Unduh PDF Unduh PDF

Menjalin persahabatan dengan orang baru dapat terasa menyulitkan, terutama jika selama ini Anda tidak terbiasa keluar dari zona nyaman. Jangan khawatir, menyulitkan bukan berarti mustahil. Langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah bertemu dengan orang-orang baru dan menjalin pertemanan dengan mereka. Setelah merasa nyaman dengan mereka, cobalah mempererat pertemanan tersebut dan mengubahnya menjadi persahabatan. Kalau kamu masih berusia remaja atau anak-anak, silakan langsung membaca bagian ketiga dan temukan informasi yang cocok untukmu!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menemukan Teman Baru

Unduh PDF
  1. Anda mungkin berhubungan baik dengan rekan-rekan kerja Anda namun tidak pernah meluangkan waktu untuk benar-benar mengenal mereka. Salah satu kunci menjalin pertemanan di kantor adalah dengan mengubah hubungan kerja menjadi hubungan yang lebih personal secara bertahap. Caranya, Anda bisa perlahan-lahan mulai membagi hal-hal personal mengenai diri Anda kepada rekan kerja yang sudah sering bercakap-cakap dengan Anda. Tindakan tersebut secara tidak langsung akan memancing mereka untuk melakukan tindakan serupa. [1]
  2. Jika Anda sudah sering bercakap-cakap dengan tetangga Anda, pertimbangkan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan mengundang mereka ke rumah atau membawakan kue buatan Anda. Berkunjung ke rumah tetangga sambil membawa buah tangan juga bisa memancing mereka untuk lebih mendekatkan diri kepada Anda. [2]
  3. Cara terbaik untuk bertemu orang baru adalah dengan mengikuti hasrat dan ketertarikan Anda. Temukan komunitas lokal yang mewadahi ketertarikan Anda, cari tahu apakah perpustakaan kampus Anda kerap mengadakan pertemuan komunitas, atau ikuti kelas-kelas yang mewadahi ketertarikan Anda. Mengikuti acara-acara komunitas akan membantu Anda menemukan teman-teman baru dari bidang yang sama. [3]
    • Jika kesulitan menemukan komunitas yang berisi orang-orang dengan ketertarikan serupa, buat saja komunitas baru! Beberapa perpustakaan memiliki ruangan khusus yang bisa disewa untuk mengadakan pertemuan. Anda juga bisa mengadakan pertemuan di kedai kopi atau restoran. Ajak orang-orang bergabung melalui media sosial seperti Facebook atau Meetup. [4]
  4. Selain akan menguntungkan orang lain, menjadi relawan juga memberikan Anda kesempatan untuk bertemu orang-orang baru. Pertimbangkan untuk menjadi relawan di perpustakaan, sekolah, rumah sakit, atau dapur umum. Pilih kegiatan yang sesuai dengan keterampilan Anda. [5]
  5. Ingat, spiritualitas memiliki makna yang sangat luas dan tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan agama tradisional. Meditasi juga merupakan tindakan spiritual bagi sebagian orang. Biasanya, seseorang cenderung akan memilih komunitas yang berisi sekelompok orang-orang dengan kepercayaan yang serupa dengan mereka. [6]
  6. Jika Anda melihat seseorang membaca buku favorit Anda, jangan takut menghampiri dan menyapanya. Jika Anda sudah sering melontarkan senyum kepada orang yang sama di kelas baru Anda, pastikan kali ini Anda menghampirinya dan memperkenalkan diri. Pertemanan tidak akan terjalin jika Anda takut memulai percakapan dengannya. Situasi terburuknya, orang tersebut akan menganggap Anda sok kenal dan malas menanggapi Anda. [7]
  7. Anda senang dipuji? Orang lain pun demikian. Oleh karena itu, cobalah memberikan pujian untuk orang-orang yang ingin Anda kenali lebih dekat. Selain akan membuat kalian berdua tersenyum, tindakan ini juga akan membuatnya merasa bahagia saat berada di dekat Anda. [8]
    • Cobalah memberikan pujian yang sesuai dengan orang tersebut. Pujian seperti “Kau terlihat oke hari ini” adalah pilihan yang tepat. Namun akan jauh lebih baik jika Anda melontarkan pujian yang spesifik seperti, “Gaya berpakaianmu keren sekali! Aku suka perpaduan warnanya” atau “Senyumanmu benar-benar membuat ruangan ini terasa lebih ceria!”.
  8. Setelah Anda bertemu dan berkenalan dengan sekumpulan orang-orang baru, teruslah menemui mereka secara rutin. Adanya kontak berulang akan membuka jalan bagi Anda untuk berteman dengan orang-orang yang berbeda dalam grup tersebut. [9]
  9. Ketika sedang berada dalam situasi yang baru, tentukan berapa orang yang ingin Anda temui atau Anda jadikan teman. Tujuan Anda memang penting, namun yang terpenting adalah pola pikir yang mengiringi proses pencapaian tujuan tersebut. Memiliki pola pikir tersebut akan mendorong Anda untuk membuka diri kepada orang-orang dan pertemanan baru [10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengubah Teman Biasa Menjadi Sahabat

Unduh PDF
  1. Jika Anda biasanya lebih suka di rumah, menolak undangan ke acara-acara sosial mungkin sudah menjadi kebiasaan Anda. Namun jika Anda sedang mencoba menjalin pertemanan baru dengan orang lain, cobalah mengubah kebiasaan tersebut dan hadirilah semua undangan yang ditujukan kepada Anda. Selain itu, hadiri pula ajakan yang lebih personal. Misalnya, ketika teman Anda mengajak minum kopi atau menonton film bersama, sanggupi ajakan tersebut. Sebaliknya, belajarlah untuk mengajak teman-teman Anda melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama. [11]
    • Jika ada rekan kerja yang terlihat ingin berteman lebih dekat dengan Anda, cobalah memulai interaksi dengannya.
  2. Jika Anda ingin bersahabat dengan seseorang, tentunya Anda tidak bisa terus-menerus mengajaknya membicarakan hal-hal remeh (seperti cuaca). Cobalah memperdalam hubungan Anda dengan membahas hal-hal yang lebih substansial. Tanyakan harapannya, mimpi-mimpinya, serta kekhawatirannya. Ceritakan apa yang kerap membuat Anda terjaga sepanjang malam. Tanyakan hal-hal yang dia sukai berikut alasannya (seperti film, buku, atau kutipan favoritnya). Memperdalam topik bahasan dapat membantu kalian untuk semakin mengenal satu sama lain. [12]
    • Membuka diri sama saja dengan “melemahkan diri” di hadapan orang lain. Anda telah memintanya untuk melemahkan diri di hadapan Anda. Oleh karena itu, Anda juga perlu belajar untuk melakukan hal serupa. Cobalah berbagi hal-hal personal mengenai diri Anda kepadanya.
  3. Tunjukkan penghargaan Anda kepada teman Anda lewat bahasa tubuh. Hal termudah yang bisa Anda lakukan adalah tersenyum ketika melihatnya menghampiri Anda. Ketika teman Anda sedang bicara, pastikan Anda juga memberikan perhatian penuh kepadanya dan tunjukkan itu lewat bahasa tubuh Anda. Jangan sibuk mengecek ponsel atau melakukan sesuatu yang lain. Memberikan sinyal-sinyal nonverbal yang tepat dapat membantu menunjukkan bahwa Anda ingin menjalin pertemanan yang lebih baik dengannya. [13]
    • Misalnya, pastikan Anda mencondongkan tubuh ke arahnya dan tidak menyilangkan tangan di depan dada. Menyilangkan tangan merupakan sinyal nonverbal bahwa Anda tidak ingin berbicara dengan orang di depan Anda.
  4. Semua orang menginginkan teman yang mau mendengarkan ketika dibutuhkan, termasuk Anda. Oleh karena itu, lakukan hal serupa kepada teman-teman Anda. Perhatikan baik-baik apa yang dikatakan teman Anda dan cobalah mengenali pesan-pesan implisitnya untuk mengetahui apakah dia sedang mencoba menyiratkan sesuatu yang lain. [14]
    • Misalnya, jika teman Anda berkata, “Akhir-akhir ini aku sibuk melakukan hobi baruku” ketika Anda menanyakan kabar suami atau istrinya, bisa jadi itu merupakan pertanda bahwa hubungan pernikahan teman Anda sedang kurang baik dan dia tidak ingin menceritakannya kepada Anda.
  5. Pertemanan, layaknya hubungan romantis, tidak bisa terjalin hanya dalam semalam. Hubungan seserius itu membutuhkan waktu dan proses untuk bertumbuh dan berkembang. Bersabarlah; biarkan pertemanan Anda bertumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. [15]
    • Misalnya, Anda mungkin mulai sering berkomunikasi dengan salah satu rekan kerja. Jangan terburu-buru memperdalam hubungan tersebut. Mungkin akan dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk bisa mengajaknya makan malam atau bepergian bersama, terutama karena selama ini sifat hubungan kalian adalah rekan kerja. Kebanyakan orang enggan menjalin pertemanan yang lebih di luar pekerjaan.
  6. Perhatian dan kepedulian Anda akan terlihat jika Anda bersedia berada di sisinya, baik dalam situasi yang menyenangkan atau menyulitkan. [16]
  7. Percayalah, persahabatan yang indah justru dibangun dari tindakan-tindakan yang sederhana, seperti membelikan segelas kopi, menulis surat pendek, atau membawakan makanan jika teman Anda sedang tidak enak badan. [17]
  8. Pertimbangkan untuk mengajaknya bepergian ke luar kota selama beberapa hari. Menghabiskan waktu setiap hari bersama-sama ampuh mendekatkan hubungan Anda dan teman Anda, terutama jika kalian juga tidur di satu kamar. Rencanakan liburan singkat ke tempat yang menyenangkan bersama-sama. [18]
  9. Tidak semua pertemanan dapat bertransformasi menjadi persahabatan. Faktanya, sebagian besar pertemanan justru tidak akan berkembang menjadi persahabatan. [19] Kebanyakan orang hanya memiliki tiga sampai lima orang yang benar-benar dekat dengan mereka. Jadi jika Anda memiliki tiga sampai lima hubungan yang dekat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. [20]
    • Faktanya, semakin Anda mengenal seseorang, bisa jadi Anda justru akan semakin membencinya. Ingat, bekerja bersama atau hidup bertetangga dengan seseorang tidak lantas mewajibkan Anda untuk berteman atau bersahabat dengan orang tersebut. [21]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjalin Persahabatan Baru sebagai Anak-Anak atau Remaja

Unduh PDF
  1. Ketika sedang berada di dalam kelas, klub ekstrakurikuler, atau sebuah organisasi, cobalah menjalin komunikasi dengan orang-orang yang belum pernah kamu ajak bicara sebelumnya. Terkadang, orang-orang cenderung bercengkerama hanya dengan orang-orang yang sama sepanjang waktu. Lakukan tindakan sebaliknya! Membuka diri kepada orang baru dapat benar-benar membantumu mendapatkan teman baru. [22]
    • Cobalah untuk tidak menghakimi orang lain dari penampilannya. Seseorang yang terlihat sangat berbeda denganmu justru bisa saja memiliki kesamaan dan kecocokan yang luar biasa denganmu.
  2. Cara terbaik untuk memulai percakapan adalah dengan berkata “Halo”. Kamu juga harus menyebutkan namamu dan menanyakan namanya. [23]
    • Misalnya, kamu bisa langsung berkata, “Halo, namaku Dorothy. Kalau namamu?”.
    • Lakukan apa pun untuk menjaga kelangsungan percakapan. Misalnya kamu bisa bertanya, “Kamu anggota klub yang baru, ya?” atau “Bagaimana rasa makan siang di kantin hari ini? Enak?”.
  3. Jika melihatnya saat istirahat makan siang atau menemuinya di klub ekstrakurikuler yang sama, tanyakan apakah kamu boleh duduk di sebelahnya. Menghabiskan waktu bersama orang tersebut adalah cara ampuh untuk mengenalnya lebih dekat. [24]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Hai, aku sering melihatmu tapi tidak pernah menyapamu. Boleh aku duduk di sebelahmu hari ini?”.
  4. Setelah beberapa kali duduk bersama, ajak dia untuk bertemu di lain kesempatan. Mungkin kamu bisa mengajaknya mengerjakan PR bersama di perpustakaan. Mungkin juga kamu bisa mengundangnya ke rumah sesewaktu (jangan lupa terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua masing-masing). [25]
    • Ketika mengundang orang lain ke rumahmu, tandanya kamulah tuan rumahnya. Dengan kata lain, sebagai tuan rumah kamu perlu memastikan semua tamu merasa nyaman dan bahagia. Tanyakan kepada temanmu apa yang ingin dia lakukan. Kamu juga bisa menyiapkan berbagai kegiatan yang sekiranya menarik dan menyenangkan. [26]
    • Seseorang yang menikmati hari-harinya bersamamu akan terlihat jelas dari wajah dan gerak-geriknya. Jika dia sering tersenyum atau tertawa ketika berada di sampingmu, kemungkinan besar dia menikmati pertemanan kalian. [27]
  5. Salah satu cara untuk mengenali kepribadian orang lain adalah dengan melontarkan pertanyaan kepadanya. Kamu bisa bertanya mengenai hal-hal sederhana, seperti film atau buku favoritnya. Kamu juga bisa bertanya mengenai keluarganya atau hobi-hobinya. [28]
    • Seiring berjalannya waktu, lontarkan pertanyaan yang lebih serius. Misalnya, kamu bisa menanyakan hal-hal apa yang dia takuti atau mengapa dia menyukai hal-hal tertentu. [29]
  6. Selayaknya air dapat membantu tumbuhan bertumbuh, kebaikan juga dapat membantu pertemanan bertumbuh secara positif. Bersikap baiklah kepada temanmu; izinkan dia meminjam catatan matematikamu, tawarkan minum ketika kalian sedang ke kantin, atau kirimi dia surat yang berisi rasa terima kasihmu kepadanya. Hal-hal sederhana semacam itu sudah menunjukkan bahwa kamu menghargai dan menyayanginya sebagai teman. [30]
  7. Teman yang baik adalah mereka yang mau mendengarkan. Kamu pasti suka menceritakan apa yang terjadi dalam keseharianmu kepada mereka, mereka pun demikian. Artinya, kamu boleh bercerita, tapi juga harus mau mendengarkan dan merespons cerita orang lain. [31]
    • Misalnya, kalau temanmu berkata, “Aku benar-benar stres semalam”, jangan langsung membalas, “Aku juga”. Tanyakan terlebih dahulu apa yang membuatnya stres semalaman. [32]
    • Kalau kamu tidak terbiasa berkomunikasi semacam itu, mintalah ayah atau ibumu untuk membantumu berlatih. Tidak semua orang memiliki keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. [33]
  8. Kamu mungkin akan menemukan hal-hal di dalam dirinya yang terasa menyebalkan. Sebesar apa pun kamu menginginkan mereka berubah, sadarilah bahwa setiap orang memiliki karakter atau kebiasaan yang tidak bisa diterima semua orang. Belajarlah menerima mereka apa adanya. Toh kamu juga pasti memiliki keunikan yang sulit dipahami oleh orang lain, bukan? [34]
    Iklan
  1. http://psychcentral.com/blog/archives/2011/09/09/8-tips-for-making-friends/
  2. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/friendships/art-20044860?pg=2
  3. http://psychcentral.com/blog/archives/2015/03/22/45-conversation-starters-to-bolster-your-bond-with-your-friends-and-family/
  4. http://www.girlshealth.gov/relationships/friendships/new.html
  5. http://www.girlshealth.gov/relationships/friendships/new.html
  6. http://www.girlshealth.gov/relationships/friendships/new.html
  7. https://www.psychologytoday.com/blog/the-happiness-project/201109/8-tips-making-friends
  8. https://www.psychologytoday.com/blog/friendship-20/201406/six-ways-strengthen-your-best-friendships
  9. https://www.psychologytoday.com/blog/friendship-20/201406/six-ways-strengthen-your-best-friendships
  10. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/07/31/a-short-simple-guide-to-finding-friends/
  11. http://psychcentral.com/lib/how-many-friends-do-you-need/
  12. http://sites.psu.edu/aspsy/2014/04/07/the-friend-making-formula/
  13. https://www.psychologytoday.com/blog/growing-friendships/201209/how-children-make-friends-part-1
  14. https://www.psychologytoday.com/blog/growing-friendships/201209/how-children-make-friends-part-1
  15. http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetailsKids.aspx?p=335&id=1705&np=286
  16. http://www.childmind.org/en/posts/articles/2012-12-4-kids-who-need-little-help-make-friends
  17. http://www.childmind.org/en/posts/articles/2012-12-4-kids-who-need-little-help-make-friends
  18. http://www.childmind.org/en/posts/articles/2012-12-4-kids-who-need-little-help-make-friends
  19. http://psychcentral.com/blog/archives/2015/03/22/45-conversation-starters-to-bolster-your-bond-with-your-friends-and-family/
  20. http://psychcentral.com/blog/archives/2015/03/22/45-conversation-starters-to-bolster-your-bond-with-your-friends-and-family/
  21. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/friendships/art-20044860?pg=2
  22. http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetailsKids.aspx?p=335&id=1705&np=286
  23. http://www.pbs.org/parents/education/going-to-school/social/make-new-friends/
  24. http://www.childmind.org/en/posts/articles/2012-12-4-kids-who-need-little-help-make-friends
  25. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/friendships/art-20044860?pg=2

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.825 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan