. Jika ia hanya mementingkan diri sendiri, katakan dengan tegas apa yang Anda inginkan, misalnya, "Aku mau ke rumahmu malam ini" atau "Aku belum bisa ke rumahmu seminggu ke depan. Aku sibuk sekali". Jika Anda tidak bisa memenuhi permintaannya, katakan dengan jujur. [4]
    • Pastikan ia mau berdiskusi dengan Anda, menghargai pendapat Anda, dan peduli pada perasaan Anda. Hubungan akan bermasalah jika ia menyepelekan pendapat dan keinginan Anda sebab ada kemungkinan sikapnya membuat Anda kesal atau sakit hati.
    • Jangan menuruti semua keinginannya, terutama yang membuat Anda kesal, marah, atau kecewa. Katakan kepadanya, "Aku keberatan dengan usulmu".
  4. Pastikan bukan hanya Anda yang harus memenuhi janji atau mengalah. Jika ia menuntut Anda memberikan waktu dan energi, tetapi ia selalu mengelak melakukan hal yang sama untuk Anda, hubungan ini tidak seimbang. Apabila Anda harus berusaha keras agar bisa bertemu dengannya, tanyakan apa sebabnya dan ungkapkan keinginan Anda. Terlepas dari adanya komitmen atau tidak, hubungan terasa lebih menyenangkan jika kedua belah pihak saling memberikan waktu dan perhatian secara seimbang. [5]
    • Jika Anda ingin melanjutkan hubungan dan mengharapkan perlakuan yang adil, katakan kepadanya, "Akhir-akhir ini aku yang datang ke rumahmu. Lain kali, bagaimana kalau kamu yang ke rumahku?"
    • Contoh lain, mintalah ia memberikan waktu untuk Anda, "Sepertinya aku yang lebih sering membatalkan rencana agar kita bisa bertemu sebab jadwalmu tiba-tiba berubah. Bagaimana kalau kita menyusun jadwal bersama?"
  5. Oleh karena Anda berdua bukan suami istri, jangan melakukan hubungan seks agar tidak terjadi kehamilan sebelum menikah. Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba agar Anda mampu berpikir jernih dan menghindari seks bebas. [6]
    • Ingat, seks bebas meningkatkan risiko terkena penyakit kelamin dan HIV.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Berinteraksi sebagai Teman

Unduh PDF
  1. Berusahalah mengendalikan perasaan saat menjalin hubungan tanpa komitmen. Jika Anda mulai menyukainya, perasaan ini cenderung membuat Anda ingin lebih sering bertemu, menganggapnya sebagai kekasih, atau menjalin hubungan asmara sehingga Anda merasa lebih akrab dan terhubung dengannya. [7] Selama Anda berdua tidak membuat komitmen, hubungan tidak akan ke mana-mana. Jadi, batasi diri jika Anda mulai berharap lebih dari sekadar teman. Hubungan asmara melibatkan keintiman emosional. Pastikan Anda menghindari hal ini.
    • Jangan saling merayu atau bermesraan.
    • Jika ia meminta Anda memberikan perhatian atau menjadi pendengar yang baik selayaknya kekasih, permintaannya sudah melewati batas. Batasi keterlibatan dalam kehidupan personal satu sama lain seminimal mungkin.
  2. Jangan menceritakan kehidupan pribadi kepadanya. Jika Anda berdua membahas hal-hal yang bersifat personal, hubungan emosional akan terjalin sehingga muncul keinginan berkomitmen. Hubungan makin akrab apabila Anda berdua saling mencurahkan beban perasaan dan membahas kehidupan pribadi. [8] Oleh karena hubungan tanpa komitmen tidak melibatkan perasaan, bersikaplah selayaknya teman biasa dan jangan membahas kehidupan pribadi.
    • Fokuskan percakapan pada hal-hal yang sedang terjadi. Anda terkesan ingin membuat komitmen jika sering membicarakan rencana jangka panjang.
    • Jika Anda mulai menyukainya, berusahalah mengendalikan perasaan.
  3. Jangan memperkenalkan pasangan kepada teman-teman dan anggota keluarga. Orang-orang yang menjalin hubungan tanpa komitmen biasanya tidak melibatkan pasangan dalam urusan pribadi. Mungkin ia meragukan keputusan Anda jika Anda mengajaknya bertemu teman-teman atau anggota keluarga. Hal ini bisa membuatnya bingung dan berharap lebih. Pisahkan antara urusan pribadi dan hubungan tanpa komitmen.
    • Beberapa orang mengajak pasangan saat berkumpul dengan teman-teman, tetapi hal ini menuntut Anda melakukan pemisahan yang jelas.
  4. Jangan menelepon, mengirim pesan, surel, atau bertemu dengannya secara teratur. Sebaiknya Anda mengontaknya seminggu sekali. Jika Anda berdua lebih sering bertemu, hal ini bisa menumbuhkan rasa cinta atau ketertarikan sehingga melanggar batasan hubungan tanpa komitmen. [9]
    • Keinginan bertemu lebih daripada sekali dalam seminggu bisa menunjukkan bahwa Anda menganggapnya lebih dari teman biasa.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memutuskan Hubungan

Unduh PDF
  1. Hubungan tanpa komitmen berakhir dengan sendirinya apabila tidak bermanfaat bagi kedua belah pihak. Jika Anda keberatan melanjutkan hubungan dengan seseorang karena ia tidak mau berkomitmen, tinggalkan saja. Seandainya Anda sudah berusaha mendekatkan diri dan bersikap baik kepadanya, tetapi Anda masih merasa kecewa atau sakit hati, ingatlah bahwa Anda tidak bisa mengubahnya. Putuskan hubungan apabila merugikan diri sendiri, alih-alih bermanfaat. [10]
    • Katakan kepadanya, "Menyenangkan sekali kita bisa mengobrol dan menghabiskan waktu bersama, tetapi aku ingin menjalin hubungan dengan komitmen. Kalau kamu keberatan, tidak apa-apa. Aku bisa menerima, tetapi kita tidak perlu bertemu lagi".
  2. Jika ia yang selalu menentukan jadwal bertemu/tidak bertemu, aktivitas yang boleh/tidak boleh Anda lakukan, orang-orang yang boleh Anda temui, dan lain-lain, hal ini membuat Anda merasa dikendalikan olehnya. Selain itu, ia sedang mengendalikan Anda jika ia sering mengkritik, membuat Anda merasa bersalah, atau memaksa Anda melakukan hal yang tidak Anda sukai. [11]
    • Jika Anda merasa dikendalikan, putuskan hubungan agar Anda tidak sakit hati.
    • Jangan terus mengejarnya jika ia tidak menyukai Anda. Lebih baik mundur daripada bertepuk sebelah tangan.
  3. Ia akan bingung dan bertanya-tanya apa yang Anda inginkan jika Anda berkata, "Aku membutuhkanmu dan ingin hidup bersamamu, tetapi aku juga ingin berkencan dengan orang lain". Katakan apa adanya jika perasaan Anda berubah. Entah Anda menyukainya atau ingin berpisah, sampaikan hal ini kepadanya dengan jujur. Jangan mengkritik atau menghakimi orang lain agar Anda bisa mengendalikannya. [12]
    • Ingatlah bahwa hubungan tanpa komitmen pasti berakhir. Terimalah kenyataan ketika salah satu dari Anda berdua bertemu orang lain atau ingin memutuskan hubungan. Jangan pernah melukai perasaannya dan berpisahlah baik-baik.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.033 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan