PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernah diajak berkencan oleh seseorang yang tidak Anda sukai? Atau apakah Anda sekarang sedang merasakannya? Menolak perasaan atau ajakan seseorang secara halus memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan; di satu sisi Anda tidak ingin menyakiti perasaannya, namun di sisi lain Anda juga ingin segera melepaskan diri dari rasa ketidaknyamanan yang menjerat. Sayangnya, dilema yang sama juga terjadi saat Anda ingin memutuskan hubungan dengan seseorang yang tidak ingin lagi Anda kencani. Ingin tahu cara menolak perasaan seseorang tanpa menyakiti hatinya? Baca terus artikel ini untuk menemukan jawabannya!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menolak dengan Halus

PDF download Unduh PDF
  1. Umumnya, berkata jujur adalah cara terbaik untuk menolak seseorang. Berbohong, apa pun situasinya, pada dasarnya adalah tindakan yang negatif dan tidak sopan. Jika Anda memang tidak ingin mengencani seseorang, pastikan Anda menyampaikannya sejujur dan selugas mungkin. [1]
    • Ada kalanya Anda perlu bersikap blak-blakan. Misalnya, Anda bisa berkata, “Tidak, terima kasih, aku sudah punya teman kencan untuk ke pesta itu.".
    • Namun ada kalanya Anda perlu memperhalus penolakan dengan berkata, “Tidak, terima kasih. Aku cuma merasa kita sepertinya kurang cocok.”.
    • Jangan mengarang alasan. Misalnya, jangan mengaku akan pergi ke luar kota di akhir pekan jika Anda tidak benar-benar melakukannya. Hati-hati, ada kemungkinan Anda akan berpapasan dengannya tanpa sengaja; percayalah, hatinya akan tersakiti jika tahu Anda sudah membohonginya.
  2. Pujian berlapis adalah teknik yang sangat efektif untuk melontarkan respons; pada dasarnya, Anda perlu “mengapit” komentar negatif dengan dua komentar positif. Cobalah menggunakan teknik ini jika Anda perlu menolak seseorang. [2]
    • Salah satu contoh pujian berlapis adalah dengan berkata, “Kamu orang yang sangat menyenangkan! Sayangnya, aku tidak tertarik mengencanimu. Tapi percayalah, suatu hari nanti akan ada seseorang yang sangat beruntung karena bisa mengencani orang sehebat kamu!"
    • Anda juga bisa berkata, “Kamu teman yang sangat baik! Maaf ya, aku cuma menganggapmu teman. Eh, tapi aku senang sekali lho waktu kita bepergian beramai-ramai!"
    • Tunjukkan ketulusan Anda. Jangan memberikan pujian yang palsu; percayalah, dia akan menyadarinya dan tersakiti karenanya.
  3. Jika tidak ingin mengencani seseorang, sampaikan penolakan Anda dengan jujur dan tegas. Jangan berbelit-belit, jangan pula memberikan harapan palsu. Jika keputusan Anda sudah bulat, segeralah menyampaikannya. [3]
    • Jika seseorang mengajak Anda berkencan namun Anda tidak bersedia menerima ajaknnya, sampaikan penolakan tersebut dengan tegas. Jangan khawatir; Anda bisa bersikap lugas dan ramah pada saat yang bersamaan.
    • Percayalah, Anda selalu bisa menyatakan perasaan dengan lugas tanpa harus menyakiti hati orang lain. Cobalah tersenyum dan berkata, “Ajakanmu terdengar menyenangkan, tapi maaf, aku tidak bisa ikut. Aku tidak tertarik mengencanimu.”.
    • Jangan berbasa-basi. Jika Anda tidak ingin menerima perasaannya, tidak perlu berkata, “Aku pikir-pikir dulu, ya.”.
    • Sebaiknya, sampaikan penolakan Anda secepatnya. Jangan memberikan harapan palsu dengan berkata, “Nanti kuhubungi lagi, deh.”.
  4. Perlakukan dia selayaknya Anda ingin diperlakukan. Dengan kata lain, pastikan Anda selalu berpikir sebelum berucap; pertimbangkan respons Anda sebaik-baiknya. [4]
    • Anda boleh meminta waktu sejenak sebelum merespons, terutama karena Anda pasti merasa terkejut dan membutuhkan waktu untuk berpikir terlebih dahulu.
    • Ucapkan terima kasih. Anda seharusnya merasa bersyukur karena disukai oleh orang lain; untuk itu, cobalah berkata, “Terima kasih karena sudah menyukaiku, tapi maaf, aku tidak bisa menerimanya.”.
    • Jangan tertawa. Beberapa orang cenderung akan tertawa gugup ketika terjebak dalam situasi yang canggung. Cobalah untuk tidak melakukannya jika tidak ingin menyakiti perasaan lawan bicara Anda.
  5. Terkadang, yang terpenting bukanlah apa yang Anda katakan, melainkan bagaimana cara Anda mengatakannya. Jika Anda ingin menolak perasaan seseorang, cobalah memikirkan faktor-faktor lain yang memegang peranan selain kata-kata Anda. Ingat, bahasa nonverbal juga memiliki kontribusi yang sangat besar dalam sebuah percakapan! [5]
    • Gunakan nada bicara yang tepat. Pastikan suara Anda terdengar tegas namun tetap lembut.
    • Lakukan kontak mata. Bahasa tubuh semacam ini akan menunjukkan keseriusan sekaligus penghargaan Anda terhadap lawan bicara.
    • Jika Anda berdua sedang berada di tempat umum, jangan berbicara terlalu keras. Tidak perlu menunjukkan kepada semua orang bahwa Anda sedang menolak perasaan orang lain.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengakhiri Hubungan dengan Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, selalu ada cara untuk mengakhiri hubungan secara baik-baik. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengelola situasinya sesegera dan sebijak mungkin. [6]
    • Jangan menunda-nunda! Jika Anda memang ingin mengakhiri hubungan dengan pasangan, lakukan secepatnya.
    • Jangan menunggu pasangan memutuskan hubungan terlebih dahulu. Hindari godaan untuk melakukan hal-hal buruk agar diputuskan pasangan!
    • Membuat pasangan mengakhiri hubungan dengan Anda tidak lantas menjadikan Anda sosok yang lebih baik. Dengan melakukannya, Anda justru akan meletakkan beban di pundak pasangan, bukan?
  2. Mengakkhiri hubungan dengan pasangan dapat menjadi pengalaman yang canggung dan menyakitkan. Oleh karena itu, cobalah untuk melakukannya dengan sangat berhati-hati; pertimbangkan perasaan pasangan! [7]
    • Jangan menyalahkannya. Misalnya, Anda tidak perlu berkata, “Hubungan kita harus berakhir karena aku merasa kamu bukan pacar yang baik!".
    • Tidak ada yang melarang Anda menyuarakan kekhawatiran atau keluhan; cukup pastikan Anda melontarkan kritik yang jujur dan konstruktif.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Maaf, tapi aku benar-benar kesal karena kamu selalu membatalkan janji secara tiba-tiba. Sepertinya hubungan kita memang harus diakhiri.".
    • Anda juga bisa menyampaikan hal-hal yang positif seperti, “Ada banyak hal yang membuatku bersyukur sudah mengencanimu; meski begitu, aku merasa sudah saatnya aku melanjutkan hidup tanpa kamu.".
  3. Memutuskan pasangan adalah proses yang tidak mudah dan pasti akan membuat Anda merasa grogi. Terkadang, membuat perencanaan yang mendetail ampuh memudahkan prosesnya! Pikirkan baik-baik pendekatan komunikasi seperti apa yang Anda pilih. [8]
    • Pikirkan poin-poin utama yang ingin Anda sampaikan. Misalnya, jika Anda merasa sudah tidak memiliki kecocokan dengan pasangan, pastikan Anda menyampaikannya.
    • Buat catatan singkat. Memahami pemikiran dalam bentuk tulisan akan jauh lebih mudah untuk Anda; selain itu, Anda juga akan terbantu untuk mengingat apa yang ingin Anda sampaikan.
    • Pikirkan perasaan pasangan. Latih penolakan Anda di depan kaca; cobalah mencari kalimat penolakan yang terkesan paling jujur dan alami.
  4. Anda memang tidak bisa menghindarkan pasangan dari rasa sakit hati; namun setidaknya, memilih waktu dan lokasi yang tepat ampuh membantu mempermudah situasinya bagi Anda berdua. Pastikan Anda juga mempertimbangkan perspektif pasangan! [9]
    • Putuskan pasangan secara langsung. Anda mungkin akan tergoda untuk menyampaikan kata putus melalui surel atau pesan teks, namun jangan melakukannya! Tunjukkan penghargaan Anda kepada pasangan dengan mengajaknya berbicara empat mata.
    • Sebisa mungkin, jangan mengakhiri hubungan di depan umum. Misalnya, jangan memutuskan pasangan di acara ulang tahun teman Anda.
    • Berikan peringatan terlebih dahulu. Biarkan pasangan tahu bahwa Anda ingin mengajaknya membicarakan hal yang serius. Cobalah berkata, “Aku harus mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuatmu kesal.".
  5. Mengakhiri hubungan dengan orang yang pernah Anda sayangi memang tidak mudah; inilah mengapa banyak orang kerap mencoba “mengakhiri hubungan” secara perlahan dengan menghindari pasangannya. Faktanya, memutuskan hubungan dengan tegas adalah cara paling positif dan efektif untuk mengakhiri sebuah hubungan. [10]
    • Tentukan batasan yang jelas. Cobalah berkata, “Sepertinya jauh lebih baik jika kita tidak berkomunikasi dulu untuk sementara waktu.".
    • Pertimbangkan untuk memblokirnya dari laman media sosial Anda; dengan melakukannya, Anda berdua tidak akan tergoda untuk terus memonitor status media sosial satu sama lain.
    • Jangan memberikan harapan untuknya. Setelah putus cinta, jangan lagi menggoda mantan pasangan atau melakukan apa pun yang bisa memberikannya harapan palsu.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengutamakan Kepentingan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Menerima penolakan dapat menciptakan lonjakan emosi yang luar biasa dalam diri seseorang. Faktanya, penolakan Anda kemungkinan dapat membuatnya sangat marah dan bersikap agresif. Oleh karena itu, pastikan Anda mengetahui hal-hal yang patut diwaspadai sebelum menyampaikan penolakan tersebut. [11]
    • Keselamatan Anda adalah prioritas utama. Jika Anda merasa penolakan tersebut dapat membuatnya sangat marah, pikirkan langkah pencegahan sebelum menghadapinya.
    • Jika Anda tahu dia memiliki temperamen yang buruk, pertimbangkan untuk menolaknya di depan umum. Meski situasi tersebut terasa lebih canggung, setidaknya keselamatan Anda akan lebih terjamin karenanya.
    • Ketahuilah kapan saatnya meninggalkan situasi tersebut. Jika penolakan Anda membuatnya marah, jangan terus-menerus berusaha memberikan penjelasan. Segeralah meninggalkannya jika dia mulai bersikap agresif!
    • Jika orang tersebut terlihat kesulitan mengelola emosinya, Anda boleh melontarkan penolakan melalui surel atau pesan teks.
  2. Menolak perasaan seseorang tidak pernah menyenangkan dan kemungkinan besar akan membuat Anda merasa bersalah setelahnya. Meski demikian, sadarilah bahwa perasaan Anda tetap harus diutamakan. [12]
    • Jangan berkata “iya” hanya karena Anda enggan berkata “tidak”. Pastikan Anda hanya mengencani orang yang Anda sukai.
    • Sadarilah bahwa kebahagiaan Anda adalah hal yang terpenting. Ingat, Anda tidak berkewajiban mengencani seseorang yang tidak Anda sukai!
    • Pertimbangkan motivasi Anda. Jangan biarkan keputusan Anda dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Miliki opini pribadi dan berpeganglah pada opini tersebut.
  3. Menolak seseorang bukanlah tindakan yang mudah; oleh karena itu, tidak ada salahnya meminta pendapat dari orang-orang yang Anda percaya seperti sahabat atau kerabat terdekat. [13]
    • Pertimbangkan untuk meminta pendapat saudara Anda. Kemungkinan besar, mereka dapat membantu Anda mencari cara yang lebih halus untuk berkata, “Tidak, terima kasih.".
    • Pilih teman yang bisa Anda percaya. Jangan biarkan situasi tersebut “bocor” ke telinga orang lain bahkan sebelum pasangan atau orang yang menyukai Anda mengetahuinya.
    • Sampaikan perasaan Anda dengan jujur. Cobalah berkata, “Aku merasa sangat grogi karena harus menolak seseorang.".
    Iklan

Tips

  • Berikan alasan penolakan yang jelas untuk mengurangi kemungkinan sakit hatinya.
  • Jangan bergosip. Jangan menceritakan penolakan yang Anda lakukan kepada teman-teman Anda dan menertawakan situasi tersebut.
  • Lakukan kontak mata; tunjukkan bahwa Anda menghargainya.
  • Jangan berbelit-belit; jika Anda tidak melontarkan penolakan dengan lugas, sama saja Anda telah memberikannya ruang untuk berharap.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 36.389 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan