Jika orang dekat Anda, atau bahkan Anda sendiri, menderita autis, mungkin sesekali Anda perlu menjelaskan kondisi ini kepada orang lain. Sebelum bisa menjelaskan dengan benar, sebaiknya Anda mempelajari sebanyak-banyaknya tentang autisme. Kemudian, Anda akan dapat menjelaskan bagaimana autisme memengaruhi kemampuan sosial, empati, dan tingkah laku seseorang.
Langkah
-
1Ketahui definisi umum autisme. Autisme adalah gangguan perkembangan yang umumnya menyebabkan perbedaan dalam cara berkomunikasi dan kemampuan sosial. Autisme merupakan perbedaan neurologis yang tidak hanya menimbulkan kesulitan, tetapi juga memiliki kelebihan tersendiri. [1] X Sumber Tepercaya Austistic Self Advocacy Network Kunjungi sumber
-
2Ketahui apa yang dikatakan orang autis tentang autisme. Karena mengalami perbedaan dan mendorong diri sendiri, orang autis dapat memberikan penjelasan dari dalam tentang cara kerja autisme. Mereka juga dapat memberi pandangan yang lebih inklusif daripada kebanyakan organisasi awam, seperti yang dijalankan para orang tua. [2] X Sumber Tepercaya Austistic Self Advocacy Network Kunjungi sumber
-
3Ketahui bahwa autisme adalah gangguan spektrum luas. Artinya, gejala ini bervariasi dari orang ke orang. Tidak ada dua orang autis yang mengalami gejala yang persis sama. Satu orang mungkin memiliki masalah sensoris parah dengan kemampuan sosial kuat dan fungsi eksekutif, tetapi yang lain mungkin hanya sedikit memiliki masalah sensoris, tetapi sulit berinteraksi. Karena adanya variasi tersebut, kondisi ini tidak bisa digeneralisasikan.
- Ingatlah hal ini ketika menjelaskan autisme kepada orang lain. Penting untuk disampaikan bahwa tidak semua orang autis bertindak dengan cara yang sama, sama seperti tidak semua orang normal akan bertindak sama.
- Ketika menggambarkan orang autis, tekankan kebutuhan spesifiknya.
-
4Sadari adanya perbedaan komunikasi. Beberapa orang autis merasa sulit berkomunikasi dengan orang lain. Tantangan komunikasi ini akan dibahas secara lebih menyeluruh dalam Metode 2, tetapi di sini kami cantumkan beberapa masalah komunikasi yang umum dikaitkan dengan autisme:
- Nada suara tidak biasa atau datar, menciptakan irama dan nada yang aneh
- Mengulang pertanyaan atau kalimat (ekolalia)
- Kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan keinginan
- Membutuhkan waktu lama untuk memproses kata-kata yang diucapkan, tidak cepat merespons instruksi, atau bingung bila ada banyak kata yang diucapkan dengan cepat
- Bahasa ditafsirkan secara harfiah (bingung dengan sarkasme, ironi, dan kiasan)
-
5Pahami bahwa orang autis berinteraksi dengan dunia di sekeliling mereka dengan cara berbeda. Ketika membicarakan orang autis, Anda mungkin bertanya-tanya apakah mereka benar-benar memperhatikan atau peduli dengan Anda. Jangan biarkan ini membuat Anda terganggu. Ingatlah bahwa:
- Banyak orang autis yang tampak tidak tertarik dengan sekelilingnya. Mereka mungkin tidak sadar atau tidak tertarik dengan orang-orang di sekitar. Ini mempersulit mereka berhubungan dengan orang lain.
- Orang autis mungkin mendengarkan dengan cara berbeda. Misalnya, kontak mata mungkin terasa tidak nyaman dan mengganggu, dan mereka mungkin harus menggerakkan kaki atau tangan supaya bisa fokus. Oleh karena itu, apa yang tampak sebagai ketidakpedulian sebenarnya adalah usaha modifikasi agar bisa mendengarkan dengan lebih baik.
- Orang autis mungkin tampak tidak mendengar jika ada yang bicara. Ini mungkin karena kelambatan dalam memproses audio, atau terlalu banyak gangguan dalam ruangan tersebut. Tawarkan untuk pindah ke tempat yang lebih tenang, dan hentikan pembicaraan sebentar supaya mereka bisa berpikir.
- Anak autis mungkin merasa kesulitan bermain dengan anak lain karena permainan tersebut melibatkan aturan sosial yang rumit dan/atau rangsangan sensoris yang berlebihan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk tidak terlibat.
-
6Sadari bahwa orang autis umumnya menyukai struktur. Mereka dapat menyusun rutinitas yang sangat terstruktur untuk sehari-hari. Ini karena orang autis mudah kaget dengan rangsangan tidak dikenal, dan kepastian jadwal membuat mereka lebih nyaman. Topik ini dibahas dalam Metode 4. Orang autis mungkin akan:
- Mengikuti rutinitas ketat.
- Menganggap bahwa perubahan tidak diharapkan sangat menggelisahkan (misalnya, perubahan lingkungan sekolah).
- Menggunakan objek yang nyaman untuk membantu mengatasi stres.
- Meletakkan segala sesuatu pada tempatnya (menyusun mainan berdasarkan warna dan ukuran).
Iklan
-
1Jelaskan bahwa orang autis bersikap agak berbeda, dan itu bukan masalah. Orang autis menghadapi pembatas dan pemicu stres yang tidak pernah dihadapi orang-orang biasa [3] X Teliti sumber sehingga mereka bersikap tidak biasa atau memiliki kemampuan sosial berbeda. Ini tergantung kebutuhan dan kekuatan individu yang bersangkutan.
- Orang-orang dengan kemampuan sosial yang lebih kuat mungkin tampak agak canggung dan kikuk. Sesekali mereka melontarkan komentar acak yang tidak sesuai dengan percakapan.
- Beberapa orang autis tidak mampu berinteraksi dalam lingkungan sosial yang normal.
-
2Katakan bahwa orang autis mungkin tidak bisa melakukan kontak mata. Kontak mata membuat mereka gelisah, dan mereka tidak bisa menatap mata seseorang dan mendengarkan pada waktu yang sama. [4] X Teliti sumber Jelaskan bahwa bagi orang autis, melihat ke arah lain berbeda dengan tidak mendengarkan.
- Jangan pernah memaksakan kontak mata. Orang autis mungkin akan takut, [5] X Teliti sumber kemampuan sosialisasinya langsung berkurang, dan memicu rangsangan sensoris yang berlebihan .
- Beberapa orang autis mampu melakukan kontak mata tanpa merasa terlalu terganggu. Sekali lagi, ini tergantung individu masing-masing.
-
3Jelaskan bahwa orang autis tidak mengabaikan orang lain. Ajarkan bahwa orang autis mungkin perlu bergerak-gerak atau menghindari kontak mata supaya bisa berfokus. Orang autis mungkin akan memandang mulut, tangan, atau kaki lawan bicara, atau ke arah berlawanan. Marah kepada orang autis hanya akan membuat mereka menghindar.
- Ingatkan bahwa karena perbedaan sensoris dan perhatian, orang autis kadang sulit berfokus pada percakapan. Mereka tidak mengabaikan orang lain, tetapi sulit ambil bagian dalam interaksi tersebut.
- Jika orang tersebut ingin berbicara kepada individu penyandang autis, katakan bahwa dia harus jelas menyampaikan maksud tersebut. Ajarkan dia untuk mendekatkan tubuh, menggunakan nama orang autis tersebut, dan lebih baik lagi jika mengambil posisi di arah pandangannya. Jika tidak mendapat merespons, coba lagi karena mungkin dia tidak memperhatikan.
-
4Terangkan bahwa beberapa orang autis bersifat nonverbal (tidak bisa bicara). Mereka mungkin berkomunikasi dengan bahasa isyarat, gambar, mengetik, bahasa tubuh, atau perilaku. Jelaskan bahwa hanya karena mereka tidak bicara, bukan berarti mereka tidak mengerti kata-kata orang lain atau tidak ingin mengatakan sesuatu.
- Ingat bahwa "bahasa yang disederhanakan" termasuk merendahkan. Orang autis nonverbal harus diperlakukan seperti orang lain dengan usia yang sama.
- Perkenalkan dengan karya hebat orang-orang nonverbal, seperti penulis Amy Sequenzia.
-
5Ingatkan bahwa orang autis mungkin tidak memahami sarkasme, humor, atau nada suara. Mereka sulit memahami nada suara yang berbeda-beda, terutama ketika ekspresi wajah orang yang bicara tidak sesuai dengan nada suaranya.
- Ketika menjelaskan kesulitan, Anda dapat menyamakannya dengan penggunaan emoticon dalam pesan teks. Jika ada yang mengirim pesan “Wow, hebat”, Anda mungkin berasumsi orang tersebut memuji dengan tulus. Akan tetapi, jika dia menyertai teks tersebut dengan emoticon “:-p” yang artinya menjulurkan lidah, Anda bisa menafsirkan bahwa teks tersebut sarkastis.
- Orang autis bisa mempelajari bahasa figuratif. Beberapa dari mereka dapat memahami bahasa sarkasme dan humor dengan baik.
Iklan
-
1Bantulah orang lain memahami bahwa orang autis menunjukkan empati dengan cara berbeda dan itu bukan berarti mereka tidak memiliki empati. Mereka bukan tidak memahami apa yang dirasakan orang lain atau cara menanggapi perasaan orang. Ingatkan bahwa banyak penderita autis menunjukkan empati dengan cara yang tidak disadari orang lain, dan itu membuat individu autis tersebut tampak tidak peka padahal sebenarnya dia hanya tidak memahami emosi yang dialami orang lain.
- Jelaskan bahwa lebih baik mereka mengutarakan perasaan. Misalnya, orang autis mungkin bidak memahami mengapa Anda menunduk, tetapi jika Anda mengatakan bahwa Anda sedih karena dimarahi ayah, dia akan memiliki ide untuk menanggapi.
-
2Sampaikan tentang gairah intens yang menyertai autisme. Banyak orang autis sangat bergairah pada subjek tertentu, dan mereka dapat membicarakan hal itu untuk waktu lama.
- Orang biasa mungkin menganggap ini kasar, tetapi umumnya orang autis tidak bermaksud meremehkan pikiran dan perasaan orang lain. Mereka hanya tidak menyadari bahwa lawan bicara tidak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan.
- Ada beberapa orang autis yang sangat berhati-hati untuk mendiskusikan minat khusus karena takut dianggap kasar. Jika ini kasusnya, yakinkan bahwa mereka dapat membicarakan minat tersebut sesekali, terutama jika ditanya oleh lawan bicara.
-
3Sampaikan bahwa orang autis mungkin tidak menyadari ketertarikan orang lain. Mereka mungkin tidak memahami isyarat dari orang yang ingin mengubah topik atau mengakhiri obrolan. Jadi, cara terbaik adalah berterus terang.
- Sebaiknya siapkan alasan untuk minta diri, seperti "Aku harus pergi supaya tidak terlambat" atau "Aku lelah dan butuh waktu tenang sendirian" (alasan yang dipahami banyak orang autis ).
-
4Bantulah orang lain memahami bahwa orang autis memiliki perasaan seperti mereka semua. Orang-orang harus memahami bahwa penderita autis juga dapat merasakan cinta, kebahagiaan, dan penderitaan. Hanya karena tampak tidak peduli, bukan berarti mereka tidak punya perasaan. Bahkan, banyak orang autis yang memiliki perasaan sangat dalam.Iklan
-
1Jelaskan bahwa beberapa orang autis tidak bisa menerima sentuhan fisik. Hal ini diakibatkan masalah sensoris. Reaksi pada sentuhan bervariasi tergantung individu masing-masing. Jadi, penting untuk ditanyakan kepada orang autis bersangkutan apakah dia mau disentuh.
- Ada beberapa orang autis yang menyukai sentuhan fisik. Banyak orang autis yang senang memeluk teman dekat dan keluarga.
- Bila ragu-ragu, tanyakan. Katakan, "Kamu mau dipeluk?" atau dekati dengan pelan hingga dia melihat dan memiliki kesempatan untuk menyuruh berhenti. Jangan pernah menyentuh dari belakang karena dia akan terkejut hingga panik.
- Apa yang mereka mau berubah dari hari ke hari. Misalnya, anak laki-laki autis yang biasanya senang dipeluk bisa saja tiba-tiba menolak ketika Anda bertanya apakah boleh memeluknya. Ini biasanya terjadi karena perbedaan sensoris. Dia mungkin terlalu stres untuk menerima pelukan. Akan tetapi, ini semestinya tidak diambil hati.
-
2Jelaskan bahwa banyak orang autis tidak dapat menghadapi rangsangan sensoris tertentu. Orang autis mungkin sakit kepala karena cahaya terang, atau melompat kaget dan menangis jika Anda menjatuhkan piring ke lantai. Ingatkan mengenai sensitivitas orang autis sehingga mereka bisa membantu.
- Jelaskan bahwa mereka boleh menanyakan kebutuhan orang autis agar dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Misalnya, "Apakah ruangan ini berisik? Kamu mau ke tempat lain?”
- JANGAN pernah menggoda sensitivitas orang autis (membanting pintu lemari untuk melihat dia melompat). Ini dapat menyebabkan rasa rasa sakit intens, atau bahkan serangan panik , dan dianggap sebagai tindak penindasan.
KIAT PAKARPakar KomunitasLuna Rose adalah anggota komunitas autistik dengan spesialisasi penulisan dan autisme. Dia memiliki gelar Informatika dan pernah berpidato di acara perkuliahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai disabilitas. Luna Rose saat ini memimpin Proyek Autisme wikiHow.Anda mungkin sulit melihat jika tidak dari perspektif Anda. Luna Rose, anggota komunitas autis, berbagi: "Orang-orang tidak menyadari betapa banyak perbedaan terkait otak manusia, dan bagaimana setiap orang mengalami peristiwa secara berbeda. Misalnya, ibu saya tidak peduli saat mendengar suara keras, sedangkan saya, rasanya seperti dipukul. Itulah sebabnya saya lari menjauh ketika ibu mulai menyimpan piring setelah dicuci piring karena menyakitkan saya secara fisik. Begitu juga ketika ada motor atau mobil sport lewat — suaranya yang keras membuat saya sakit."
-
3Sampaikan bahwa orang autis lebih mudah menghadapi rangsangan jika sudah diberi peringatan untuk bersiap. [6] X Teliti sumber Secara umum, orang autis akan menghadapi situasi dengan lebih baik bila dia tahu apa yang akan terjadi. Jadi, sampaikan kepada orang lain bahwa mereka harus bertanya lebih dahulu sebelum melakukan sesuatu yang mungkin mengagetkan orang autis.
- Misalnya: "Aku mau menutup pintu garasi sekarang. Kalau kamu mau keluar atau menutup mata, silakan."
-
4Katakan bahwa orang autis mungkin menunjukkan perilaku yang awalnya tampak abnormal. Ini disebut stimulasi diri yang merangsang indranya. Stimulasi diri dapat membantu menenangkan diri, berfokus, [7] X Teliti sumber berkomunikasi, [8] X Teliti sumber dan mencegah ledakan emosi. Jelaskan bahwa meskipun tampak tidak biasa, jangan pernah menyuruh orang autis untuk menghentikan stimulasi diri. [9] X Teliti sumber [10] X Teliti sumber Di bawah ini beberapa contoh stimulasi diri:
- Menggoyangkan tubuh ke depan dan ke belakang.
- Mengulangi kata-kata atau suara (ekolalia). [11] X Teliti sumber
- Mengepakkan tangan.
- Menjetikkan jari.
- Membenturkan kepala. (Beri tahu terapis atau orang dewasa yang bertanggung jawab jika ini jadi masalah. Karena membenturkan kepala berbahaya, sebaiknya ganti dengan stimulasi lain, seperti menggelengkan kepala dengan cepat. Terapis dapat membantu menemukan stimulasi pengganti).
- Melompat-lompat dan bertepuk tangan dengan semangat.
Hubungkan kembali menstimulasi dengan perilaku gelisah standar. Pakar komunitas, Luna Rose, menambahkan: "Orang-orang nonautistik harus ingat bahwa menstimulasi sebenarnya lazim dilakukan. Setiap orang pernah sedikit merasa gelisah . Orang-orang nonautistik biasanya jarang melakukannya dan umumnya lebih sedikit perlu, tetapi Anda mungkin bisa lebih memahaminya jika menganggap menstimulasi berhubungan dengan perilaku Anda sendiri, sebagaimana orang lain berjuang untuk itu."
-
5Jelaskan bahwa stimulasi biasanya berefek menenangkan karena menimbulkan masukan sensoris yang dapat ditebak. Sama dengan rutinitas, stimulasi diri dapat menimbulkan rasa aman dan sesuatu yang bisa diharapkan. Misalnya, orang autis mungkin melompat di satu titik secara berulang-ulang. Dia mungkin akan memutar lagu yang sama berulang kali, atau membuat gambar yang sama. Bagi orang autis, tindakan repetitif berkaitan dengan level kenyamanan.
- Jika Anda menjelaskan autisme anak Anda kepada seorang teman, bandingkan bagaimana anaknya bersiap ke sekolah. Ada rutinitas dasar untuk bersiap ke sekolah: mandi, berpakaian, sarapan, menyiapkan tas sekolah, dst. Walaupun rutinitasnya sama, suatu hari beberapa langkah ini mungkin agak kacau. Anak biasa tidak peduli apakah dia sarapan sebelum berpakaian, yang tidak seperti rutinitas normal. Bagi anak autis, perubahan ini membuat dia bingung. Jika dia terbiasa dengan rutinitas tertentu, akan lebih baik jika selalu diikuti.
Iklan
-
1Pastikan akan Anda siap berdiskusi. Anda harus jujur menjelaskan, terutama jika dia menderita autisme atau bertanya tentang temannya yang autis. Akan tetapi, Anda juga harus memastikan usianya cukup untuk memahami apa yang Anda jelaskan, dan tidak akan bingung atau justru kewalahan. Setiap anak berbeda sehingga tidak ada usia yang pasti untuk mulai membicarakan autisme. Anda yang menentukan kapan saat yang tepat untuk mengajak dia bicara.
- Jika anak Anda autis, pertimbangkan untuk membicarakannya sesegera mungkin. Anak autis akan stres karena tahu dia berbeda, tetapi tidak ada yang mengatakan alasannya. Anak kecil bisa mendengarkan penjelasan sederhana seperti, "Kamu punya keterbatasan yang disebut autisme, artinya cara kerja otakmu agak berbeda, dan itulah mengapa ada terapis yang membantumu."
-
2Jelaskan pada anak bahwa dia tidak perlu sedih. Sampaikan bahwa autisme adalah keterbatasan, bukan penyakit atau beban, dan tidak ada yang salah dengan autisme. Anak yang lebih besar mungkin dapat diperkenalkan dengan konsep perbedaan syaraf dan gerakan hak-hak penyandang keterbatasan.
- Bantu anak memahami bahwa perbedaannya membuat dia unik dan spesial. Jelaskan kelebihan autisme: kekuatan dalam logika dan etika, kasih sayang, gairah, fokus, loyalitas, dan keinginan untuk membantu (tanggung jawab sosial).
KIAT PAKARPakar KomunitasLuna Rose adalah anggota komunitas autistik dengan spesialisasi penulisan dan autisme. Dia memiliki gelar Informatika dan pernah berpidato di acara perkuliahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai disabilitas. Luna Rose saat ini memimpin Proyek Autisme wikiHow.Gunakan metafora untuk menjelaskan perbedaan dan menyampaikan keunikan. Luna Rose, anggota komunitas autis, menambahkan: "Dalam gim Dungeons and Dragons, misalnya, Anda dibekali sejumlah poin untuk menambahkan kecerdasan karakter, karisma, dan keterampilan lain. Saya suka membayangkan autisme seperti itu, semua poin keterampilan Anda ditambahkan pada beberapa hal yang benar-benar Anda kuasai. Anda tidak mahir di suatu bidang, misalnya tugas-tugas rumah. Jadi, beberapa tugas lain akan sangat sulit, tetapi ketika Anda jago melakukan hal favorit, itu bisa sangat menyenangkan. "
-
3Dorong anak Anda. Pastikan Anda mendorong anak, katakan bahwa autisme membuat dia berbeda, tetapi tidak kurang. Anak tetap dapat berpartisipasi di sekolah dan aktivitas rumah, dan hidup dengan bahagia.
-
4Pastikan Anda mengekspresikan cinta kepada anak. Selalu katakan betapa Anda mencintainya dan peduli kepadanya. Dukungan sangat penting, terutama dalam menjalani hidup dengan keterbatasan dan untuk membantu anak untuk hidup dengan bahagia dan produktif.Iklan
Tips
- Jangan frustrasi jika orang tetap tidak memahami autisme walaupun sudah Anda jelaskan. Tenang dan cobalah menjawab pertanyaan orang tersebut, dan bantu dia memahami kondisi ini.
- Sarankan dia melihat situs web tentang autisme. Sebagai pilihan, lihat daftar referensi di bawah ini.
Peringatan
- Jangan pernah mencegah orang autis melakukan stimulasi diri.
- Hati-hati ketika memberi rujukan situs web tentang autisme. Beberapa organisasi (khususnya yang dijalankan para orang tua) memandang rendah autisme dan lebih berfokus pada pengorbanan, bukan respek dan masukan. Pilihlah organisasi yang dijalankan oleh orang autis atau diawasi oleh banyak orang autis.
- Situs web yang baik biasanya membahas keragaman syaraf, menggunakan sebutan identitas terlebih dahulu ("orang autis", bukan "individu penyandang autisme"), [12] X Sumber Tepercaya Austistic Self Advocacy Network Kunjungi sumber mendorong penerimaan, dan mendiskusikan akomodasi daripada pengobatan.
Referensi
- ↑ http://autisticadvocacy.org/about-autism/
- ↑ http://autisticadvocacy.org/2012/05/autism-being-autistic-and-acceptance/
- ↑ http://www.thinkingautismguide.com/2014/02/do-me-favor.html
- ↑ http://www.iidc.indiana.edu/?pageId=472
- ↑ http://www.snagglebox.com/article/autism-eye-contact
- ↑ http://emmashopebook.com/2013/12/16/travel-friendship-and-sensory-overload/
- ↑ http://musingsofanaspie.com/2013/06/18/a-cognitive-defense-of-stimming-or-why-quiet-hands-makes-math-harder/
- ↑ http://thecaffeinatedautistic.wordpress.com/2013/02/10/on-stimming-and-why-quiet-handsing-an-autistic-person-is-wrong/
- ↑ http://thecaffeinatedautistic.wordpress.com/2013/02/10/on-stimming-and-why-quiet-handsing-an-autistic-person-is-wrong/
- ↑ http://juststimming.wordpress.com/2011/10/05/quiet-hands/
- ↑ http://musingsofanaspie.com/2013/09/18/echolalia-thats-what-she-said/
- ↑ http://autisticadvocacy.org/identity-first-language/
- Autism Self-Advocacy Network (ASAN)
- Autism Women's Network
- Parenting Autistic Children with Love and Acceptance