PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Teman Anda menunjukkan gejala-gejala ingin bunuh diri? Hati-hati, keinginan untuk bunuh diri kerap terlintas dalam benak mereka yang mengidap depresi akut; pemicu sekecil apa pun, dapat membuat mereka melakukannya tanpa ragu. Jangan khawatir, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya. [1] Sebagai salah satu orang terdekatnya, Andalah yang berpotensi tinggi menyelamatkan nyawanya. Kenali gejalanya (di samping gejala-gejala yang sudah Anda ketahui), berikan dukungan dan bantuan semampu Anda, serta ketahuilah waktu dan cara yang tepat untuk meminta bantuan eksternal. Jika kondisi teman Anda mulai membahayakan, segera hubungi polisi atau Layanan Hotline Kesehatan Jiwa di nomor 500-454.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengenali Gejalanya

PDF download Unduh PDF
  1. [2] Untuk melakukan pencegahan, Anda perlu terlebih dahulu mengenali gejalanya. Keinginan untuk bunuh diri biasanya dibingkai oleh dua atau lebih pola pikir di bawah ini: [3]
    • Terus-menerus tenggelam dalam pemikiran tertentu (biasanya yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kekecewaan, atau kesalahan di masa lalu).
    • Meyakini bahwa tidak ada lagi harapan, sehingga jalan terbaik untuk mengakhiri penderitaannya adalah dengan bunuh diri.
    • Melihat hidupnya sebagai sesuatu yang tidak berguna atau tidak bisa dikontrol.
    • Merasa otaknya dipenuhi kabut sehingga sulit berkonsentrasi.
  2. [4] Perubahan emosi kerap terjadi pada seseorang yang ingin bunuh diri. Beberapa di antaranya [5] :
    • Perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
    • Merasa kesepian dan terasing, meski sedang berada di tengah keramaian.
    • Merasa bersalah, memalukan, dan tidak berharga. Mereka juga membenci dirinya sendiri dan menganggap tidak ada orang yang memedulikan mereka.
    • Sering merasa bersedih, gelisah, lelah, acuh tak acuh, gemar menyendiri, mudah terganggu, dan mudah marah.
  3. [6] Perhatikan pernyataan-pernyataan yang mengikuti pola pikir dan emosi orang-orang yang ingin bunuh diri. Beberapa pernyataan yang lazim mereka lontarkan [7] :
    • "Hidup ini tidak layak dijalani."
    • "Kau (atau orang lain) bisa hidup lebih baik tanpaku."
    • "Jangan khawatir, sebentar lagi aku tidak akan ada di sini."
    • "Kau akan menyesal setelah aku pergi."
    • "Aku tidak akan mengganggumu lagi."
    • "Aku tidak bisa mengatasi apa pun — sungguh tidak berguna."
    • "Aku tidak akan menjadi bebanmu lagi."
    • "Tidak ada yang bisa kulakukan untuk mengubah apa pun."
    • "Lebih baik aku mati saja."
    • "Aku merasa tidak ada lagi jalan keluar."
    • "Mungkin sebaiknya aku tidak pernah dilahirkan."
  4. Ini kerap terjadi pada orang-orang yang ingin bunuh diri. [8] Ketenangan yang tiba-tiba ini kemungkinan merupakan pertanda bahwa orang yang bersangkutan telah mantap memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jika ini terjadi, segera lakukan langkah pencegahan.
  5. Sebagian besar orang-orang yang ingin bunuh diri perilakunya akan berubah 180°. Anda patut khawatir jika hal-hal di bawah ini terjadi pada teman Anda [9] :
    • Performanya di sekolah, tempat kerja, atau pada aktivitas-aktivitas lain menurun drastis (terkadang yang terjadi justru sebaliknya: dia memenuhi waktunya dengan berbagai kegiatan sehingga nyaris tidak bisa beristirahat).
    • Mengasingkan dirinya dari lingkungan sosial.
    • Tidak lagi tertarik pada seks, sahabat-sahabatnya, atau aktivitas-aktivitas yang pernah menjadi hobinya.
    • Mengabaikan kesejahteraan dan penampilan fisiknya.
    • Mengubah pola makan atau pola tidurnya secara ekstrem. Amati jika teman Anda mulai membiarkan dirinya kelaparan, berdiet dengan cara yang tidak sehat, atau mengabaikan perintah dokter (terutama untuk orang yang lanjut usia).
    • Mengubah rutinitasnya secara drastis.
    • Tidak berenergi dan menarik diri dari lingkungan sekitarnya
  6. [10] Jika sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, kemungkinan besar aksi bunuh diri akan dilancarkan dalam waktu dekat. Amati tanda-tandanya di bawah ini: [11]
    • Menyelesaikan hal-hal yang perlu diselesaikan (seperti mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang terdekatnya, menyumbangkan barang-barang berharganya, atau mengatur keuangannya).
    • Membuat keputusan yang ceroboh atau bersikap pasif terhadap keputusan orang lain (sekalipun keputusan itu penting bagi hidupnya).
    • Mengumpulkan berbagai ‘senjata’ yang bisa digunakan sebagai alat bunuh diri, seperti botol berisi pil, obat-obatan, atau senjata tajam
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mengajak Teman Anda Bicara

PDF download Unduh PDF
  1. Bunuh diri adalah topik yang sangat sensitif, terutama jika teman Anda juga merasa malu dan bersalah akibat masalah yang dialaminya. Pastikan pembicaraan dapat berlangsung tanpa distraksi apa pun. Jika memungkinkan, pilih lokasi yang nyaman dan akrab untuk kalian berdua.
  2. Daftar pertanyaan yang layak Anda tanyakan untuk mengawali percakapan: [12]
    • "Bagaimana caramu menyikapi segala hal yang terjadi di hidupmu belakangan ini?"
    • "Pernahkah kau merasa ingin menyerah?"
    • "Apakah kau sering memikirkan kematian?"
    • "Apakah kau pernah berpikir untuk menyakiti dirimu sendiri?"
    • "Apa kau berpikir untuk bunuh diri?"
    • "Pernahkah kau melukai dirimu sendiri?"
  3. Sebisa mungkin, sampaikan segala sesuatunya secara spesifik; pastikan Anda tidak terdengar seperti sedang menuduh atau menyudutkannya. Contohnya, alih-alih berkata, “Kau selalu bilang segala sesuatunya tidak mungkin”, cobalah menyampaikan hasil pengamatan yang lebih detail seperti, “Belakangan ini, sepertinya hal-hal menyenangkan seperti menghabiskan waktu bersama anak-anakmu juga tidak bisa memperbaiki suasana hatimu.”
    • Mengangkat topik ini adalah cara lain untuk menunjukkan kepedulian Anda padanya. Dengan menyampaikan kekhawatiran Anda secara lugas, Anda menunjukkan bahwa ini adalah masalah serius yang perlu secepatnya ditindaklanjuti.
    • Mitos tradisional melarang kita mengangkat topik bunuh diri (terutama kepada mereka yang berpikir untuk melakukannya). Menurut mitos, mengangkat topik bunuh diri justru akan semakin meneguhkan ide tersebut di benak mereka. Faktanya, mendiskusikannya secara terbuka justru dapat membantu menyadarkan teman Anda bahwa bunuh diri bukanlah satu-satunya jalan keluar yang ada. [13]
    • Pertahankan topik tersebut semampu Anda. Teman Anda mungkin akan mencoba mengalihkan topik atau membuat Anda merasa tolol karena sudah membahasnya. Jangan khawatir, tetaplah bertahan pada kekhawatiran Anda—terutama jika Anda sudah meyakini berbagai gejala yang ditunjukkan teman Anda.
  4. [14] Jangan pernah menghakimi perasaan atau keputusan teman Anda. Secara alamiah, Anda pasti akan berpikir bahwa teman Anda sudah membuat keputusan yang salah. Mungkin Anda juga menganggap masalah yang dialaminya tidak seberat itu sampai dia harus mengakhiri hidupnya. Ingat, Anda tidak berada di posisinya; pahamilah bahwa Anda tidak bisa 100% memahaminya.
    • Bunuh diri adalah tindakan egois, gila, atau menyalahi moral adalah anggapan yang secara turun-temurun dibenarkan oleh budaya kita. Ingat, bunuh diri terjadi akibat kondisi psikologis yang kompleks; berpikirlah dua kali sebelum menyalahkan teman Anda. [15]
  5. Memberikan saran atau pendapat tidak selalu dapat membantunya. Pastikan Anda tidak melontarkan pernyataan-pernyataan di bawah ini:
    • Pernyataan yang menyederhanakan perasaannya, seperti “Masalahmu tidak seberat itu, kok.”
    • Komentar-komentar dangkal yang akan membuatnya semakin malu dan terasing seperti, “Hidupmu ini kurang apa lagi, sih?” atau “Coba pikirkan bagaimana sakitnya keluarga dan teman-temanmu kalau kau melakukannya.”
    • Sebaliknya, tunjukkan empati Anda dengan berkata, “Beban hidupmu pasti sangat berat kalau kau sampai berpikir begitu.”
  6. Manfaatkan obrolan kalian untuk menunjukkan padanya bahwa masih ada orang yang menyayangi dan mendukungnya. Cobalah sebisa mungkin menempatkan diri Anda di posisinya dan tidak menghakiminya; ini akan membantu Anda untuk memahami perasaannya dengan lebih baik. Tatap matanya ketika berbicara dan gunakan bahasa tubuh Anda untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkannya. [16]
    • Biarkan teman Anda berbicara sampai selesai, jangan menginterupsinya. Meskipun Anda benar-benar ingin melontarkan ribuan kata motivasi untuknya, tahan diri Anda. Berikan ruang dan waktu pada teman Anda untuk mengekspresikan diri tanpa diinterupsi oleh pendapat-pendapat Anda.
    • Tunjukkan reaksi positif pada apa pun yang dikatakan dan dirasakannya. Percayalah, sangat sulit menceritakan sesuatu jika kita tahu orang lain tidak akan bisa (atau tidak akan mau) memahaminya. Oleh karena itu, tunjukkan bahwa Anda memahami perasaannya; yakinkan bahwa dia tidak lagi sendirian. [17]
  7. Dukungan emosional adalah alat pencegah bunuh diri yang paling ampuh. Tunjukkan pada teman Anda bahwa Anda menyayanginya, memikirkannya, dan bahwa dia adalah bagian penting dalam hidup Anda. Tunjukkan penghargaan dan kasih sayang Anda selama percakapan berlangsung.
    • Ini adalah kesempatan Anda untuk menyampaikan perspektif Anda. Sampaikan bahwa bunuh diri adalah solusi permanen untuk masalah yang bisa diselesaikan. Sampaikan pula bahwa Anda dan teman-temannya yang lain bersedia membantunya memikirkan solusi-solusi lainnya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mencegah Teman Anda Bunuh Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Cek apakah dia menyimpan senjata tajam atau alat lain yang bisa digunakannya untuk bunuh diri; pastikan intonasi Anda tidak terdengar merendahkan atau menghakimi ketika bertanya. Pertanyaan ini penting untuk diajukan, karena seseorang yang sudah berencana melukai dirinya dapat melakukannya kapan saja di luar radar Anda. [18]
  2. [19] Buang segala bentuk senjata tajam dan tali tebal yang ada di rumahnya. Di Indonesia, tidak semua orang bisa dengan mudah memiliki senjata api. Akibatnya, pisau (untuk menyayat nadi) dan tali tambang atau tali lain yang tebal dan kuat (untuk menggantung diri) adalah alat-alat yang paling lazim digunakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. [20] Pastikan Anda juga membuang segala bentuk obat-obatan yang sedang tidak dikonsumsi oleh teman Anda.
    • Pertahankan obat-obatan yang memang harus dikonsumsi teman Anda dengan alasan kesehatan. Pastikan Anda membatasi dosisnya sesuai kebutuhan.
  3. Mintalah dia memberi tahu Anda kapan pun keinginan bunuh diri menghampiri benaknya. Sebagai gantinya, sampaikan tindakan yang akan Anda lakukan untuk membantunya, seperti meminta bantuan tenaga profesional. Jangan pernah menjanjikan hal-hal yang tidak bisa Anda penuhi.
    • Sebelum melakukan ini, tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa jauh Anda sanggup terlibat. Ingat, waktu, tenaga, dan emosi yang perlu Anda curahkan tidaklah sedikit.
  4. Cari tahu informasi mengenai kelompok dukungan yang tersedia di kota Anda. Telusuri pula buku-buku dan laman internet untuk menemukan informasi terperinci mengenai aksi bunuh diri dan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Pelajari segala sesuatunya sehingga Anda bisa memberikan dukungan yang tepat.
    • Informasi mengenai kelompok dukungan bisa Anda temukan di internet. Psikolog profesional biasanya juga dapat membantu Anda menemukan kelompok dukungan yang relevan. Salah satu komunitas yang rajin mengadakan penyuluhan dan siap memberikan pendampingan pada orang-orang yang ingin bunuh diri adalah Into The Light ID .
  5. Jika teman Anda terlihat sangat rapuh dan rawan melakukan aksi bunuh diri, dampingi dia setidaknya sampai bantuan profesional tiba. Pastikan selalu ada orang yang mendampinginya, entah itu Anda atau orang lain yang bisa dipercaya. [21]
  6. Di kemudian hari, tetap sediakan diri Anda kapan pun dia butuh teman bicara. Jika berkenan, Anda juga bisa sesekali mengecek perasaannya atau meluangkan waktu untuk beraktivitas bersamanya. Dukungan-dukungan ini dapat membantu melancarkan proses penyembuhannya; dia akan merasa bahwa keberadaannya ternyata juga penting untuk orang-orang terdekatnya.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Meminta Bantuan Eksternal

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kondisi teman Anda semakin berbahaya, jangan ragu meminta bantuan polisi. Tidak perlu memaksakan diri untuk memperbaiki situasi sendirian, Anda belum tentu sanggup. Jangan pula menyederhanakan ucapan teman Anda untuk menyakiti dirinya sendiri. [22]
  2. [23] Layanan ini tersedia 24 jam dan merupakan layanan konseling resmi yang dibuka oleh Kementerian Kesehatan Indonesia sejak tahun 2010.
  3. Sering kali, mengikuti sesi konseling secara rutin dengan psikolog profesional dapat membantu meredakan keinginan bunuh diri akibat depresi pada diri seseorang. Bagi mereka yang sudah pernah mencoba bunuh diri, berbicara kepada psikolog dapat mengurangi kemungkinan aksi yang sama terulang kembali sampai 50%. [24]
  4. Buatlah daftar nama orang-orang terdekat teman Anda yang sekiranya bisa membantu mengenali gejala-gejala di atas. Pastikan Anda hanya menginformasikan keinginan teman Anda untuk bunuh diri pada orang-orang yang menurut Anda bisa membantu. [25]
  5. Membantu orang lain dalam perkara seserius ini dapat benar-benar menguras waktu, tenaga, dan emosi Anda. Pastikan niat baik Anda tidak berdampak buruk pada kondisi fisik, psikologis, dan emosi Anda. Jika perlu, ceritakan perasaan Anda pada orang-orang yang Anda percaya; ini akan membantu Anda memproses situasi yang terjadi dan memahami pengalaman Anda. [26]
    Iklan

Tips

  • Berhati-hatilah ketika menghubungi pihak yang berwajib. Mereka dilatih untuk melindungi dirinya sendiri dan orang lain dengan senjata mematikan. Jika teman Anda memiliki kecenderungan mengamuk ketika ‘diamankan’, bisa-bisa polisi terpaksa menembaknya atau melumpuhkannya dengan kekerasan. Sering kali, sikap defensif yang ditunjukkan oleh orang-orang yang ditangkap justru merupakan upaya mereka untuk memancing tembakan dan mati di tangan polisi (dalam bahasa Inggris, dikenal dengan istilah suicide by cop ).
  • Cobalah mengikuti berbagai penyuluhan mengenai bunuh diri untuk mempelajari dan mendiskusikan lebih jauh mengenai aksi bunuh diri, alasan yang melatarbelakanginya, dan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Iklan

Peringatan

  • Ingat, membuat keputusan secara sepihak (seperti menyerahkan teman Anda ke polisi atau membawanya ke dokter tanpa persetujuannya) HANYA BOLEH Anda lakukan jika langkah-langkah di atas tidak lagi berhasil. Ini merupakan langkah terakhir jika dia tetap bersikeras membahayakan nyawanya atau nyawa orang-orang di sekitarnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.899 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan