Unduh PDF
Unduh PDF
Sedih rasanya jika dua orang yang sudah berteman akrab harus memutuskan persahabatan mereka. Bahkan lebih sedih lagi jika sampai ada yang harus mengatakan bahwa persahabatan yang selama ini terjalin sudah berakhir. Meskipun ini bukanlah hal yang mudah, Anda dapat melakukannya jika memang ada alasan kuat mengapa sampai Anda harus mengambil keputusan ini. Jika Anda tetap memegang teguh pendirian Anda dan bersikap jujur tentang apa yang menyebabkan persahabatan ini tidak bisa dipertahankan lagi, Anda dapat menemukan cara untuk mengakhirinya dengan sikap yang menghargai diri sendiri.
Langkah
-
Yakinkan diri Anda mengapa persahabatan ini tidak lagi membawa kebaikan untuk Anda. Sebelum Anda mengambil keputusan untuk menjauhkan diri dari seseorang dalam kehidupan Anda, yakinkan diri dulu bahwa Anda melakukannya dengan alasan yang tepat. Mungkin kondisi Anda sedang stres? Atau mereka yang sedang stres? Jika keadaannya demikian, mungkin belum saatnya mengambil keputusan ini. Namun jika kondisi ini sudah berlangsung lama dan Anda tidak lagi merasa nyaman berada di dekat teman Anda, mungkin ini keputusan yang tepat. Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani bersama orang-orang yang membuat kita tidak bisa merasakan yang terbaik.
- Mengetahui dengan tepat apa sebabnya Anda ingin mengakhiri persahabatan dapat membantu Anda menjelaskan kepada teman atau teman-teman Anda mengapa keputusan ini harus diambil. Jika keyakinan Anda kuat, mereka tidak bisa menentang dan menjadi marah karenanya.
- Pastikan Anda melakukan hal ini bukan karena keinginan sesaat atau sedang marah. Jika Anda ingin mengakhiri persahabatan secara impulsif, tunda dulu membuat keputusan sampai hari berikutnya. Jika keesokan harinya Anda masih merasakan hal yang sama, keputusan ini bisa Anda laksanakan.
-
Temui teman Anda secara pribadi dan sampaikan keputusan Anda. Pada awalnya, mungkin akan sulit untuk menjelaskan apa sebenarnya yang Anda rasakan sampai situasinya seperti ini, tetapi dalam jangka panjang ini akan menjadi cara yang terbaik dan dapat membebaskan Anda dari kesulitan karena mengakhiri persahabatan dengan cara lain. Mulailah membahas topik ini dengan teman Anda secara baik-baik. Berusahalah untuk tidak mempersalahkan atau menyampaikan bahwa teman Anda mempunyai sifat buruk yang tidak bisa lagi Anda terima. Anda sendiri juga mempunyai andil dalam hal ini.
- Contohnya, Anda bisa saja mengatakan, “Aku tidak tahu apa yang kamu rasakan dan aku ingin mendengar pendapatmu. Tetapi mengertilah bahwa aku merasa persahabatan sudah kita tidak terasa menyenangkan lagi. Sering kali aku merasa kita sudah tidak akrab, bertengkar terus, saling menjatuhkan, dll. dan meskipun aku sudah memikirkannya baik-baik tentang keadaan ini, rasanya aku tidak bisa memperbaikinya lagi. Lebih baik kita tidak sering-sering bertemu lagi dan saling jujur tentang apa yang terjadi dengan persahabatan kita."
-
Tetaplah bersikap objektif dan tidak menyalahkan. Ketahuilah bahwa pada saat Anda menyampaikan alasan untuk mengakhiri persahabatan, berikanlah alasan yang paling objektif dan tidak menyalahkan siapa pun. Alasan yang menyerang sifat atau tindakan orang lain akan memancing teman Anda untuk mengatakan bahwa ia akan berusaha menjadi teman yang lebih baik, atau yang lainnya sehingga Anda akan kesulitan karena memberikan argumen yang tidak bisa diterima. Fokuslah pada diri Anda dan apa yang Anda rasakan sebab ini adalah sesuatu yang tidak dapat mereka ubah.
- Untuk menghindari tanggapan yang menyerang, berusahalah memberikan alasan yang kuat dan tidak menghakimi. Anda harus tetap bisa menjadi orang yang bijaksana dalam situasi seperti ini.
- Jangan mengatakan hal-hal negatif tentang sifat teman Anda sebab ia akan berusaha mempertahankan diri dan membuat Anda terkesan jahat dan picik. Jika Anda bersikap seperti ini, mungkin Anda harus "memperbaiki" kelakuan Anda yang tidak menyenangkan ini dan akan butuh waktu berbulan-bulan sampai Anda merasa siap untuk mengakhiri persahabatan.
-
Berusahalah untuk fokus pada fakta, bukan pendapat dan perasaan Anda sendiri. Berusahalah mengkritisi apa yang Anda rasakan tentang persahabatan ini dan bukannya membahas kebiasaan-kebiasaan teman Anda yang menjengkelkan. Jangan membuatnya merasa diserang sebab cara ini tidak akan membawa kebaikan (apalagi jika Anda berdua mempunyai teman yang sama.)
- Sadarilah bahwa apa pun yang Anda katakan mungkin hanya akan ditafsirkan secara negatif. Ini adalah hal yang manusiawi dan merupakan cara mengatasi rasa sakit. Oleh karena itu, sampaikan penjelasan Anda secara singkat, ramah, dan jelas.
-
Bersiaplah untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh teman Anda. Ini tidak berarti bahwa Anda bersikap "mengalah" pada pendapat teman Anda sehingga semuanya akan tetap baik-baik saja, tetapi ini adalah tentang bersikap sopan dengan menunjukkan bahwa Anda mau mendengar. Anda dapat meringkas apa yang Anda pahami dari penjelasan teman Anda dan tetap merasa semuanya sudah berakhir.
- Percakapan ini mungkin akan membuat teman Anda merasa sedih, terluka dan bahkan marah. Bersiaplah menerimanya tetapi jangan menjadikannya sebagai alasan untuk mengganggap bahwa masalah ini sudah tidak ada lagi.
-
Jika situasinya memanas, usulkan agar Anda bisa bertemu lagi dengannya untuk menyelesaikan percakapan ini. Jangan menerima saja diperlakukan kasar sebab kemarahan adalah tanda untuk berhenti. Jika memang belum ada penyelesaian, tidak apa-apa. Anda sudah melakukan apa yang harus Anda lakukan.
- Jika teman Anda marah selama percakapan, jangan memaksakan diri untuk menjelaskan keinginan Anda. Jelaskan saja bahwa Anda tidak lagi ingin berteman akrab dengannya. Pada saat seperti ini, emosi cenderung akan menjadi tidak terkendali, oleh sebab itu Anda harus berusaha tetap berpikir logis.
-
Berusahalah bersikap realistis pada saat menentukan nasib sebuah persahabatan. Ada kalanya, Anda berdua memang sudah menyadari bahwa persahabatan yang terjalin tidak ada manfaatnya lagi. Kemungkinan besar, teman Anda ternyata merasakan hal yang sama dan merasa lega karena Anda juga mau bersikap terbuka tentang hal ini, jadi bicarakan saja. Anda tidak harus terjebak dalam persahabatan yang tidak Anda sukai.
- Karena Anda melakukannya dengan sikap terbuka dan jujur, Anda berdua sama-sama tahu di mana letak masalahnya. Akan lebih mudah bagi Anda berdua untuk berinteraksi di kemudian hari, kalau dan pada saat dibutuhkan. Namun jika hal ini tidak dapat dilakukan, langkah berikutnya akan membahas tentang menjauhkan diri dari persahabatan dengan cara yang tidak langsung dan bersikap pasif.
Iklan
-
Jangan lagi menemui teman Anda sesering dulu. Kadang-kadang “bicara” bukanlah pilihan. Dalam kondisi seperti ini, menjauh dengan tidak bersikap ramah dan tidak mau mengobrol lagi dapat menjadi cara untuk membuat seseorang mengerti. Carilah teman baru dan jangan membalas pesan singkat atau menjawab telpon teman Anda. Jika ia bertanya mengapa Anda tidak membalas pesannya, jawab saja dengan acuh tak acuh, "Maaf, saya sibuk" atau "Saya tidak bisa lagi mengobroI panjang, tidak ada waktu.” Teman Anda akan merasa diserang, tetapi dengan berjalannya waktu, ia akan bisa menerima sikap Anda.
- Jangan saling bertemu seperti biasa. Jika ini berarti Anda perlu membuat rencana baru untuk bertemu dengan teman-teman yang lain, mungkin sebaiknya Anda gunakan cara ini untuk sementara waktu. Tidak saling bertemu merupakan cara yang baik untuk menciptakan jarak dan membuat teman Anda menyadari bahwa Anda memang bersungguh-sungguh.
-
Berhentilah melakukan kontak melalui situs jejaring di media sosial. Blokir saja akunnya jika cara ini bisa membantu. Jangan membalas apa pun pesan yang dikirimkannya kepada Anda melalui ponsel atau secara daring. Hindari memberikan tanggapan atas postingannya, meskipun teman-teman Anda yang lain tetap melakukannya. Ketidakhadiran Anda akan menyampaikan pesan yang jelas kepada teman yang ingin Anda jauhi.
- Jika sudah masuk 15 pesan singkat dan 3 panggilan tak terjawab setiap kali Anda melihat layar ponsel, inilah yang harus Anda selesaikan. Dalam situasi seperti ini, balaslah pesannya atau telpon lagi teman Anda untuk mengajaknya bertemu. Anda harus membicarakan tentang perpisahan ini secara langsung.
-
Sesuaikan jadwal kegiatan rutin Anda, kalau perlu. Jika Anda berdua biasa ikut kelas kebugaran bersama, makan di kantin yang sama, atau bahkan mempunyai teman yang sama, Anda mungkin harus menyesuaikan lagi jadwal Anda agar tidak perlu bertemu dengannya. Ini tentunya membuat Anda tidak dapat melakukan apa yang ingin Anda lakukan, tetapi Anda akan merasa lebih bahagia karena tidak perlu lagi berurusan dengan hubungan yang merugikan bahkan jika Anda belum menyadarinya.
- Cara ini akan membawa perubahan sementara sampai kondisi yang terburuk berlalu. Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu, setelah itu keadaan akan kembali normal. Ia akan mempunyai waktu untuk menenangkan diri dan terbiasa dengan ketidakhadiran Anda.
-
Jelaskan kepada teman-teman bersama yang lain. Jika Anda berdua mempunyai teman yang sama, sebaiknya mereka juga diberi tahu. Ini perlu dilakukan jika teman Anda akan ikut berkumpul agar mereka bisa memberi tahu Anda. Setelah itu, Anda bebas memutuskan apakah tetap ingin terlibat dalam grup ini atau tidak.
- Sebagai catatan, akan lebih mudah jika Anda tidak terlalu sering berkumpul dengan teman-teman bersama, setidaknya pada permulaan. Jika Anda mempunyai beberapa teman yang tidak ada hubungannya dengan teman yang tidak menyenangkan ini, andalkan dukungan mereka agar Anda bisa melewati masa transisi ini dengan lebih mudah.
-
Katakan dengan jujur jika Anda berdua saling bertemu. Kemungkinan besar teman Anda akan menyadari keadaan ini dan bertanya ada apa. Kalau memang ini yang terjadi, jujur saja. Katakan bahwa Anda ingin menjalin persahabatan yang baru, dan Anda berdua sebaiknya mengambil jalan masing-masing. Inilah yang terbaik. Anda berdua sudah tidak bisa bersama lagi sebab situasinya akan makin tidak menyenangkan. Teman Anda mungkin tidak akan mengerti apa yang sedang Anda bicarakan.
- Jika Anda memilih cara “diam-diam menjauh,” katakan dengan jujur alasannya: Anda tidak mau berdebat tentang ini dan ingin menghindari konflik. Anda mungkin khawatir jika sampai membuatnya sedih dan mungkin ketakutan. Jika Anda mengatakan apa adanya, teman Anda tidak dapat menentang atau menyerang Anda.
Iklan
-
Ketahuilah bahwa sikap ramah dan sopan akan menjaga agar hubungan pertemanan tetap terjalin. Meskipun sudah tidak lagi berteman baik, Anda tidak boleh meninggalkan begitu saja orang-orang yang "tidak penting lagi dalam kehidupan Anda.” Anda tidak pernah tahu jika suatu hari akan bertemu lagi dengan mereka di dalam lift, bekerja di tempat yang sama, atau bertemu di pesta pernikahan atau upacara pemakaman. Meninggalkan kesan yang baik merupakan hal yang penting agar tetap terhubung dengan komunitas Anda.
- Anda tidak pernah tahu, beberapa tahun kemudian mungkin saja Anda berdua ternyata kembali berteman lagi. Teman Anda mungkin akhirnya menyadari kesalahan yang sudah ia lakukan. Waktu dapat menyembuhkan luka dan mengubah seseorang dengan cara yang luar biasa.
-
Bersikap sopan tetapi tetap menjaga jarak dengan mantan teman Anda. Setelah menjadi teman akrab, janganlah bersikap tidak peduli sama sekali; tidak adil dan tidak baik bersikap seperti ini. Sebaliknya, setelah beberapa waktu Anda harus bisa bersikap sopan dan menyapanya sekali waktu. Akan tetapi, jangan mengobrol atau terlibat dalam percakapan yang akrab lebih dari sekadar kenalan, misalnya dengan mengucapkan halo, sampai jumpa, atau apa kabar. Tertawalah bersama jika ada hal yang lucu. Tetapi siapkan alasan jika Anda merasa perlu meninggalkannya, misalnya karena Anda harus menemui seseorang atau menyelesaikan suatu pekerjaan, untuk berjaga-jaga jika ia mengira Anda bersedia menjalin persahabatan akrab lagi dengannya.
- Contohnya, katakan dengan singkat dan sopan seperti, "Cukup menarik tetapi maaf, saat ini saya tidak bisa mengobrol," lalu berjalan pergi atau berikan alasan yang masuk akal (seperti ada janji atau tenggat) jika teman Anda mulai membuka percakapan.
- Menjaga jarak berarti tidak lagi menjalin hubungan yang akrab dengan mantan teman Anda. Anda bisa berbagi kabar bahwa seseorang yang Anda berdua kenal baru saja mempunyai bayi tetapi Anda tidak perlu membahas secara detail tentang bayinya, bagaimana keadaan ibunya, atau baju yang ingin Anda beli sebagai hadiah. Sampaikan kabar ini sebagai berita besar, tidak lebih.
-
Jika terpaksa, jelaskan situasi yang sebenarnya. Ada kalanya, Anda mungkin tidak bisa begitu saja menjauhkan diri dari teman Anda hanya dengan penjelasan singkat. Anda akan melihat usaha mereka untuk dekat lagi dengan Anda. Dalam situasi seperti ini, Anda tidak perlu lagi berbasa-basi dengan menjelaskan kebenarannya secara jujur dan apa adanya.
- Ini adalah contoh yang bisa Anda gunakan untuk mengatakan dengan jujur dan tanpa basa-basi, tetapi tetap bermartabat dan bersikap dewasa: "X, saya tahu ini tidak mudah tetapi saya bersungguh-sungguh waktu mengatakan saya tidak mau kita berteman akrab lagi. Saya tidak akan melanjutkan percakapan ini denganmu dan mengertilah bahwa saya memang bersungguh-sungguh dengan perkataan saya bahwa saya bukan lagi teman dekatmu. Saya tidak pernah ingin menyakiti atau bersikap tidak baik kepadamu tetapi saya tidak mau lagi terlibat dalam hubungan yang sama lagi. Saya harap kamu bisa mengerti."
-
Hindari sikap yang agresif. Mengharapkan yang buruk tentang mantan teman Anda atau mengabaikannya dengan sengaja di depan teman-temannya yang lain adalah perbuatan jahat dan tidak akan membuat perpisahan ini menjadi lebih mudah. Jangan menyebarkan gosip tentang teman Anda sebab ini adalah perbuatan seorang pengecut dan akan menyakiti hati teman Anda. Cara ini juga akan berbalik menyerang Anda sebab sebuah gosip hanya akan melahirkan lebih banyak gosip.
- Sayangnya, para penonton senang dengan pertarungan yang seru dan ada orang-orang yang tidak ragu-ragu memanas-manasi salah satu pihak, jadi jangan biarkan mereka terhibur, justru sebaliknya, jadilah seseorang yang pantas diteladani dalam mengakhiri persahabatan dengan sikap yang menghargai diri sendiri.
- Jika Anda bersikap agresif, jangan terkejut jika orang lain berpikir bahwa teman Anda yang mengakhiri persahabatannya dengan Anda. Tetap tenang, bijaksana, dan mampu mengendalikan diri adalah satu-satunya cara untuk mengatasi situasi sulit seperti ini.
Iklan
Tips
- Pertimbangkan secara menyeluruh apa akibat dan alasannya sebelum Anda mengakhiri sebuah persahabatan. Setelah berakhir, akan sulit atau bahkan tidak mungkin, menjalin lagi persahabatan ini.
- Jangan biarkan teman Anda bersikap sangat emosional, atau memeluknya, sebab sikap ini akan membuat teman Anda mengira bahwa Anda tidak benar-benar serius ingin mengakhiri persahabatan dengannya.
Iklan
Peringatan
- Jangan membicarakan teman Anda di belakangnya. Berita ini akan sampai kepada mereka sehingga menimbulkan rasa kecewa, dan gosip tentang Anda juga akan tersebar!
- Ini adalah nasihat secara umum. Hanya Anda yang tahu keadaan sebenarnya, situasi yang sedang terjadi dalam hubungan Anda, dan alasan untuk berpisah. Anda harus mempertimbangkan baik-baik setiap akibat dari apa yang ingin Anda lakukan, katakan, dan apakah nasihat ini dapat membantu, dengarkan kata hati Anda, dan yang terpenting adalah menggunakan keterampilan Anda sendiri dalam membangun relasi. Pada akhirnya, nasihat terbaik adalah lakukan yang terbaik agar teman Anda tidak menjadi musuh sebab menghabiskan energi dengan cara ini sama sekali tidak ada manfaatnya.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 45.884 kali.
Iklan