Pernah mendengar istilah “ blurb ”? Sejatinya, blurb merupakan sebaris paragraf berisi uraian atau gambaran singkat mengenai isi buku, film, atau karya serupa, yang dibuat guna menarik perhatian audiens untuk mengonsumsi karya-karya tersebut. Dalam sejarahnya, dinyatakan bahwa orang yang menemukan istilah “ blurb ” juga menyebut media promosi tersebut sebagai “iklan flamboyan.” [1] X Teliti sumber Berdasarkan penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa tujuan utama pembuatan blurb adalah untuk mendorong audiens agar membeli, melihat, atau sekadar mendukung produk yang sedang dipromosikan menggunakan paragraf singkat yang berisi 150 kata atau kurang dari itu. Ingin mencoba menulis blurb ? Langkah pertama yang perlu Anda tempuh adalah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi penting mengenai produk atau karya yang akan dipromosikan, lalu merangkumnya dalam satu paragraf yang singkat dan menarik.
Langkah
-
Baca berbagai sampel blurb . Cobalah mengingat blurb favorit Anda, juga hal yang membuat Anda tertarik untuk membacanya sampai habis. Jika belum memiliki blurb favorit, cobalah membaca sampul belakang buku, ulasan buku, atau materi promosi film di berbagai tempat untuk menemukan blurb yang paling Anda sukai. Semakin kaya jenis blurb yang Anda baca, semakin kaya pula inspirasi Anda saat harus menulis blurb sendiri.
-
Tentukan sasaran audiens Anda. Untuk siapa, sih, blurb ini Anda buat? Siapa yang seharusnya menjadi penikmat karya Anda? Apakah karya Anda ditujukan kepada kritikus buku, kritikus film, anak-anak, akademisi, atau masyarakat umum? Dengan menentukan sasaran audiens yang spesifik, niscaya Anda dapat lebih mudah menentukan diksi dan gaya bahasa yang tepat untuk menarik perhatian mereka. [2] X Teliti sumber Misalnya:
- Jika sasaran audiens Anda adalah masyarakat umum, sebaiknya gunakan diksi yang informal, menarik, dan mudah untuk dipahami
- Jika sasaran audiens Anda adalah tenaga profesional seperti akademisi, kritikus film, atau kritikus buku, sebaiknya gunakan diksi yang formal dan bertema spesifik
- Jika sasaran audiens Anda adalah anak-anak dan remaja dewasa, sebaiknya gunakan diksi yang sederhana dan menyenangkan untuk dibaca
-
Identifikasi karakter utama dalam karya Anda. Susun daftar berisi nama-nama karakter yang ada di dalam cerita Anda, atau yang memiliki peranan sangat penting. Kemudian, cari satu istilah yang mampu merepresentasikan karakteristik mereka dengan cara semenarik mungkin. Misalnya:
- Panglima perang, Winston Churcill
- Scarlett O’Hara yang lincah dan menawan
- Robert Langdon, profesor yang pemberani
-
Bongkar sedikit plot atau argumentasi utama dalam karya Anda. Ingat, tujuan seseorang membaca blurb adalah untuk menggali sedikit informasi mengenai isi buku atau film yang Anda buat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, susun satu atau dua kalimat yang singkat, padat, jelas, dan menarik untuk memandu audiens dalam memahami isi buku, film, atau proyek Anda yang lain. Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang dan/atau berbelit-belit agar calon konsumen yang Anda sasar tidak merasa bosan, lantas merasa enggan untuk mengonsumsi karya Anda. [3] X Teliti sumber Misalnya:
- Panglima perang, Winston Churcill, bersiap menghadapi Adolf Hitler, musuh bebuyutannya, dalam peperangan yang mempertaruhkan jantung negara Eropa.
- Dalam kisah yang melibatkan keberanian, manisnya cinta, dan sakitnya patah hati ini, Scarlett O’Hara yang lincah dan menawan mampu menavigasi situasi yang membingungkan dan menyulitkan pascamelewati Perang Saudara yang melanda negerinya.
-
Tentukan tesis utama dalam blurb Anda. identifikasi satu atau dua topik/tema yang mampu merangkum isi karya Anda. Kemudian, gabungkan topik/tema tersebut dengan satu atau dua diksi yang emotif agar pembaca terbantu untuk memahami ide cerita, pun tergerak untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait karya Anda. [4] X Teliti sumber Contohnya:
- ladang berangin Maritim Kanada
- potret sebuah keluarga dan negara yang menyentuh
- perjalanan yang menegangkan dan mengerikan di sepanjang Jalur Sutra
Iklan
-
Awali blurb dengan kalimat yang mampu menarik perhatian pembaca. Analogikan kalimat pertama dalam blurb sebagai ajakan kencan. Artinya, kalimat tersebut harus cukup cerdas dan menarik agar mampu menangkap perhatian audiens, serta tidak boleh klise agar tidak membuat calon konsumen Anda bosan. Dengan menerapkan metode ini, niscaya blurb akan dibaca sampai selesai oleh audiens, dan mereka pun akan terdorong untuk mengonsumsi karya Anda secara menyeluruh. Beberapa contoh kalimat yang menarik untuk mengawali blurb :
- Untuk pertama kalinya, sosialita dan bintang pesta Anne Helene Lutz tidak memenjara dirinya dalam festival Bacchanalian di Sardinia dan pesta perkemahan mewah khas kaum bohemian.
- Tampak netral, Organisasi Pelacakan Internasional berdiri tegak di persimpangan rekonstruksi kemanusiaan kala perang melanda Eropa pada tahun 1945. Namun, kesetaraan sering kali hanya menjadi kedok bagi mereka yang keji.
- Tak lagi berdampingan dengan laju teknologi London yang semakin liar di tahun 2020, keluarga Samothrace memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk kenyamanan yang ditawarkan oleh kehidupan modern dan bertahan hidup dengan harta ala kadarnya, bak nenek moyang mereka ketika London masih menjadi rumah yang kotor dan sarat akan kesenangan mengerikan bagi penghuninya.
-
Sampaikan penggalan kisah yang ingin Anda ceritakan kepada pembaca. Jika sedang menulis blurb novel atau film, berfokuslah untuk menginformasikan elemen-elemen yang penting dalam aspek penokohan dan plot kepada audiens. Secara khusus, rangkum penggalan kisah Anda dalam 1-2 kalimat yang tidak terlalu panjang untuk menjaga perhatian audiens, tetapi cukup lengkap agar dapat membantu pembaca untuk memahami isi buku atau film Anda. Selain untuk menangkap perhatian pembaca, deskripsi yang singkat mampu menjaga kemisteriusan buku atau film Anda. Alhasil, calon konsumen yang potensial pun akan tergerak untuk membaca atau menonton karya Anda guna mengetahui cerita lebih lanjutnya. [5] X Teliti sumber
-
Akhiri blurb dengan kalimat yang menggantung. Untuk memerangkap calon konsumen yang potensial dan untuk memastikan mereka menanti-nantikan karya utuh Anda, cobalah menyelipkan elemen yang misterius di akhir blurb dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang mampu mendorong pembaca untuk berpikir, “Apa yang terjadi?” Misalnya:
- Terlepas dari pandangan politis mereka yang berbeda, Churchill dan Stalin bersatu dengan cara yang tidak terbayangkan untuk membebaskan Eropa dari cengkeraman tirani Nazi.
- Namun, haruskah Anna Helene melepaskan kehidupannya yang nyaman demi menjalani rutinitas bertani di lahan tak berujung Sardinia dengan Emilio yang telah memerangkap hatinya?
-
Jangan membuat pembaca kebingungan. Selagi menulis blurb , cobalah berpikir, “Apakah aku sedang berusaha menjual kisah romansa atau cerita sejarah?,” atau “Apakah aku sedang berusaha menulis novel yang didasarkan pada ilmu filsafat?” Pastikan pembaca tidak kebingungan dengan isi buku atau film yang Anda buat, untuk memastikan mereka tidak beralih ke karya orang lain.Iklan
-
Pastikan isi blurb terlihat singkat, padat, dan jelas. Bayangkan diri Anda adalah Ernest Hemingway atau penulis terkenal lain ketika sedang melakukan proses penulisan dan penyuntingan. Luangkan waktu untuk memastikan kalimat yang tercantum tidak berbelit-belit, tetapi tetap mampu menarik dan menangkap perhatian pembaca.
- Pahamilah bahwa sebagian pembaca hanya akan memindai blurb . Itulah mengapa, blurb harus dibuat seringkas mungkin agar dapat lebih mudah untuk dipindai oleh pembaca.
-
Sesuaikan gaya bahasa yang digunakan dengan sasaran audiens Anda. Gunakan bahasa yang relevan dengan calon konsumen yang potensial dan mudah untuk mereka pahami. Selain itu, ciptakan pula atmosfer dan/atau emosi yang tak kalah relevannya dengan karakteristik sasaran audiens agar mereka tertarik untuk mengonsumsi karya Anda.
-
Sunting draf final blurb . Setelah menyelesaikan proses penulisan blurb , cobalah menyingkirkannya selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Setelah itu, kembalilah membaca blurb , kali ini dengan suara yang keras dan pikiran yang lebih jernih, untuk menemukan bagian-bagian yang perlu diperbaiki atau dirapikan. Jangan melewatkan tahap ini agar blurb yang dihasilkan benar-benar sempurna dan sesuai dengan kebutuhan calon konsumen Anda.
- Bacakan isi blurb dengan suara keras agar kesalahan di dalamnya dapat Anda temukan dengan lebih mudah. [6] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
-
Mintalah pendapat orang lain. Tunjukkan blurb yang telah Anda buat kepada rekan kerja, sahabat, atau bahkan calon konsumen yang potensial, dan mintalah bantuan mereka untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Dengan melakukannya, Anda akan terbantu untuk menghasilkan draf akhir yang menarik dan mudah untuk dipahami oleh audiens. [7] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://howtowriteablurb.wordpress.com/
- ↑ https://howtowriteablurb.wordpress.com/
- ↑ https://howtowriteablurb.wordpress.com
- ↑ https://howtowriteablurb.wordpress.com
- ↑ https://howtowriteablurb.wordpress.com
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/reading-aloud/
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/owlprint/642/